Anda di halaman 1dari 12

BAGIAN RADIOLOGI

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI Referat

ULTRASONOGRAPHY (USG) DOPPLER

Oleh:
Tory Ilonda Ramadhana, S.Ked

Dosen Pembimbing:
dr. Ariel Elisa Mongan, Sp.Rad

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


BAGIAN RADIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SAM
RATULANGI MANADO
2022
LEMBAR PENGESAHAN

Referat dengan judul

“Ultrasonography (USG) Doppler”

Telah dikoreksi, dibacakan, dan disetujui pada tanggal Juni 2022

Oleh:
Tory Ilonda Ramadhana, S.Ked
210141010181

Mengetahui,

Dosen Pembimbing

dr. Ariel Elisa Mongan, Sp.Rad

1
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................1

DAFTAR ISI...........................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................4

A. Komponen USG Doppler.....................................................................................

B. Prinsip Dasar........................................................................................................

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Gambar Aliran Warna................................

D. Alat USG Doppler................................................................................................

BAB III PENUTUP..............................................................................................16

A. Kesimpulan..........................................................................................................

B. Saran.....................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17

2
BAB I

PENDAHULUAN

Ultrasonografi (USG) Doppler merupakan suatu alat yang menggunakan gelombang

suara untuk dapat mengetahui aliran darah di pembuluh darah. Ultrasonografi Doppler

merupakan alat yang sama dengan ultrasonografi biasa, namun pada ultrasonografi biasa

hanya dapat menampilkan gambar dari pantulan gelombang suara dari organ yang diperiksa,

sedangkan ultrasonografi Doppler memiliki efek Doppler, dengan memanfaatkan efek

Doppler, ultrasonografi tersebut dapat mendeteksi arah aliran darah dan juga kecepatan

relatif aliran darah tersebut.1

Selama pemeriksaan Ultrasonografi Doppler, sebuah alat seukuran sabun batang

(transducer) berfungsi sebagai pengirim gelombang suara sekaligus penerima gelombang

suara yang dipantulkan oleh organ padat yang diperiksa, termasuk sel-sel darah merah.

Transduser tersebut diaplikasikan pada kulit di atas organ yang akan diperiksa. Adanya

pergerakan dari sel-sel darah merah menyebabkan perubahan frekuensi gelombang suara

yang dipantulkan dan diterima transducer (disebut dengan efek Doppler).1

Proses Ultrasonografi Doppler biasanya diawali dengan mengoleskan jel pada

permukaan kulit bagian tubuh yang akan dipindai. Selanjutnya, perangkat genggam yang

disebut transduser, akan diletakkan di atas permukaan kulit untuk memulai pemindaian.

Perangkat ini kemudian akan mengirimkan gelombang suara yang kemudian akan diperkuat

melalui mikrofon.1

Prinsip kerja Ultrasonografi Doppler didasarkan pada efek Doppler. Bila obyek

merefleksikan gelombang ultrasonik maka berpindah mengubah frekuensi pantulan,

sehingga membuat frekuensi lebih tinggi jika merupakan perpindahan menuju/mendekati

probe dan frekuensi lebih rendah jika merupakan perpindahan menjauhi probe. Seberapa

3
banyak frekuensi yang diubah tergantung pada seberapa cepat obyek berpindah.

Ultrasonografi Doppler mengukur perubahan dalam frekuensi pantulan untuk dihitung

seberapa cepat obyek berpindah.2

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Komponen USG Doppler

Penggunaan teknik Ultrasonografi (USG) Doppler yang kompeten membutuhkan

pemahaman tentang tiga kunci komponen, yaitu:

1. Kemampuan dan keterbatasan USG Doppler;

2. Parameter yang berbeda yang berkontribusi pada tampilan aliran;

3. Aliran darah di arteri dan vena.3

B. Prinsip Dasar

Gambar aliran ultrasound, apakah warna aliran atau spektral Doppler, pada dasarnya

diperoleh dari pengukuran gerakan. Pada pemindaian ultrasound, serangkaian pulsasi

ditransmisikan untuk mendeteksi pergerakan darah. Gema dari jaringan stasioner sama dari

denyut nadi ke denyut nadi. Gema dari pencar bergerak menunjukkan sedikit perbedaan

dalam waktu sinyal dikembalikan ke penerima (Gambar 1). Perbedaan-perbedaan ini dapat

diukur sebagai perbedaan waktu langsung atau, lebih biasanya, dalam hal pergeseran fase

dari mana 'frekuensi Doppler' diperoleh (Gambar 2). Mereka kemudian diproses untuk

menghasilkan tampilan aliran warna atau sonogram Doppler.3

Gambar 1. Pengukuran kecepatan ultrasonik. Diagram


menunjukkan penghambur S bergerak dengan kecepatan
V dengan a balok/sudut aliran α. Kecepatan dapat
dihitung dengan perbedaan waktu pengiriman-ke-
penerimaan dari denyutan yang pertama hingga kedua
(t2), saat penghambur bergerak melalui balok. 3

5
Gambar 2. USG Doppler. Ultrasonografi Doppler mengukur pergerakan penghambur melalui
beam sebagai perubahan fasa pada sinyal yang diterima. Frekuensi Doppler yang dihasilkan dapat
digunakan untuk mengukur kecepatan jika balok/sudut aliran diketahui. 3

Seperti dapat dilihat dari Gambar 1 dan 2, harus ada gerakan dalam arah balok; jika

alirannya tegak lurus ke balok, tidak ada gerakan relatif dari denyutan ke denyutan. Ukuran

sinyal Doppler tergantung pada:

1. Kecepatan darah: saat kecepatan meningkat, frekuensi Doppler juga

meningkat;

2. Frekuensi ultrasound: frekuensi ultrasound yang lebih tinggi memberikan

peningkatan frekuensi Doppler. Seperti dalam mode-B, lebih rendah

frekuensi ultrasound memiliki penetrasi yang lebih baik.

3. Pilihan frekuensi adalah kompromi antara kepekaan yang lebih baik terhadap

aliran atau penetrasi yang lebih baik;

4. Sudut insonasi: frekuensi Doppler meningkat saat sinar ultrasound Doppler

menjadi lebih sejajar terhadap arah aliran (sudut antara balok dan arah aliran

menjadi lebih kecil). Ini adalah yang terbaik penting dalam penggunaan USG

Doppler. Implikasinya diilustrasikan secara skematis pada Gambar 3.3

6
Gambar 3. Pengaruh sudut Doppler pada sonogram. (A) sinyal Doppler frekuensi tinggi
diperoleh jika balok lebih sejajar dengan arah aliran. Dalam diagram, balok (A) lebih
sejajar dari (B) dan menghasilkan sinyal Doppler frekuensi tinggi. Sudut pancaran/aliran
pada (C) hampir 90° dan sangat buruk sinyal Doppler. Aliran di (D) menjauhi balok dan
terdapat sinyal negatif. 3

Semua jenis peralatan ultrasound Doppler menggunakan filter untuk memotong

sinyal Doppler amplitudo tinggi dan frekuensi rendah dihasilkan dari gerakan jaringan,

misalnya karena gerakan dinding pembuluh darah. Frekuensi filter biasanya dapat diubah

oleh pengguna, misalnya, untuk mengecualikan frekuensi di bawah 50, 100 atau 200 Hz.

Frekuensi filter ini membatasi aliran minimum kecepatan yang dapat diukur.3

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Gambar Aliran Warna

1. Daya dan penguatan: aliran warna menggunakan daya intensitas lebih tinggi daripada

mode-B. Perhatian harus diberikan pada indeks keamanan. Daya dan penguatan harus

diatur untuk mendapatkan sinyal yang baik untuk aliran dan untuk meminimalkan

sinyal dari jaringan sekitarnya (Gambar 4).

2. Pemilihan frekuensi: banyak kombinasi pemindai/transduser memungkinkan perubahan

frekuensi. Frekuensi tinggi memberikan sensitivitas yang lebih baik untuk aliran rendah

dan memiliki resolusi spasial yang lebih baik. Frekuensi rendah memiliki penetrasi yang

lebih baik dan kurang rentan terhadap aliasing pada kecepatan tinggi.

7
3. Skala kecepatan/frekuensi pengulangan denyut: frekuensi pengulangan pulsa rendah

harus digunakan untuk memeriksa kecepatan rendah tetapi aliasing dapat terjadi jika

kecepatan tinggi ditemui (Gambar 5).

4. Wilayah yang diminati: Karena lebih banyak denyut diperlukan untuk melihat aliran

daripada untuk gambar mode-B, mengurangi lebar dan kedalaman maksimum area

aliran warna yang sedang diselidiki biasanya akan meningkatkan kecepatan bingkai dan

memungkinkan kepadatan garis pemindaian warna yang lebih tinggi dengan

peningkatan resolusi spasial.

5. Fokus: Fokus harus berada pada tingkat area yang diminati. Hal ini dapat membuat

perbedaan yang signifikan pada tampilan dan akurasi gambar (Gambar 6).3

Gambar 4. Mengatur penguatan warna untuk meminimalkan sinyal (artefak) dari jaringan di sekitarnya. 3

Gambar 5. Contoh aliasing dan koreksi aliasing. Kiri: bentuk gelombang dengan aliasing, dengan penghentian mendadak
puncak sistolik dan menampilkan puncak ini di bawah baseline. Kanan: Sonogram jelas tanpa aliasing.
Koreksi: tingkatkan frekuensi pengulangan denyut nadi dan sesuaikan garis dasar (turun). 3

8
Gambar 6. Menentukan fokus di wilayah yang diminati.3

D. Alat USG Doppler

9
BAB III

PENUTUP

10
DAFTAR PUSTAKA

1. Chudleigh T, Thilaganathan B. Evaluating the pregnancy using USG in obstetric


ultrasound how, why and when. Edisi ke-3. Philadelphia: Elsevier Health Scienth
Deph; 2004. hlm. 176-83.
2. Nemescu D, Berescu A, Rotariu C. Variation of safety indices during in the learning
curve for color Doppler assessment of the fetal heart. Med Ultrason. 2015;17(4):469-
74.
3. Deane C. Doppler Ultrasound: principles and practice. London: Fetal Medicine
Foundation. 2002
4.

11

Anda mungkin juga menyukai