Anda di halaman 1dari 6

Materi 6

MATERI 6
PENGUKURAN TAHANAN ISOLASI

1. Memahami Tahanan Isolasi

Nilai tahanan isolasi pada suatu penghantar listrik merupakan tolak ukur yang sangat penting
dan menunjukkan kualitas penghantar tersebut. Untuk mampu menghantarkan suatu tegangan
listrik dari sumber listrik (pembangkit listrik) menuju jaringan listrik berikutnya atau menuju
beban atau pemakaian peralatan listrik yang dibutuhkan penghantar yang handal.

Penghantar yang saling bersentuhan memiliki risiko terjadi hubungan singkas (short circuit).
Penghantar yang kurang baik juga dapat mengakibatkan risiko aliran listrik mengaliri benda-
benda lainnya yang tentu sangat berbahaya, baik bagi rangkalan instalasi maupun bagi manusia.
Pada sebuah penghantar terdapat dua sifat bahan sekaligus, yaitu konduktor dan isolator.  
Penghantar (konduktor) adalah bahan atau zat yang dapat menghantarkan arus listrik dengan
baik, sedangkan isolator adalah suatu bahan atau zat yang tidak dapat atau sulit untuk melakukan
pengisian muatan listrik. Isolasi menjadi sangat penting karena berfungsi:

1. Mencegah aliran listrik dari dua jenis penghantar yang berbeda potensial yang dapat
mengakibatkan terjadinya hubung singkat.
2. Mencegah perpindahan aliran listrik dari suatu penghantar menuju ke bumi sehingga
mengakibatkan kerugian/kebocoran arus listrik.
3. Mencegah perpindahan listrik dari suatu penghantar menuju benda lainnya, seperti
resiko kabel listrik tersentuh manusia, tanah, atau benda lain di sekitarnya.

Isolasi yang baik ditentukan dari nilai tahanannya (resistansi), semakin besar nilai tahanan
isolasi semakin baik pula fungsi isolasi tersebut. Oleh karena itu, diperlukan pemeriksaan dan
pengukuran setiap isolasi suatu penghantar listrik, apakah masih memiliki nilai resistansi yang
baik atau tidak.

Mengingat pentingnya tahanan isolasi suatu penghantar maka pengujian atau pengukuran nilai
tahanan isolasi harus dilakukan secara berkala.  Nilai tahanan isolasi pada suatu kabel atau
penghantar listrik memiliki nilai minimum 1000 Ohm x tegangan listrik yang dialiri penghantar
tersebut.

Contoh:

Jika penghantar listrik berisolasi mengalirkan tegangan listrik sebesar 220 Volt, nilai tahanan
isolasi minimumnya  = 1000 Ohm x 220 Volt = 220.000 Ohm (220 Kilo Ohm)

2. Jenis-Jenis Kegagalan Tahanan Isolasi

Nilai tahanan isolasi suatu penghantar listrik pasti akan mengalami penurunan dari waktu ke
waktu.  Faktor penyebab menurunnya nilai tahanan isolasi ini bergantung pada kondisi
lingkungan, kelembaban, debu, suhu, air, gangguan tekanan dan faktor lainnya. Oleh karena itu,
pengujian dilakukan secara berkala.

Kegagalan nilal tahanan isolasi diindikasikan oleh kebocoran arus listrik yang terjadi. Besarnya
arus bocor kabel listrik bergantung pada:
1. Besar tegangan yang diberikan.
2. Kapasitansi sistem.
3. Total nilai resistansi.
4. suhu

Tiga jenis kebocoran arus dipaparkan sebagai berikut:

1. Kebocoran Absorsi Polarisasi

1. Penyebabnya molekul materi terpolarisasi pada materi dielektrik.


2. Kapasitif rendah dan arus tinggi untuk beberapa detik kemudian turun ke nol.
3. Kapasitif tinggi dan arus tinggi untuk waktu yang lama, kemudilan turun ke nilai tertentu
(tidak nol) dalam waktu yang lama, bahkan mungkin tidak turun.
Gambar 6.1 Ilustrasi Kebocoran Arus Jenis Absorpsi Polarisasi
Sumber: Rahmad Azly, 2016

2. Kebocoran Konduktif

1. Arus normal yang mengalir melalui isolasi.


2. Bertambah seiring dengan turunnya kemampuan isolasi.

Gambar 6.2.  lustrasi Kebocoran Arus Jenis Konduktif


Sumber: Rahmad Azly, 2016

3. Kebocoran Pengisian Kapasitif

Konduktor-konduktor yang terisolasi dan saling berdekatan berlaku seperti kapasitor.  Artinya,
arus yang diserap tergantung dari material isolator yang digunakan.
Gambar 6.3 Ilustrasi Kebocoran

Berkurangnya suatu nilai tahanan isolasi yang didapat dari hasil pengukuran dapat disebabkan
oleh faktor sebagai berikut:

1. Pembengkakan, retak, pemisahan, perubahan warna indikasi penuaan akibat panas


(thermal).
2. Timbulnya kontaminasi pada permukaan kumparan dan permukaan koneksi.
3. Terjadinya abrasi atau hal yang disebabkan oleh tekanan mekanis lainnya.
4. Bukti kejadian luahan parsial (parsial discharge) dan korona.
5. Adanya baut yang longgar, pembengkokan, dan lain sebagainya.
6. Goyangnya bagian penyangga atau penahan kumparan akibat vibrasi/getaran mekanikal.

3. Pengujian Tahanan Isolasi (Insulation Resitance Test)

Pengujian nilai tahanan isolasi dapat dilakukan dengan menggunakan alat ukur bermama
Insulation Tester atau biasa juga disebut Megger (Mega Ohm Meter).  Media yang diukur
menggunakan megger dapat berupa kabel, busbar, atau penghantar lain yang digunakan untuk
menghantarkan listrik dari suatu titik ke titik lain.  Megger dibedakan menjadi 2 (dua) jenis
sebagai berikut.

1. Megger Engkol

Megger dengan cara mengengkol untuk membangkitkan tegangan listrik untuk mengukur.
Gambar 6.4 Megger Engkol
Sumber: Mandiri Sukses 88, 2016 Megger Digital

2. Megger Digital

Megger dengan sumber daya baterai.  Baterai yang dipakai dapat diganti jika rusak.

Gambar 6.5 Megger Digital


Sumber: Wahyu Tribudianti, 2020
Metode pengujian tahanan isolasi adalah dengan cara memberikan tegangan vang memiliki nilai
yang lebih tinggi dari tegangan yang biasa mengaliri penghantar tersebut.  Sebelum melakukan
pengukuran, pastikan kondisi kabel yang akan diukur sebagai berikut.

1. Pastikan sumber listrik sudah terputus (off).


2. Pisahkan kabel satu persatu.
3. Pastikan kabel yang akan diukur tidak bersentuhan dengan material

Sebagai catatan bahwa menggunakan megger harus hati-hati agar tidak terkena tegangan
sentuh.  Untuk menghindari hal tersebut, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebagai
berikut:

1. Skala ukur. Skala ukur yang dipakai harus lebih besar dari tegangan yang diukur.
2. Kondisi peralatan. Pastikan peralatan yang diukur dalam posisi off.
3. Setelah pengukuran, selesai melakukan pengukuran tahanan isolasi jangan lupa
melakukan grounding peralatan yang diukur.

Gambar 6.6 Cara Penggunaan Megger


Sumber: Muhammad Yusuf, 2017

Langkah-langkah melakukan pengukuran tahanan isolasi sebagai berikut:

a. Check Baterai

Tahap awal jika menggunakan megger tipe baterai maka pastikan baterai masih ada.

b. Lakukan Kalibrasi

Kalibrasi yang dilakukan saat posisi jarum off, jarum penunjuk harus tepat berimpit dengan garis
skala (jika dengan analog). Apabila memakai digital, pastikan display (layar) menunjukkan
angka zero. Jika tidak tepat, atur pointer zero (10) pada alat ukur (analog).

c. Lakukan Elektrikal Zero Check


Pasang kabel test pada megger terminal serta hubung singkatkan ujung yang lain. Letakkan
sakelar pemilih skala pada posisi 1. On-kan megger, jarum akan bergerak dan harus menunjuk
tepat ke angka nol. Jika Tidak tepat, atur pointer. Apabila dengan pengaturan pointer tidak
berhasil (penunjukkan tidak mencapai nol), baterai perlu dicek lagi.

d. Pasang Kabel

Pasang kabel test ke peralatan yang diukur.  Misalnya, ingin mengukur tahanan isolasi pada
penghantar 3 fasa, R-S-T-N. Sambung satu kabel ke N lalu yang satu di adjust sehingga
pengukuran lebih cepat.

e. Pilih Skala Ukur

 Jika menggunakan tipe digital, putar selector swith dan posisikan saklar sesuai dengan
ketentuan.

f. On-kan Megger

Setelah semuanya siap, on-kan megger, baca tampilan pada skalanya.  Tekan (digital megger),
lalu lepas dan catat hasilnya ke tabel pengukuran dan pengamatan.

Dengan mengetahui standar minimal tahanan isolasi dan teknik pengukurannya, diharapkan
kepedulian terhadap penggunaan komponen berkualitas dapat lebih ditingkatkan. Meskipun
dalam melakukan pemasangan instalasi listrik nilai ekonomis menjadi salah satu pertimbangan,
tetapi tidak boleh menurunkan standar kualitas bahan agar keselamatan instalasi atau
keselamatan pengguna listrik dapat terjamin.

RANGKUMAN

Isolasi yang baik ditentukan dari nilai tahanannya (resistansi), semakin besar nilai tabanan
isolasi semakin baik pula fungsi isolasi tersebut. Oleh karena itu, diperlukan pemeriksaan dan
pengukuran setiap isolasi suatu penghantar listrik apakah masih memiliki nilai resistansi yang
baik atau tidak.

Nilai tahanan isolasi pada suatu kabel atau penghantar listrik memiliki nilai minimum 1000
OhmXtegangan listrik yang dialiri penghantar tersebut. Kegagalan nilai tahanan isolasi
diindikasikan oleh kebocoran arus listrik yang terjadi.

Pengujian nilai tahanan isolasi dapat dilakukan dengan menggunakan alat ukur bernama
Insulation

DAFTAR PUSTAKA

Ttibudianti, Wahyu. 2020. Instalasi Penerangan Listrik. Malang: PT. Kuantum Buku Sejahtera.

Anda mungkin juga menyukai