Anda di halaman 1dari 9

Asal Usul lampu Neon dan cara kerjanya.

Mengapa lampu neon bisa


menyala sendiri? Bagaimana
cara kerja lampu itu?
Sebuah
lampu neon terdiri dari dua
elektroda yang berupa logam
dan terletak di ujungujung
sebuah tabung neon. Tabung ini
sendiri berisi tiga jenis zat kimia,
yakni neon, argon, atau dapat
juga diisi kripton. Ketiga jenis
zat itu berupa gas. Ketika kedua
elektroda diberi tegangan listrik,
maka elektron akan keluar dari
salah satu elektroda menuju
elektroda lain.
Dalam
perjalanannya, elektron-elektron
ini akan menghantam atom-atom gas neon.
Energi gas neon kemudian akan
naik dalam waktu singkat untuk
kemudian kembali ke keadaan
semula. Selama proses kembali
ke keadaan semula itu, gas neon
akan memancarkan energi
berupa gelombang cahaya.
Cahaya inilah yang kita lihat
sebagai lampu neon.
Kata neon
berasal dari dari bahasa Yunani
yakni neos, yang berarti gas baru. Gas ini berwarna merah.
Lampu neon pertama kali ditemukan oleh ahli kimia dan
fisika asal Prancis bernama
Georges Claude pada 1902.
Sedangkan gas neon ditemukan
oleh dua ahli asal Inggris
bernama William Ramsey dan
MW Travers pada 1898.

Lalu,pernah kamu melihat laron


(binatang terbang kelekatu)
yang selalu mendekati lampu
neon ketika hujan datang?
Mengapa hal ini terjadi? Hujan
membuat suhu tubuh laron
sangat dingin. Maka itu laron
mencari tempat hangat dan
terang.
Lampu neon merupakan
sumber kedua hal itu, maka itu
laron mengerubungi neon.
Sayangnya, laron kerap tidak
menyadari bahwa panas neon
itu dapat membahayakannya.
Akibatnya laron dapat mati seketika.

Prosedur Pengukuran/Pengujian Tahanan Isolasi Dengan Megger


PROSEDUR PENGUKURAN/PENGUJIAN TAHANAN ISOLASI DENGAN MENGGUNAKAN
MEGGER (MEGA OHM) ANALOG
Tahanan isolasi adalah tahanan yang terdapat diantara dua kawat saluran (kabel) yang diisolasi
satu sama lain atau tahanan antara satu kawat saluran dengan tanah (ground). Pengukuran tahanan
isolasi digunakan untuk memeriksa status isolasi rangkaian dan perlengkapan listrik, sebagai dasar
pengendalian keselamatan. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur atau menguji tahanan isolasi
suatu kabel adalah Megger (MegaOhm). Secara prinsip mengger terdiri dari dua kumparan V dan C
yang ditempatkan secara menyilang seperti terlihat pada gambar1 di bawah ini. Kumparan V
merupakan besarnya arus yang mengalir adalah E/Rp dan kumparan C merupakan besarnya arus
yang mengalir adalah E/Rx. Rx adalah tahanan yang akan diukur. Jarum dapat bergerak disebabkan
oleh perbandingan dari kedua arus, yaitu sebanding dengan Rp/Rx atau berbanding terbalik terhadap
tahanan yang akan diukur.

Gambar 1. Diagram rangkaian sebuah Megger (MegaOhm)


Variasi tegangan tidak akan berpengaruh banyak terhadap harga pembacaan, karena hasilnya
tidak ditentukan dari sumber tegangan arus searah. Sumber tegangan arus searah adalah sumber
tegangan tinggi, yang dihasilkan dari pembangkit yang diputar dengan tangan. Umumnya
tegangannya adalah 100 V, 250 V, 500 V, 1000 V atau 2000 V. Sedangkan daerah pengukuran yang
efektif adalah 0,02 sampai 20 MegaOhm dan 5 sampai 5.000 MegaOhm. Tetapi pada sekarang
pengujian tahanan isolasi menggunakan sumber tegangan tinggi dari tegangan tetap sebesar 100 V
sampai 1.000 V yang didapat dari baterai sebesar 8 V sampai 12 V dan disebut Megger dengan
baterai (lihat gambar 2). Alat ini membangkitkan tegangan tinggi lebih stabil dibanding dengan yang
menggunakan generatar diputar dengan tangan.

Gambar 2. Konstruksi Megger menggunakan baterai


Seperti yang ditunjukkan pada gambar 2, bagian-bagian external megger ini dijelaskan sebagai
berikut:
(1) Jarum penunjuk
(2) Kaca, difungsikan untuk mengeliminir kesalahan parallax dalam pembacaan.
(3) Skala
(4) Check baterai
(5) Tombol pengaktif meter
(6) Lubang line untuk colok oranye dan lubang earth untuk colok hitam
(7) Probe meter dengan penjepit
(8) Probe meter runcing, juga sebagai pencolok pengecekan beterai.
A. Pengukuran Tahanan Isolasi
Pengukuran tahanan isolasi untuk perlengkapan listrik dapat menggunakan megger, yang
mana pengoperasiannya pada waktu perlengkapan rangkaian listrik tidak bekerja atau tidak dialiri
arus listrik. Secara umum bahan isolasi yang digunakan sebagai pelindung dalam saluran listrik atau
sebagai pengisolir bagian satu dengan bagian lainnya harus memenuhi syarat-syarat yang telah
ditentukan. Harga tahanan isolasi
antara dua saluran kawat pada peralatan listrik ditetapkan paling sedikit adalah 1000 x harga
tegangan kerjanya. Misal tegangan yang digunakan adalah 220 V, maka besarnya tahanan isolasi
minimal sebesar : 1000 x 220 = 220.000 Ohm atau 220 KOhm. Ini berarti arus yang diizinkan di
dalam tahanan isolasi 1 mA/V. Apabila hasil pengukuran nilai lebih rendah dari syarat minimum yang
sudah ditentukan, maka saluran/kawat tersebut kurang baik dan tidak dibenarkan kalau digunakan.
Waktu melakukan pengukuran tahanan isolasi gunakan tegangan arus searah (DC) sebesar 100 V
atau lebih, hal ini dimaksudkan untuk dapat mengalirkan arus yang cukup besar dalam tahanan
isolasi. Di samping untuk menentukan besarnya tahanan isolasi, nilai tegangan ukur yang tinggi juga
untuk menentukan kekuatan bahan isolasi dari saluran yang akan digunakan. Walaupun bahan-

bahan isolasi yang digunakan cukup baik dan mempunyai tahanan isolasi yang tinggi, tetapi masih
ada tempat-tempat yang lemah lapisan isolasinya, maka perlu dilakukan pengukuran.
B. Prosedur Pengujian Tahanan Isolasi
Sebelum menggunakan alat pengujian tahanan isolasi perlu dilakukan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Melakukan pengecekan kondisi batere megger dengan menghubungkan colokan oranye ke line
dan B check (lihat gambar 3). Baterai masih dalam kondisi baik, jika jarum menunjuk pada tanda
huruf B di peraga megger (lihat gambar 4).

Gambar 3. Pengecekan kondisi bateray megger

Gambar 4. Bateray dalam kondisi masih baik


2. Meter siap digunakan, dengan menghubungkan colokan oranye ke lubang line dan colokan hitam
ke lubang earth (lihat gambar 5).

Gambar 5. Megger siap digunakan

3. Yakinkan bahwa kawat/kabel yang akan diukur tahanan isolasinya tidak terhubung dengan sumber
tegangan (tidak berarus).
4. Hubungkan colokan oranye dan colokan hitam dengan ujung-ujung kawat/kabel yang akan diukur
tahanan isolasinya, kemudian tekan tombol pengaktif megger dan baca penunjukkan jarum (lihat
gambar 6).

Gambar 6. Mengukur/menguji tahanan isoasi kabel


C. Pengujian Tahanan Isolasi Pada Instalasi Listrik
Jika kawat/kabel listrik terdiri dari dua kawat saluran misal kawat fasa (P) dan kawat netral (N),
maka tahanan isolasinya adalah :
(1) antara kawat fasa (P) dengan kawat netral (N),
(2) antara kawat fasa (P) dengan tanah (G),
(3) antara kawat netral (N) dengan tanah (G).
Pada saat melakukan pengukuran tahanan isolasi antara fasa (P) dan netral (N), hal pokok
yang perlu diperhatikan adalah memutus atau membuka semua alat pemakai arus yang terpasang
secara paralel pada saluran tersebut, seperti lampu-lampu, motormotor, voltmeter, dan sebagainya.
Sebaliknya semua alat pemutus seperti : kontak, penyambung-penyambung, dan sebagainya yang
tersambung secara seri harus ditutup.

Gambar 7. Pengujian tahanan isolasi antara fasa (P) dengan netral (N)
Di samping digunakan untuk mengetahui keadaan tahanan isolasi, juga untuk mengetahui
kebenaran sambungan yang ada pada instalasi. Jika terjadi sambungan yang salah atau hubung
singkat dapat segera diketahui dan diperbaiki. Gambar 8 dan 9 di bawah ini mencontohkan pengujian
tahanan isolasi pada instalasi listrik bangunan baru.

Gambar 8. Pengujian tahanan isolasi antara fasa (P) dengan tanah (G)

Gambar 9. Pengujian tahanan isolasi antara netral (N) dengan tanah (G)
Sedangkan untuk pengujian tahanan isolasi antara jaringan instalasi dengan tanah/ground (G), hal
pokok yang perlu diperhatikan adalah memasang semua alat pemakai arus yang terpasang secara
paralel pada saluran tersebut, seperti lampu-lampu, motormotor, voltmeter, dan sebagainya. Semua
alat pemutus seperti : kontak, penyambung-penyambung, dan sebagainya yang tersambung secara
seri harus ditutup.

Gambar 10. Pengujian tahanan isolasi antara instalasi dengan tanah (G)

Anda mungkin juga menyukai