1. Kepmenkes RI no554/menkes/Per/XII/1982
2. Peraturan Pemerintah no.1 tahun 1988 Bab V
Pasal 11
3. Surat Keputusan Mentri Kesehatan No.
640/Menkes/per/XI/1991
4. Kepmenkes RI no. 1464/Menkes/X/2010
5. Peraturan Pemerintah no. 1464 Tahun 2010 BAB
V Pasal 21
TUJUAN
Tujuan dibentiknya Majelis Etika Bidan
adalah untuk memberikan perlindungan
yang seimbang dan objektif kepada
bidan dan penerima pelayanan.
LINGKUP
Lingkup Majelis Etika Kebidanan meliputi :
I. Melakukan peningkatan fungsi pengetahuan sesuai
dengan standar profesi pelayanan bidan
II. Melakukan supervise lapangan, termasuk tentang
teknis dan pelaksanaan praktek termasuk
penyimpangan yang terjadi. Apakah pelaksanaan
praktek bidan sesuai dengan standar praktek bidan,
standar profesi dan standar pelayanan kebidanan,
juga batas – batas kewenangan bidan.
III.Membuat pertimbangan bila terjadi kasus – kasus
dalam praktek kebidanan.
IV.Melakukan pembinaan dan pelatihan tentang hokum
kesehatan, khususnya yang berkaitan atau
melandasi praktik bidan.
PENGORGANISASIAN
Pengorganisasian Majelis Etika Kebidanan adalah sebagai berikut :
a) Majelis Etika Kebidanan merupakan lembaga orgabisasi yang
mandiri, otonom dan non structural
b) Majelis Etika Kebidanan dibentuk di tingkat provinsi dan pusat
c) Majelis Etika Kebidanan pusat berkedudukan di ibukota
Negara dan Majelis Etika Kebidanan Profinsi berkedudukan di
ibukota provinsi
d) Majelis Etika Kebidanan pusat dab profinsi dibantu oleh
sekretaris
e) Jumlah anota masin – masin terdiri dari lima oran
f) Masa bakti anggota Majelis Etika Kebidanan selama tiga tahun
dan sesudahnya, jika berkedudukan evaluasi masalah
memenuhi ketentuan yang berlaku maka anggota tersebut
dapat dipilih kembali.
g) Anggota Majelis Etika Kebidanan diangkat dan diberhentikan
oleh Mentri Kesehatan.
h) Susunan organisasi Majelis Etika Kebidanan
PERAN
Majelis Pertimbangan Etika Bidan
( MPEB ) dan Majelis Pembelaan
anggota
(MPA) secara internal berperan
memberikan saran, pendapat dan buah
pikiran tentang masalah pelik yang
sedang dihadapi khususnya yang
menyangkut pelaksanaan kode etik
bidan dan pembelaan anggota.
FUNGSI
Dewan Pertimbangan Etika Bidan ( DPEB )
dan Majelis Pembelaan Anggota (MPA)
memiliki fungsi antara lain :
– Merencanakan dan melaksanakan kegiatan
bidan sesuai dengan ketetapan Pengurus
Pusat
- Melaporkan hasil kegiatan sesuai dengan
bidang dan tugasnya secara berkala
– Memberikan saran dan pertimbangan yang
perlu dalam rangka tugas Pengurus Pusat
– Membentuk Tim Teknis sesuai dengan
kebutuhan.
Majelis Pertimbangan Kode Etik Bidan Indonesia
dan Majelis Pertimbangan Etika Profesi Bidan
Indonesia.