Anda di halaman 1dari 14

STUDI KERUSAKAN ISOLASI KABEL LVTC

DI PT.PLN(PERSERO) ULP JENEPONTO

Agus munandar1 , Rizal ahdiyat duyo2, Dan Adriani3


1)
Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Makassar
E_mail : aguzmunandar888@gmail.com
2)
Dosen Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin
3)
Dosen Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Makassar
E_mail : adri.reinha@yahoo.com

ABSTRAK

Banyaknya kejadian tersentuhnya kabel listrik dengan kerangka bangunan tiang listrik besi, pohon,
dan sebagainya yang membuat induksi, menjadi polemik yang membuat risau dikalanga
masyarakat.hal ini merupakan akibat dari kerusakan isolasi kabel LVTC . Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi kerusakan, pengaruh penampang kawat
terhadap kerusakan isolasi kabel serta mengetahui perbandingan kualitas tahanan isolasi LVTC.
Pengambilan data dilakukan dengan pengukuran, pengamatan secara visual, serta pengujian bahan
isolasi di lapangan. Dari hasil analisa data, ditemukan kerusakan isolasi LVTC di daerah pesisir
pantai dengan suhu 108 oC hingga 150 oC dibeban puncak pada bagian lekukan. Pada daerah
pegunungan tampak kerusakan bahan isolasi LVTC di sisi bagian atas bundelan LVTC. Dari hasil
pengukuran tahanan isolasi sampel kabel LVTC, kabel baru dengan nilai tahanan terendahnya
sebesar 2.58 Gohm masing – masing dengan 2 merek berbeda sedangkan kabel tua sudah
beroprasi memiliki nilai tahanan terendah sebesar 21.6 Gohm. Dapat disimpulkan bahwa factor –
factor penyebab kerusakan bahan isolasi yaitu penuaan akibat panas , gesekan air hujan, dan
adanya indikasi penurunan kualitas isolasi kabel oleh pabrikan
Kata kunci : Kerusakan Isolasi LVTC, Tahanan Isolasi

ABSTRACT

The many occurrences of touching electric cables with the framework of building electric iron
poles, trees, and so on that made induction, became a polemic that was disturbing in the
community. This was a result of damage to LVTC cable insulation. This study aims to determine
the factors that affect the damage, the effect of the cross section of the wire to the damage to the
cable insulation and to know the comparison of the quality of LVTC insulation prisoners. Data
retrieval is done by measurement, visual observation, and testing of insulation materials in the
field. From the results of data analysis, it was found damage to LVTC isolation in the coastal area
with a temperature of 108 oC to 150 oC at the peak load in the indentation section. In the
mountainous area there was damage to LVTC insulation material on the upper side of the LVTC
bundle. From the results of measurements of sample isolation resistance of the LVTC cable, the
new cable with the lowest resistance value of 2.58 Gohm each with 2 different brands while the
old cable has operated has the lowest resistance value of 21.6 Gohm. It can be concluded that the
factors that cause damage to insulation materials are aging due to heat, friction of rain water, and
an indication of a decrease in the quality of cable insulation by the manufacturer
Keywords: LVTC Isolation Damage, Insulation Resistance

PENDAHULUAN
LatarBelakang adalah hal yang sangat penting karena
Dalam kehidupan masyarakat hampir semua aktivitas yang
modern, ketersediaan energi listrik dilakukan masyarakat menggunakan

1
peralatan listrik. Perusahaan Listrik merupakan refleksi dari pelayanan
Negara sebagai perusahaan monopoli yang kurang baik dimana akibatnya
di Indonesia, harus menyalurkan dapat dirasakan langsung oleh
energi listrik yang menjangkau masyarakat umum dan pengusaha.
seluruh lapisan masyarakat yang Dari hasil pemeriksaan petugas PLN,
membutuhkan energi listrik. Energi ditemui kabel jaringan tegangan.
listrik yang dihasilkan oleh Rumusan masalah
pembangkit itu bisa sampai kepada Adapun rumusan masalah
konsumen berkat adanya suatu yang dapat penulis sebutkan yaitu :
jaringan distribusi yang dibangun 1) Apa saja yang mempengaruhi
dengan kualitas yang sesuai standar kerusakan bahan isolasi ?
yang di tetapkan, agar dalam 2) Apakah penggunaan penampang
penggunaanya ini dalam keadaan kawat yang salah juga
aman dan handal. Salah satu yang mempengaruhi kerusakan isolasi
menjamin suplai itu bisa sampai LVTC ?
kepada konsumen adalah jaringan 3) Apakah tahanan isolasi juga
distribusi tegangan rendah. merupakan indikator terjadinya
Banyaknya kejadian kerusakan ?
tersentuhnya kabel listrik dengan Tujuan penelitian
kerangka bangunan (berbahan dasar Adapun tujuan dari Penelitian ini
hantaran listrik yang baik), tiang adalah :
listrik besi, pohon, dan sebagainya 1) Mengetahui factor-factor yang
mengindikasi terjadinya induksi mempengaruhi kerusakan
sehingga menjadi polemik yang 2) Kengetahui pengaruh penampang
membuat risau dikalangan kawat terhadap kerusakan isolasi
masyarakat.Akibat dari rusaknya kabel.
isolasi kabel LVTC Bekerjanya alat 3) Mengetahui perbandingan
proteksi (NH Fuse putus) juga salah kualitas tahanan isolasi LVTC.
satu dampak yang terjadi dari hubung TINJAUAN PUSTAKA
singkat baik antar fasa maupun fasa- Konsep Dasar Jaringan Distribusi
netral. Dari kejadian tersebut Suatu sistem tenaga listrik

2
secara sederhana terdiri dari : dengan konsumen, fungsinya adalah
1) Sistem pembangkit menyalurkan energi listrik dari suatu
2) Sistem transmisi dan gardu induk Gardu Induk distribusi ke konsumen
3) Sistem distribusi Isolasi Kabel
4) Sistem sambungan pelayanan Menurut Rufina, Dkk (2014)
Kabel listrik adalah kawat penghantar
berisolasi sebagai media untuk
menyalurkan energi listrik dari satu
tempat ke tempat lain dan juga untuk
membawa sinyal informasi dari satu
tempat ke tempat lain. Isolator adalah
bahan pembungkus konduktor untuk
menahan tekanan listrik yang
Gambar 1 Sistem Pendistribusian disebabkan tegangan arus bolak-balik
Tenaga Listrik
Jenis-jenis isolasi yang banyak
Pengertian Distribusi Tenaga digunakan adalah :
Listrik Tenaga Listrik 1) Kertas yang diimpregnasi
Menurut Suhadi (2008) dengan minyak (oil impregnated
Sistem Distribusi merupakan bagian paper tapes)
dari sistem tenaga listrik. Sistem 2) XLPE (cross linked
distribusi ini berguna untuk pollyethyline)
menyalurkan tenaga listrik dari 3) Karet (Rubber)
sumber daya listrik besar (Bulk 4) PVC (Polyvinyle Chloride)
Power Source) sampai ke konsumen. 5) PE (Polyethyline)
Menurut Ilmi Dkk (2014) Sistem isolasi XLPE merupakan jenis
distribusi tenaga listrik terdiri atas isolasi yang sangat luas
tiga bagian utama yaitu sistem pemakaiannya karena sifat mekanis
pembangkitan, sistem transmisi dan yang cukup baik dan tidak menghisap
sistem distribusi. Dari ketiga sistem air.Keuntungan pemakaian XLPE :
tersebut, sistem distribusi merupakan 1) Tahan panas , sehingga tidak
bagian yang letaknya paling dekat mudah meleleh.

3
2) Temperatur kerja yang tinggi dan hambatan listrik. AVO meter
(90oC). sangat penting fungsinya dalam setiap
3) Tahanan isolasi yang tinggi pekerjaan elektronika karena dapat
(1019 ohm-cm). membantu menyelesaikan pekerjaan
4) Umur kabel relatif lebih lama. dengan mudah dan cepat,
Pemuaian Alat Ukur Tahanan / Insulation
Menurut Makalah (2008) Tester
Pemuaian adalah bertambahnya Meneurut Sapie,S (2000)
ukuran suatu benda karena pengaruh Insulation tester atau yang sering di
perubahan suhu atau bertambahnya sebut megger adalah Alat ukur yang
ukuran suatu benda karena menerima digunakan untuk mengukur atau
kalor.Pemuaian terjadi pada 3 zat menguji tahanan isolasi suatu kabel.
yaitu pemuaian pada zat padat, pada Tabel 1 Kemampuan hantar arus
NO Penampang Kemampuan
zat cair, dan pada zat gas. Pemuaian Kabel (mm2) Membawa Arus
(A)
pada zat padat ada 3 jenis yaitu 1 0.75 12
2 1 15
pemuaian panjang (untuk satu 3 1.5 18
4 2.5 26
demensi), pemuaian luas (dua 5 4 34
6 6 44
dimensi) dan pemuaian volume 7 10 61
8 16 82
(untuk tiga dimensi). Sedangkan pada 9 25 108
10 35 135
zat cair dan zat gas hanya terjadi 11 50 168
12 70 207
pemuaian volume saja, khusus pada 13 95 250
14 120 295
zat gas biasanya diambil nilai
Pemilihan Megger (insulation
koofisien muai volumenya sama
Tester) menurut rumus Empiris PUIL
dengan 1/273
(Peraturan Umum Instalasi Listrik )=
AVO meter
3 X E Kerja. Dalam Kasus
Menurut Tobing,Brenda
Tegangan Kerja 6000V maka
Natalia L Dkk.2013 Secara umum,
6000X3=18000, maka dipakai Hipot
pengertian dari AVO meter adalah
Tester atau jika menggunakan
suatu alat untuk mengukur arus,
Insulation Tester menggunkan range
tegangan, baik tegangan bolak-balik
yang tertinggi (10000V atau15000V).
(AC) maupun tegangan searah (DC)

4
RIsolasi Minimal = 1000 X E
Kerja, maka jika hasil pengukuran
menunjukkan 1000M Ohm, maka
memenuhi syarat, karena 1000 X
6000 = 6 M Ohm, jadi masih
diatasnya
Termometer inframerah / Alat
Ukur Suhu
Gambar 2 Spektrum Elektromagnetik
Menurut Susanto ,Ahmad
Inframerah merupakan bagian dari
Herry (2015) Termografi adalah alat
gelombang elektromagnetik. Panjang
diagnostik yang menggunakan energi
gelombang inframerah antara 700 nm
panas ( mendeteksi temperatur )
dan 1 nm.Sehinggabentuk dari infra
Semua bidang tersebut
merah ini tidak dapat dilihat oleh
memanfaatkan termografi
mata manusia karena mata manusia
dikarenakan semua benda yang
tidak dapat menangkap panjang.
mempunyai temperatur diatas nol
Tabel 3 Suhu dengan tampilan warna
akan memancarkan energi panas ke NO Warna suhu
1 Ungu pucat 27oC
sekeliling dalam bentuk inframerah. 2 Hijau 28 oC
3 Biru muda 29 oC
Energi panas ini memiliki ion positif 4 Biru 30 oC
dan ion negative sehingga tercipta 5 Merah 31 oC
6 Coklat 32 oC
suatu pergerakan partikel–partikel 7 Kuning 33 oC
8 Putih 34 oC
atom yang bermuatan di dalam benda
yang diubah menjadi radiasi METODE PENELITIAN
elektromagnetik Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu : April 2019 – Mei 2019
Tempat: Tempat pelaksaan dilakukan
di PT PLN (Persero) Unil
Layanan Pelanggan (ULP)
Jeneponto
Alat
Ada pun alat yang digunakan :

5
1) Thermovision
2) Insulation tester (meger)
3) AVO Meter
Bahan
Ada pun bahan yang
digunakan :
1) Sampel LVTC baru Gambar 2 Diagram metodologi
penyusunan tugas akhir
2) Sampel LVTC tua
Langka penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan
Mulai
Adapun jenis kegiaan yang
dilakukan adalah yaitu :
Studi pendahuluan 1) Melakukan Survei Kabel LVTC
untuk menentukan dan sekaligus
Idendentifikasi & mengecek lokasi tempat
rumusan masalah
dilakukanya pengukuran suhu,
arus dan tegangan pada LVTC.
Tinjauan pustaka Tabel 4 Lokasi pengambilan data
suhu dan tahanan isolasi
Nama Lokasi Titik kordinat

Mengambil sampel kabel pengambilan data


dan menentukan tempat Kel. bontotangng -5.627531 119.673271
pengambilan data
Desa Bonto Sunggu -5.666379, 119.653717
Desa Bulusuka -5.5800602, 119.652924

Pengukuran suhu tegangan &


arus pada 2 waktu berbeda 2) Pengecekan alat, bertujuan agar
serta pengukuran tahanan
isolasi alat bisa berfungsi dengan baik
saat digunakan pada saat
pengukuran. insulation tester
Hasil pengukuran 3) daerah jeneponto
suhu tegangan
arus & tahanan Tabel 6 Jadwal penelitian lapangan
isolasi NO tanggal ketereangan
1 20 Maret 2019 Survei tempat penelitian
2 8 Mei 2019 Pengambilan data di
Analisa hasil Bontotangnga
pengukuran

6
Kesimpulan dan
saran
Selesai

3 9 Mei 2019 pengambilan data di desa Hasil pengukuran tegangan,suhu


Bonto sunggu
dan arus listrik
4 10 Mei 2019 Pengambilan data di desa
Bulusuka 1) Pengambilan data di daerah

Prosedur Penelitian padat penduduk

Ada pun prosedur dalam Pengambilan data pertama

melakukan penelitan ini yaitu : dengan lokasi daerah padat penduduk

1) Menyiapkan APD yakni safety yaitu kelurahan bontotangnga dengan

helm, safety shoes, dan tanda- meneliti 1 trafo pada 2 waktu yang

tanda keselamatan berbeda yang ukuran penampang

2) Menyiapkan dan menguji LVTC asuhan trafo tersebut adalah

kelayakan oprasi alat ukur yakni 3x70 mm2 + 50 mm2 trafo 3 fasa. Hal

AVO Meter, Insulation Tester, yang dilakukan adalah mengambil

dan Thermovision. data hasil pengukuran tegangan, arus,

3) Sebelum melakukan pekerjaan dan suhu yang dilakukan pada hari

diadakan briefing, wawancara Rabu tanggal 8 Mei 2019.

kondisi kesehatan dan berdoa Tabel 7 Data Hasil Pengukuran arus


dan tegangan trafo
4) Mulai melakukan pengambilan bontotangnga
waktu Tegangan (V) Arus (A)
data. R-N S-N T-N R S T
5) Saat membuka gardu untuk 11:58 223.1 223.5 223.9 81.1 43.7 72.6
20.15 220.3 221.3 220.2 154.2 57.8 87.6
proses pengukuran pastikan tidak
Tabel 8 Data Hasil Pengukuran suhu
ada tegangan pada body gardu kabel dalam gardu trafo
dengan menggunakan test pen. bontotangnga
Waktu Suhu (oC)
6) Gunakan AVO meter untuk R S T
(Pukul 11:58) 43.7 40.2 41.1
melakukan pengukuran tegangan
(Pukul 20.15) 61.2 39.7 40.6
dan arus
Tabel 9 Data Hasil Pengukuran suhu
7) Gunakan thermovision untuk
bundle LVTC luar gardu
pengukuran suhu trafo Bontotangnga
waktu Suhu (oC)
8) Gunakan insulation tester untuk (Pukul 11:58) 34.8

pengukuran isolasi sampel kabel (Pukul 20.15) 28.5

9) Catat dan dokumentasikan hasil


pengukuran

7
Ada empat keterangan data lebih besar pada fasa R dengan
yang dapat dilihat dengan sajian data arus 154,2 A sedangkan pada
diatas adalah sebagai berikut : LWBP arus R sebesar 81.1 A.
a. Dik : Imax = 81,1 A Penggunaan maksimal kapasitas
Imin = 43,7 A kabel dengan batas KHA (table 1)
Dit : Selisih arus : ……….? yakni luas penampang kabel 70
Jawab mm2 sebesar 201 A namun di
Selisih arus = Imax - Imin bebani dengan 154 A yang
= 81.1 - 43,7 persentasenya 74.49 % dari batas
= 37.4 A
maksimal KHA kabel tersebut
Bahwa pada LWBP
menghasilkan suhu 61,2 oC.
menunjukkan arus fasa R sebesar
c. Pada fasa S dan T terjadi
o
81,1 A dengan suhu 43.7 C
penurunuan suhu walaupun arus
didalam gardu terlihat selisih suhu
pada WBP meningkat dari arus
yang tidak jauh berbeda terhadap
LWBP. Ini menunjukkan adanya
fasa lain namun selisih arus pada
factor eksternal yang
fasa lain tersebut jauh berbeda
mempengaruhi suhu kabel, dimana
mencapai selisih 37.4 A antara
pada malam hari suhu udara lebih
beban fasa tertinggi (81.1 A)
rendah dibanding di siang hari
dengan beban fasa terendah 43.7
yang membantu proses
A).
pendinginan kabel secara alami.
b. Dik : Batas arus = 207 A
d. Suhu kabel bundel di luar gardu
Arus = 154.2 A
mengalami kestabilan dengan suhu
Dit :Presentase beban full : ……….?
normal cuaca sekitar. Usia kabel
Jawab
LVTC pada asuhan trafo ini tidak
arus
Presentase beban full = x lebih atau kurang dari 10 tahun
batas arus
dimana sebelumnya kabel LVTC
100%
154.2 di Upgrading dari ukuran 3x50
= x 100%
207 mm2 + 35 mm2 menjadi 3x70 mm2
= 74.49 % 2) Pengambilan data di daerah
Pada WBP arus meningkat pesisir pantai

8
Pengambilan data kedua didalam gardu pada bagian lekukan
dengan lokasi pesisir pantai yaitu dekat dengan terminal holder. Kondisi
desa bontosunggu dengan meneliti 1 suhu bundel kabel luar gardu didaerah
trafo pada 2 waktu yang berbeda yang ini pun stabil terhadap suhu cuaca
ukuran penampang LVTC asuhan sekitar. Usia LVTC 23 tahun dari
trafo tersebut adalah 2x35 mm2 + 25 pengoperasian jaringan pada tahun
mm2 trafo 1 fasa. Hal yang dilakukan 1996 ditandai oleh permohonan lisrik
adalah mengambil data hasil awal pelanggan an. Masjid Bungung-
pengukuran tegangan, arus, dan suhu bungung dengan IDPEL
yang dilakukan pada hari kamis 327320037544 yang merupakan
tanggal 9 Mei 2019. pelanggan dari asuhan trafo tersebut.
Tabel 10 Data Hasil Pengukuran arus (DIL ULP Jeneponto)
dan tegangan trafo
3) Pengambilan data di daerah
bontosunggu
Waktu Tegangan (V) Arus (A) pegunungan
F-N
11:58 215.4 56.9 Pada pengambilan data pada
20.15 221.7 101.7
daerah pegunungan yaitu di desa
Tabel 11 Data Hasil Pengukuran suhu bulusuka dengan meneliti 1 trafo
kabel dalam dan Luar gardu
trafo Bontosunggu dengan 2 waktu yang berbeda yang
Waktu Suhu kabel Dalam Suhu kabel Luar
ukuran penampang LVTC asuhan
o
Gardu ( C) Gardu (oC)
12.31 108 36.1 trafo tersebut adalah 2x35 mm2 + 25
20.15 150 29.6 mm2 trafo 1 fasa. Hal yang dilakukan
Pada table 10 dan table 11 adalah mengambil data hasil
menunjukan hasil penelitian pengukuran tegangan, arus, dan suhu
menerangkan bahwa yang mengalami yang dilakukan pada
peningkatan panas terjadi didalam Tabel 12 Data Hasil Pengukuran arus
dan tegangan trafo bulusuka
gardu yang suhunya mencapai 108 oC. Waktu Tegangan (V) Arus (A)
Selain itu, kenaikan suhu terjadi F-N
(pukul 11:58) 224 32.6
sangat signifikan pada waktu beban (Pukul 20.13) 217.8 68.6
puncak dimana arus yang mengalir
Tabel 13 Data Pengukuran suhu
101,7 amper yaitu 150 oC didalam Waktu Suhu Kabel Dalam Suhu Kabel Luar

gardu. Kerusakan isolasi terjadi Gardu (oC) Gardu (oC)


12.31 43.9 43.9

9
20.15 58.2 29.2 pengoperasian jaringan pada tahun

Pada table 12 dan table 13 1993 ditandai oleh permohonan lisrik

menunjukan hasil di Titik suhu LVTC awal pelanggan an. M Basir dengan

tertinggi pada beban puncak IDPEL 327320023543 yang

mencapai 58 oC kabel dalam gardu merupakan pelanggan dari asuhan

dan 43,9 o
C pada luar trafo tersebut. Data Induk Pelangang

gardu.menunjukan adanya factor PT PLN (persero) Unit Layanan

Kerusakan isolasi LVTC terjadi diluar pelanggan Jeneponto

gardu sisi bagian atas bundelan kabel. Hasil pengukuran tahanan isolasi

Usia LVTC ± 26 tahun dari LVTC

Tabel 14 Data Hasil Pengukuran tahanan isolasi


No Nama merek Ukuran Kabel Tahanan (GΏ) ( V = 5000 v )
R S T N
2 2
1. LVTC kabelindo 3x35 mm + 35 mm 4.94 2.96 6.02 2.58
2. LVTC voksel 3x70 mm2 + 70 mm2 1.53 4.42 1.94 8.0
3. LVTC kabel tua 2x35 mm2 + 25 mm2 92.4 109 - 21.6

Dari data hasil pengukuran tahanan mm2 adalah 101.7 A dibandingkan


isolasi sampel kabel dapat dengan suhu kabel dalam gardu pada
disimpulkan bahwa baik kabel baru daerah pegunungan yang hanya
maupun kabel tua menunjukkan mencapai 58.2 oC diwaktu beban
kelayakan untuk digunakan pad
puncak dengan arus yang mengalir
jaringan distribusi tegangan rendah
pada penampang kabel berukuran 35
dimana nilai tahanan isolasinya lebih
mm2 adalah 68.6 A. Disisi lain, suhu
besar dari 1000 Mohm atau 1 Gohm.
Perbandingan hasil
kabel dalam gardu beban fasa
Dari hasil pengukuran dapat
tertinggi di daerah perkotaan hanya
dilihat bahwa suhu kabel dalam gardu o
mencapai 61.2 C diwaktu beban
didaerah pesisir pantai lebih tinggi
puncak dengan arus yang mengalir
mencapai 150 oC di waktu beban
pada penampang kabel berukuran 70
puncak dengan arus yang mengalir
mm2 sebesar 154.2 A.
pada penampang kabel berukuran 35
Suhu kabel di luar gardu

10
didaerah pesisir pantai pada siang hari memiliki tahanan isolasi yang lebih
o
lebih tinggi mencapai 36.1 C tinggi dengan hasil pengukuran
dibandingkan pada malam hari yang terendahnya sebesar 26.1 Gohm
hanya mencapai 29.6 oC. pada daerah dibandingkan kabel baru dengan dua
pegunungan, suhu kabel diluar gardu merk berbeda masing – masing hasil
juga mengalami hal yang sama yakni pengukuran terendahnya hanya 2.58
di siang hari suhu kabel lebih tinggi Gohm dan 1.53 Gohm.membuktikan
o
dengan besaran suhu 43 C ada penurunan kualitas
dibandingkan di malam hari yang PENUTUP
hanya mencapai 29.9 oC. hal yang Kesimpulan
sama pula terjadi di daerah padat 1) Kerusak
penduduk dimana di siang hari suhu an isolasi LVTC di desa
kabel di luar gardu mencapai 34.8 oC bontosunggu dipengaruhi oleh
dan dimalam hari hanya 28.5 oC. panas yang melebihi dari 100 oC
Dari hasil pengamatan yang mampu merusak komponen
lapangan, didaerah perkotaan tidak isolasi LVTC dimana bahan isolas
ada yang mengalami kerusakan bahan hanya mampu menahan panas
isolasi LVTC dimana usianya pun hingga 90 oC.
masih dibawah 10 tahun. Sedangkan 2) Di
di daerah pesisir pantai, kerusakan daerah perkotaan dengan
bahan isolasi LVTC terjadi di dalam penggunaan penanpang 3x70 mm2
gardu pada lekukan kabel yang dekat arus tertinggi pada WBP sebesar
dari terminal holder dengan usia yang 154,2 A menimbulkan suhu
relative lebih tua yaitu kurang lebih sebesar 61.2 oC didalam gardu.
23 tahun. Hal lain terjadi di daerah penggunaan penampang kawat di
pegunungan dimana kerusakan kabel daerah pesisir sebesar 2x35 mm2
terjadi di sisi bagian atas bundelan dengan arus pada WBP sebesar
LVTC dengan usia kabel kurang lebih 101.7 A dengan suhu 150 oC.
26 tahun. 3) Adanya
Hasil pengukuran tahanan factor penurunan kualitas tahanan
isolasi menunjukkan bahwa kabel tua isolasi oleh pabrikan yang secara

11
perbandingan kabel tua lebih tinggi Emeir,A.2015.Alat Ukur Tahanan
Isolasi.Makassar :Universitas
tahanan isolasinya dibandingkan
Hasanuddin
kabel baru
Ilmi,Dkk.2014, Studi Analisis
Saran Perbandingan Rugi Daya
1) Adanya perbaikan oleh pihak Pada Titik Sambung
Pierching Conector Dengan
PT.PLN (Persero) ULP Jeneponto Line Tap Conector Pada
untuk merehabilitas kembali kabel- Jaringan Tegangangan
Rendah 220 Volt Di PT
kabel yang isolasinya sudah rusak. (Persero) Rayon Lamongan.
2) Agar penyesuaian ukuran Lamongan : Universitas Islam
Lamongan
penampang kabel di sesuaikan
berdasarkan analisa jumlah beban Kadir,A. 2006, Distribusi Dan Utilasi
Tenaga Listrik. Jakarta:
dan perkembanganya. Universitas Indonesia
3) Agar pihak PT.PLN (persero)
Tobing,Brenda Natalia L
memiliki data secara detail usia Dkk.2013.Makala AVO Meter
Analo.Surabaya : Politeknik
kabel yang beroprasi untuk Eletronika Negri Surabaya
membantu pengotrolan agar
Makalah.2018.Suhu dan Pemuaian
rehabilitasi dapat di perhitungkan. Sidoarjo : Universitas sidoarjo
4) Agar pihak pengadaan PT PLN
PLN Buku 1. 2010, Kriterian Disain
(Persero) melakukan pengujian Enjinering Konstruksi
tahanan isolasi ketika ingin Jaringan Distribusi Tenaga
Listrik. Jakarta Selatan: PT.
memutuskan untuk membeli Kabel PLN (Persero)
yang seuai dengan standar
Rajak,A.2017,Perancangan Gardu
DAFTAR PUSTAKA Distribusi Dan Jaringan
Adisuryo,S.2008.Mengukur Tahanan Tegangan Rendah Untuk
Isolasi Kabel Dengan Melayani Perumahan
Insulation Tester. Greenland Samarindah Jl. M.
Said Kelurahan Loko Bahu
Agus,S.2016, Evaluasi Keandalan Sungai Kujang. Samarinda :
Sistem Distribusi Tenaga Politeknik Negri Samarinda
Listrik berdasarkan Mutu
Pelayanan.Semarang : Rufina,Dkk.2014,Analisi Tegangan
Universitas Negri Malang Tembus kabel Instalasi
Listrik.Bandung.Universitas
Bandan,I.2014.kabel tenaga. Pendidikan Indonesia

12
Sapie,S.2000. Pengukuran Dan Alat-
Alat Ukur Listrik

Susanto,Ahmad
Herry.2015.Rancangan
Bangun Pengukuran Panas
Peralatan Listrik dengan
Thermopille Array MLX
90620 Berbasis
Mikrokontroller ATMEGA
2560 dan raspberry Pi.Bandar
lampung : Universitas
Lampung

Suhadi, Dkk. 2008.Teknik Distribusi


Tegangan Listrik Jilid 2.
Jakart

13
14

Anda mungkin juga menyukai