Anda di halaman 1dari 6

Nama : Sari Aisa

NIM : Po.71.24.2.17.032

A. Pengertian Doppler

Fetal doppler adalah alat diagnostik yang digunakan untuk mendeteksi denyut jantung
bayi yang menggunakan prinsip pantulan gelombang elektromagnetik. Alat ini sangat berguna
untuk mengetahui kondisi kesehatan janin, dan aman digunakan dan bersifat non invasif.
Doppler juga merupakan alat yang digunakan untuk mendengarkan detak jantung
janin selama masih ada didalam kandungan. Doppler biasanya terdapat di ruang kebidanan
untuk membantu perawat dalam untuk mengetahui kondisi jantung janin dalam kandungan
ibu. Doppler menggunakan 2 sensor yaitu :
1. Ultrasound Menggunakan transmitter dan receiver, Keuntungannya lebih peka
dan akurat, tetapi harganya lebih mahal.
2. Mikrosound Tidak menggunakan transmitter dan receiver.Hanya menerima,
tidak memancarkan,sehingga kurang peka.

B. Sejarah Perkembangan Doppler


Prinsip doppler pertamakali diperkenalkan oleh Cristian Jhann Doppler dari Australia
pada tahun 1842. Di bidang kedokteran penggunakaan tekhnik Doppler Ultrasound
pertamakali dilakukan oleh Shigeo Satomura dan Yosuhara Nimura untuk mengetahui
pergerakan katup jantung pada tahun 1955. Kato dan Izumi pada tahun 1966 adalah yang
pertama menggunakan ociloscope pada penggunaan Doppler Ultrasound sehingga pergerakan
pembulauh darah dapat didokumentasikan.
Pada tahun 1968 H. Takemura dan Y. Ashitaka dari Jepang memperkenalkan
penggunaan Doppler velocimetri di bidang kebidanan dengan menggambarkan tentang
spektrum Doppler dari arteri umbilikalis. Sementara itu, di Barat penggunaann
velocimetri Doppler di bidang kebidanan baru dilakukan pada tahun1977. Pada awal
penggunaan Doppler Ultrasound difokuskan pada arteri umbilikalis, tetapi pada
perkembangan selanjutnya banyak digunakan untuk pembuluh darah lainnya.
Sedangkan untuk fetal dopler sendiri diciptakan pada tahun 1958 oleh Dr Edward
H.Hon, yakni sebuah Doppler monitor janin atau Doppler monitor denyut jantung janin
dengan transduser genggam ultrasound yang digunakan untuk mendeteksi detak jantung dari
janin. Edward menggunakan Efek Doppler untuk memberikan stimulasi terdengar dari detak
jantung. Untuk perkembangan selanjutnya, alat ini menampilkan denyut jantung janin per
menit. Penggunaan alat ini dikenal sebagai auskultasi doppler.

C. Aplikasi Klinis
Aplikasi klinis dari Doppler yaitu:
1. Mendeteksi dan mengukur kecepatan aliran darah dengan sel darah merah sebagai reflektor
yang bergerak.
2. Pada bidang kebidanan, fungsi alat ini dispesifikkan untuk menghitung jumlah dan menilai
ritme denyut jantung bayi.

D. Diagnostik Doppler
Pemeriksaan dengan menggunakan Doppler adalah suatu pemeriksaan dengan
menggunakan efek ultrasonografi dari efek Doppler. Prinsip el0l0fek doppler ini sendiri yaitu
ketika gelombang ultrasound ditransmisikan kearah sebuah reflektor stationer, gelombang
yang dipantulkan memiliki frekuensi yang sama. Jadi, jika reflektor bergerak kearah transmiter,
frekuensi yang dipantulakn akan lebih tinggi, sedangkan jika reflektor bergerak menjauhi maka
frekuensi yang dipantulkan akan lebih rendah. Perbedaan antara frekuensi yang ditransmisikan
dan yang diterima sebanding dengan kecepatan bergeraknya reflektor menjauhi atau mendekati
transmiter. Fenomena ini dinamakan efek Doppler dan perbedaan antar frekuensi tersebut
dinamakan Doppler shift.
Fetal Doppler hanya menggunakan teknik auskultasi tanpa teknik pencitraan seperti
pada velocimetri Doppler maupun USG. Untuk fetal Doppler, agar bisa menangkap suara
detak jantung, transduser ini memancarkan gelombang suara kearah jantung janin. Gelombang
ini dipantulkan oleh jantung janin dan ditangkap kembali oleh transduser. Jadi, transduser
berfungsi sebagai pengirim gelombang suara dan penerima kembali gelombang pantulnya
(echo). Pantulan gelombang inilah yang diolah oleh Doppler menjadi sinyal suara. Sinyal suara
ini selanjutnya diamplifikasikan. Hasil terakhirnya berupa suara cukup keras yang keluar dari
mikrofon. Dengan alat ini energi listrik diubah menjadi energi suara yang kemudian energi
suara yang dipantulkan akan diubah kembali menjadi energi listrik. Pada
velocimetri Doppler maupun USG, pencitraan yang diperoleh dan ditampilkan pada layar
adalah gambaran yang dihasilkan gelombang pantulan ultrasound.

Prinsip Kerja Mesin Ultrasonography (USG) Doppler


Prinsip kerja Ultrasonography Doppler didasarkan pada efek Doppler. Bila obyek
merefleksikan gelombang ultrasonik maka berpindah mengubah frekuensi pantulan, sehingga
membuat frekuensi lebih tinggi. jika merupakan perpindahan menuju / mendekati probe dan
frekuensi lebih rendah jika merupakan perpindahan menjauhi probe. Seberapa banyak
frekuensi yang diubah tergantung pada seberapa cepat obyek berpindah. Doppler ultrasonik
mengukur perubahan dalam frekuensi pantulan untuk dihitung seberapa cepat obyek
berpindah. Ultrasonik Doppler telah banyak digunakan untuk mengukur kecepatan aliran
darah.kecepatannya dapat ditentukan dan divisualisasikan. Hal ini merupakan pemakaian
khusus dalam pengamatan cardiovascular (sonography dari sistem vascular dan jantung) dan
secara esensial banyak area yang demikian seperti penentuan aliran darah balik dalam portal
hipertensi hati vasculature.
· Ultrasonography doppler untuk mengukur aliran darah melalui jantung
· Arah aliran darah ditunjukkan pada layar dengan warna yang berbeda
Informasi Doppler diperagakan secara grafik dengan menggunakan spektrum Doppler atau
sebagai gambar dengan menggunakan warna Dopller (directional Doppler) atau power Dopller
(non directional Doppler). Dopler ini mengalami pergeseran turun dalam cakupan suara yang
dapat didengar dan sering pula dipresentasikan dapat didengar dengan menggunakan speaker
stereo, meskipun pulsa suara buatan tetapi menghasilkan suara yang sangat berbeda.
Pada hakekatnya, mesin ultrasonographic paling modern tidak menggunakan Efek
Doppler untuk mengukur percepatan, sebagaimana telah dipercayakan pada lebar pulsa
Doppler. Mesin lebar pulsa memancarkan pulsa ultrasonik, kemudian disaklar dalam mode
menerima. Dengan demikian pulsa direfleksikan sehingga yang diterima bukan subyek
pergeseran phasa, melainkan seperti resonansi tidak kontinyu. Oleh karena itu dengan membuat
beberapa pengukuran, pergeseran phasa dalam urutan pengukuran dapat digunakan untuk
mencapai pergeseran frekuensi (karena frekwensi adalah tingkat perubahan phasa). Untuk
mencapai pergeseran phasa antara sinyal yang dipancarkan dan yang diterima, pada umumnya
digunakan satu dari dua algoritma Kasai atau cross-correlation
Mesin ultrasonography lama yang menggunakan Doppler gelombang kontinyu atau
continue wave (CW), memperlihatkan Efek Doppler seperti yang telah diuraikan di atas. Untuk
melakukan hal tersebut, transduser pengirim dan penerima harus dipisahkan. Sebagian
besar penggambaran kembali mesin gelombang kontinyu, tidak dapat memberikan informasi
jarak, hal ini merupakan keuntungan besar dari sistem pulsa wave (PW), dimana waktu antara
pengiriman dan penerimaan pulsa dapat diubah ke dalam informasi jarak dengan mengetahui
kecepatan suaranya. Dalam masyarakat sonograph (walaupun bukan dalam masyarakat
pengolah sinyal), terminology ultrasonik Doppler telah diterima berlaku pada kedua sistem
baik pada sistem Doppler PW maupun sistem Doppler CW meskipun mempunyai mekanisme
yang berbeda untuk mengukur kecepatan.
Bagian-Bagian Mesin Ultrasonography
Mesin ulltrasonography pada dasarnya terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut :
ü Probe transduser yang berfungsi mengirim dan menerima gelmbang suara.
ü Central Processing Unit (CPU) yang melakukan semua perhitungan dan berisi sumber daya
untuk komputer dan probe transduser.
ü Pulsa control transduser berfungsi mengubah amplitudo, frekuensi dan durasi dari pulsa yang
diemisikan dari probe transduser.
ü Monitor yang menampilkan dan memperagakan kandungan, kelenjar prostat, perut, kandungan,
dan gambar dari data ultrasonik yang telah diproses oleh CPU.
ü Keyboard untuk memasukan data dan mengambil hasil pengukuran untuk ditampilkan dan
diperagakan.
ü Piranti penyimpan (disket, CD) diperlukan untuk menyimpan gambar yang dibutuhkan.
ü Printer untuk mencetak gambar dari tampilan dan peragaan data
1. Probe Transduser
Probe transduser merupakan alat utama dari mesin ultrasonography. Probe transduser
membuat gelombang suara dan menerima pantulan, atau bisa dikatakan probe transduser
merupakan mulut dan telinganya mesin ultrasonography. Probe transduser membangkitkan dan
menerima gelombang suara dengan menggunakan prinsip yang dinamakan efek piezolistrik
(tekanan listrik), yang telah diketemukan oleh Pierre dan Jacques Currie pada tahun 1880.
Dalam probe transuser terdapat satu atau lebih kristal piezolistrik. Bila arus diberikan ke
Kristal, maka Kristal dengan cepat berubah bentuk Kecepatan berubah bentuk atau vibrasi
akan menghasilkan gelombang suara. Sebaliknya bila suara atau tekanan gelombang dikenakan
pada kristal maka akan menghasilkan arus. Oleh karena itu, beberapa Kristal dapat digunakan
untuk mengirim dan menerima gelmbang suara. Probe transduser juga mempunyai penyerap
suara untuk mengeliminasi pantulan balik dari probe itu sendiri, dan sebuah lensa akustik untuk
membantu memfokuskan emisi gelombang suara.
Probe transduser mempunyai banyak bentuk dan ukuran. Bentuk probe menentukan
pandangan bidang dan frekuensi emisi gelombang suara, kedalaman penetrasi gelombang suara
dan resolusi gambar. Probe transduser mungkin berisi satu atau lebih elemen Kristal, dalam
probe multiple elemen Kristal, setiap Kristalnya memiliki rangkaian sendiri. Probe multiple
elemen Kristal memiliki keuntungan bahwa berkas dapat dikendalikan dengan mengubah
waktu pengambilan pulsa setiap elemen, pengendalian berkas penting, khususnya pada cardiac
ultrasononography. Probe transduser dapat dipindahkan sepanjang permukaan tubuh, dan
banyak probe transduser yang dirancang untuk dapat disisipkan melalui variasi lubang tubuh
(seperti vagina, dubur) sehingga dapat lebih membuka organ yang diperiksa (seperti
kandungan, kelenjar prostat dan perut. Dengan lebih membuka organ tubuh tersebut
memungkinkan untuk melihat lebih detail.
2. Central Processing Unit (CPU)
CPU merupakan otak mesin ultrasonography. Pada dasarnya CPU merupakan unit
pengolah atau pemroses dari sebuah komputer yang berisi chip mikroprosessor, penguat dan
power supplay untuk mikroprosesor dan probe transduser. CPU mengirim arus listrik ke probe
tansduser untuk mengemisikan gelombang suara dan

juga menerima pulsa listrik dari probe pantulan. CPU melakukan semua perhitungan meliputi
pemrosesan data. Satu bahan data diproses, CPU membentuk gambar dalam monitor. CPU
dapat juga menyimpan data yang telah diproses atau menyimpan pada disk.
3. Transduser Pengontrol Pulsa
Transduser pengontrol pulsa memungkinkan operator yang disebut ultrasonographer
mengatur dan mengubah frekuensi dan durasi pulsa ultrasonik, sebagus scan mode mesin.
Komando dari operator diterjemahkan ke dalam perubahan arus listrik yang diaplikasikan pada
kristal piezolistrik yang merupakan probe transduser.
4. Monitor Peraga
Monitor Peraga berupa monitor computer yang menunjukkan pemrosesan data dari
CPU. Monitor Peraga ada yang hitam putih dan juga ada yang berwarna tergantung dari jenis
model mesin ultrasononography.
5. Keyboard/Cursor
Mesin ultrasonography memiliki keyboard dan kursor. Piranti ini memungkinkan
operator menambah catatan dan pengukuran dalam melakukan pengambilan data pengukuran.
6. Disk Storage
Data dan atau gambar yang diproses dapat disimpan dalam disk. Disk bisa berupa
hardisk, floppy disk, flash disk, compact disk (CD) dan digital video disk (VCD dan DVD).
Pada umumnya pasien scan ultrasonography menyimpan data dan atau gambar pada flash disk
yang dilengkapi dengan arsip catatan medis pasien.
7. Printer
Mesin Utrasonography kebanyakan mempunyai printer thermal yang dapat digunakan
untuik mencetak gambar hardcopy dari gambar yang diperagakan.pada monitor.
Fetal Doppler memberikan informasi tentang janin mirip dengan yang disediakan oleh
stetoskop janin . Satu keuntungan dari fetal Doppler dibanding dengan stetoskop janin (murni
akustik) adalah output audio elektronik, yang memungkinkan orang selain pengguna untuk
mendengar detak jantung. Fetal dopler juga mempermudah seorang bidan dalam menghitung
denyut jantung janin tanpa harus berkonsentrasi penuh dalam menghitung DJJ.

Fungsi Doppler adalah untuk mendeteksi detak jantung pada janin, yang biasanya
digunakan pada usia kehamilan 16 minggu keatas.

Cara Kerja Blok Diagram Doppler


Doppler menggunakan frekuensi sebesar 2,25 MHz yang digunakan untuk mendeteksi
detak jantung janin usia 16 minggu, frekuensi dibangkitkan oleh oscilator kemudian
dipancarkan oleh transmitter ke media pengukuran dan hasil pengukuran diterima kembali oleh
reciever, lalu sinyal masuk ke pre-amp untuk dikuatkan kemudian disaring melalui filter dan
dikuatkan oleh amplifier (penguat akhir). Kemudian output dari amplifier masuk ke ADC
(analog to digital converter) dirubah menjadi data digital. Kemudian ditampilkan jumlah
detakan jantung janin yang terukur melalui display dan speaker.
Cara Pengoperasian
1. Tekan tombol ON/OFF untuk menghidupkan Doppler
2. Beri GEl pada tranduser
3. Letakkan tranduser pada objek
4. Settingan volume agar detak jantung janin terdengar melalui speaker
5. Hitung detak jantung janin selama 1 menit
6. Detak janin akan ditampilkan pada display

Anda mungkin juga menyukai