KL-4001
Disusun oleh:
Dengan ini telah menyelesaikan laporan kerja praktik dan disetujui oleh dosen
pembimbing.
Menyetujui,
Koordinator Program Studi Teknik Kelautan ITERA
i
EXCECUTIVE SUMMARY
ii
KATA PENGHANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Praktikan panjatkan puja dan puji syukur kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada Praktikan, sehingga Praktikan
dapat menyelesaikan Laporan kerja PRaktik pada Pusat pemanfaatan Penginderaan
Jauh – Lapan.
Laporan ini merupakan salah satu syarat kelulusan mata kuliah Praktik yang
merupakan mata kuliah wajib dalam Program Studi S1 Teknik Kelautan, Institut
Teknologi Sumatera. Selain sebagai salah satu syarat mendapat gelar sarjana Teknik
Kelautan, Dilaksanakannya Kuliah Praktik juga dapat memberikan wawasan kepada
Praktikan tentang dunia kerja yang sebenarnya.
Keberhasilan penulis dalam menyusun laporan kerja praktik ini tidak terlepas
dari bantuan, dorongan dan bimbingan dari semua pihak. Maka dari itu, Praktikan
ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Orang tua penulis atas doa dan restu serta dukungan selama penyusunan
Laporan Kerja Praktik.
2. Dr. Rahayu Sulistyorini, S.T., M.T. selaku ketua Jurusan Teknologi
Infrastruktur dan kewilayahan ITERA.
3. Satriyo Panalaran, S.Kel., M.Eng selaku wali akademik dan dosen
pembimbing kerja praktik yang selalu memberikan petunjuk dalam
penyelesaian laporan ini.
4. Asfarur RidIwan, S.T., M.T. selaku Kordinator sekaligus pembimbing
kerja praktik yang selalu memberikan petunjuk dalam penyelesaian
laporan ini.
5. Bapak Andi Ibrahim dan Bapak Iskandar Effendy, S.Si. selaku selaku
Supervisor, pembimbing dan senior di pusat pemanfaatan penginderaan
jauh (lapan) yang senantiasa menemani dan memberikan arahan selama
pelaksanaan kerja praktik.
6. Dimas Ramdani sebagai teman satu kelompok kerja praktik penulis.
iii
7. Pihak-pihak lain yang membantu pelaksanaan kerja praktik dan
penyelesaian penulisan laporan kerja praktik ini.
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................................i
KATA PENGHANTAR..........................................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah..................................................................................................2
1.3 Tujuan......................................................................................................................2
1.4 Batasan Masalah.......................................................................................................2
1.5 Pelaksanaan Kerja Praktik........................................................................................3
BAB II PROFIL PERUSAHAAN............................................................................................4
2.1 Sejarah LAPAN........................................................................................................4
2.2 Visi dan Misi Perusahaan.........................................................................................4
2.3 Struktur Organisasi...................................................................................................5
2.4 Tugas dan tanggung jawab.......................................................................................6
BAB III DASAR TEORI.......................................................................................................14
3.1 Pengindraan Jauh....................................................................................................14
3.2 Citra Sentinel 2.......................................................................................................14
3.3 Sumber Tumpahan Minyak....................................................................................15
3.4 Penyebaran Tumpahan Minyak Di Laut.................................................................16
3.5 Arus Permukaan Laut.............................................................................................17
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN..............................................................................18
4.1 Lokasi Penelitian....................................................................................................18
4.2 Data dan Peralatan..................................................................................................18
4.3 Tahap Pengolahan Data..........................................................................................19
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................................24
v
5.1 Hasil Pendeteksian Oil Spill...................................................................................24
BAB VI PENUTUP..............................................................................................................28
6.1 Kesimpulan............................................................................................................28
DAFTAF PUSTAKA.............................................................................................................29
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil Pemantauan dan deteksi tumpahan minyak Bulan April 2021
Lampiran 2. Hasil Pemantauan dan deteksi tumpahan minyak Bulan Mei 2021
Lampiran 3. Hasil Pemantauan dan deteksi tumpahan minyak Bulan Juni 2021
Lampiran 4. Surat Resmi Permohonan KP dari Jurusan ke Instansi / Lembaga /
Perusahaan tempat KP
Lampiran 5. Surat Penerimaan KP dari Instansi/Lembaga/Perusahaan tempat
KP Lampiran 6. Form KP-03 yang berisi Laporan Harian
Lampiran 7. `Form KP-05 yang berisi contact person tempat KP
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
pada penelitian ini adalah pendeteksian secara visual. Dilakukannya penelitian ini
diharapkan dapat memberikan informasi bagaimana sebaran tumpahan minyak pada
Perairan Teluk Jakarta hingga perairan Karawang, baik berupa luasan maupun arah
pergerakan tumpahan minyak yang terjadi tanpa harus turun langsung ke lapangan
untuk melakukan penelitian.
1.3 Tujuan
Tujuan dari laporan kerja praktik ini adalah :
1. Menganalisis penerapan citra Sentinel-2A dan Sentinel-2B dalam
pendeteksian tumpahan minyak di Perairan Teluk Jakarta hingga perairan
Karawang.
2. Menganalisis arah persebaran tumpahan minyak yang terjadi di Perairan
Karawang.
3. Menganalisis luas tumpahan minyak yang terjadi di perairan Teluk Jakarta
hingga perairan Karawang.
2
april 2021, 24 april 2021, 04 mei 2021, 13 mei 2021, 23 mei 2021,06 juni
2021, 13 juni 2021, 23 juni 2021. Serta untuk citra sentinel-2B
menggunakan data pada tanggal 09 april 2021, 19 april 2021, 29 april
2021, 09 mei 2021, 19 mei 2021, 29 mei 2021, 08 juni 2021, 18 juni 2021,
dan 28 juni 2021.
2. Karekteristik oseanografi pada penelitian ini adalah kecepatan dan arah
angin.
3. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah secara visual.
4. Penyebaran tumpahan minyak yang terjadi dianggap hanya terjadi di
permukaan laut.
5. Penelitian ini membahas mengenai karakteristik tumpahan minyak tidak
berlanjut pada dampak serta penangan lebih lanjut akibat tumpahan
minyak yang terjadi.
3
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
1. Visi
Menjadi Penggerak Sektor - Sektor Pembangunan Nasional Berbasis IPTEK
Penerbangan dan Antariksa Dalam Mewujudkan Visi Misi Presiden dan
Wakil Presiden Indonesia Maju Yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian
Berlandaskan Gotong Royong.
2. Misi
A. Memberikan dukungan teknis dan administrasi serta analisis yang cepat,
akurat dan responsif kepada Presiden dan Wakil Presiden dalam
pengambilan kebijakan penyelenggaraan Pemerintahan Negara berkaitan
dengan sains antariksa dan atmosfer.
4
B. Memberikan dukungan teknis dan administrasi serta analisis yang cepat,
akurat dan responsif kepada Presiden dan Wakil Presiden dalam
pengambilan kebijakan penyelenggaraan Pemerintahan Negara berkaitan
dengan penginderaan jauh.
C. Memberikan dukungan teknis dan administrasi serta analisis yang cepat,
akurat dan responsif kepada Presiden dan Wakil Presiden dalam
pengambilan kebijakan penyelenggaraan Pemerintahan Negara berkaitan
dengan teknologi penerbangan dan antariksa.
D. Memberikan dukungan teknis dan administrasi serta analisis yang cepat,
akurat dan responsif kepada Presiden dan Wakil Presiden dalam
pengambilan kebijakan penyelenggaraan Pemerintahan Negara berkaitan
dengan kebijakan penerbangan dan antariksa.
E. Memberikan dukungan teknis dan administrasi serta analisis yang cepat,
akurat dan responsif kepada Presiden dan Wakil Presiden dalam
pengambilan kebijakan penyelenggaraan Pemerintahan Negara berkaitan
dengan mewujudkan birokrasi LAPAN berkelas dunia.
5
7. Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer yang membawahi Pusat
Sains Antariksa serta Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer.
8. Deputi Bidang Teknologi Penerbangan dan Antariksa yang membawah
Pusat Teknologi Penerbangan, Pusat Teknologi Roket, Pusat Teknologi
Satelit.
9. Deputi Bidang Penginderaan Jauh yang membawahi Pusat Teknologi dan
Data Penginderaan Jauh serta Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh.
6
1. Kepala Lapan
Kepala LAPAN atau Pimpinan tertinggi di lembaga penerbangan dan
antariksa nasional (LAPAN) bertugas untuk menetapkan kebijakan teknis dan
memimpin LAPAN sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku.
Membina dan melaksanakan kerjasama dengan instansi dan organisasi lain. Serta
dalam melakukan tugasnya Kepala LAPAN bertanggung jawab langsung kepada
Presiden RI.
2. Sekretariat Utama
Sekretariat Utama adalah unsur pembantu pemimpin yang berada dibawah
dan bertanggung jawab kepada Kepala. Sekretariat Utama mempunyai tugas
melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian
dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan LAPAN.
Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretariat Utama menyelenggarakan fungsi:
a. pengoordinasian kegiatan di lingkungan LAPAN;
b. pengoordinasian dan penyusunan rencana program dan anggaran
LAPAN;
c. pembinaan dan penyelenggaraan organisasi dan tata laksana;
d. penyusunan peraturan perundang-undangan dan bantuan hukum;
e. pelayanan administrasi kerja sama dan pelaksanaan hubungan
masyarakat
f. pembinaan dan pemberian dukungan administrasi yang meliputi
sumber daya aparatur, ketatausahaan, keuangan, perlengkapan dan
rumah tangga, barang milik negara, serta arsip dan dokumentasi.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala.
Sekretariat Utama terdiri atas tiga Biro yaitu Biro Perencanaan dan Keuangan,
Biro Sumber Daya Manusia, Organisasi, dan Hukum, dan Biro Kerjasama,
Hubungan Masyarakat dan Umum.
7
3. Inspektorat
Bertugas mengkoordinasikan perencanaan, pembinaan, pengendalian
administrasi, dan menyiapkan bahan informasi dalam hubungan antara Lembaga
tertinggi dan Lembaga tinggi Negara. Inspektorat terdiri atas Subbagian Tata
Usaha dan kelompok Jabatan Fungsional Auditor. Dalam melaksanakan tugasnya,
Inspektorat menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan pengawasan intern.
b. pelaksanaan pengawasan intern terhadap kinerja dan keuangan melalui
audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya
c. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Kepala
d. penyusunan laporan hasil pengawasan; dan
e. pelaksanaan administrasi Inspektorat.
8
h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala.
9
6. Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Penerbangan dan Antariksa
(Pustikpan)
Bertugas untuk melaksanakan pengelolaan infrastruktur dan layanan teknologi
informasi dan komunikasi, keamanan informasi, system informasi, tata kelola
teknologi informasi dan komunikasi, sebagai national registry untuk pendaftaran
benda antariksa di Indonesia bekerja sama dengan United Nations Office for
Outer Space Affairs (UNOOSA), juga melakukan koordinasi penggunaan
frekuensi Litbangyasa penerbangan dan antariksa bersama Kementerian
Komunikasi dan Informasi (Kominfo). Dalam melaksanakan tugas tersebut,
Pustikpan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
a. pengendali operasional infrastruktur dan keamanan siber.
b. koordinasi dan pengendalian tata kelola TIK LAPAN;
c. koordinasi, pembangunan, dan pengendalian layanan sistem informasi
LAPAN;
d. pelaksanaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) di LAPAN.
e. koordinasi penggunaan frekuensi radio untuk penyelenggaraan
keantariksaan nasional.
f. koordinasi pendaftaran benda antariksa nasional.
g. peneliti dan pengembangan di bidang TIK LAPAN.
h. penyiapan bahan rumusan kebijakan teknis di bidang TIK LAPAN.
1
b. pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan sains antariksa serta
pemanfaatannya.
c. pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan sains atmosfer serta
pemanfaatannya.
d. pemberian informasi khusus tentang cuaca antariksa dan benda jatuh
e. antariksa serta peringatan dini, mitigasi dan penanganan bencana akibat
cuaca antariksa dan benda jatuh antariksa.
f. pembinaan dan pemberian bimbingan di bidang penelitian dan
pengembangan sains antariksa dan atmosfer; dan
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala.
Kedeputian Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer memiliki dua unit kerja
yaitu Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer yang memiliki tugas untuk
melaksanakan penelitian, pengembangan, perekayasaan, dan pemanfaatan serta
penyelenggaraan keantariksaan di bidang sains dan teknologi atmosfer. Dan Pusat
Sains Antariksa yang tugas melaksanakan penelitian, pengembangan,
perekayasaan dan pemanfaatannya, serta penyelenggaraan keantariksaan di
bidang sains antariksa.
1
b. pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi roket serta
pemanfaatannya;
c. pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi satelit serta
pemanfaatannya;
d. pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi
penerbangan serta pemanfaatannya;
e. pelaksanaan kegiatan peluncuran dan penjejakan wahana antariksa, serta
operasi pemantauan dengan pesawat udara riset;
f. pelaksanaan kegiatan operasi bandar udara riset dan bandar antariksa;
g. pembinaan dan pemberian bimbingan di bidang penelitian dan
pengembangan teknologi penerbangan dan antariksa; dan
h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala.
1
Dalam melaksanakan tugasnya, Deputi Bidang Penginderaan Jauh
menyelenggarakan fungsi yaitu :
a. perumusan kebijakan teknis di bidang penelitian, pengembangan dan
pemanfaatan penginderaan jauh.
b. pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi dan data
penginderaan jauh serta pemanfaatannya.
c. pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan pemanfaatan
penginderaan jauh.
d. pelaksanaan perolehan, pengolahan, penyimpanan dan distribusi data
penginderaan jauh melalui bank data penginderaan jauh nasional.
e. pelaksanaan pemanfaatan dan diseminasi informasi penginderaan jauh
melalui pengelolaan sistem pemantauan bumi nasional.
f. pembinaan dan pemberian bimbingan di bidang penelitian dan
pengembangan penginderaan jauh.
g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala.
1
BAB III
DASAR TEORI
3.1 Pengindraan Jauh
Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang
suatu objek, daerah atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu
alat tanpa kontak langsung dengan objek, daerah atau fenomena yang dikaji (Lilesand
dan Keifer, 1990). Pengindraan jauh menurut Lingdren (1985) yaitu Teknik yang
dikembangkan untuk perolehan dan Analisa informasi tentang bumi. Informasi
tersebut khusus berbentuk radiasi elektromagnetik yang dipantulkan atau dipancarkan
dari permukaan bumi.
Dalam penggunaannya, Pengindraan Jauh terdiri dari dua macam yaitu
Penginderaan jauh dengan sensor pasif memanfaatkan panjang gelombang cahaya
tampak, inframerah dekat dan inframerah tengah serta panjang gelombang mikro
tertentu yang bergantung pada cahaya matahari, sehingga tidak bisa melakukan
perekaman pada malam hari dan tidak dapat menembus awan. Dan penginderaan jauh
dengan sensor aktif, yang menggunakan gelombang mikro dan RADAR (Radio
Detection And Ranging) yang dapat menembus awan. RADAR yang bersifat imaging
disebut juga Synthetic Aperture Radar (SAR). Synthetic Aperture Radar (SAR)
merupakan system RADAR koheren yang membentuk citra penginderaan jauh
resolusi tinggi yang dapat digunakan pada siang maupun malam hari pada segala
kondisi cuaca.
1
Sentinel-2 terdiri dari dua satelit konstelasi yaitu Sentinel-2A dan Sentinel-2B
yang mengorbit kutub pada orbit sun-synchronous pada ketinggian 786 km. Dua
satelit identik tersebut berjarak 180 derajat satu sama lain. Satelit tersebut merupakan
satelit resolusi menengah dengan resolusi temporal 10 hari untuk satu satelit atau 5
hari dengan dua satelit. Satelit ini dapat digunakan untuk pengamatan operasional
seperti peta tutupan lahan, peta deteksi perubahan lahan dan variabel geofisika.
Data citra Sentinel-2 efektif digunakan untuk area yang tidak terlalu luas
seperti danau atau waduk, karena memiliki resolusi spasial yang tinggi dan waktu
perekaman yang singkat. Citra yang dihasilkan oleh satelit Sentinel-2 memiliki
resolusi spasial sebesar 10 meter untuk 4 band, 20 meter untuk 6 band, dan 3 band
sisanya memiliki resolusi spasial sebesar 60 meter. Citra satelit Sentinel-2 juga
memiliki 13 band multispektral, yang dibagi atas spektrum visible (coastal aerosol ,
merah, hijau), near infrared, dan sortwave infrared. Karakteristik dari spektrum
panjang gelombang dapat dapat dilihat pada Gambar .
Gambar 3.1 Karakteristik spektrum panjang gelombang dan resolusi spasial masing-
masing saluran Sentinel-2 (ESA, 2015).
1
Istilah ini sering merujuk kepada tumpahan minyak di laut, di mana minyak
dilepaskan ke laut atau perairan pesisir. Tumpahan minyak dapat berasal dari kapal
tanker,lepas pantai, rig pengeboran dan sumur, serta tumpahan produk minyak olahan
(seperti bensin, solar). (Ramadhany, 2009).
Perairan teluk Jakarta khususnya di wilayah kepulauan seribu merupakan
salah satu wilayah yang memiliki pontensi tumpahan minyak yang cukup tinggi. Hal
itu sering kali terjadi karena kurangnya keselamatan kerja pada aktivitas
pertambangan seperti kebocoran pipa minyak bawah laut, aktivitas bongkar muat
pada rig di pengeboran atau kapal tanker menjadi penyebab adanya tumpahan minyak
di perairan teluk jakarta.
Balongan, Indramayu yang merupakan tempat pengilangan minyak yang
berlokasi di perairan teluk jakarta sebelah timur wilayah Kepulauan Seribu, juga
menjadi faktor adanya tumpahan minyak terjadi. Karena pada tanggal 15 April 2021
telah tercapat bahwa telah terjadi tumpahan minyak yang disebabkan oleh bocornya
pipa minyak bawah laut milik PT. Pertamina Hulu Energi (PHE). Arus laut yang
menuju ke arah Barat daya menyebabkan tumpahan minyak tebawa arus ke wilayah
kepulauan seribu.
1
gerakan minyak di laut jika pandang dari aspek fisika yaitu ditentukan oleh
angin dan arus laut. Dengan adanya kedua faktor ini minyak di laut akan menyebar
sesuai dengan kondisi angin dan arus tersebut sehingga hal ini seringkali
menimbulkan masalah terhadap lingkungan apabila penyebarannya terlalu
luas,ataupun mencapai kawasan pantai (Tazaroh, dikutip dalam Marsya, 2012).
1
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang ditunjukan pada Gambar 4.1 terletak di teluk Jakarta
hingga perairan karawang yang berada pada kordinat batas sebagai berikut :
A. batas 1 : 05° 31' 52"LS; 106° 41' 47"BT
B. batas 2 : 06° 09' 05"LS; 106° 41' 17"BT
C. batas 3 : 06° 09' 34"LS; 107° 28' 45"BT
D. batas 4 : 05° 33' 21"LS; 107° 27' 36"BT
1
1. Laptop Asus tipe K42VD dengan memiliki prosesor i3 dengan RAM
sebesar 3GB.
2. Perangkat lunak SNAP (Sentinel Application Platform) untuk pengolahan
Satelit Sentinel 2A dan sentinel 2B dalam pendeteksian tumpahan minyak.
3. Perangkat lunak SeaDAS untuk memvisualisasi (display) serta analisis
(raw data) bagi kegiatan pengamatan arus permukaan laut.
4. Perangkat lunak Microsft office 2010 untuk pembuatan laporan.
5. Perangkat lunak Arcmap untuk melakukan Pembuatan Poligon
Pendeteksian Deteksi Tumpahan minyak, overlay dan layouting.
Mulai
A B
1
A B
Poligon Tumpahan
Minyak
Peta Batas
Administrasi
Informasi Tumpahan
Minyak
Selesai
Adapun penjelasan dari diagram alir pengolahan data pada Gambar 4.2 adalah:
1. Resampling band
Fungsi Resampling band pada software SNAP memiliki kegunaan mengatur
ulang resolusi special semua band atau pita satelit ke resolusi yang diinginkan
untuk menyerhanakan pemrosesan. Dalam penelitian ini menggunakan band
yang memiliki resolusi 10 meter yaitu B2.
2
2. Subset band
Fungsi subset pada software SNAP memiliki kegunaan untuk memotong citra
dan memilih band sesuai dengan yang diinginkan. Pemrosesan satu scene citra
SENTINEL 2 secara utuh akan membutuhkan waktu yang cukup lama,
sehingga dibutuhkan kemampuan perangkat keras yang cukup tinggi serta
memori yang besar.
3. Komposit Band
Fungsi Komposit band yaitu menggabungkan Band pada Citra untuk
membentuk suatu tampilan yang di inginkan. Pada penelitian ini
menggunakan kombinasi band 11,8, dan 4.
2
6. Pembuatan Arus permukaan laut
Pembuatan model pola arus dilakukan dengan tiga tahapan seperti di bawah
ini :
A. Visualisasi data arus laut menggunakan software SeaDAS
Data prediksi Arus yang telah di unduh dari website
https://resources.marine.copernicus.eu/ selanjutnya diolah pada software
SeaDAS untuk memvisualisasi (display) serta analisis (raw data) data
arus permukaan laut. Dan melakukan Exstraksi Data di SeaDAS menjadi
format .txt
B. Perhitungan Data Arus permukaan laut di Microsoft exel
Selanjutnya, tahapan perhitungan data arus permukaan laut di
microsoft exel. Tahapan ini meliputi eliminasi data dengan nilai null
(daratan) dan menghitung data arus permukaan pada titik yang diamati.
Serta melakukan Exstraksi Data menjadi format .Xls
C. Permodelan Arus permukaan menggunakan software ArcMAP
Pada tahap ini, Data arus dengan format .xls selanjutnya dimasukan
dan diolah dengan menunggunakan software ArcMAP. Prosesnya yaitu
mengatur sistem koordinat pada data arus seperti pada Gambar 4.4.
Adapun sistem proyeksi pada Data Arus diubah menjadi Sistem Koordinat
Geografi WGS 84.
Gambar 4.4 Pengaturan Sistem Proyeksi pada Data Arus Permukaan Laut
2
Langkah selanjutnya yaitu mengatur symbol dari arah pergerakan arus
dan clasifikasi kelas berdasarkan besar kecilnya kecepatan arus. Hal ini
bertujuan untuk memudahkan dalam pembacaan data arus permukaan yang
dibuat.
2
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
2
Gambar 5.2 Pendeteksian Tumpahan Minyak bulan Mei
Kemudian pada Gambar 5.2, dengan kecepatan arus permukaan laut sekitar
0.37 m/s hingga 0,71 m/s, Pendeteksian tumpahan minyak menunjukkan bahwa pada
bulan tersebut tidak terdeteksi adanya tumpahan minyak.
Sedangkan pada Gambar 5.3, dengan kecepatan arus permukaan laut sekitar
0.44 m/s hingga 1,2 m/s, Pendeteksian tumpahan minyak menunjukkan bahwa oil
2
spill tersebar luas di sekitar perairan teluk Jakarta daerah Kepulauan Seribu, tepatnya
rata-rata berada pada kordinat 106,882o BT 5,835o LS dan berjarak kurang lebih 13
km dari Pulau Damar dan 19 Km dari pantai bahagia, muara gembong, kota Bekasi.
Dengan 25 titik yang teridentifikasi sebagai tumpahan minyak serta luas tumpahan
minyak rata-rata sekitar 0.01 Km2 atau sekitar 10 meter kubik.
Gambar 5.4 Grafik Rekapitulasi Temuan Lokasi Objek Tumpahan Minyak Priode
April-Juni 2021
Berdasarkan Data grafik diatas dapat diketahui bahwa Temuan lokasi objek
tumpahan minyak pada bulan april 2021 yaitu teridentifikasi sebanyak 15 titik.
namun pada bulan mei tidak terdeteksi adanya tumpahan minyak. Dan temuan
tumpahan minyak terbesar yaitu Pada bulan juni 2021 dengan 25 titik yang
teridentifikasi sebagai tumpahan minyak.
Gambar 5.5 Grafik Rekapitulasi Estimasi Luasan Objek Tumpahan Minyak Priode
April-Juni 2021
2
Berdasarkan Data grafik diatas dapat diketahui bahwa pada bulan april 2021
terjadi tumpahan minyak dengan luas maksimal yaitu 0.043 km2 namun pada bulan
mei tidak terdeteksi adanya tumpahan minyak. dan luas tumpahan minyak yang
terbesar yaitu pada bulan juni dengan lebar luasan yaitu 0.048 km2.
2
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari analisa yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Konsentrasi kandungan minyak dalam air laut di perairan yang paling
besar terdapat di alur pelayaran ke arah Teluk Jakarta. Hal ini disebabkan
oleh Kebocoran pipa minyak bawah laut milik PT. Pertamina Hulu Energi.
2. Hasil pemantauan dan deteksi tumpahan minyak meningkat dan mencapai
puncaknya dari segi jumlah lokasi dan luas area pada bulan Juni 2021
3. Frekuensi Temuan Tumpahan minyak terbanyak yaitu di diperairan teluk
Jakarta sebanyak 25 titik pada tanggal 03 juni 2021 dengan estimasi luas
rata-rata sebesar 0.01 km2 .
4. Arah pergerakan arus permukaan laut mempengaruhi arah pesebaran
tumpahan minyak di laut.
5. Arah pergerakan arus permukaan laut di bulan April,mei dan juni 2021
Dominan mengarah ke Barat.
2
DAFTAF PUSTAKA
ESA. (2015). Sentinel 2 User Handbook. ESA Standard Document. Issue 1, Rev 2.
24 July 2015. Diunduh 24 September 2021 dari https://sentinel.esa.int/
documents /247904/685211/Sentinel-2_User_Handbook.
2
Lampiran 1. Hasil Pemantauan dan deteksi tumpahan minyak Bulan April
1
Hasil Pemantauan dan deteksi tumpahan minyak Tanggal 24 April 2021
2
Lampiran 2 Hasil Pemantauan dan deteksi tumpahan minyak Bulan Mei
3
Hasil Pemantauan dan deteksi tumpahan minyak Tanggal 14 Mei 2021
4
Hasil Pemantauan dan deteksi tumpahan minyak Tanggal 24 Mei 2021
5
Lampiran 3 Hasil Pemantauan dan deteksi tumpahan minyak Bulan Juni
6
Hasil Pemantauan dan deteksi tumpahan minyak Tanggal 13 Mei 2021
7
Hasil Pemantauan dan deteksi tumpahan minyak Tanggal 18 Mei 2021
8
LEMBAGA PENERBANGAN DAN ANTARIKSA NASIONAL
Jl. Kalisari No. 8, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta
13710, Telepon (021) 8710065, Feksimile (021)
8722733 Laman:www.lapan.go.id
Pada prinsipnya kami dapat menerima mahasiswa tersebut untuk melakukan kegiatan
Kerja Praktik di Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh (Pusfatja), LAPAN, pada tanggal 18
Juni 2021 s.d. 18 Agustus 2021 dengan Sistem Daring. Dalam pelaksanaannya akan
dibimbing oleh Andi Ibrahim, S.Pi.
Sebelum memulai kegiatannya kepada mahasiswa akan diminta untuk mengisi Pakta
Integritas dan setelah selesai mengisi Survei Kepuasan Masyarakat (SKM).
Demikian, atas perhatian dan kerjasama yang baik kami ucapkan terima kasih.
FORM KP-03
NAMA : Ario Dwi Bulgandi
NIM : 118300016
Dosen Pembimbing : Asfarur RidIwan, S.T., M.T.
Perusahaan Tempat KP : Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh - LAPAN
Kerja Praktek : 2 Bulan
14 Kamis 8-Juli-21 2. Membuat data shp poin oil spil detection (osd)
3. Membuat data koordinat bujur lintang pada
attribute table
4. Membuat layout peta
Nama Perusahaan : Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh (Pusfadja) Lembaga Penerbangan dan
Antariksa Nasional (Lapan)
Alamat Perusahaan : Jl. Komp. Lapan No.70, RT.7/RW.9, Pekayon, Kec. Ps. Rebo, Kota Jakarta
Timur, Daerah Khusus Ibukota