Anda di halaman 1dari 52

Kebuntuan Terapeutik

(Therapeutic Impasses)
Ns. Rustafariningsih, M.Kep
1
BAHAN DISKUSI

I. Pendahuluan
II. Konsep Kebuntuan Terapeutik
III.Cara mengatasi Kebuntuan
Terapeutik
I. Pendahuluan
IMPASESS CAN’T OR WON’T MOVE
FORWARD
I. Pendahuluan

• Beberapa pertanyaan untuk mendeteksi


kebuntuan terapeutik
1. Apakah kita terlalu fokus pada perasaan klien dan
hanya sedikit berfokus pada pemicu yang
memunculkannya masalah klien?
2. Apakah kita atau klien kita terganggu dan tertekan
oleh penilaian tentang masalah yang didiskusikan?
3. Apakah komunikasi kita lebih banyak mengarah pada
pemahaman verbal saja dan hanya sedikit ke arah
tanggapan bawah sadar klien?
II. Konsep Kebuntuan Terapeutik
Definisi Kebuntuan Terapeutik

 Hambatan / bloking dalam kemajuan


dari hubungan terapeutik perawat dan
klien
 Muncul dari berbagai penyebab
 Menyebabkan adanya perasan yang
intens baik dari berbagai pihak yang
berupa cemas, frustasi, cinta atau
marah

7
HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI
Macam/ Tipe Kebuntuan
Terapeutik

9
a. Resistance / Resisten
Resistance/ Resisten (1)

 Merupakan upaya klien untuk tidak


menyadari aspek – aspek yang dapat
menyebabkan kecemasan /
kegelisahan
 Bentuk keengganan alami atau
penghindaran secara verbal dari klien
 Biasa muncul pada fase kerja dari
hubungan terapeutik

11
Resistance/ Resisten (2)

 Resistance sering disebabkan oleh


keengganan klien untuk berubah ketika
kebutuhan akan perubahan sudah ada
 muncul sebagai reaksi dari pasien jika
perawat masuk ke perasaan pasien
terlalu cepat /dalam
 Penyebab  PERAWAT KURANG
MENGHORMATI PASIEN

12
Bentuk – bentuk Resistance

13
b. Transference / Transferens
Transference / Transferens (1)

• Adalah respon tidak sadar dari perasaan dan


perilaku klien terhadap perawat yang biasanya
dihubungkan dengan figur seseorang pada
kehidupan di masa lalu ( Stuart, 2013)
• Dapat dipicu oleh kesamaan superfisial seperti
kemiripan wajah, kesamaan gaya berbicara atau
berperilaku
• Reaksi ini dianggap dapat menurunkan atau
menghilangkan cemas

15
Transference / Transferens (2)

• Penugasan yang tidak disadari terhadap orang


lain yang berasal dari perasaan dan perilaku
yang pada dasarnya berhubungan dengan
figur penting. (Boyd & Nihart, 1998 )
• Contoh : pacar, saudara, ibu, orang tua

• Pemindahan pikiran, perasaan dan tingkah


laku yang berhubungan dengan orang yang
penting dari masa kanak – kanak seseorang
kedalam hubungan saat ini ( More & Fine cit.
Boyd & Nihart, 1998 )

16
Tipe – tipe Transference

17
a. Hostile Transferens

• pasien menginternalisasikan marah dan


ketidaksenangan: sikap klien depresi dan
tdk kooperatif
• pasien mengeksternalisasikan marah dan
ketidaksenangan : klien menjadi sensitif /
mdh marah, kritis, meragukan perawat
dan menguji kemampuan perawat

18
b. Reaksi Dependent / Tergantung

• Pasien meminta perhatian yang


berlebihan dari perawat sehingga ketika
perawat tdk memenuhinya, klien bisa
bersikap memusuhinya.
• Contoh: klien hanya mau ditemani oleh perawat
tertentu, klien cemburu perawat berbicara
dengan klien lain

19
Bentuk Perilaku Transference

20
c. Countertransference / Kontertransferens
Countertransference /
Kontertransferens (1)

 Merupakan kebuntuan terapeutik yang dibuat


oleh perawat, bukan klien
 Definisi : reaksi perawat terhadap klien yang
berdasar pada kebutuhan, konflik, masalah dan
pandangan mengenai dunia yang tidak disadari
perawat
 Berasal dari respon emosional spesifik yang
menggeneralisir kualitas pasien

22
Countertransference /
Kontertransferens (2)

23
Tipe – tipe Kontertransferens

24
Bentuk Perilaku Countertransference/
Kontertransferens (1)

1. Ketidakmampuan perawat untuk berempati


kepada pasien
2. Perasaan depresi selama atau setelah
pertemuan
3. Melanggar kontrak pertemuan (terlambat dating)
4. Mengantuk saat pertemuan
5. Marah / tidak sabar karena pasien tidak
menunjukkan perubahan
6. Cemas, merasa bersalah kepada klien
25
Bentuk Perilaku Countertransference/
Kontertransferens (2)

7. Mendukung ketergantungan klien


8. Berargumen dengan klien
9. Membantu klien dalam hal yang tidak
berhubungan dengan tujuan perawatan
10.Terlibat dalam hal personal dan sosial
dengan klien
11.Fantasi seksual yang diarahkan kepada
klien

26
d. Boundary Violation / Pelanggaran Batasan
Boundary Violations /
Pelanggaran Batasan

• Terjadi ketika perawat keluar dari batasan


hubungan terapeutik dan membuat
hubungan sosial, ekonomi dan personal
dengan klien
• Jika perawat berusaha memenuhi
kebutuhan pribadi melalui hubungan
dengan klien (Pilette et al, 1995 cit Boyd &
Nihart, 1998)

28
Kategori Pelanggaran Batasan
(Stuart, 2013)

1. Batasan Peran 6. Batasan Pakaian


2. Batasan Waktu 7. Batasan Bahasa
3. Batasan Tempat 8. Batasan
& ruang Pengungkapan
4. Batasan Uang diri secara
5. Batasan Hadiah personal
& Pelayanan 9. Batasan Kontak
fisik
29
Pelanggaran Batasan (1)

1. Batasan Peran
 Perawat melakukan hal – hal yang bukan tugas
dan peran perawat
 Contoh: perawat menjual barang kepada klien

2. Batasan Waktu
 berhubungan dengan waktu perhari yang
digunakan perawat saat mengimplementasikan
suatu tindakan
 Contoh: perawat melakukan tindakan di jam
istirahat, atau berlama –lamaan dengan klien

30
Pelanggaran Batasan (2)

3. Batasan tempat dan ruang


 Berhubungan dengan tempat dimana tindakan
dilakukan. Normalnya di ruangan baik di RS, Poliklinik
atau puskesmas, dalam ruangan tertutup dan ada staf
lain.
 contoh : melakukan perawatan di hotel / di mobil

4. Batasan uang
 Berhubungan dengan kompensasi uang / honor
sebagai imbalan perawat setalah melakukan tindakan.
 contoh: perawat minta imbalan, barter

31
Pelanggaran Batasan (3)

5. Batasan hadiah dan pelayanan


 Masih kontroversi, tapi melanggar batasan
 Perawat harus berhati hati memikirkan
bagaimana harus berespon terhadap hal ini,
dilihat dari seringnya pemberian dan
kemungkinan menjadi pelanggaran batasan
 Ex : perawat meminta hadiah yang mahal
Bagaimana jika keluarga atau klien memberi
hadiah kepada perawat?

32
Pelanggaran Batasan (4)

Hadiah dibagi mjd 5 tipe


1)Hadiah sebagai imbalan pelayanan yg diberikan
2)Hadiah yang dimaksudkan untuk memanipulasi
kualitas pelayanan yang diberikan
3)Hadiah yang dipersepsikan sebagai kewajiban
bagi klien
4)Hadiah yang tidak sengaja diberikan
5)Hadiah yang diberikan untuk organisasi sebagai
imbalan atas pelayanan yg baik

33
Pelanggaran Batasan (5)

6. Batasan berpakaian
Berhubungan dengan pola berpakaian atau
berpenampilan.
contoh: cara berpakaian

7. Batasan bahasa
Memanggil / bertanya kepada pasien dengan tidak
menyebutkan nama klien
Intonasi yg tdk tepat
Pemilihan kata – kata saat melakukan
implementasi
34
Pelanggaran Batasan (6)

8. Batasan pengungkapan diri secara personal


 Pengungkapan diri secara personal dari perawat yang
tidak berhubungan dgn tujuan terapeutik
 contoh: perawat mberikan informasi personal, supaya
bisa dijadikan menantu

9. Batasan kontak fisik


 semua kontak fisik harus dievaluasi apakah
melanggar batas atau tidak.
 Yang boleh : bahu, punggung tangan
 contoh: memeluk atau bergandengan terus

35
Cara mengatasi Resistance
& Transferens

36
III. Cara mengatasi Kebuntuan Terapeutik
Beberapa Kebuntuan Terapeutik
dalam Tahapan Berkomunikasi (1)

• Pre Interaksi
• Kesulitan Mengevaluasi/ analisis kemampuan diri : cemas,
depresi, marah
• Gagal menajemen diri
• Interaksi
1. Orientasi
• Gagal menggali fokus masalah karena memasukkan
persepsi/ pengalaman diri
• Terlalu cepat memaksa klien untuk menyampaikan
masalah
• Menjudment masalah klien
Beberapa Kebuntuan Terapeutik
dalam Tahapan Berkomunikasi (2)
2. Kerja
• Menguji perawat
• Asumsi yang tidak realistis
• Perawat takut
• Perilaku resisten
• Transference dan kontertransference
3. Terminasi
• Marah/ deperesi karena hasil
• Mengecilkan keluhan/ gangguan
Upaya Mengatasi Kebuntuan
Terapeutik (1)
• Pra Interaksi
• Meminta masukan peer terhadap kemampuan
diri
• Analisis kemampuan dan keterbatasan diri

JENDELA JOHARI
Latih Johari Window secara
Reguler
Upaya Mengatasi Kebuntuan
Terapeutik (2)

• Interaksi
• Orientasi
• Meminta bantuan supervise
• Memahami pedoman dalam
melakukan orientasi (bagian dari
orientasi: salam kontrak)
Upaya Mengatasi Kebuntuan
Terapeutik (3)
• Interaksi
• Kerja dan terminasi
• Tahu managemen fase kerja
• Peduli pada pasien
• Membantu pasien terbuka
• Tidak memaksa
• Umpan balik peer group
• Supervisi
Implikasi Managemen Kebuntuan Terapeutik
dalam komunikasi perawat-klien
TAHAP ORIENTASI (1)
TAHAP ORIENTASI (2)
TAHAP KERJA
TAHAP TERMINASI (1)
TAHAP TERMINASI (2)
SUKSES BERHUBUNGAN TERAPEUTIK

Anda mungkin juga menyukai