Diajukan oleh :
Nama : Samudra Khatulistiwa
NIM : 18103011048
Diajukan oleh :
Nama : Samudra Khatulistiwa
NIM : 18103011048
Oleh :
SAMUDRA KHATULISTIWA / 18103011048
Menyetujui :
Agus Rahman
NIP. 8912210ZY
i
HALAMAN PENGESAHAN
Pada :
Hari :
Tanggal :
Dosen Pembimbing
ii
HALAMAN PENGESAHAN SEMINAR
Pada :
Hari :
Tanggal :
( ) ( )
NIDN. NIDN.
( ) ( )
NPP/NIP. NPP/NIP.
iii
HALAMAN PERYATAAN
Menyatakan bahwa Laporan Kerja Praktik ini tidak merupakan jiplakan dan juga
bukan dari karya orang lain.
Yang Menyatakan
Samudra Khatulistiwa
NIM. 18103011048
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadiran Allah Subhanahu Wa Taala atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan kegiatan Kerja Praktek di PT.
PLN (PERSERO) UPK SINGKAWANG. Serta dapat menyelesaikan laporan ini,
tidak lupa Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan besar
Nabi Muhammad SAW. yang telah menuntun menuju jalan yang benar.
Dengan ilmu yang dipelajari dibangku kuliah dapat diterapkan serta dipraktek
kan secara langsung dilapangan, dalam pelaksasan Kerja Praktek (KP) dan
penyusunan laporan, penulis mendapat banyak bantuan , dukungan dan bimbingan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin
menyamaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. S. M. Bondan Respati, ST., M.T. selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Wahid Hasyim Semarang yang telah memberikan izin atas
terlaksananya kegiatan Kerja Praktek ini.
2. Bapak Gilar Pandu Annanto ST., M.T selaku Ketua Koordinator Kerja
Praktek yang telah banyak memberikan masukan dam motivasi kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan kegiatan Kerja Praktek dan
Laporan Kerja Praktek dengan baik.
3. Orang tua penulis yang senantiasa mendoakan dan memberikan restu seta
kasih sayang, dukungan sehingga penulis dapat melaksanakan Kerja Praktek
ini dengan lancer.
4. Bapak M. Nurchamid selaku Manager Bagian Operaso dan Pemeliharaan
UPDK Singkawang yang telah mengizinkan dan memberikan kesempatan
kepada penulis untuk melaksankan kegiatan Kerja Praktek Di PLTU 3
Bengkayang PT.PLN (PERSERO) UPDK Singkawang.
5. Bapak Agus Rahman selaku Pendamping Kerja Praktik yang telah membantu
penulis pelaksanaan kegiatan Kerja Praktik (KP) di PLTU 3 Bengkayang
PT.PLN (PERSERO) UPDK Singkawang.
6. Seluruh Operator, Mekanik, Karyawan, dan Staff PLTU 3 Bengkayang yang
telah membantu dalam proses pengambilan data di lapangan serta telah
v
memberikan ilmunya dilapangan dan pengetahuan aplikatif selama penulis
melaksanakan kegiatan Kerja Praktek di PLTU 3 Bengkayang.
Penulis juga menyadari bahwa dalam pelaksanaan Kerja Praktik (KP)
maupun dalam proses penyusunan laporan ini penulis banyak kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun, sehingga laporan penulis selanjutnya dapat menjadi lebik baik.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi pembaca
umumnya dan bagi penulis khususnya.
(Samudra Khatulistiwa)
NIM. 18103011048
vi
DAFTAR ISI
vii
BAB III METODOLOGI ....................................................................................24
3.1 Pengumpulan dan Pengolahan Data ...................................................24
3.1.1 Teknik Pengumpulan Data ........................................................24
BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................27
4.1 Pengoperasian Boiler ............................................................................27
4.2 Perawatan Boiler ..................................................................................28
4.2.1 Jenis-Jenis Perawatan ................................................................28
4.2.2 Tujuan Perawatan ......................................................................30
4.3 Pelaksanaan Kegiatan Kerja Praktik .................................................30
4.3.1 Kegiatan Kerja Praktik..............................................................30
4.3.2 Tabel Kegiatan Kerja Praktik ...................................................38
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 PLTU 3 Bengkayang PT. PLN (PERSERO) UPDK Singkawang ...4
Gambar 2.2 Struktur Organisasi PT PLN (PERSERO) UPDK Singkawang .......5
Gambar 2.3 Proses Konversi Energi pada PLTU .................................................7
Gambar 2.4 Siklus PLTU Bengkayang ................................................................7
Gambar 2.5 Boiler ..............................................................................................11
Gambar 2.6 Turbin Uap ......................................................................................11
Gambar 2.7 Generator ........................................................................................12
Gambar 2.8 Kondensor .......................................................................................12
Gambar 2.9 Furnace/Tungku Pembakaran ...........................................................13
Gambar 2.10 Cyclone ...........................................................................................14
Gambar 2.11 Burner/Alat Pembakar ....................................................................14
Gambar 2.12 Superheater .....................................................................................15
Gambar 2.13 Economizer .....................................................................................15
Gambar 2.14 Air Preheater ...................................................................................16
Gambar 2.15 Wall Tube .......................................................................................16
Gambar 2.16 Primary Air Fan ..............................................................................17
Gambar 2.17 Secondary Air Fan ..........................................................................17
Gambar 2.18 Induced Draft Fan (ID Fan) ............................................................18
Gambar 2.19 Bottom Ash Silo .............................................................................18
Gambar 2.20 Fly Ash Silo ....................................................................................19
Gambar 2.21 Make Up Water Tank .....................................................................19
Gambar 2.22 Steam Drum ....................................................................................20
Gambar 2.23 Deaerator.........................................................................................20
Gambar 2.24 Electro Static Precipirator ...............................................................21
Gambar 2.25 Coal Bunker ....................................................................................21
Gambar 2.26 Coal Feeder .....................................................................................22
Gambar 2.27 Crusher............................................................................................22
Gambar 2.28 Transfer Tower ...............................................................................23
Gambar 3.1 Flowchart Pengolahan Data ............................................................26
ix
Gambar 4.1 Pengecekan dan Pembersihan pada Bagian Dalam Furnace ..........31
Gambar 4.2 Perbaikan Isolasi Thermal pada Bagian Furnace............................31
Gambar 4.3 Pengecekan dan Perbaikan Motor Sweeper pada Coal Feeder .......32
Gambar 4.4 Pembersihan Winbox pada Bagian Bawah Ruang Bakar ...............33
Gambar 4.5 Pengecekan dan Pembersihan Nozzle di dalam Sealpot.................33
Gambar 4.6 Pengecekan Refractory (Dinding) Sealpot pada Cyclone ..............34
Gambar 4.7 Semen Tahan Panas ........................................................................34
Gambar 4.8 Penambalan Refractory (Dinding) Sealpot .....................................35
Gambar 4.9 Pengecekan dan Pemberian Grease pada Burner............................35
Gambar 4.10 Penambahan Oli pada Sootblower Air Heater ................................36
Gambar 4.11 Pengecekan pada Sootblower Economizer .....................................36
Gambar 4.12 Pemberian Grease/Pelumas pada Valve Steam Drum ....................37
Gambar 4.13 Proses Pembersihan Curved Fan dari Karat ...................................37
Gambar 4.14 Pengecatan Curved Fan ..................................................................38
x
DAFTAR TABEL
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1
persaiangan dalam dunia kerja semakin ketat. Maka bagi para mahasiswa
perguruan tinggi harus mempunyai pengetahuan dan pengalaman lebih akan dunia
kerja serta menguasai ilmu yang dipelajari dalam bidangnya masing-masing.
Pada dasarnya mahasiswa tidak hanya ahli dibidang teori melaikan harus mampu
untuk mempraktekannya juga. Sehingga mahasiswa sangat wajib mengikuti
adanya praktek kerja magang.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
2.1.1 Sejarah Singkat PLTU 3 Bengkayang
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 3 Bengkayang merupakan PLTU
yang berada dibawah naungan PT. PLN (Persero) Unit Pembangkitan Kapuas
(UPK) Singkawang yang terletak di Jl. Tanjung Gundul, Desa Karimunting Kec.
Sungai raya Kepulauan, Kalimantan Barat. PLTU ini mulai dibangun pada bulan
juli tahun 2013 dengan mendapatkan total investasi mencapai lebih dari Rp1,3
triliun. Proyek ini merupakan upaya dalam memenuhi kebutuhan listrik dalam
sistem khatulistiwa.
PLTU 3 Bengkayang memiliki dua buah unit pembangkit dengan masing-
masing berkapasitas 50 MW. Pembangkit unit 1 masuk dalam sistem khatulistiwa
pada bulan desember 2018, sedangkan unit 2 masuk dalam sistem khatulistiwa pada
bulan juli 2019. Secara skematis, skema PLTU di tunjukkan pada gambar berikut:
4
2.2 Waktu Dan Lokasi Kerja Praktik
Pelaksanaan Kerja Praktik dilaksanakan selama 2 bulan yang dimulai pada
tanggal 29 November 2021 hingga 29 Januari 2022 pada jam kerja. Lamanya waktu
Kerja Praktik yaitu ± 7 – 8,5 jam. Berikut adalah jadwal Kerja Praktik yang
dilaksanakan di PLTU Bengkayang 2 x 50 MW UPDK Singkawang :
- Senin – Jumat : Pukul 08.00 – 16.00 WIB
- Sabtu – Minggu : Libur
Jadwal kegiatan Kerja Praktik industri yang dilaksanakan ini sesuai dan
mengikuti jam kerja yang diberikan oleh PLTU Bengkayang 2 x 50 MW UPDK
Singkawang.
5
2.4 Visi Misi dan Motto PT.PLN (PERSERO) UPDK Singkawang
2.4.1 Visi Perusahaan
Menjadi perusahaan pembangkit tenaga listrik Indonesia yang terkemuka
dengan standar kelas dunia dan diakui sebagai Unit Induk Pembangunan
Infrastuktur Ketenagalistrikan yang Efektif,Optimal,Aman, Terpercaya dengan
Menerapkan prinsip GCG serta memanfaatkan Potensi Sumber Daya Lokal guna
Menghasilkan Listrik yang Andal dan Berwawasan Lingkungan.
6
Proses konversi energi pada PLTU 3 Bengkayang berlangsung melalui 3
tahapan, yaitu :
• Dari bahan bakar diubah menjadi energi panas dalam bentuk uap yang
bertekanan tinggi dan bertemperatur tinggi.
• Energi panas (uap) tadi diubah menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran
atau gerak menggunakan Turbin.
• Energi mekanik kemudian diubah menjadi energi listrik menggunakan
Generator.
7
2.5.2 Siklus Boiler PLTU 3 Bengkayang
• PLTU 3 Bengkayang menggunakan Siklus Boiler CFB (Circulating
Fluidize Bed)
Jenis boiler kapasitas sedang hingga medium yang digunakan sebagai
pembangkit tenaga listrik. CFB singkatan dari Circulating Fluidize Bed jadi ada
material antara yang digunakan sebagai penghantar panas. Umumnya material itu
adalah jenis pasir kwarsa tertentu. Pasir ini berputar-putar terbang di dalam furnace.
Boiler CFB ialah boiler dengan type bahan bakar yang paling luas jangkauannya
dan mampu mengakomodasi beberapa jenis bahan bakar dalam 1 furnace. Bahan
bakar mulai dari jenis batubara dari low grade sampai high grade, hingga gas alam.
Jadi bisa disimpulkan jenis boiler CFB mengakomodasi bahan bakar padat, cair dan
gas.
Secara umum dalam PLTU dengan CFB boiler bisa kita kategorikan ada 5
siklus yang terbagi menjadi 2 area yaitu area boiler dan turbin.
1) Siklus water to steam
Siklus ini terjadi pada boiler dan turbin. yaitu :
• Condenser yang merupakan steam residu setelah keluar dari LP turbine
didinginkan menggunakan air laut atau air sungai atau air cooling
tower.
• Air ektraksi tersebut di pompakan oleh condenser stream extraction
pump melewati heater ke deaerator. Dearator adalah water tank dari
pada boiler system.
• Air dipompakan oleh feed water pump melalui beberapa tingkatan
heater menuju ke Ecomonizer panel.
• Dari Econimizer hot water secara natural akan mengalir ke steam drum.
• Hot water akan turun melalui down comer pipe ke lower header water
wall. Water wall ini adalah dindingnya boiler. Disini air melalu proses
pemanasan utama menjadi buble dan steam basah yang dikumpulkan di
water wall upper header dan di teruskan ke stem drum.
• Dari steam drum, steam akan melalui pipa boiler upper conection
menuju ke 1st superheater atau primary SH atau low temperature SH.
8
• Selanjutnya steam masuk ke superheater atau secondary superheater
atau division panel superheater untuk pemanasan lebih lanjut.
• Terakhir uap akan masuk ke Final superheater atau tertiary
superheater dan product steam dari panel ini sudah saturated steam
atau steam kering yang selanjutnya masuk ke turbin nozzle melalui
pressurized distribution valve. Steam akan masuk terlebih dahulu ke HP
turbine (high pressure) kemudian masuk ke LP turbine. Dari masing
masing jenis turbin ini steam akan di dinginkan di condenser dan
selajutnya di pompakan ke deaerator.
9
• Flue gas selanjutnya ke furnace top dan melewati Vortex Finder. Jadi
flue gas hasil pembarakan akan berisi Flue gas + fly ash + Bed material
yang terbawa. Vortex ini fungsinya adalah memisahkan Bed material
dalam flue gas sehingga bed material bisa dimanfaatkan kembali ke
dalam furnace.
• Setelah melewati vortex flue, gas akan berisi flue gas + fly ash. Flue gas
ini akan memanaskan 1st superheater, 2nd superheater, economizer,
Primary air heater dan terakhir secondary air heater.
• Selanjutnya flue gas akan melewati Electrostatic Precipitator atau Bag
Filter sebagai penangkap debu dan partikel padat dalam flue gass (air
pollutant control).
• Serangkain flue gas dari boiler tadi bisa bergerak karena
ditarik/disedot/induced oleh Induced Draft Fan yang kemudian
dihembuskan ke Stack untuk dibuang ke lingkungan.
10
Gambar 2.5 Boiler
2. Turbin uap
Turbin uap berfungsi untuk mengubah uap bertekanan dan bertemperatur
tinggi menjadi energi mekanik/energi gerak yang kemudian digunakan untuk
memutar generator.
3. Generator
Generator berfungsi mengubah energi mekanik/energi gerak dari turbin untuk
menghasilkan energi listrik.
11
Gambar 2.7 Generator
4. Kondensor
Kondensor merupakan alat/tempat tempat yang berfungsi
mengkondensasikan uap panas yang telah memutar turbin untuk dijadikan air yang
akan digunakan untuk siklus selanjutnya.
12
2.8 Bagian Utama Boiler
Bagian-bagian utama dari Boiler yaitu :
1. Furnace
Furnace/Ruang bakar adalah tempat terjadinya proses pembakaran bahan
bakar untuk menghasilkan kalor yang akan digunakan untuk mengubah air menjadi
uap. Ruang bakar harus memiliki dimensi volume dan luas permukaan yang sesuai
dengan rata-rata pelepasan kalor (heat release rate), hal ini bertujuan untuk
menjamin proses pembakaran sempurna dan penyerapan kalor maksimum oleh
permukaan ruang bakar sehingga dapat meningkatkan efisiensi pembangkit uap
tersebut.
13
2. Cyclone
Cyclone berfungi untuk memisahkan bahan bakar yang tidak terbakar
sempurna lalu akan dikembalikan atau disirkulasikan kembali kedalam furnace
untuk proses pembakaran, sehingga dapat meningkatkan efisiensi pembakaran.
14
4. Pemanas lanjut (Superheater)
Superheater adalah proses pemanasan uap yang dilakukan dengan cara
pemanfaatan panas gas buang hasil pembakaran.
5. Economizer
Economizer berfungsi untuk menaikkan temperatur air umpan boiler. Air
umpan yang sudah dinaikkan temperaturnya kemudian disalurkan ke Steam Drum
sehingga bahan bakar yang dibutuhkan untuk mengubah air menjadi uap menjadi
lebih sedikit.
15
6. Pemanas udara (Air P rehater)
16
2.9 Bagian penunjang
a. Primary Air Fan (PA Fan)
Primary air fan ini digunakan untuk menfluidisasi bed material melalui grid
nozzle pada lantai furnace (diatas winbox). Selain itu Primary Air Fan juga
mengalir melalui nozzle pada front wall dan rear wall yang berada diatas nozzle
grid floor fluidisasi sebagai penyempurna pembakaran.
17
c. Induced Draft Fan (ID Fan)
Induced Draft Fan ini berfungsi sebagai pengatur tekana di furnace (ruang
bakar) agar tetap minus. Selain itu juga berfungsi untuk menghisap gas pembakaran
(gas buang) dan partikel yang menyertainya ke atmosfir melewati precipitator dan
cerobong (stack).
18
e. Fly Ash Silo
Fly Ash Silo merupakan tempat penampungan sisa pembakaran yang sudah
menjadi abu yang partikel nya sangat kecil.
19
g. Steam Drum
Steam Drum berfungsi sebagai tempat untuk menampung air yang akan
dipanaskan pada wall tube, dan untuk menampung uap air dari wall tube sebelum
dialirkan ke superheater, dan juga memisahkan uap dan air yang telah dipanaskan
dari ruang bakar (Furnace).
h. Deaerator
Deaerator merupakan suatu alat yang berfungsi untuk menghilangkan
kandungan oksigen dan gas-gas terlarut secara mekanik yang terkandung didalam
air. Prinsip kerja deaerator ialah dengan cara pemanasan dan peniupan oksigen yang
telah terlepas dari air.
20
i. Electro Static Precipirator (ESP)
Electro Static Precipirator merupakan alat yang berfungsi untuk menangkap
abu sisa pembakaran yang berada didalam gas buang dan akan dibuang ke atmosfer
melalui Stack sehingga gas buang tersebut tidak mengandung partikel-partikel yang
dapat mencemari lingkungan.
j. Coal Bunker
Coal Bunker merupakan suatu sarana penampung (storage) batu bara
sebelum dimasukkan kedalam furnace (ruang bakar) untuk diolah. Di PLTU 3
Bengkayang terdapat 4 Coal Bunker untuk disetiap unit, 2 bunker terdapat di unit 1
dan 2 bunker lagi berada di unit 2.
21
k. Coal Feeder
Coal Feeder adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk menimbang dan
mengatur batu bara yang akan masuk ke mill dan sekaligus sebagai penyalur batu
bara masuk ke furnace.
l. Crusher
Crusher merupakan suatu alat yang berada di transfer tower yang berfungsi
sebagai penghancur batu bara yang masih berbentuk bongkahan batu yang
kemudian akan dihancurkan hingga menjadi butiran pasir.
22
m. Transfer Tower
Transfer Tower merupakan suatu tempat untuk memindahkan/menyalurkan
batu bara dari suatu line conveyor. Di dalam transfer tower ada hopper yang
berguna untuk mengatur perpindahan batu bara dari satu conveyor ke conveyor
lain.
23
BAB III
METODOLOGI
24
tidak ikut serta dalam proses kegiatan / pekerjaan, dan peneliti berperan sebagai
pangamat kegiatan, dan tidak ikut dalam kegiatan tersebut.
Dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik observasi partisipatif. Yaitu
dengan menonjolkan diri sebagai peneliti atau pengamat meskipun kadang-kadang
juga ikut serta dalam kegiatan kerja. Observasi ini dilaksanakan di area PLTU 3
Bengkayang PT.PLN (PERSERO) UPDK Singkawang untuk
memahami/mengamati proses kegiatan pengoperasian dan perawatan pada Boiler.
3) Studi Dokumentasi
Studi Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan menghimpun
dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis atau pun dokumen
elektronik, Sukmadinata (2007:221).
25
MULAI
PENGUMPULAN
DATA
Studi Dokumentasi
• Data-data yang diberikan oleh
perusahaan
• Sumber-sumber lain yang didapat
pada saat melakukan observasi.
SELESAI
26
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Commisioning Boiler
Commissioning boiler adalah suatu proses pengujian operasional suatu
pekerjaan secara nyata maupun secara simulasi untuk memastikan bahwa pekerjaan
tersebut telah dilaksanakan dan telah memenuhi peraturan yang berlaku dan sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
B. Start Up Boiler
Adalah suatu sistem yang ada pada boiler yang secara umum terdiri dari
sistem air umpan, sistem steam dan sistem bahan bakar. Sistem air umpan ini
berfungsi sebagai menyediakan air umpan untuk boiler secara otomatis sesuai
dengan kebutuhan produksi steam. Sistem steam ini juga berfungsi untuk
mengumpulkan dan sekaligus mengontrol produksi steam didalam boiler,
kemudian akan didistribusikan melalui sistem permipaan ke titik pengguna steam.
Pada keseluruhan sistem, tekanan, dan produksi semua diatur secara otomati dan
dipantau sesuai dengan standar yang telah dibuat/ditentukan.
27
4.2 Perawatan Pada Boiler
Perawatan boiler merupakan salah satu kegiatan untuk memelihara atau
menjaga boiler dan melalukan perbaikan atau pergantian peralatan/komponen yang
diperlukan agar boiler dapat beroperasi sesuai dengan yang direncanakan. Adapun
yang menjadi tujuan dari proses perawatan suatu peralatan/komponen dalam proses
produksi atau operasional adalah untuk menekan kerugian kerusakan alat produksi,
dengan biaya yang rendah diharapkan dapat mendapatkan hasil yang tinggi.
Tujuan perawatan adalah tercapainya keadaan-keadaan sebagai berikut :
a. Untuk meningkatkan kemampuan produksi boiler.
b. Menjaga kualitas produksi tanpa harus mengganggu kelancaran produksi.
c. Menjaga agar boiler tetap dapat bekerja dengan baik dan aman.
d. Menjamin kesiapan operasional dari keseluruhan peralatan/komponen yang
diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu.
e. Agar komponen-komponen dapat mencapai umur yang panjang sesuai dengan
life time konponen tersebut.
f. Menekan biaya maintenance atau pemeliharaan dengan cara melakukan
perawatan dengan efektif pada boiler.
28
1) Periodic Maintenance (Perawatan Berkala)
Perawatan berkala ni diantaranya adalah perawatan berkala yang terjadwal
dalam melakukan permbersihan mesin, pemberian pelumas atau grease dan juga
penggantian suku cadang/komponen dengan terjadwal agar mencegah terjadi nya
kerusakan mesin secara mendadak. Karena dapat mengganggu proses kinerja pada
boiler.
2) Predictive Maintenance (Perawatan Prediktif)
Predictive Maintenance merupakan suatu perawatan yang dilakukan untuk
mengantisipasti kegagalan sebelum terjadinya kerusakan total. Perawatan ini dapat
memprediksi kapan akan terjadinya kerusakan komponen tertentu pada boiler
dengan cara melakukan analisa trend perilaku mesin atau peralatan. Berbeda
dengan Periodic Maintenance yang dilakukan dengan berdasarkan waktu (Time
Based), Predictive Maintenance lebih menitikberatkan pada kondisi mesin
(Condition Based).
29
4.2.2 Tujuan Maintenance
Tujuan dilakukannya maintenance diantaranya adalah sebagai berikut.
a. Untuk mencegah terjadinya kerusakan berat yang memerlukan biaya
perbaikan yang lebih tinggi.
b. Untuk menjamin keselamatan tenaga kerja yang menggunakan
mesin/peralatan yang bersangkutan.
c. Kualitas produksi yang dihasilkan oleh mesin/peralatan dapat terjaga dengan
baik dan sesuai dengan yang diharapkan.
d. Dapat memperpanjang masa pakai mesin atau peralatan tersebut.
30
Gambar 4.1 Pengecekan dan Pembersihan pada Bagian Dalam Furnace.
31
c. Pengecekan dan Perbaikan Motor Sweeper pada Coal Feeder
Perbaikan motor sweeper pada coal feeder yang mati dikarenakan ada
rangkaian kabel yang rusak. Fungsi dari motor sweeper adalah sebagai penggerak
peralatan pembersih batu bara yang tercecer dan juga sebagai penggerak belt feeder.
Gambar 4.3 Pengecekan dan Perbaikan Motor Sweeper pada Coal Feeder.
32
Gambar 4.4 Pembersian Winbox yang Terletak pada Bagian Bawah Ruang Bakar.
33
Gambar 4.6 Pengecekan Refrectory (Dinding) Sealpot pada Cyclone
34
Gambar 4.8 Penambalan Refractory (Dinding) Sealpot
35
h. Preventive Maintenance Sootblower PAH/SAH, Economizer, Superheater
Pengecekan dan Penambahan Oli atau pelumas pada Sootblower Primary Air
Heater, Sootblower Secondary Air Heater, Sootblower Economizer, dan
Sootblower Superheater. Sootblower berfungsi sebagai pembersih debu dan
kotoran yang menempel pada wall tube, pipe Superheater, pipe Economizer, dan
pipe Air Heater.
36
i. Preventive Maintenance pada Bagian Steam Drum
Pengecekan dan pemberian pelumas pada bagian valve yang terdapat di Steam
Drum. Steam Drum adalah komponen pada boiler yang berfungsi sebagai reservoir
campuran air dan uap. Juga berfungsi sebagai pemisah uap dan air pada
pembentukan uap superheater.
j. Pengecatan atau Pelapisan dan Pembersihan Curved Fan pada Secondary Air
Fan dan Primary Air Fan
Proses pengecatan/pelapiran curved fan menggunakan cat tahan korosi.
37
Gambar 4.14 Pengecatan Curved Fan
38
Mensirkulasikan
material yang tidak
hancur kemudian
dikembalikan ke
furnace kembali .
4. Memperbaiki nozzle pada Ada beberapa bagian Nozzle berfungsi
bagian dalam furnace. cover nozzle yang sebagai pengontrol laju
terlepas dari las lasan aliran, arah dan tekanan
nya, diperbaiki pada udara dan bahan
dengan dilas bakar .
kembali.
5. Cleaning (pembersihan) Pembersihan dari Debrish filter berfungsi
debrish filter kondensor kotoran-kotoran sebagai penyaringan
yang tersumbat oleh yang masuk ke puing-puing atau
sampah dari laut. debrish filter, banyak sampah yang terikut
sampah aliran air laut.
6. Perbaikan motor sweeper Perbaikan pada kabel Motor sweeper
pada coal feeder yang motor sweeper coal berfungsi sebagai
mati dikarenakan feeder yang mati. penggerak alat
rangkaian kabel rusak. pembersih batu bara dan
juga penggerak belt
feeder.
7 Cleaning (pembersihan) Perbersihan pada Winbox berfungsi
pada bagian winbox bagian dalam sebagai penampung
(furnace) winbox, terdapat udara dari PA fan yang
material’ sisa yang nanti nya disemprot kan
masuk didalam melalui nozzle.
winbox.
8 Preventive maintenance Pengecekan PA fan berfungsi untuk
(PM) : pengecekan dan keseluruhan dan menfluidasi bed
39
pemberian grease pemberian grease material melalui grid
sootblower economizer, atau pelumas dan oli nozzle pada lantai
primary air fan, dan jika diperlukan. furnace.
secondary air fan. SA fan berfungsi
penyuplai udara untuk
menyempurnakan proes
pembakaran.
9 Perawatan pada sealpot Pembersihan sealpot Mensirkulasikan
(cyclone) dan cleaning dan penambahan material yang tidak
bagian dalam dari refractory sealpot hancur kemudian
sealpot. yang megalami dikembalikan ke
keretakan. furnace kembali .
10 Assembling Raw Water Cleaning travelling Alat penyaringan
Pump (RWP) dan screen diarea Raw sampah-sampah
Cleaning (pembersihan) Water Pump, dari berukuran relative kecil
travelling screen. sampah-sampah . di area RWP.
11 Preventive maintenance Pengecekan dan Lower burner ialah
(PM) pengecekan dan penambahan oli atau suatu alat yang
penambahan oli dan pelumasan pada digunakan dalam proses
pelumas pada lower bagian LFO high pembakaran pada
burner, LFO High pressure dan lower bagian furnace
Pressure Pump, LFO burner.
Forwanding Pump.
12 Cleaning (pembersihan) Pembersihan pada Fungsi dari Water Basin
pada bagian water basin. tempat penampung adalah sebagai
air basin. penampung air hasil
endapan.
13 Cleaning dan pengecatan Pembersihan dari PA fan berfungsi untuk
curved fan primary air korosi curved fan dan menfluidasi bed
proses pengecatan material melalui grid
40
fan dan secondary air menggunakan cat nozzle pada lantai
fan. anti korosi. furnace.
SA fan berfungsi
penyuplai udara untuk
menyempurnakan proes
pembakaran.
14 Perangkaian pipe saluran Pembuatan gasket Berfungsi sebagai back-
bahan bakar pada untuk plank pipe dan up apabila terjadi
Emergency Diesel pembuatan jalur baru blackout dimana tidak
Generator (EDG) dan pipe pada Emergency ada suplai energi listrik
pemasangan plank pipe Diesel Generator. dari luar untuk peralatan
saluran pipe bahan bakar. pembangkit.
15 Ducting inlet air heater Pelapisan coating PA fan berfungsi untuk
(pelapisan coating/cat atau cat ducting menfluidasi bed
ducting outlet SA Fan dan outlet SA fan dan PA material melalui grid
Pa Fan). fan. nozzle pada lantai
furnace.
SA fan berfungsi
penyuplai udara untuk
menyempurnakan proes
pembakaran.
16 Memperbaiki refractory Penambalan Mensirkulasikan
sealpot pada cyclone. refractory (dinding) material yang tidak
sealpot yang hancur kemudian
mengalami keretakan dikembalikan ke
menggunakan semen furnace kembali .
anti panas.
17 Pengecekan EDI system Preventive Pengolahan air yang
(WTP) dan penggantian maintenance dan digerakkan secara
selling yang bocor pada penggantian selang elektrik yang
41
EDI system di Water yang bocor pada EDI menggunakan listrik,
Treatment Plant. system. membrane pertukaran
ion, dan resin untuk
menghasilkan spesies
terionisasi dari air.
18 Memperbaiki sensor alat Mencari jalur kabel Pemanasan lanjut air
ukur temperature pada sensor alat ukur menghasilkan uap yang
superheater yang tidak temperature dan memenuhi standar
terbaca. perbaikan. persyaratan untuk
memutar turbin.
42
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pelaksanaan hasil Kerja Praktik yang dilaksanakan selama 2
bulan di PLTU 3 Bengkayang 2 x 50 MW dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Tujuan dari melaksanakan Kerja Praktik yang telah dicapai adalah
mengetahui masalah yang ada pada mesin boiler, yaitu pada proses perawatan
dan pemeliharaan agar sesuai dengan prosedur.
2. Boiler sebagai pembangkit listrik tenaga uap memerlukan pemeliharaan dan
perawatan secara berkala.
3. Pengalaman, pengetahuan kemampuan, dan keterampilan mahasiswa dalam
melaksanakan kegiatan Kerja Praktik di PLTU 3 Bengkayang 2 x 50 MW
bertambah, terutama dalam bidang pemeliharaan dan perawatan pada boiler.
5.2 Saran
1. Utamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), wajib menggunakan APD
(Alat Perlindungan Diri) terutama sepatu safety dan helm safety pada saat
pengoperasian, pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan pada boiler.
2. Mesin atau komponen yang dipergunakan pada proses produksi harus
dilakukan pemeliharaan dan perawatan secara berkala agar tidak terjadi
kerusakan atau masalah pada saat proses pengoperasian boiler.
3. Penerapan kebijakan Preventive Maintenance, seperti Cleaning yang
dilakukan secara berkala, pemeliharaan dan perawatan komponen-komponen
pada boiler lebih terjadwal, agar mencegah dari terjadinya kerusakan atau
pemberhentian mesin secara mendadak saat operasional.
43
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, H., Jamaluddin, J., Arif, M., & Amiruddin, A. (2019). Analisa Pembangkit
Tenaga Listrik Dengan Tenaga Uap Di Pltu. ILTEK: Jurnal Teknologi,
14(01), 2024-2028.Kurniawan, H. Y., Gunawan, H., & Maluegha, B.
(2015). Kajian Efisiensi Termal Dari Boiler Di Pembangkit Listrik Tenaga
Uap Amurang Unit 1. JURNAL ONLINE POROS TEKNIK MESIN
UNSRAT, 4(2).
Adrian, J. (2016). Analisa Kerusakan Superheater Tube Boiler Tipe ASTM A213
Grade T11 pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (Doctoral dissertation,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember).
Chudhoifah, M. N., Suastiyanti, D., & Rupajati, P. (2020). Analisa Kerusakan Pipa
Boiler Super Kritikal. J. Tek. Mesin Iti, 4, 24.
Febianto, I. STUDI EFISIENSI THERMAL BOILER MENGGUNAKAN
DIRECT METHOD PADA PLTU SUNGAI RINGIN DI KABUPATEN
SINTANG. JTRAIN: Jurnal Teknologi Rekayasa Teknik Mesin, 1(1).
Haryanto, Z. I. (2018). Analisis perencanaan perawatan mesin boiler feed pump
turbine (BFP-T) dengan menggunakan metode reliability centered
maintenance (RCM) dan age replacement (studi kasus: di PT PJB UBJOM
PLTU Pacitan).
Karaeng, C. T., Iswandi, I., Firman, F., & Nuzul, M. (2019). Analisis Kinerja Boiler
Pada PLTU Unit 1 PT. Semen Tonasa. Jurnal Teknik Mesin Sinergi, 11(1),
74-85.
Kristianingsih, L., & Musyafa, A. (2013). Analisis Safety System dan Manajemen
Risiko pada Steam Boiler PLTU di Unit 5 Pembangkitan Paiton, PT. YTL.
Jurnal Teknik ITS, 2(2), B356-B361.
Kurniawan, H. Y., Gunawan, H., & Maluegha, B. (2015). Kajian Efisiensi Termal
Dari Boiler Di Pembangkit Listrik Tenaga Uap Amurang Unit 1. JURNAL
ONLINE POROS TEKNIK MESIN UNSRAT, 4(2).
44
Pamungkas, I., & Irawan, H. T. (2020). Strategi Pengurangan Risiko Kerusakan
Pada Komponen Kritis Boiler di Industri Pembangkit Listrik. Jurnal
Optimalisasi, 6(1), 86-95.
Sinaga, A. (2019). Pengaruh Air Heater Terhadap Peningkatan Efisiensi Boiler
pada Unit 3 PLTU PT. PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan
Belawan (Doctoral dissertation, Universitas Medan Area).
Sugiharto, A. (2016). Tinjauan Teknis Pengoperasian Dan Pemeliharaan Boiler.
Swara Patra, 6(2).
Sumadi, S. (2021). Analisa kinerja boiler industry setelah beroperasi 24 tahun.
AME (Aplikasi Mekanika dan Energi): Jurnal Ilmiah Teknik Mesin, 7(2),
74-79.
https://www.caesarvery.com/2015/04/bagian-bagian-furnace-boiler.html
https://www.slideshare.net/nungkisbastian/boiler-pltu
45