SERANGAN SELEKTIF
Cara berfilosofi modern yang diperkenalkan oleh sir Isac newton adalah
mencaritahu hukum hukum alam dan melalui percobaan dan pengamatan.
(J.Rowning:A Compendious system of natural philosophy,1738).Prinsip-prinsip
korosi galvanic yang dibahas dalam bab-bab terdahulu penting sekali
dalaam pengkajian tentang serangan selektif. Walaupun kita biasanya
menggunakan istilah korosi galvanic dalam kasus penggandengan logamlogam tak sejenis,proses-proses korosi yang berlangsung dalam sekeping
logam tunggal ,seringkali dalam skala yang sangat kecil ,juga merupakan
proses galvanic.
Logam jarang mempunyai komposisi ataau struktur yang betul-betul
seragam baik ditinjau secara makroskopik maupun mikroskopik.dalam sub
bab 2.6 kita membahas cacat-cacat yang dapat dijumpai pada strukturstruktur Kristal logam.(ingat bahwa yang dimaksudkan dengan cacat
adalah semua bentuk penyimpangan dari kisis-kisi Kristal
sempurna.)adanya cacat bisa menguntungkan ,bisa pula merugikan
terhadap sifat-siffat rekayasa logam.sebagai contoh ,gerak dislokasi
mendatangkan sifat mulur yang bermanfaat,namun dipihak lain ,cacat
volume sperti retak misalnya,menyebabkan logam patah ketika mengalami
tegangan yang lebih rendah dari semestinya lihat sub bab 9.3.) logam
sering mempunyai bermacam-macam cacat volume yang diproleh akibat
proses produksinya;bahkan meskipun ketidak seragaman ini dapat dikurangi
melalui pengendalian mutu yang seksama,struktur mikroskopik logam
biasanya tetap tidak seragam.salah satu jenis cacat yang sangat nyata
adalah batas butir ,yang terbentuk akibat proses pembekuan jenis cacat
lain sperti cacat dislokasi atau cacat titik statistic mempunyai peluang
yang terbatas untuk menjadi menjadi pada setiap temperature di atas nol
mutlak akibat energi thermodinamik yang memiliki atom-atom
logam.atom dalam wujud padat mendapatkan tingkat energi thermodinamik
terendahnya hanya bila menempati suatu kedudukan dalam kisi Kristal yang
sempurna .jadi,setiap atom atau gugus atom yang tidak membentuk kisi
Kristal sempurna ,secara teoritas akan mempunyai energi bebas lebih
positiff dan lebih mungkin menderita serangan korosi karena proporsi
atom-atom yang membentuk cacat biasanya kecil dibanding yang berada
dalam posisi kisi normal,proses-proses korosi yang akan terjadi biasanya
bersifat local,namun mungkin menusuk sangat dalam .Dalam hal ini logam
akan kehilangan sebagian besar kekuatannya , dan ini dapaat
butir dan mudah diamati karena pantulan berkas-berkas cahaya yang tidak
seragam.dalam metalografi proses ini disebut pengetsaan
(etching ),namun yang terjadi sesungguhnya adalah korosi batas butir.
Bukan tidak mungkin anda telah menyaksikan efek-efek ini tanpa
menyadari korosi dibalik peristiwa itu.banayak barang dari seng bersalut
kuningan mempunyai struktur-struktur butir besar yang sangat Nampak
sesudah dibiarkan di udara terbuka selama waktu yang cukup
lama.pegangan pintu dari kuningan khususnya segera memperlihatkan
suatu pola yang rumit tapi indah sesudah terkena sentuhan ratusan
tangan berkeringat yang menyebabkan korosi batas butir .
Gambar 6.1 adalah poto struktur micro sebuah contoh baja lunak yang
mengandung0.15 persen karbon .spesimen ini disiapkan melalui metode
yang dijelaskan diatas dan dietsa menggunakan larutan asam nitrat 2
persen dalam etanol .ketika dilihat dengan perbesaran 500 kali ,specimen
memperlihatkan dua daerah berbeda: yang satu adalah Daerah ferit dengan
warna terangnya ,yakni larutan padat karbon dalaam besi kubus-pusatruang(b.b.c); dan yang lain adaalah bahan yang bergaris garis kelabu
disebut perlit (pearlite) ,suatu campuran merataa antara ferit dan besi
karbida.batas-batas butir tampak dengan jelas,sebagaimana halnya sisipansisipan mangan sulfide yang terlihat berupa bercak-bercak gelap yang
tersebar secara acak di seluruh bahan.
serta perapuhan
Gambar 6.6 (a) struktur mikro sebuah specimen kuningantimbal60/40 yang diluruhkan sengnya di laboratorium
(diperbesar 200 kali,dietsa dengan amonia /peroksida)
(b)ilustrasi skematis lapisan yang mengalami peluruhan seng
pada specimen dalam (a).
Dalam kuningan 60/40 terdapat dua fase, dan .fase mengandung
seng lebih sedikit dibanding fase (dalam kuningan bertimbal atomatom timbale sama sekali tidak laarut dalam kisi-kisi tembaga seng dan
timbale hadir berupa gelembung -gelembung kecil yang tersebar secara
acak diseluruh padatan .kita menggunakan bahan ini dalam ekperimen
dan butir-butir .
2.Adanya sebuah pita dimana fase -nya hilang dan fase -nya
mengalami peluruhan seng.
3.Penguasaan bahan secara menyeluruh mulai dari permukaan luar.
Salah satu hal yang perlu di catat dari korosi yang kita amati itu adalah
berurut nya peristiwa yang terjadi.Pada tahap awal, boleh di katakana tidak
terpengaruh .peluruhan seng dari mengakibatkan makin bertambah nya
pori-pori yang memungkinkan elektrolit merasuk makin dalam ke dalam
bahan.garis depan proses korosi mulai masuk bke dalam bahan.Begitu pita
yang di terangkan dalam (1) terbentuk, 2proses berikutnya segera
berlangsung.Tembaga dalam butir-butir yang mengalami peluruhan seng
mulai terkorosi dan dalam waktu singkat peluru butir yang semula adalah
telh hilang.Dalam bersamaan butir-butir kehilangan seng.Ini menghasilkan
pita(2)seperti diatas.Akhirnya, yang telah kehilangan seng larut seluruhnya
dan bahan kita mengalami keausan(3).
KEPUSTAKAAN