TITLE
agama
Dosen:
Muhammad Royyan M.Pd.I
Kelompok 3
Euthanasia dalam
pandangan islam
Pengertian
euthanasia dalam
pandangan islam
1.Euthansia positif
adalah tindakan memudahkan kematian pasien karena kasih
sayang yang dilakukan oleh dokter dengan mempergunakan
instrumen(alat) atau obat.
2.Euthanasia negatif
Adalah tindakan membiarkan saja pasien yang sudah parah
sakitnya tanpa tindakan pengobatan.
Euthanasia ditinjau dari
sudut cara pelaksanaannya
A. Kalangan Syafi’iyah
pembunuhan secara sengaja(al-qatl al-‘amd).
Yakni, pembunuhan yang dilakukan secara sengaja
dengan menggunakan alat atau benda yang biasanya
dapat mematikan. Seperti pisau, sabit, besi, racun, dan
lain sebagainya. pembunuhan secara sengaja (al-qatl al-
syabih al-‘amd).Yaitu, pembunahan yang dilakukan
secara sengaja dengan menggunakan benda yang
biasanya tidak mematikan. Misalnya memukul secsra
pelan dengan menggunakan tangan,cambuk atau kerikil
kecil.
B. Kalangan Hanafiyah
pembunuhan yang diserupakan
dengan pembunuhan yang keliru. Misalnya,
seseorang yang sedang tidur lalu terjatuh
mengenai orang lain lalu kemudian
menyebabkan orang itu mati. pembunuhan
dengan penyebab secara tak langsung.
Seperti, menggali lobang ditengah jalan
umum, lalu ada orang terperosok
kedalamnya, kemudian ia mati.
C. Kalangan Malikiyah
Kelompok malikiyah hanya membagi kepada dua
pidana seperti diatas, yakni al-‘amd dan al-
katha’.Alasan mereka karena didalam al-Qur’an
hanya dibagi menjadi dua jenis pembunuhan
tersebut.Selebihnya, lanjut mereka, tidak ada dasar
nashnya.
Dari penjelasan diatas, euthanasia aktif bisa
masuk dalam pembunuh sengaja.Karena dokter
melakukan hal itu secara sengaja dan jelas-jelas
menggunakan obat yang pada biasanya memang
bisa mempercepat kematian si pasien.
“barang siapa mempercepat sesuatu sebelum
waktunya, maka terlarang sebab tindak
mempercepatnya itu”.
Kaitannya dengan kaidah ini, bahwa seorang ahli
waris yang berusaha untuk membunuh orang, agar
bisa mewarisi harta oarng tersebut, tidak akan
memperoleh bagian warisannyadi kemudian hari. Ini
merupakan kutukan islam atas orang-orang yang
punya ambisi tinggi untuk bisa memperoleh
warisannya (sebanyak-banyaknya) sebelum waktu
yang semestinya.
D.Pendapat Syeh Sulaiman Al
Bujairimin
Beliau menegaskan:
”orang-orang yang sedang sakit disunnahkan
berobat, karena ada hadits,’sesungguhnya Allah
tidak menciptakan penyakit tanpa menyertakan
obatnya kecuali tua renta. (imam al-Nawawi)
berkomentar dalam kitab al-Majmu’, jika
seseorang yang sakit tidak mau berobat semata-
mata karena tawakkal kepada Allah SWT, maka
hal itu lebih utama. Maka makruh hukumnya
memaksa ia untuk berobat”
Sebagaimana bunyi qaidah fiqh: