Anda di halaman 1dari 15

Laporan Praktikum Distribusi & Proteksi

PERCOBAAN III
PENGUKURAN TAHANAN ISOLASI
A. TUJUAN PERCOBAAN

Melakukan pengujian tegangan tembus isolator.

Mengetahui besarnya tegangan tembus pada isolator padat.

Mengetahui cara mengukur tahanan isolasi dan menentukan


besarnya nilai tahananan isolasi yang tepat untuk sistem.

B. TEORI DASAR
Isolasi adalah alat yang digunakan untuk membungkus
(melindungi) satuan-satuan kawat listrik, atau pada umumnya
digunakan di dalam pesawat-pesawat listrik untuk mengisolir
satu bagian dari bagian yang lain. Tahanan isolasi adalah
tahanan yang terdapat di antara

dua kawat saluran atau dua

bagian yang diisolasi ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah


bahan-bahan isolasi tersebut masih memenuhi persyaratan
minimum yang telah ditetapkan untuk pesawat-pesawat listrik.
Oleh karena itu, dianjurkan agar pengukuran tahanan isolasi ini
harus dilakukan, baik itu terhadap semua alat pemakai listrik,
perlengkapan dan sambungan-sambungan listrik.
Jika dari hasil pengukuran itu ternyata mempuyai nilai
rendah bila dibandingkan dengan syarat minimum, maka dapat
disimpulkan alat-alat atau instalasi tadi kurang baik dan ini tidak
dibenarkan untuk digunakan.
Pada saluran-saluran dan alat-alat listrik ditetapkan bahwa
harga tahanan isolasi antara dua kawat paling sedikit harus 1000
kali dari tegangan kerja atau tegangan saluran yang disatukan
1000 x E ohm.

Pengukuran Tahanan Isolasi

Laporan Praktikum Distribusi & Proteksi

Untuk melaksanakan pengukuran tahanan isolasi harus


selalu dikerjakan dengan memperhatikan peraturan dibawah ini:
Mengukur tahanan

isolasi yang dikerjakan dengan memakai

tegangan arus searah sebesar 100 Volt atau lebih.


1. Supervisi Isolasi
Isolasi alat-alat saluran listrik dan sebagainya dirancang
dan

dioperasikan

untuk

ukuran

isolasi

tegangan

standar

tertentu. Selain itu isolasi tersebut dirancang pula agar dapat


dipakai terus-menerus pada tegangan-tegangan yang 10-15%
lebih tinggi dari pada tegangan pakai yang diperbolehkan, hal ini
dilakukan untuk

menjaga

kemungkinan adanya

perubahan

tegangan pada saat operasi. Dan pada peralatan listrik juga


harus mampu menanggulangi adanya tegangan yang terlalu
tinggi pada selang waktu yang pendek, misalnya yang terjadi
pada pengoperasian kontak-kontak dan hantaman petir. Jelasnya
isolasi peralatan listrik harus mempunyai kekuatan listrik yang
cukup untuk menjamin faktor keselamatan yang diperlukan.
Selama terpakai isolasi mungkin akan dikotori oleh adanya
timbunan dan penyerapan air. Hal ini akan sedikit menurunkan
atau mengurangi kuat listriknya.
Dalam praktek, secara umum ada dua bentuk pokok
tembusnya isolasi, yaitu karena panas dan listrik. Isolasi tembus
disebabkan oleh panas timbul karena adanya panas sebagai
akibat dari kerugian-kerugian yang terjadi kerugian-kerugian
timbul jika dielektris terpengaruh oleh tekanan listrik. Demikian
suhu dielektris naik maka kerugian pun juga naik. Jika kenaikan
suhu yang terjadi lebih cepat dibandingkan dengan kemampuan
dielektris menghancurkan panas, suhu pada dielektris akan

Pengukuran Tahanan Isolasi

Laporan Praktikum Distribusi & Proteksi

secara cepat menjadi tinggi. Akhirnya dielektris akan tembus


dan terjadi aliran arus listrik.
Tembus listrik pada isolasi dengan bahan dielektris padat
terjadi oleh karena adanya aksi dari tekanan listrik yang dipakai
mengakibatkan timbulnya disintegrasi atau terurainya struktur
dielektris tersebut. Awal terjadi tembus isolasi jika tegangan
yang dipakai pada dielektris melebihi batas yang ditentukan.
Sifat tembus isolasi ada bermacam-macam tergantung pada
kenaikan suhu dielektrisnya, frekuensi, kondisi pendinginan dan
sebagainya. Terdapat hubungan erat antara kandungan kadar air
dalam dielektris dengan tegangan tembusnya. Sebagai contoh,
kuat listrik untuk bahan higroskopis akan turun sangat tajam
pada kenaikan kandungan kadar air.
Pada direktris cair, tembus isolasi terjadi sebagai akibat
kerusakan

yag

timbul

pada

molekul-molekul

oleh

adanya

bombardemen elektron dan ion ke molekul-molekul dielektris.


Dielektris cair berisi gelembung-gelembung kecil gas atau
partikel unsur yang saling tergantung satu sama lain, hal ini akan
menyebabkan tegangan tembus yang lebih rendah dibandingkan
jika mereka saling berdiri sendiri. Adanya uap air, atau unsur lain
akan mengakibatkan naiknya tegangan tembus dielektris air.
Selama pemakaian, isolasi peralatan listrik akan tergantung
kepada beberapa faktor yang akan merugikan atau kadangkadang

membahayakan

pengoperasiannya

secara

normal.

Alasan inilah yang dipakai sehingga isolasi dipilih sedemikian


rupa shingga sesuai dengan kondisi operasi dari perlatan yang
dipakai. Kemampuan usia pakai isolasi makin lama akan
menurun hal ini disebabkan oleh adanya penurunan kekuatan
mekanis dan listriknya, dengan terjadi perubahan struktur
bahannya dan keretakan pada permukaan. Timbunan kotoran

Pengukuran Tahanan Isolasi

Laporan Praktikum Distribusi & Proteksi

juga akan menurunkan usia pakai isolasi. Oleh karena itu,


diperlukan catatan hasil pengujian dan pengukuran secara
teratur terutama tentang adanya kerusakan. Hal-hal mengenai
pengukuran awal antara lain : tahanan isolasi d.c, arus bocor dari
isolasi, kerugian dielaktris, kapasitansi, distribusi tegangan,
pelepasan tegangan antara bagian-bagian isolasi dan pengujian
kuat listrik. Pengujian untuk pemeliharaan pencegahan dini
dapat dilakukan bersamaan waktunya dengan pemeriksaan
reguler

dan

jadwal

perbaikan

untuk

menjaga

tetap

terperliharanya peralatan listrik.


C.

PENGUKURAN ISOLASI DENGAN TEKNIK TANPA MERUSAK

1. Tahanan Isolasi
Tahanan isolasi merupakan suatu tahanan dalam M yang
ada pada isolasi untuk menahan tegangan langsung. Arus yang
terjadi/timbul disebut arus isolasi yang terdiri dari dua komponen
pokok :
a)

Arus yang mengalir di dalam isolasi yang terdiri dari : arus


kapsitansi, arus penyerapan dielektris dan arus industri yang
kekal.

b) Arus yang mengalir pada saluran-saluran yang terjadi karena


keretakan pada permukaan isolasi, ini disebut arus bocor.
Arus ini berubah atau berkurang selama ada tegangan.
Faktor pokok penyebabnya adalah kualitas isolasi.
Tahanan isolasi berbanding lurus dengan ketebalan isolasi
dan

berbanding

terbalik

dengan

luas

isolasi

yang

diuji.

Penggambaran kurva antara arus isolasi dan waktu (atau tahanan


isolasi dan waktu) dikenal dengan nama

kurva penyerapan

dielektris.

Pengukuran Tahanan Isolasi

Laporan Praktikum Distribusi & Proteksi

Jika tidak disertai dengan kecakapan yang tinggi, pengukurn


tahanan iosolasi dan penyerapan dielektris akan menyebabkan
keragu-ragun besar, hal ini disebabkan oleh variasi beberapa faktor
yang akan dibicarakan kemudian. Masing-masing faktor akan
mengakibatkan kesalahan yang besar pada pengukuran tahanan
isolasi yang sebenarnya tidak boleh terjadi karena akan dapat
menyebabkan kerusakan pada peralatan ukur.
2.Pengaruh Adanya Muatan Awal
Satu faktor penyebab yang akan berakibat pada pengukuran
tahanan isolasi dan penyerapan dielekris adalah adanya muatan
pada isolasi. Muatan ini ada karena pengukuran yang dilakukan
sebelumnya.
3. Pengaruh Suhu
Sebagian besar bahan isolasi, tahanan isolasi berbanding
terbalik dengan suhu. Untuk itu perlu dilakukan perbandingan hasil
pengukuran berkala pada suhu yang sama atau sebaliknya tiap
pengukuran dilakukan pada suhu yang sama.
4. Pengaruh Kelembaban
Karena adanya uap air, ini akan diperoleh perbedaan yang
menyolok dari harga tahanan isolasi.
5. Pengaruh Umur Dan Perubahan
Isolasi dengan ikatan setengah padat, misalnya aspal dan
mika akan mengalami proses perubahan karena waktu. Proses
perubahan ini memperbesar penyerapan arus dielelektris yang
diserap isolasi dan karenanya alat ukur megger tegangan tinggi DC
akan

menunjukkan

penurunan

tahanan

isolasi

karena

bertambahnya umur pemakaian. Perlu juga diperhartikan

Pengukuran Tahanan Isolasi

Laporan Praktikum Distribusi & Proteksi

akibat dari usia pakai ini terhadap arus bocor, karena keretakan
yang terjadi makin lama akan makin parah dan kotoran akan makin
menumpuk.
6. Indeks Polarisasi
Kecuraman kurva penyerapan dielektris yang diukur pada suhu
tertentu menunjukkan kekeringan relatif pada isolasi. Kecuraman
dinyatakan sebagai indeks polarisasi atau faktor penyerapan dari
tahanan isolasi pada regangan tetap. Indeks polarisasi atau faktor
penyerapan dirumuskan sebagai berikut :
Indeks polarisasi =

R60
I 15

R15
I 60

Dengan : R60 = Tahanan isolasi dalam megaohm dibaca


sesudah 60 detik
R15 = Tahanan isolasi dalam megaohm dibaca sesudah
15 detik
I15 = Arus isolasi pada 15 detik
I60 = Arus isolasi pada 60 detik
Ketepatan indeks polaritas berbeda-beda untuk peralatan yang
berbeda. Untuk isolasi kering indeks berkisar antara 1,5-2. Jika
isolasi mengandung uap air maka harganya mendekati satu.
Bahan isolasi secara umum digunakan untuk memisahkan dan
menyanggah komponen jaringan listrik satu dengan yang lain dan
terhadap tanah. Untuk keperluan inilah maka umumnya diusahakan
tahanan isolasi sebesar mungkin, sesuai dengan sifat-sifat mekanis,
kimia dan kemampuan menahan panas, walaupun dalam beberapa
kasus

hanya

berpengaruh

diinginkan
terhadap

asal

jaringan

cukup

tidak

operasi.

Jika

menganggu
data

atau

yang ada

hubungannya dapat diperoleh, tahanan dapat digunakan untuk


menunjukkan kecocokan bahan dalam aspek lain antara lain titik

Pengukuran Tahanan Isolasi

Laporan Praktikum Distribusi & Proteksi

tembus

dielektris,

faktor

disipasi,

kandungan

air,

derajat

perubahan, kontinuitas mekanis, dan kerusakan oleh sebab-sebab


lain. Pengujian tahanan isolasi akan sangat berharga jika model
pengujian mempunyai kesamaan sebagaimana kenyataan yang
digunakan, yaitu kombinasi tahanan volume dan permukaannya.
Tabel 3.1 Pengujian tahanan isolasi dengan model pengujian
kombinasi tahanan volume dan permukaannya
Tegangan
Transformator
(V)
3,3
6,6-11
22
33
66
132

Tahanan isolasi terhadap


tanah (M)
150
250-300
350
400-500
600-800
800-1000

Spesifikasi peralatan untuk pengukuran antara lain : IS : 22591963, IS : 3396-1965 dan ASTM-1961. Bagian D-257-61. Peralatan
yang biasa digunakan adalah :
a. Peralatan pengujian isolasi Tinsley
b. Mikrovoltmeter DC
c. Jembatan megaohm
d. Megger-250 V, 500 V, 1 kV, 5 kV.
Pengujian tahanan isolasi untuk peralatan industri daya listrik
tidak mempunyai harga standar/patokan baik nasional maupun
iternasional. Harganya akan berbeda-beda untuk rancangan yang
berlainan. Tetapi, beberapa pabrik telah mempunyai patokan harga
sendiri. Sebagai contoh pabrik Bharat Limited di Bombay telah
mempunyai standar kriteria transformator untuk dapat dipakai di

Pengukuran Tahanan Isolasi

Laporan Praktikum Distribusi & Proteksi

perusahaannya. Angka-angka ini didapat pada suhu ruangan 30 o C


dan diukur dengan megger 2,5 kV.
Bagaimanapun juga, untuk keperluan pemeliharaan, tabel
tersebut dapat digunakan untuk mengetahui kondisi sebenarnya
dari tahanan isolasi dengan cara membandingkan antara tahanan
isolasi saat dipakai dan sertifikat harga tahanan dari pabrik.
Sebagai catatan, bahwa suhu disini sangat berpengaruh, sehingga
pembandingan dilakukan

harus pada suhu yang sama. Sebagai

contoh untuk transformator praktis tahanan isolasi akan berkurang


setengahnya setiap kenaikan suhu 100 C.
7.

Mengukur Tahanan Isolasi Dengan Ohmmeter


Megger adalah suatu alat yang paling penting dan

sering

digunakan untuk mengukur serta menguji besarnya nilai tahanan


isolasi dari suatu instalasi listrik atau untuk mengetahui apakah
antara kawat pada isolasi itu terdapat hubungan langsung, apakah
itu antar kawat fasa dengan fasa ataupun kawat fasa dengan kawat
nol (tanah).
Dengan alat ukur ini dapat langsung menunjukkan harga
tahanan isolasi diharapkan. Prinsip kerja alat ini sama dengan Ohm
meter. Perbedaan antara ohmmeter dan megaohm meter ini sama
dengan Ohm meter. Perbedaan antara Ohm meter dan megaohmn
meter ini hanya terletak pada besarnya tegangan ukur.
Pada megaohm meter yang memerlukan tegangan ukur yang
tinggi, diperlukan generator tangan dari 500 sampai 1000 Volt.
D.

ALAT YANG DIGUNAKAN


-

Megger / Megger Digital

Isolator Pasak

Isolator Tarik

Pengukuran Tahanan Isolasi

Isolator Gantung

Motor Induksi 3 pasa


-

Arrester

Laporan Praktikum Distribusi & Proteksi

E.

LANGKAH PERCOBAAN
1. Menyiapkan alat ukur yang akan digunakan (megger)
2. Menyiapkan objek yang akan diukur tahanan isolasinya,
misalnya tahanan isolasi kabel atau tahanan antar belitan
pada motor dan generator
3. Mencatat hasil pengukuran tiap objek dan masukkan dalam
tabel pengamatan.

F. TABEL HASIL PERCOBAAN


Tabel 3.2 Data hasil percobaan pengukuran tahanan isolasi
N
Tahanan
Nama Objek
Uraian
o
(m)
1
Isolator pasak
Putih
375
Isolator
2
350
gantung
3
Isolator tarik
350
4 Motor induksi 3
U1-Body
325
V1-Body
325
fasa
W1-Body
275
U1-V1
325
W1-V1
275
U1-W1
275
U2-V2
275
W2-V2
275
U2-W2
300

Pengukuran Tahanan Isolasi

Laporan Praktikum Distribusi & Proteksi

U2-Body
V2-Body
W2-Body
5

G.

275
275
350
350

Arrester

ANALISA DATA
Untuk menganalisa data dari hasil pengukuran alat ukur
megger kita dapat melihat pada Peraturan Umum Instalasi
Listrik (PUIL) pada pasal 322.A:1 dan A.5 Dalam ruang kering
isolasi harus mempunyai nilai tahanan sekurang-kurangnya
1000 /volt, dengan pengertian bahwa arus bocor dari tiap
bagian

tidak

diperkenankan

1mA

per

100

panjang

instalasi sehingga dari PUIL diatas kita dapat menggunakan


persamaan :
Rideal = Tegangan kerja x 1000 x 10-3 (M)
a. Menghitung Tahanan Ideal (Rideal) untuk Isolator Pasak
Seperti yang telah ditentukan bahwa Vkerja untuk isolator
pasak adalah 20 kV, sehingga untuk menghitung R ideal dapat
menggunakan rumus sebagai berikut :
Dik :

pengukuran

= 375 M

Tegangan kerja = 20 kV = 20.000 Volt


Dit :

Pengukuran Tahanan Isolasi

Rideal

= ....?

10

Laporan Praktikum Distribusi & Proteksi

Peny :
Rideal = Vkerja x 1000 x 10-3
Rideal = 20 x 1000 x 10-3
Rideal = 20 M
Dari hasil pengukuran tahanan isolator untuk isolator pasak
adalah

375

M,

sehinga

R pengukuran

>>

Rideal.

Hal

ini

menunjukkan bahwa tahanan isolasi untuk isolator pasak


masih aman untuk digunakan.
b. Menghitung Tahanan Ideal (Rideal) untuk Isolator Gantung
Seperti yang telah ditentukan V kerja untuk isolator gantung
adalah 20 kV, sehingga untuk menghitung R ideal dapat
menggunakan rumus berikut:
Dik : R

= 350 M

pengukuran

Tegangan kerja = 20 kV = 20.000 Volt


Dit : Rideal

=.... ?

Peny :
Rideal = Vkerja x 1000 x 10-3
Rideal = 20 x 1000 x 10-3
Rideal = 20 M
Dari hasil pengukuran tahanan isolasi isolator gantung
ialah

350

M,

sehingga

R pengukuran

>>

Rideal.

Dengan

demikian isolator gantung ini aman untuk digunakan.


c. Menghitung Tahanan Ideal (Rideal) untuk Isolator Tarik.
Seperti yang telah ditentukan Vkerja untuk isolator tarik
adalah

kV,

sehingga

untuk

menghitung

Rideal

dapat

menggunakan rumus berikut :


Dik : R

pengukuran

= 350 M

Tegangan kerja = 20 kV = 20.000 Volt

Pengukuran Tahanan Isolasi

11

Laporan Praktikum Distribusi & Proteksi

Dit :

Rideal

= ....?

Peny :
Rideal = Vkerja x 1000 x 10-3
Rideal = 20 x 1000 x 10-3
Rideal = 20 M
Dari hasil pengukuran tahanan isolasi isolator tarik adalah
350 M sehingga R pengukuran >> R ideal. Dengan demikian
isolator pasak besar ini aman untuk digunakan.
d. Menghitung Tahanan Ideal (Rideal) untuk Motor Induksi 3 Fasa.
Seperti yang telah ditentukan Vkerja untuk motor induksi 3
fasa adalah kV, sebagai contoh diambil dari data pengukuran
terminal U1 V1 sehingga untuk menghitung R ideal dapat
menggunakan rumus berikut:
Dik : R

pengukuran

= 325 M

Tegangan kerja = 0,38 MV = 380 kV = 380.000 Volt


Dit :

Rideal

= ....?

Peny :
Rideal = Vkerja x 1000 x 10-3
Rideal = 380 x 1000 x 10-3
Rideal = 380 M
Rideal = 0,38 M
Dari hasil pengukuran tahanan isolasi motor nduksi 3 fasa
adalah

325

M,

sehingga

Rpengukuran >>

Rideal. Hal

ini

menunjukkan bahwa tahanan isolasi untuk motor induksi 3


fasa ini aman untuk digunakan.
e. Menghitung Tahanan Ideal (Rideal) untuk Arrester.

Pengukuran Tahanan Isolasi

12

Laporan Praktikum Distribusi & Proteksi

Seperti yang telah ditentukan V kerja untuk arrester adalah


24

kV,

sehingga

untuk

menghitung

R ideal

dapat

menggunakan rumus berikut:


Dik : R

pengukuran

= 350 M

Tegangan kerja = 24 kV = 24.000 Volt


Dit :

Rideal

= ....?

Peny :
Rideal = Vkerja x 1000 x 10-3
Rideal = 24 x 1000 x 24 x 10-3
Rideal = 24 M
Dari hasil pengukuran tahanan isolasi arrester adalah 350
M, sehingga Rpengukuran >> Rideal. Hal ini menunjukkan bahwa
tahanan isolasi untuk arrester ini aman untuk digunakan.

H. TABEL HASIL ANALISA


Tabel 3.3 Data hasil analisa percobaan pengukuran
Teganga
N
Nama
Tahanan
Uraian
n Kerja
o
Objek
(m)
(kV)
Isolator
20
1
Putih
375
pasak
Isolator
20
2
350
gantung
3 Isolator tarik
350
20
4
Motor
U10,38
325
induksi 3
Body
V1-Body
325
0,38
fasa
W1275
0,38

tahanan isolasi
Keteran
Rideal

gan

20

Aman

20

Aman

20

Aman
Aman

0,38
0,38
0,38

Aman
Aman

Body

Pengukuran Tahanan Isolasi

13

Laporan Praktikum Distribusi & Proteksi

U1-V1
W1-V1
U1-W1
U2-V2
W2-V2
U2-W2
U2Body
V2-Body
W2Body
5

Arrester

I.

325
275
275
275
275
300
275
275
350
350

0,38
0,38
0,38
0,38
0,38
0,38
0,38

0,38
0,38
0,38
0,38
0,38
0,38

0,38
0,38

0,38

24

24

0,38

0,38

Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman
Aman

KESIMPULAN
Setelah praktikan melakukan percobaan dan menganalisa

data yang diperoleh maka dapat diambil kesimpulan sebagai


berikut :
1. Bahwa semua isolasi yang diukur pada saat

praktikum

masih layak dan aman untuk digunakan.


2. Untuk mengetahui apakah suatu isolator layak atau tidak
untuk digunakan, maka terlebih dahulu harus diketahui
tegangan kerjanya yang maksimal.
3. Tahanan isolasi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
Suhu
Kelembaban
Panjang/tebal isolasi
Debu.

Pengukuran Tahanan Isolasi

14

Laporan Praktikum Distribusi & Proteksi

4. Suatu isolasi dikatakan aman apabila Rpengukuran >> R ideal.

Pengukuran Tahanan Isolasi

15

Anda mungkin juga menyukai