PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kabel telah digunakan dalam jaringan transmisi dan distribusi sejak hari-hari awal dari
industri tenaga listrik. Umumnya, panjang jarak transmisi listrik dilakukan melalui saluran udara.
Namun, transmisi dan distribusi di daerah perkotaan yang berpenduduk padat sebagian besar
menggunakan kabel bawah tanah. Meskipun secara signifikan lebih mahal daripada saluran
udara, kabel lebih disukai di daerah perkotaan karena pertimbangan keselamatan, keandalan
dan estetis. Sebagai hasil dari pembangunan di isolasi bahan dan teknik manufaktur, teknologi
kabel tegangan tinggi telah meningkat secara signifikan selama bertahun-tahun. Dengan terus
meningkatnya panjang keseluruhan kabel, pertanyaan mengenai kehandalan jaringan,
kegagalan mode dan diagnostik kabel tersebut telah mengasumsikan makna yang lebih besar.
Kuat medan listrik dan kapasitas hantar arus adalah faktor terpenting dalam desain dan
operasi kabel daya listrik sehingga pemilihan jenis tanah dan kedalaman penanaman kabel
berpengaruh terhadap kuat medan listrik, kapasitas hantar arus, dan panas yang dihasilkan oleh
kabel. Medan listrik timbul karena beda potensial antara dua titik. Kuat medan listrik yang
berlebih akan menyebabkan umur bahan isolasi kabel menjadi berkurang. Kapasitas hantar arus
(ampacity) pada kabel menentukan besarnya arus listrik yang diperbolehkan untuk mengalir
sehingga suhu maksimal pada konduktor tidak melebihi batas suhu yang telah ditentukan.
Penentuan kuat medan listrik dan kapasitas hantar arus maksimal adalah faktor
terpenting dalam desain dan operasi kabel daya listrik. Kuat medan listrik pada kabel akan
timbul apabila material dielektrik diberi tegangan. Kuat medan listrik yang berlebih akan
menyebabkan umur bahan isolasi kabel menjadi berkurang. Permasalahan kapasitas hantar arus
pada kabel adalah menghitung besarnya arus listrik yang diperbolehkan untuk mengalir
sehingga temperature maksimum konduktor kabel tersebut tidak melebihi batas yang telah
ditentukan.
B. Tujuan Makalah
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktik Perencanaan Instalasi
Listrik, juga menjelaskan mengenai berbagai aspek dari kabel listrik dan Miniatur Circuit Breaker
(MCB).
BAB II
ISI
a.
penghantar concentric biasanya terletak dilbawah selubung plastik kabel PVC, untuk melindungi dari
karat akibat pengaruh lingkungan.
Dalam pemasangan instalasi listrik umumnya digunakan penghantar dari bahan tembaga (Cu)
atau aluminium (Al) dan yang kemurniannya sekurang-kurangnya 99,9%. Tahanan jenis tembaga lunak
atau penghantar listrik telah dibakukan secara internasional tidak boleh melebihi 0,017241 ohm mm2/m
dalam temperatur 20 derajat Celcius. Sedangakan aluminium mempunyai tahanan jenis secara baku
tidak boleh melebihi 0,028264 ohm mm/m.
Namun berat penghantar aluminium dan tembaga pada suhu 20 derajat Celcius dengan
perbandingan masing-masing 2,7 dan 8,9. untuk itu, konstruksi jaringan dengan menggunakan
penghantar tembaga tentu harus lebih kokoh. Namun bila diperhatikan diameter aluminium lebih besar
28% dari tembaga akan diperlukan isolasi yang lebih besar dibandingkan dengan tembaga. Selain itu
dalam sistem penyambungan dengan konduktor aluminium lebih sukar dibanding dengan tembaga.
Dari pertimbangan diatas, bahwa untuk hantaran saluran udara lebih menguntungkan
menggunakan konduktor aluminium dibanding dengan tembaga karena pertimbangan berat dan tidak
diperlukan isolasi kabel sehingga konstruksi jaringannya akan lebih murah.
A.3. Isolasi Kabel Penghantar Listrik
Sifat-sifat dielektris yang penting untuk isolasi adalah: Tahanan isolasi yang tinggi, Kekuatan
dielektris yang tinggi, Sifat mekanis yang baik, Tidak bereaksi terhadap asam dan lembab.
Minyak Kabel dan Kompon
Mutu yang diinginkan adalah: Koefisien yang rendah, Kekentalan yang rendah pada suhu
pencelupan (impregnasi), Kekentalan yang tinggi pada suhu kerja (hanya kabel padat),Titik beku
dibawah suhu pelayanan, Agak bersifat melumasi,Koefisien suhu rendah dan ketahanan tinggi, Kekuatan
dielektris tinggi, Mantap secara kimia dan bebas dari kandungan gas. Penyebab utama yang berkaitan
dengan suhu atas kerusakan kabel adalah: Kemunduran isolasi kertas akibat suhu, Ketidakstabilan
Termal Dielektris, Pembentukan kehampaan dan ionisasi, Kegagalan kelelahan dari sarung timbal.
Bahan isolasi yang digunakan dalam konduktor atau penghantar adalah bahan PVC
(Polivinilclorida). Agar bahan ini fleksibel maka dicampur dengan bahan pelunak (plasticiser). Isolasi
konduktor dengan bahan PVC tahan terhadap suhu sampai 70derajat Celcius secara terus menerus dan
ada juga kabel yang dibuat khusus isolasinya dengan ketahanan suhu 105 derajat Celcius.
b.
Dalam isolasi kabel juga terdapat beberapa jenis selubung kabel diantaranya, sebagai
berikut:
Selubung plastik
Karena banyak kegunaan-kegunaan plastik PVC, yang tidak hanya digunakan sebagai
bahan isolasi, tetapi digunakan sebagai bahan selubung kabel. Selubung PVC pada umumnya
ditempatkan disekeliling inti bagian luar, untuk membentuk mantel pelindung yang baik di
permukaan yang bersih dan halus. Selubung plastik digunakan pada kabel-kabel untuk instalasi
tetap dan yang cukup lunak atau palstik-plastik yang fleksibel dengan kekuatan tarik yang ringan
dan sedang. Kabel-kabel fleksibel ini digunakan untuk menghubungkan peralatan-peralatan
rumah tangga.
Selubung polymide dan polyurethane
Polymide dibuat dengan cara poly kondensasi yang terbuat dari asam karbon dan
diamine atau asam amine. Polyurethane terbuat dari bahan socyanates atau polysocianates dan
alkohol atau polyalkohol. Isolasi kabel dan isolasi fleksibel berada dibagian luar sebagai isolasi
sehingga terkena tekanan mekanis,pengaruh kimia, minyak atau lainnya yang merusak sehingga
dilindungi oleh polyamide atau polyurethane. Keuntungan dari bahan isolasi ini adalah dari segi
mekanisnya baik sekali daya isolasinya tinggi, tahan minyak, katone, pelumas, ester, dan
cholorinated rido carbon. Biasanya kabel-kabel yang menggunakan selubung jenis ini dipasang
dilokasi pengeboran dan pengolahan minyak, instalasi pesawat terbang, dan untuk di lokasi yang
mempunyai benturan yang besar dan tahan gores.
Selubung karet
Karet digunakan untuk kabel fleksibel dan kabel senor juga untuk digunakan pada
instalasi kapal bervariasi karet sintesis banyak digunakan untuk kebutuhan tertentu, contohnya:
untuk lapisan tahan minyak pada nitril butadien (NER). Untuk lapisan tahan panas campuran
pada karet silikon yang mempunyai isolasi tinggi, tahan lama, dan tahan terhadap cuaca sampai
suhu 180 derajat Celcius dan 25 derajat Celcius bila digunakan terus menerus.
Selubung logam
Bahan-bahan isolasi yamg peka terhadap air adalah dilindungi oleh selubung logam,
selubung logam terbuat dari timah hitam kemudian dibagian luar dilapisi PVC. Kabel-kabel yang
menggunakan selubung timah hitam digunakan pada instalasi pompa bensin, ditempat yang
terdapat bahaya api dan ditempat bahaya letusan. Kabel-kabel yang berselubung aluminium
7
atau seng, kabel jenis ini digunakan pada daerah yang terdapat getaran yang kuat seperti:
jembatan dan sepanjang jalur kereta api, dsb. Untuk kabel-kabel yang penampangnya lebih
besar 10mm pada selubung logamnya boleh terjadi pengerutan dalam pembengkokkan yang
lebih selama pekerjaan. Untuk melindungi selubung dari karat dilapisi dengan PVCdan bisa juga
dilapisi dengan kertas yang dilapisi aspal dan dilapisi jute yang diimpregnasi permukaan yang
paling luar dilapisi kapur atau bedak untuk menjaga terjadinya pelengketan pada saat
menggulungnya.
Amour
Amour melindungi kabel terhadap tekanan mekanis yang tinggi, amour biasanya terdiri
dari kawat baja yang berbentuk plat. Amour adalah suatu kabel yang digroundkan untuk
menghindari adanya tegangan sentuh yang tinggi, jika terdapat kebocoran isolasi pada kabel
atau terjadi kerusakan mekanik
A.4. Jenis-jenis Kabel Penghantar Listrik
A. Kabel NYA
Kabel NYA berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi luar atau kabel udara. Kode
warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hitam sesuai dengan peraturan PUIL.. Lapisan isolasinya
hanya 1 lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit
tikus. Agar aman memakai kabel tipe ini, kabel harus dipasang dalam pipa/conduit jenis PVC atau
saluran tertutup. Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus, dan apabila ada isolasi yang
terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang.
B. Kabel NYM
Kabel NYM memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abuabu), ada yang berinti 2,
3 atau 4. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis, sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari
kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA). Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan
basah, namun tidak boleh ditanam.
10
11
C.Kabel NYAF
Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut
berisolasi PVC. Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibelitas
yang tinggi.
12
13
D. Kabel NYY
Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya berwarna hitam), ada yang berinti 2, 3 atau 4.
Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah), dan memiliki lapisan isolasi yang lebih
kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM). Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari
bahan yang tidak disukai tikus.
14
15
E. Kabel NYFGbY
Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah, di dalam ruangan di dalam saluransaluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap gangguan mekanis
dibutuhkan, atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama dipasang dan dioperasikan.
16
17
F. Kabel ACSR
Kabel ACSR merupakan kawat penghantar yang terdiri dari aluminium berinti kawat baja. Kabel
ini digunakan untuk saluran-saluran transmisi tegangan tinggi, dimana jarak antara menara atau tiang
berjauhan, mencapai ratusan meter, maka dibutuhkan kuat tarik yang lebih tinggi, untuk itu digunakan
kawat penghantar ACSR.
18
AA
: Selubung atau perlindungan luar dua lapis dari bahan serat juga
CE
: Penghantar konsentris pada masing-masing inti dalam hal kabel berinti banyak
CW
: Penghantar konsentris pada masing-masing inti yang dipasang secara berlawanan arah
2G
: Isolasi karet butil dengan daya tahan lebih tinggi terhadap panas.
Cb
: Selubung timbal
KL
: Selubung Alumunium
KWK
MK
: kabel dengan selubung timbal hitam untuk pemasangan dalam kapal laut
NA
NF
NI
NO
NP
RR
SE
: Pelindung listri dari pita tembaga yang melnyelubungi masing-masing inti kabel
2X
2Y
20
Contoh :
Kabel NYA 4 re 1000 V
Menyatakan suatu kawat berisolasi untuk tegangan nominal 1000V, berisolasi PVC dan
mempunyai penghantar tembaga padat bulat dengan luas penampang nominal 4 mm .
Kabel NYM 0 4 x 2,5 rm 500 V
Menyatakan suatu kabel berinti banyak untuk tegangan nominal 500 V, berisolasi dan
berselubung PVC dan mempunyai penghantar tembaga bulat berkawat banyak dengan luas penampang
nominal 2,5mm , dengan sistim pengenal warna urat tanpa hijau- kuning.
A.6. Drop Voltage (Tegangan Jatuh pada Penghantar)
Tegangan jatuh dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
V = Vs Vr
Dimana :
Vs = tegangan pengiriman disisi sumber
Vr = tegangan penerimaan disisi beban
= 5%
Trafo
= 3%
JTR
= 4%
Saluran Pelayanan
= 1%
Pertanyaan :
suatu instalasi listrik industri memiliki kapasitas motor sebsesar 450 watt, cos pi sebesar 0,8. Sedangkan
tegangannya memakai system 220 volt. Tentukan besarnya KHA untuk menentukan kabel yang dipakai ?
Jawab :
I= P/(V cospi )
Dari persamaan diatas maka diperoleh I sebesar 2,56 ampere.
Sehingga, besarnya KHA adalah : 2,56 x 125% = 3,2 ampere. Sehingga kabel yang harus digunakan adalah
yang dapat menghantarkan arus sebesar 3,2 tanpa ada gangguan dari internal kabel tersebut.
24
Contoh Soal :
Sebuah pemanas heater 380 volt 10000 watt rencananya akan disambungkan dengan
kabel tembaga dengan panjang 350 meter dari sumber listrik (panel), rugi tegangan yang
diinginkan adalah 5 volt. Hitung berapa diameter kabel yang dibutuhkan ?
Penyelesaian :
q = ( L . N ) : ( y . ev . E )
q = (350 . 10.000) : ( 56 . 5 . 380 )
q = (3.500.000) : (106.400)
q = 32,8 mm2
Jadi, penampang kawat tembaga yang dibutuhkan untuk pemanas heater dengan instalasi
sepanjang 350 meter adalah 32,8 mm atau bila
25
26
27
Penjelasan Gambar :
1. Actuator Lever atau toggle switch /tuas, digunakan sebagai Switch On-Off dari MCB. Juga
menunjukkan status dari MCB, apakah dalam kondisi ON atau OFF.
2. Switch mekanis yang membuat rangkaian terhubung dan arus listrik bekerja.
3. Kontak arus listrik sebagai penghubung dan pemutus aliran arus listrik.
4. Terminal kabel listrik dengan MCB.
5. Bimetal, yang berfungsi sebagai thermal trip
6. Baut untuk kalibrasi pabrikan untuk adjustment/setting arus trip dari MCB setelah pabrikasi
hanya bisa dilakukan oleh pabrikan
7. Coil atau lilitan yang berfungsi sebagai magnetic trip dan bekerja bila terjadi hubung singkat
arus listrik.
8. Pemadam busur api sebagai pengaman jika terjadi percikan api saat terjadi pemutusan atau
pengaliran kembali arus listrik.
Pada gambar diatas dapat ditarik kesimpulan prinsip kerja dibagi menjadi 2 berdasarkan
komponen penyusunanya.
Komponen Bimetal - Prinsip kerjanya berdasarkan pada pemuaian atau pemutusan dua jenis
logam yang memiliki koefisien jenisya berbeda. Kedua jenis logam tersebut digabungkan (bimetal )dan
dihubungkan dengan kawat arus khusus. ketika arus yang melalui bimetal tersebut melebihi arus
nominal yang diijinkan maka bimetal tersebut akan melengkung sehingga aliran listrik terputus.
Komponen elektromagnetik ; Prinsip kerjanya adalah memanfaatkan arus hubung singkat yang
cukup besar yang memicu koil bersifat magnet. Semakin besar arus hubung singkat, maka semakin besar
pula daya untuk menggerakkan sakelar tersebut sehingga lebih cepat memutuskan rangkaian listrik dan
actuator lever dalam posisi jatuh atau off .Busur api yang terjadi masuk ke dalam ruangan yang
berbentuk plat-plat, untuk selanjutnya dipisahkan didinginkan dan dipadamkan dengan cepat
B.4.Pemilihan MCB
Pemilihan pemutus tenaga ditentukan oleh beberapa hal :
1. Standar
28
- SPLN 108 / SLI 175, bila digunakan oleh pemakai umum (instalasi perumahan kapasitas pemutusan
rendah)
- IEC 60947-2, bila digunakan oleh ahlinya (aplikasi industri - kapasitas pemutusan tinggi
2. Kapasitas pemutusan
Kapasitas pemutusan suatu pemutus tenaga harus lebih besar dari arus hubung singkat pada titik
instalasi di mana pemutus tenaga tersebut dipasang. Pada diagram garis suatu sistem, disarankan untuk
juga menyebutkan besar kapasitas pemutusan disamping arus pengenal pemutus tenaga yang
digunakan.
3. Arus pengenal
Arus pengenal pemutus tenaga harus disesuaikan dengan besarnya arus beban yang dilewatkan kabel
dan lebih kecil dari arus yang diijinkan pada kabel.
4. Tegangan
Tegangan operasional pengenal pemutus tenaga harus lebih besar atau sama dengan tegangan sistem.
5. Jumlah kutub ( 1 phase atu 3 phase)
6. Bentuk kurva trip
Kurva c: Mengontrol arus sebesar 5 sampai 10 In dan melindungi sirkit dari arus hubung singkat tinggi
di dalam suatu distribusi.
Kurva d dan k : Memutuskan arus antara 10 sampai 14 In, untuk aliran arus awal yang tinggi seperti
LV/LV trafo.
Kurva Z : 2,4 sampai 3,6 In untuk perlindungan tehadap sirkit elektronik
Kurva MA: 12 In hanya untuk perlindungan terhadap arus hubung singkat dan aliran arus yang awal
yang tinggi seperti motor dan koil.
Kurva B: 3 sampai 5 In, untuk perlindungan terhadap arus hubung singkat yang rendah pada generator
29
7. Frekuensi sistem
8. Aplikasi beban
Tipe kabel yang diamankan, tembaga atau alumunium.
30
BAB III
KESIMPULAN
Dari makalah yang sudah dipaparkan di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut
1. Konduktor adalah salah satu komponen utama peralatan dan instalasi listrik, yang
bahan pengikat, bahan pelindung beban mekanik, dan selubung pelindung luar.
3. Kabel tegangan tinggi pada umumnya berinti tunggal dan berinti tiga, bahannya terbuat
31
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-NonDegree-14537-paperpdf.pdf
http://www.ulaslistrik.com/2015/12/prinsip-kerja-mcb-mcbminiature-circuit.html
http://blogerpoter.blogspot.com/2011/04/jenis-jenis-kabel-listrik.html
http://www.ngabidin.web.id/2014/01/rumus-praktis-teori-perhitungan.html
http://ilmulistrik.com/tegangan-jatuh-drop-voltage.html
http://wimasfimkusuma.blogspot.co.id/2013/01/jenis-jenis-kabel-listrik.html
Datasheet katalog kabel PT. Kabelindo Murni Tbk.
32