DI SUSUN OLEH :
Kelompok 12
1. Anna Fadillah
2. Dini Erika
3. Mudrikah Zain 07170200098
4. Putri Mastura 07170200070
5. Tias Oktavia 071702000
6. Tita Herningsih 07170200069
7. Yiyi Kumaya Sari
Segala puji kita ucapkan Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini
disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Pelayanan Kebidanan yang
di ampu oleh IRMA JAYATMI, SST, M.Kes selaku dosen di Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Maju Jakarta. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan
untuk kepentingan proses belajar.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan
memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan
yang kami buat kurang tepat.
Dalam penyusunan makalah ini tentu jauh dari sempurna, oleh karena itu
segala kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan
makalah ini dan untuk pelajaran bagi kita semua dalam pembuatan di masa
mendatang. Semoga dengan adanya tugas ini kita dapat belajar bersama demi
kemajuan kita dan kemajuan ilmu pengetahuan.
Kata Pengantar
Daftar isi
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Masalah
BAB II Pembahasan
2.1 Inkubator
2.2 Kegunaan Inkubator
2.3 Kalibrasi inkubator
2.4 Gambar Inkubator, Fungsi, dan cara penggunaannya
2.5 Standar Operasional Prosedur (SOP) inkubator
2.6 Perkembangan Inkubator
BAB III Penutup
Kesimpulan
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
2.1 INKUBATOR
a. Pengertian Inkubator
Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu
yang terkontrol (umumnya di atas suhu ambient) serta dilengkapi dengan pengatur
suhu dan pengatur waktu.
Semakin kecil ukuran inkubator maka semakin rentan perubahan suhunya saat
pintu inkubator dibuka.
Perlu dipertimbangkan pula keseragaman suhu yang ada didalam dengan
memperhatikan pola penempatan elemen pemanas atau terdapatnya kipas
penyebar suhu. Pintu kaca yang terdapat pada beberapa model dibiarkan tertutup
saat melihat biakan secara sekilas bertujuan supaya tidak terjadi penurunan suhu.
Inkubator sederhana berbentuk kotak dengan pemanas disesuaikan, biasanya
naik ke 60 sampai 65 ° C (140-150 ° F), meskipun beberapa incubator
bisa memiliki suhu yang sedikit lebih tinggi (umumnya tidak lebih dari 100 ° C).
Yang paling umum digunakan adalah incubator untuk bakteri seperti E. coli sering
digunakan serta untuk sel mamalia adalah sekitar 37 ° C, sebagai organisme ini
tumbuh baik di bawah kondisi seperti itu. Untuk organisme lain yang digunakan
dalam eksperimen biologi, seperti Saccharomyces cerevisiae ragi pemula, suhu
pertumbuhan 30 ° C adalah optimal.
Inkubator yang lebih rumit juga dapat mencakup kemampuan untuk menurunkan
suhu (melalui pendinginan), atau kemampuan untuk mengendalikan kelembaban
atau tingkat CO2. Hal ini penting dalam budidaya sel mamalia, dimana kelembaban
relatif biasanya> 95% dan pH yang agak asam dicapai dengan mempertahankan
tingkat CO2 dari 5%.
Kebanyakan inkubator menggunakan timer, beberapa juga dapat diprogram
untuk siklus melalui temperatur yang berbeda, tingkat kelembaban, dll Inkubator
dapat bervariasi dalam ukuran dari meja ke unit-unit ukuran kamar kecil.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi pada Baby Incubator adalah sebagai berikut :
1. Pemeliharaan Panas Yang Tetap
Pemberian panas yang tetap dan tertentu pada bayi dengan berat badan lahir rendah
sangatlah penting dalam mengatasi Hypothermia dan jika kulit bayi lebih rendah
dari 36℃. Berat badan tidak bertambah dengan cepat walaupunn diberikan kalori
normal hal ini karena kalori banyak dipakai untuk memelihara suhu badan.
2. Isolasi Ruangan
Isolasi ruangan sangat diperlukan oleh bayi karena daya tahan tubuh bayi dengan
berat badan rendah masih sangat rentang sehingga apabila diletakkan diruangan
bebas mudah terkena infeksi.
INKUBATOR
Inkubator memiliki fungsi yang sama dengan water bath yaitu
sebagai alat inkubasi pada analisa mikrobiologi. Inkubator
adalah alat yang digunakan untuk menciptakan suhu stabil dan
konstan
5. Perawatan
Matikan tombol komponen dan cabut steker dari terminal AC sebelum dibersihkan.
Bersihkan dengan kain yang lembut atau handuk basah.Jika diperlukan gunakan
netral detergen dan lengkap dengan penyekanya. Ketika membersihkan bilik,
keluarkan komponen pendukung dari siku-siku.
A. KESIMPULAN
Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu
yang terkontrol (umumnya di atas suhu ambient) serta dilengkapi dengan pengatur
suhu dan pengatur waktu.
Pada umumnya sistem penghangat atau Cara Penggunaan Inkubator :
1. Inkubator memiliki fungsi yang sama dengan water bath yaitu sebagai alat
inkubasi pada analisa mikrobiologi. Inkubator adalah alat yang digunakan untuk
menciptakan suhu stabil dan konstan.Cara Penggunaan Inkubator.
2. Hidupkan Inkubator dengan menekan power pada posisi ON.
3. Set Temperatur sesuai dengan keinginan kalian.
4. Letakkan Termometer Pada Inkubator Untuk mengetahui kestabilan suhu
incubator.
5. Biarkan selama satu hari.
6. Jika temperature sudah stabil berarti Inkubator sudah siap digunakan
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa incubator bayi memiliki fungsi yang
cukup penting. Dengan alat ini kita bisa mengurangi AKB (Angka Kematian Bayi)
yang lahir secara premature. Oleh sebab itu, pengadaan incubator pada rumah sakit
yang ada di Indonesia perlu diperhatikan lagi agar penyebarannya bisa maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu/10351057/MAKALAH_BABY_INCUBATOR
http://www.alatlabor.com/article/detail/65/co2-inkubator-inkubator
http://kimiakelompok3.blogspot.co.id/2014/10/standar-operasional-prosedur
sop.html
http://rddachie.blogspot.co.id/2013/03/instrument-dasar-laboratorium-bag-1.html
http://www.smecda.com/kajian/files/hslkajian/pertumbuhan_inkubator.pdf
https://www.slideshare.net/phienthree/makalah-incubator