Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

TEKNIK PENGUKURAN TAHANAN ISOLASI


SOLEMAN SESA,ST.,MT

Disusun Oleh;
Nama: Muh Nadzar Talaohu
Nim:1322194027
Kelas:TRSKM 3 B

PRODI TEKNOLOGI REKAYASA SISTEM


KELISTRIKAN MIGAS
POLITEKNIK NEGERI AMBON
2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN

Seiring dengan kemajuan teknologi, kebutuhan akan listrik terus meningkat. Berapa banyak
peralatan rumah tangga yang memerlukan energi listrik seperti TV, radio, microwave, kulkas,
kompor listrik dan masih banyak lagi. Masing-masing mengubah energi listrik menjadi energi
bentuk lain, misalnya energi cahaya, energi kinetik, energi bunyi, atau energi panas.
Karena kebutuhan akan listrik yang sangat besar, perlu diketahui seberapa efisienkah alat
yang digunakan dan apakah penggunaannya optimal ? , Maka diperlukan pengujian untuk
melihat kualitas dari listrik yang kita konsumsi mulai dari tegangan listrik, arus listrik, hambatan
listrik, kualitas daya, faktor daya, ketahaan isolasi dll.
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dan setelah mempelajari data-data
yang ada, maka permasalahan yang akan dibahas penulis dirumuskan sebagai
berikut :Pengukuran tahanan isolasi yang digunakan untuk memeriksa status isolasi rangkaian
dan perlengkapan listrik, sebagai dasar pengendalian keselamatan.
2. Tujuan Makalah
Untuk mengetahui bagaimana Pengukuran tahanan isolasi yang digunakan untuk
memeriksa status isolasi rangkaian dan perlengkapan listrik, sebagai dasar pengendalian
keselamatan
3. Manfaat Makalah
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat lebih mudah untuk memperoleh dan
memeriksa status isolasi rangkaian dan perlengkapan listrik, sebagai dasar pengendalian
keselamatan.
BAB II
DASAR TEORI

A. Pengertian Tahanan isolasi


Tahanan isolasi adalah tahanan yang terdapat diantara dua kawat saluran (kabel) yang
diisolasi satu sama lain atau tahanan antara satu kawat saluran dengan tanah (ground)Pengukuran
tahanan isolasi digunakan untuk memeriksa status isolasi rangkaian dan perlengkapan listrik,
sebagai dasar pengendalian keselamatan.
B. Alat Ukur
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur atau menguji tahanan isolasi suatu kabel
adalah Megger (MegaOhm). Secara prinsip mengger terdiri dari dua kumparan V dan C yang
ditempatkan secara menyilang seperti terlihat pada gambar1 di bawah ini.

Gambar 2.1. Tester Tahanan Isolasi


Kumparan V merupakan besarnya arus yang mengalir adalah E/Rp dan kumparan C
merupakan besarnya arus yang mengalir adalah E/Rx,
Rx adalah tahanan yang akan diukur. Jarum dapat bergerak disebabkan oleh perbandingan dari
kedua arus, yaitu sebanding dengan Rp/Rx atau berbanding terbalik terhadap tahanan yang akan
diukur.

nilai minimum :
1000 Ohm (1 kOhm) setiap 1 Volt tegangan Kerja
Jika tegangan kerja 220 V, berarti minimum tahanan isolasi adalah 1000 Ohm x 220 = 220000
Ohm atau 220 kOhm
Variasi tegangan tidak akan berpengaruh banyak terhadap harga pembacaan, karena hasilnya
tidak ditentukan dari sumber tegangan arus searah.
Sumber tegangan arus searah adalah sumber tegangan tinggi, yang dihasilkan dari
pembangkit yang diputar dengan tangan. Umumnya tegangannya adalah 100 V, 250 V, 500 V,
1000 V atau 2000 V. Sedangkan daerah pengukuran yang efektif adalah 0,02 sampai 20
MegaOhm dan 5 sampai 5.000 MegaOhm. Tetapi pada sekarang pengujian tahanan isolasi
menggunakan sumber tegangan tinggi dari tegangan tetap sebesar 100 V sampai 1.000 V yang
didapat dari baterai sebesar 8 V sampai 12 V dan disebut Megger dengan baterai (lihat gambar
2.2).

Gambar 2.2. Konstruksi Megger menggunakan baterai


Alat ini membangkitkan tegangan tinggi lebih stabil dibanding dengan yang menggunakan
generatar diputar dengan tangan.
Seperti yang ditunjukkan pada gambar 2, bagian-bagian external megger ini dijelaskan sebagai
berikut:
(1) Jarum penunjuk
(2) Kaca, difungsikan untuk mengeliminir kesalahan parallax dalam pembacaan.
(3) Skala
(4) Check baterai
(5) Tombol pengaktif meter
(6) Lubang line untuk colok oranye dan lubang earth untuk colok hitam
(7) Probe meter dengan penjepit
(8) Probe meter runcing, juga sebagai pencolok pengecekan beterai.
C. Pengukuran Tahanan Isolasi
Pengukuran tahanan isolasi untuk perlengkapan listrik dapat menggunakan megger, yang
mana pengoperasiannya pada waktu perlengkapan rangkaian listrik tidak bekerja atau tidak
dialiri arus listrik. Secara umum bahan isolasi yang digunakan sebagai pelindung dalam saluran
listrik atau sebagai pengisolir bagian satu dengan bagian lainnya harus memenuhi syarat-syarat
yang telah ditentukan. Harga tahanan isolasi antara dua saluran kawat pada peralatan listrik
ditetapkan paling sedikit adalah 1000 x harga tegangan kerjanya. Misal tegangan yang digunakan
adalah 220 V, maka besarnya tahanan isolasi minimal sebesar : 1000 x 220 = 220.000 Ohm atau
220 KOhm. Ini berarti arus yang diizinkan di dalam tahanan isolasi 1 mA/V. Apabila hasil
pengukuran nilai lebih rendah dari syarat minimum yang sudah ditentukan, maka saluran/kawat
tersebut kurang baik dan tidak dibenarkan kalau digunakan. Waktu melakukan pengukuran
tahanan isolasi gunakan tegangan arus searah (DC) sebesar 100 V atau lebih, hal ini
dimaksudkan untuk dapat mengalirkan arus yang cukup besar dalam tahanan isolasi. Di samping
untuk menentukan besarnya tahanan isolasi, nilai tegangan ukur yang tinggi juga untuk
menentukan kekuatan bahan isolasi dari saluran yang akan digunakan. Walaupun bahan-bahan
isolasi yang digunakan cukup baik dan mempunyai tahanan isolasi yang tinggi, tetapi masih ada
tempat-tempat yang lemah lapisan isolasinya, maka perlu dilakukan pengukuran.
D. Mengukur tahanan isolasi kumparan trafo.
Pengukuran tahanan isolasi juga sering kali dilakukan untuk memperoleh nilaitahanan
isolasi busbar (rel), PMT, kabel power 20 kV, saluran kabel tegangan tinggi (SKTT) , saluran
udara tegangan tinggi (SUTT), atau instalasi listrik lainnya dengan memperhatikan ketentuan
pengukuran yang berlaku sehingga tidak merusakkan alat ukur (megger) itu sendiri.
Hal yang bisa mengakibatkan kerusakan alat ukur adalah bilamana alat ukur tersebut
dipakai untuk mengukur obyek pada lokasi yang tegangan induksi listrik di sekitarnya sangat
tinggi ataubeberapa saat sehingga induksinya hilang. Untuk mengamankan alat ukurterhadap
pengaruh tegangan induksi maka peralatan tersebut perlu dilindungidengan Sangkar Faraday dan
kabel-kabel penghubung rangkaian pengujian sebaiknya menggunakan kabel yang
dilengkapipelindung (Shield Wire).Jadi untuk memperoleh hasil yang valid maka obyek yang
diukur harus betul -betul bebas dari pengaruh induksi. Hasil pengukuran tahanan isolasi belitan
trafo juga dipengaruhi olehkebersihan permukaan isolator bushing, suhu trafo, faktor usia dan
kelembaban udara di sekitarnya. Batasan dari tahanan isolasi kumparan trafo sesuai Buku
Pemeliharaan.

Peralatan SE. 032/PST/1984 adalah :


Menurut standard VDE (catalouge 228/4) minimum besarnya tahanan isolasi kumparan trafo,
pada suhu operasi dihitung “ 1 kilo Volt = 1 MΩ (Mega Ohm) “.
Dengan catatan 1 kV = besarnya tegangan fasa terhadap tanah, kebocoran arus yang diijinkan
setiap kV = 1 mA.
E. Penyerapan atau Arus polarisasi
Arus Penyerapan terdiri dari tiga komponen, yang dijelaskan sebagai laju penurunan
arus dari nilai dekat dengan nol sesaat setelah beberapa menit. Pertama adalah disebabkan oleh
satu molekul yang mengapung yang terdiri dari elektron bebas media isolasi/dielektrik akibat
pengaruh paparan medan listrik pada antara dua plat. Kedua adalah disebabkan oleh
penyimpangan molekular akibat paparan medan listrik pada bidang dielektrik yang memaksakan
penyimpangan electron muatan negatif dari peredarannya elektron di sekitar nucleus ke arah
positif tegangan. Ketiga adalah sehubungan dengan keseimbangan molekul pada medan listrik
yang diterapkan. Keselarasan ini adalah wajar yang terjadi pada kondisi keadaan netral, tetapi
ketika satu bidang elektrik adalah menerapkan ini molekul yang bertentangan berkumpul pada
bidang yang berbeda. Ketiga arus tersebut tidak dapat dipisahkan maka total arus tersebut
sebagai sebuah arus tunggal yang dipengaruhi oleh jenis dan kondisi materi yang mengikat
menjadi media isolasi/dielektrik. Walaupun pendekatan arus penyerapan nol, proses sebenarnya
terjadi dimana arus yang diserap jauh lebih penjang dibandingkan dengan arus kapasitif.
Orientasi Polarisasi adalah meningkatnya penyerapan kandungan air karena bahan
terkontaminasi Ini meningkatkan derajat polarisasi. Depolymerization isolasi / penyekatan juga
berimbas padake arah meningkatkannya penyerapan arus. Tidak semua bahan akan terjadi
adanya tiga komponen arus tersebut diatas seperti material dari polyethylene mempunyai
kemampuan sedikit penyerapan polarisasi.
F. Arus bocoran Permukaan
Arus bocoran permukaan menjelaskan isolasi yang ter-kontaminasi oleh kelembaban,
kotoran atau garam. Besaran Arus adalah tetap terhadap waktu dan tergantung di pada derajat
ionisasi dan temperatur.saat itu Hal ini sering mengabaikan sebagai sebuah arus terpisah, pada
hal masih terdapat arus bocor didalam media dielektrik yang harus dijumlahkan sehingga
menjadi total arus bocoran.
G. Arus hantaran
Arus hantaran adalah yang melalui isolasi / dielektrik dan biasanya dipresentasikan
sebagai resistor yang mempunyai nilai sangat tinggi dan terpasang secara paralel dengan
kapasitansi media dielektrik. Komponen Arus bocoran, adalah arus itu akan diukur ketika
isolasi/penyekatan adalah penyerapan yang secara penuh dibebankan/dituntut dan penuh telah
mengambil tempat. Catatan bahwa itu meliputi kebocoran permukaan, [yang] mungkin menjadi
berkurang atau di-eliminasi oleh penggunaan terminal “Guard” (untuk diskusikan berikutnya).
Grafik berikut memperlihatkan sifat alami setiap komponen [dari] arus berkenaan dengan waktu

H. Jenis alat ukur tahanan isolasi.


Insulation tester banyak jenisnya (merk dan type megger), masing-masing memiliki
spesifikasi yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Mulai dari type sederhana,
menengah sampai dengan yang canggih. Display (tampilannya) juga banyak ragamnya; mulai
dari tampilan analog, semi digital dan digital murni. Pada panel kendali (Front Panel) ada yang
sangat sederhana, namun ada pula yang super canggih. Tapi seluruhnya memiliki prinsip kerja
yang sama.
BAB III
PENGUJIAN TAHANAN ISOLASI

A. Prosedur Pengujian Tahanan Isolasi


Sebelum menggunakan alat pengujian tahanan isolasi perlu dilakukan langkah-langkah sebagai
berikut:
A. Melakukan pengecekan kondisi batere megger dengan menghubungkan colokan oranye
ke line dan B check (lihat gambar 3.1). Baterai masih dalam kondisi baik, jika jarum
menunjuk pada tanda huruf B di peraga megger (lihat gambar 3.2).
Gambar 3.2. Bateray dalam kondisi masih baik

2.Meter siap digunakan, dengan menghubungkan colokan oranye ke lubang line dan colokan
hitam ke lubang earth (lihat gambar 3.3).

Gambar 3.3. Megger siap digunakan


3. Yakinkan bahwa kawat/kabel yang akan diukur tahanan isolasinya tidak terhubung dengan
sumber tegangan (tidak berarus).
4. Hubungkan colokan oranye dan colokan hitam dengan ujung-ujung kawat/kabel yang akan
diukur tahanan isolasinya, kemudian tekan tombol pengaktif megger dan baca penunjukkan
jarum (lihat gambar 3.4).
Gambar 3.4 Mengukur/menguji tahanan isoasi kabel

B. Pengujian Tahanan Isolasi Pada Instalasi Listrik


Jika kawat/kabel listrik terdiri dari dua kawat saluran misal kawat fasa (P) dan kawat netral (N),
maka tahanan isolasinya adalah :
(1) antara kawat fasa (P) dengan kawat netral (N),
(2) antara kawat fasa (P) dengan tanah (G),
(3) antara kawat netral (N) dengan tanah (G).
Pada saat melakukan pengukuran tahanan isolasi antara fasa (P) dan netral (N), hal pokok yang
perlu diperhatikan adalah memutus atau membuka semua alat pemakai arus yang terpasang
secara paralel pada saluran tersebut, seperti lampu-lampu, motormotor, voltmeter, dan
sebagainya. Sebaliknya semua alat pemutus seperti : kontak, penyambung-penyambung, dan
sebagainya yang tersambung secara seri harus ditutup.
Gambar 3.5. Pengujian tahanan isolasi antara fasa (P) dengan netral (N)
Di samping digunakan untuk mengetahui keadaan tahanan isolasi, juga untuk mengetahui
kebenaran sambungan yang ada pada instalasi. Jika terjadi sambungan yang salah atau hubung
singkat dapat segera diketahui dan diperbaiki.
Sedangkan untuk pengujian tahanan isolasi antara jaringan instalasi dengan tanah/ground (G),
hal pokok yang perlu diperhatikan adalah memasang semua alat pemakai arus yang terpasang
secara paralel pada saluran tersebut, seperti lampu-lampu, motormotor, voltmeter,dan
sebagainya. Semua alat pemutus seperti : kontak, penyambung-penyambung, dan sebagainya
yang tersambung secara seri harus ditutup.

C. Petunjuk Praktis tentang Hasil Pengukuran Tahanan Isolasi Belitan Trafo.


Salah satu efek yang mempengaruhi nilai tahanan isolasi belitan trafo adalah temperatur. Hal ini
terjadi karena panas belitan, inti besi dan minyak trafo pada derajat tertentu akan menurunkan
nilai dielektrik bahan isolasi belitan, sehingga pengukuran dengan interval 10 menit kemudian
(suhu trafo agak turun) akan menghasilkan nilai yang berbeda. Oleh sebab itu perbandingan
kedua hasil ukur yang berbeda waktu tersebut dapat dipakai acuan, bahwa :
Keterangan
R1 = Nilai tahanan isolasi pengukuran menit pertama,
R10 = Nilai tahanan isolasi pengukuran pada menit kesepuluh. Berikut ini adalah tabel yang
menunjukkan hubungan nilai Indeks Polarisasi terhadap kondisi trafo.

Tabel 3.1. Index Nilai Polarisasi


BAB IV
KESIMPULAN

1. Pengukuran tahanan isolasi digunakan untuk memeriksa status isolasi rangkaian dan
perlengkapan listrik, sebagai dasar pengendalian keselamatan.
2. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur atau menguji tahanan isolasi suatu kabel adalah
Megger (MegaOhm).
3. Variasi tegangan tidak akan berpengaruh banyak terhadap harga pembacaan, karena hasilnya
tidak ditentukan dari sumber tegangan arus searah. Sumber tegangan arus searah adalah sumber
tegangan tinggi, yang dihasilkan dari pembangkit yang diputar dengan tangan. Umumnya
tegangannya adalah 100 V, 250 V, 500 V, 1000 V atau 2000 V. Sedangkan daerah pengukuran
yang efektif adalah 0,02 sampai 20 MegaOhm dan 5 sampai 5.000 MegaOhm. Yang perlu
diperhatikan :
Jangan menyentuh titik ukur obyek pengukuran yang baru selesai diukur tahanan isolasinya. Hal
ini akan mengakibatkan terjadinya aliran arus yang melintas badan dan meskipun tidak berakibat
fatal namun bisa menimbulkan tegangan kejut. Bila pengukuran dilakukan pada obyek yang
komponen kapasitifnya relatif besar (misal SKTT) , kemungkinan tegangan pengisian (charging)
sampai dengan 5.000 V, hal ini sangat berbahaya bila menyentuh titik ukur obyek yang diukur
tahanan isolasinya. Pada kondisi ini harus dilakukan pembuangan tegangan induksi (residual)
dengan memindah posisi saklar selektor switch dari posisi Ohm (“Ω”) ke posisi volt (“V”) dan
prob tetap tersambung dengan obyek pengukuran s.d. jarum menunjukan angka “O volt”. Jangan
membalik polaritas prob (+) dan (-) selama terjadi pembuangan muatan, sebab pengaman
tegangan lebih yang terpasang didalam alat uji (ukur) akan terpicu (triggered) dan rusak.

DAFTAR PUSTAKA

http://Kelistrikan.htm
www.academia.edu/11314999/ALAT_UKUR_TAHANAN_ISOLASI

Anda mungkin juga menyukai