Anda di halaman 1dari 16

OLEH KELOMPOK V

PERAN DAN FUNGSI MAJ


ELIS
PERTIMBANGAN ETIK &
ETIKA PROFESI BIDAN
1.IMA PALUPI HAPSARI
2.PERA SETIAWATI
3.SHINTA ANGGREANI
Etika..???

Etika merupakan suatu cabang


ilmu filsafat yang mengatur
prinsip-prinsip tentang moral dan
tentang baik buruknya suatu
perilaku (Soepardan, 2011).
Kode etik....????
Ciri profesi yang bersumber dari nilai-nilai
internal dan eksternal suatu disiplin ilmu
dan merupakan pernyataan komprehensif
suatu profesi yang memberikan tuntunan
bagi anggota dalam melaksanakan
pengabdian profesi.
Tujuan kode etik profesi adalah :
1. Untuk menjunjung tinggi martabat dan
citra profesi
2. Untuk menjunjung tinggi dan
memelihara kesejahteraan para
anggotanya
3. Untuk meningkatkan pengabdian para
anggota profesi
4. Untuk meningkatkan mutu profesi
• Sehubungan dengan pelaksanaan kode
etik profesi, bidan di bantu oleh suatu
lembaga yang disebut Majelis
Pertimbangan Kode Etik Bidan Indonesia
dan Majelis Pertimbangan Etika Profesi
Bidan Indonesia. Dalam organisasi IBI
terdapat Majelis Pertimbangan Etika Bidan
(MPEB) dan Majelis Pembelaan Anggota
(MPA).
PENGERTIAN
Majelis Etika Profesi merupakan badan
perlindungan hukum terhadap para bidan
sehubungan dengan adanya tuntutan dari
klien akibat pelayanan yang diberikan dan
tidak melakukan indikasi penyimpangan
hukum.

Realisasi majelis etika profesi bidan adalah


dalam bentuk MPEB (Majelis Pertimbangan
Etika Bidan) dan MPA (Majelis Pembelaan
Anggota).
LATAR BELAKANG
Latar belakang dibentuknya MPEB
(Majelis Pertimbangan Etika Bidan)
adalah adanya unsur– unsur pihak
yang terkait :
1. Pemeriksaan pelayanan untuk pasien
2. Sarana pelayanan kesehatan
3. Tenaga pemberi pelayanan yaitu bidan
Dasar penyusunan Majelis Pertimbangan Etika
Profesi adalah Majelis Pembinaan dan
Pengawasan Etika Pelayanan Medis (MP2EPM),
yang meliputi :

1. Kepmenkes RI no554/menkes/Per/XII/1982
2. Peraturan Pemerintah no.1 tahun 1988 Bab V
Pasal 11
3. Surat Keputusan Mentri Kesehatan No.
640/Menkes/per/XI/1991
4. Kepmenkes RI no. 1464/Menkes/X/2010
5. Peraturan Pemerintah no. 1464 Tahun 2010 BAB
V Pasal 21
TUJUAN
Tujuan dibentiknya Majelis Etika Bidan
adalah untuk memberikan perlindungan
yang seimbang dan objektif kepada
bidan dan penerima pelayanan.
LINGKUP
Lingkup Majelis Etika Kebidanan meliputi :
I. Melakukan peningkatan fungsi pengetahuan sesuai
dengan standar profesi pelayanan bidan
II. Melakukan supervise lapangan, termasuk tentang
teknis dan pelaksanaan praktek termasuk
penyimpangan yang terjadi. Apakah pelaksanaan
praktek bidan sesuai dengan standar praktek bidan,
standar profesi dan standar pelayanan kebidanan,
juga batas – batas kewenangan bidan.
III.Membuat pertimbangan bila terjadi kasus – kasus
dalam praktek kebidanan.
IV.Melakukan pembinaan dan pelatihan tentang hokum
kesehatan, khususnya yang berkaitan atau
melandasi praktik bidan.
PENGORGANISASIAN
Pengorganisasian Majelis Etika Kebidanan adalah sebagai berikut :
a) Majelis Etika Kebidanan merupakan lembaga orgabisasi yang
mandiri, otonom dan non structural
b) Majelis Etika Kebidanan dibentuk di tingkat provinsi dan pusat
c) Majelis Etika Kebidanan pusat berkedudukan di ibukota
Negara dan Majelis Etika Kebidanan Profinsi berkedudukan di
ibukota provinsi
d) Majelis Etika Kebidanan pusat dab profinsi dibantu oleh
sekretaris
e) Jumlah anota masin – masin terdiri dari lima oran
f) Masa bakti anggota Majelis Etika Kebidanan selama tiga tahun
dan sesudahnya, jika berkedudukan evaluasi masalah
memenuhi ketentuan yang berlaku maka anggota tersebut
dapat dipilih kembali.
g) Anggota Majelis Etika Kebidanan diangkat dan diberhentikan
oleh Mentri Kesehatan.
h) Susunan organisasi Majelis Etika Kebidanan
PERAN
Majelis Pertimbangan Etika Bidan
( MPEB ) dan Majelis Pembelaan
anggota
(MPA) secara internal berperan
memberikan saran, pendapat dan buah
pikiran tentang masalah pelik yang
sedang dihadapi khususnya yang
menyangkut pelaksanaan kode etik
bidan dan pembelaan anggota.
FUNGSI
Dewan Pertimbangan Etika Bidan ( DPEB )
dan Majelis Pembelaan Anggota (MPA)
memiliki fungsi antara lain :
– Merencanakan dan melaksanakan kegiatan
bidan sesuai dengan ketetapan Pengurus
Pusat
- Melaporkan hasil kegiatan sesuai dengan
bidang dan tugasnya secara berkala
– Memberikan saran dan pertimbangan yang
perlu dalam rangka tugas Pengurus Pusat
– Membentuk Tim Teknis sesuai dengan
kebutuhan.
Majelis Pertimbangan Kode Etik Bidan Indonesia
dan Majelis Pertimbangan Etika Profesi Bidan
Indonesia.

Tugasnya secara umum ialah :


• merencanakan dan melaksanakan kegiatan
bidang sesuai dengan ketetapan pengurus
pusat.
• melaporkan hasil kegiatan di bidang tugasnya
secara berkala.
• memberikan saran dan pertimbangan yang
perlu dalam rangka tugas pengurus pusat.
• membentuk tim teknis sesuai kebutuhan,tugas
dan tanggung jawabnya ditentukan pengurus.
Tugas Majelis Etika Kebidanan adalah meliputi :
• Meneliti dan menentukan ada dan tidaknya kesalahan
atau kelalaian dalam menerapkan standar profesi yang
dilakukan oleh bidan
• Penilaian didasarkan atas permintaan pejabat, pasien dan
keluarga yang dirugikan oleh pelayanan kebidanan
• Permohonan secara tertulis dan disertai data-data
• Keputusan tingkat propinsi bersifat final dan bisa konsul
ke Majelis Etik Kebidanan pada tingkat pusat
• Sidang Majelis Etik Kebidanan paling lambat tujuh hari,
setelah diterima pengaduan. Pelaksanan sidang
menghadirkan dan minta keterangan dari bidan dan saksi-
saksi.
• Keputusan paling lambat 60 hari, dan kemudian
disampaikan secara tertulis kepada pejabat yang
berwenang
• Biaya dibebankan pada anggaran pimpinan pusat IBI atau
pimpinan daerah IBI di tingkat propinsi.
Thank You !

Copyright © Wondershare Software

Anda mungkin juga menyukai