Anda di halaman 1dari 6

A.

KABEL
Definisi
Kabel adalah media yang digunakan untuk menghantarkan arus listrik dan sinyal
listrik dari komponen satu ke komponen lainnya. Kabel memilikii bagian utama yaitu
konduktor dan isolator, penghantar atau penahan. Selain memiliki bagian utama , kabel
memiliki tambahan pelindung seperti pelindung elektris, pelindung mekanis dan
pelindung lain seperti pelindung api, pelindung penetrasi air, gas dan lain lain.
Kabel memiliki jenis berdasarkan sumber tegangan yang akan digunakan yaitu
Low Voltage, Medium Voltage dan High Voltage. Sebelum membuat atau
menginstalisasikan kabel harus mengetahui tegangan pengenal untuk jenis-jenis kabel
berikut;
Tegangan pengenal U0/U(Umax)
U0 = nilai tegangan antara fasa dengan ground.
U = nilai tegangan antara fasa dengan fasa
Umax = nilai tegangan maksimal yang digunakan pada kabel.

Nilai tegangan pengenal dari berbagai jenis kabel terdiri dari:


- Low Voltage = 450/750; 300/500; 470/750; 0.6/3(1.2) kV
- Medium Voltage = 1.8/3(3.6); 3.6/6(7.2); 6/10(12); 8.7/15(17.5);
12/20(24); 18/30(36) kV
- High Voltage = 87/150(170) kV

1. Konduktor
Material yang bersifat menghantarkan arus listrik, memiliki konduktivitas yang besar
dan resistance yang kecil. Konduktor yang biasa digunakan untuk dijadikan kabel ialah
Tembaga (Cu) dan Alumunium (Al).

1.1 Jenis Material Konduktor


a. Tembaga (Cu)
Mempunyai sifat:
- massa jenis 8,89 gr/cm3 dengan kemurnian tembaga 99,8%
- Tahanan listrik saat suhu 20 C : 17,241 ohm.mm2/km
- Konduktivitas (Anealed 100% dan non-Anealed 97%)

b. Aluminium (Al)
Mempunyai sifat :
- Massa jenis 2,703 gr/cm3
- Tahan listrik saat suhu 20 C : 28,264 ohm.mm2/km
- Konduktivitas 61%

Dari sifat material diatas, material yang baik untuk dijadikan penghantar ialah
tembaga (Cu) karena mempunya konduktivitas yang besar dan resistansi listrik
yang kecil. Tetapi dari berat suatu penghantar aluminium (Al) lebih ringan dari
Tembaga (Cu). Dengan ukuran diameter yang sama Tembaga memiliki Kuat
Hantar Arus (KHA) lebih baik dari Aluminium.
Untuk aluminium (Al) bisa menyamakan Kuat Hantar Arus (KHA) dari Tembaga
(Cu) maka luas penampang Aluminium (Al) harus dibesarkan dari luas
penampang Tembaga (Cu)

1.2 Bentuk Konduktor


Kontruksi konduktor yang diproduksi PT.SUCACO Tbk terdiri dari bentuk dan
layer yang berbeda-beda:

a. BENTUK
Nomenklatur Jenis Penghantar Bentuk
F konduktor
halus/Flexible

Re Konduktor padat bulat

Rm Konduktor Dipilin Bulat

Cm Konduktor dipilin bulat


dan dipadatkan

Sm Konduktor dibentuk
sector dan dipadatkan

Rs Konduktor dipilih bulat


bentuk segmentasi

b. LAYERS
Kontruksi konduktor berdasarkan layer sesuai kebutuhan dan spesifikasi
kabel dibagi menjadi 4 :
7 wire/kawat 1+6 1 Layer
19 wire/kawat 1+6+12 2 Layer
37 wire/kawat 1+6+12+18 3 Layer
61 wire/kawat 1+6+12+18+24 4 Layer
c. Luas Penampang
Semakin besar luas penampang konduktor atau penghantar semakin
besar pula arus dan tegangan yang mengalir, tetapi luas penampang bukan
faktor utama dari Kuat Hantar Arus (KHA). Resistansi Penghantar adalah
faktor utama sebuah penghantar memiliki Kuat Hantar Arus (KHA) yang baik.

Contoh Kabel NYY 3x2.5 mm2 (re)

Rumus Luas Penampang suatu konduktor


A = 1/4*(∏*d2) *n

Ket:
A = Luas Penampang
d = diameter kawat
n = jumlah kawat/inti

2. Isolator/insulasi
Material yang berfungsi sebagai pembungkus konduktor dan sebagai pelindung
konduktor agar tidak menyebabkan arus hubung singkat pada penghantar lainnya.
Insulasi yang biasa digunakan yaitu

1. PVC
PVC (polyvinil cloride) adalah material yang biasa digunakan untuk insulasi kabel
tegangan rendah. Memiliki Karakteristik sebagai berikut:
- Temperatur Normal pada konduktor 70OC
- Temperatur saat short-circuit selama 5 detik 160 OC
- Kuat tarik sebesar 12,5 N/mm2
- Pemuluran sebesar 150%

2. XLPE
XLPE (Cross-Linked Polyethylene)
Biasa digunakan untuk insulasi kabel tegangan rendah 0.6/1(1.2)kV dan tegangan
menengah. Memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Temperatur Normal pada konduktor 90 OC
- Temperatur saat short-circuit selama 5 detik 250 OC
- Kuat tarik sebesar 12,5 N/mm2
- Pemuluran sebesar 200%
3. PELINDUNG KABEL
Perlindungan kabel dilakukan untuk mencegah agar kabel berinsulasi beroperasi
dengan normal dan tidak mendapatkan gangguan dari dalam dan luar saat kabel sudah
terhubung antar komponen/perangkat. Gangguan dari dalam termasuk gangguan yang
bersifat elektris dan gangguan dari luar termasuk gangguan dari lingkungan sekitar
tempat kabel ditempatkan berupa benturan dan tekanan.

1. Pelindung Konduktor
Pelindung konduktor berfungsi untuk menghindari penghantar menjadi korosi
ditempatkan menutupi seluruh bagian penghantar. Bahan baku pelindung
konduktor menggunakan inner semiconductive.

2. Pelindung Insulasi
Ditempatkan menyelubungi isolasi pada tegangan medium dan tegangan tinggi.
Bahan baku pelindung konduktor menggunakan outer semiconductive.

3. Pelindung Elektris
Digunakan untuk menghantarkan arus beban bumi dan menahan induksi listrik.
Pelindung ini biasanya digunakan untuk kabel tegangan rendah, tegangan
menengah dan tegangan tinggi. Bahan baku pelindung menggunakan Screen
seperti Copper Tape atau Copper Wire.

4. Pelindung Mekanis/Armouring
Melindungi kabel dari gangguan luar seperti mendapatkan tekanan dan benturan
dari suatu objek atau makhluk hidup. Pelindung ini biasa digunakan pada kabel
tegangan menengah dan teganggan tinggi. Bahan baku yang digunakan berupa:

a. Round atau Flat Steel Wire Armoured/ Baja Berbentuk Bulat atau pipih
b. Allumunium Tape atau Wire / kawat atau pita alumunium
c. Allumunium Corrugated / Selubung Alumunium Bergelombang
d. Laminated Allumunium Tape / Pita Alumunium Dilaminasi
e. Lead Sheath / Selubung Timah
f. Steel Tape / Pita Baja
g. Brass Tape / Pita Kuningan

5. Pelindung Khusus
Pelindung dari gangguan siklus alam yang berfungsi menjaga kabel dari hewan
liar dan cuaca buruk. Melindungi dari hewan liar seperti pengerat, zat kimia
seperti korosi, lingkungan seperti air hujan yang masuk pada celah selubung luar.

5.1 Pelindung dari binatang pengerat (anti termite):


o Penambahan additive di selubung luar
o Penambahan brass tape di sebelum selubung luar .

5.2 Pelindung terhadap penetrasi air (Water Sealing):


o Menambahkan Water Blocking di seluruh lapisan penghantar
o Menambahkan Water Tape di bawah pelindung elektris dan di bawah
selubung luar.
5.3 Pelindung terhadap bahan kimia yang bersifar korosif
o Menambahkan lapisan timah (Sn) di bawah selubung luar.
5.4 Pelindungan terhadap Gas
o Menambahkan lapisan aluminium tape corrugated di bawah selubung
luar.
5.5 Perlindungan terhadap rambatan api vertikal :
o Menambahkan material fire retardant pada selubung luar.

4. SELUBUNG LUAR
Melindungi kabel dari kelembaban dan melindungi dari sifat korosif sekaligus sebagai
melindungi dari bahaya api. Permukaan pada selubung luar akan diberi penanda atau
marking sebagai pengenal kabel tersebut.
a. PVC (polyvinyl Chloride)
Memiliki sifat menaham rambatan api vertikal yang baik,penyerapan air tinggi,
massa jenis ; 1.5 gr/cm3
b. PE (Polyethylene)
Memiliki sifat menahan rambatan api vertikal, penyerapan air rendah,
massa jenis : 0.96 gr/cm3
c. LSZH (Low Smoke Zero Halogen)
Memiliki sifat menahan rambatan api, rendah asap dan bebas racun,
massa jenis : 1.45 gr/cm3

5. NOMENKLATUR
Susunan bahan baku yang digunakan pada kabel menggunakan kode tertentu. Code
pada nomenklatur dibedakan menjadi 2 yaitu code SPLN dan INT.
PENGUJIAN KABEL LISTRIK
1. Pengujian Bahan Baku (Incoming Material)
a. Tensile Strength (kuat tarik)
Pengujian kuat tarik pada insulasi dan kawat penghantar.

b. Elongation (pemuluran)
Pengujian panjang pemuluran yang dapat ditahan oleh insulasi dan kawat
penghantar.

c. Density (Berat Jenis)


d. Volume resistivity
e. Resistivity
f.
2. Pengujian Semi Finished
a. Conductor Resistance
b. Insulation Resistance
c. Tensile Strength
d. Cable contruction
e. Visual quality
f. Thickness
g. Dimension
3. Pengujian Finised
a. Voltage
b. Insulation Resistance
c. Tensile Strength
d. Cable Contruction
e. Conductor Resistance
f. Dimension
g. Visual Quality
h. Cable Marking

Anda mungkin juga menyukai