Anda di halaman 1dari 7

Review

Basic Ultrasound Beam Formation and Instrumentation


Dosen : Dwi Seno Kuncoro PhD.

Nama : Arvi Razanata

NIM : 1906320323

Tugas Review Jurnal Matakuliah Ultrasonografi

1. Pendahuluan
Pencitraan medis merupakan sebuah teknik untuk mendapatkan citra atau
gambar bagian dalam tubuh dengan memanfaatkan hasil interaksi antara sumber
energi dengan jaringan didalam tubuh. Seperti MRI(Magnetic Resonance Imaging)
yang memanfaatkan medan magnet, CT-scan menggunakan sinar-X yang bersifat
radiatif, dan Ultrasonografi(USG) yang memanfaatkan gelombang suara. Untuk
mendapatkan citra, energi yang dikeluarkan oleh CT-scan dan USG dapat diteruskan,
dipantulkan, diserap dan ditransmisikan didalam tubuh. Pada teknik yang
menggunakan radiasi ionisasi, seperti CT-scan dan Pesawat sinar-X energi
ditransmisikan melalui tubuh untuk mendapatkan hasil citra. Pada ultrasonik, energi
mekanik ditransmisikan kedalam tubuh, dan energi yang terpantulkan atau echo
digunakan untuk menghasilkan gambar(2).
Ultrasonografi merupakan teknik untuk menentukan property dan bentuk dari
objek dengan mengukur transmisi dan pantulan gelombang suara pada tubuh yang
menggunakan gelombang ultrasonik yang dihasilkan dari tranduser. Ultrasonik
merupakan gelombang suara dengan frekuensi yang sangat tinggi sekitar 3-15MHz(1),
gelombang dengan frekuensi tersebut tidak dapat didengarkan oleh pendengaran
manusia karena manusia tidak dapat mendengar suara diatas 20Khz. Gelombang
bunyi disebabkan oleh osilasi secara periodik pada medium yang dapat berupa
medium gas, cairan, dan padat.
Tranduser pada ultrasonografi terdiri dari material piezoelektrik yang dapat
menghasilkan gelombang ultrasonik ketika diberi arus. Pada review ini akan
menjelaskan bagaimana cara kerja ultrasonografi yang memanfaatkan gelombang
ultrasonik untuk keperluan imaging.

2. Tujuan
Secara umum ultrasonografi digunakan sebagai alat untuk memberikan gambar
dan pergerakan aliran darah(Doppler flow) dalam tubuh. Pada review ini bertujuan
untuk menjelaskan bagaimana cara kerja ultrasonografi yang memanfaatkan
gelombang ultrasonic ke dalam tubuh. Serta produksi gelombang ultrasonik pada
ultrasonografi menggunakan tranduser sebagai alat penghasil dan penerima
gelombang ultrasonik.

3. Metode

Berdasarkan artikel yange berjudul ”Basic Science: Ultrasound(1)” yang


dilakukan oleh Kate Colquhoun et al. dimana artikel tersebut menggunakan metode
studi literature yang diperkuat dengan eksperimen ke jaringan tubuh menggunakan
ultrasonografi untuk mendapatkan hasil citra ortopedik. Dari metode tersebut
didapatkan bagaimana prinsip kerja dari ultrsonografi serta proses terbentuknya
gelombang ultrasonik pada ultrasonografi. Terdapat penelitian lain terkait prinsip dari
ultrasonografi yang dijelaskan secara fisika. Penelitian tersebut dilakukan oleh Amy J
Thorsen et al. dengan artikel yang berjudul Basic Physics of Ultrasonography(2). Pada
penelitian tersebut (2) dijelaskan sejarah singkat dari ultrasonografi yang prinsip
dasarnya mengguanakan prinsip kerja SONAR(Sound Navigation and Ranging)(2).

4. Pembahasan

Gelombang suara disebabkan adanya osilasi secara periodic karena tekanan


pada suatu medium. Kecepatan gelombang suara (v) tergantung dari property material
pada medium transmisi. Jarak dari puncak ke puncak dari gelombang disebut dengan
panjang gelombang () yang dipengaruhi oleh frekuensi dan property material (1).

Frekuensi yang lebih tinggi menyebabkan panjang gelombang yang lebih


rendah, semua frekuensi yang diatas dari nilai pendengaran manusia disebut
gelombang ultrasonik.

Meskipun ultrasonic telah ditemukan 12 tahun sebelum ditemukanya sinar-X,


untuk aplikasinya dibidang medis ultrasonic jauh lebih lambat. Kemudian, saat perang
dunia pertama aplikasi ultrasonic dibidang medis digunakan untuk diagnosis pelvis,
cardiology, ophthalmology, orthopedic(4).

Empat mode dari ultrasonic yang digunakan untuk keperluan medis antaralain :

1. A-Mode : A-Mode merupakan tipe yang paling simpel dari ultrasonic. Tranduser
tunggal digunakan untuk scans segaris melalui tubuh dengan echo
digambarkan dilayar sebagai fungsi dari kedalaman.

2. B-Mode : B merupakan brightess(kecerahan) dari skala keabuan, pada B-Mode,


susunan linear dari tranduser secara simultan scans dengan gelombang
ultrasonik pada tubuh yang dapat dilihat secara gambar dua-dimensi pada
layar.

3. M-Mode : M yang menandakan motion(gerakan), pada M-Mode hasil scans pada B-


Mode yang sangat banyak menghasilkan gambar sekuensial berdasarkan
waktu, sehingga digunakan untuk mengukur jarak dari pergerakan seperti
gerak katup pada jantung.

4. Doppler-Mode : Mode ini menggunakan efek Doppler untuk mengukur dan


menggambarkan pergerakan aliran darah. Efek Doppler digunakan untuk
menilai struktur (umumnya adalah darah) bergerak menjauhi atau
mendekati dari tranduser yang relatif dengan kecepatan(aliran darah)(4).

Tiga parameter utama dari gelombang dapat ditunjukan dengan persamaan.

v=f

Dimana v merupakan kecepatan gelombang, f adalah frekuensi dan l adalah


panjang gelombang. Kecepatan dari ultrasonic pada jaringan lunak sekitar 1540 m/s.
Pada diagnostic yang menggunakan gelombang ultrasonik, pulsa-pulsa dari
gelombang ultrasonik yang terdiri dari jangkauan frekuensi yang luas. Jaringan lunak
pada tubuh manusia tidak homogen sehingga ketika gelombang ultrasonik melalui
jaringan tubuh manusia yang sifatnya tidak homogen maka akan terjadi, pantulan,
refraksi, hamburan, dan penyerapan energy. Pantulan dipengaruhi oleh karakteristik
impendansi. Penyerapan dan refraksi dari gelombang ultrasonik meningkat dengan
frekuensi.

4.1 Tranduser

Tranduser merupakan alat berbentuk probe yang dapat mengubah energi listrik
dan energi ultrasonic. Material piezoelektrik (Gambar 1) merupakan komponen dari
tranduser yang dapat memproduksi gelombang bunyi ketika diberikan tegangan dan
juga dapat menghasilkan tegangan listrik ketika diberikan tekanan yang dapat berupa
gelombang ultrasonic. Material damping digunakan dibelakang piezoelektrik untuk
mengurangi durasi pulsa gelombang. Pulsa yang dipendekkan ini meningkatkan
resolusi dan memperlebar bandwidth. Bandwidth yang lebar ini digunakan untuk
memperlebar jarak untuk tranduser dengan frekuensi kerjanya yang memberikan
kapasitas tranduser untuk beroperasi dengan frekuensi yang lebih bervariasi.
Tranduser yang memiliki variasi frekuensi yang lebih banyak memiliki banyak
keuntungan seperti dapat memiliki kemampuan variasi penetrasi kedalaman sehingga
tidak perlu untuk mengganti tranduser.
Gambar 1 Gelombang ultrasonik yang dihasilkan dari bahan Piezoelektrik

4.2 Transmisi dari Ultrasonik

Gelombang ultrasonic diproduksi pada beberapa frekuensi tergantung dari


penggunaaknya. Gelombang tersebut ditransmisikan dari tranduser melalui media
coupling (gel) dan tubuh. Transmisi tersebut dapat dijelaskan pada Gambar 2.

Gambar 2 Jaringan yang dilalui Ultrasound


Densitas dari medium mempengaruhi kecepatan dan panjang gelombang dari
gelombang ultrasonik yang melaluinya. Seperti ketika gelombang ultrasonik melalui kulit
terdapat beberapa gelombang yang dipantulkan dan diteruskan ke jaringan lain,
gelombang yang dipantulkan akan diterima oleh tranduser dan dianalisa kemudian
dikonversi menjadi 2D grey-scale image. Proporsi gelombang yang dipantulkan dan
diteruskan ini tergantung dari perbedaan densitas tiap jaringan.
Pembentukan transmisi ultrasonik diawali dari tegangan awal diberikan pada
material piezoelektrik yang dapat mentransmisikan dan menerima pulsa. Input pulsa
menuju delay generator untuk diatur bentuk keluarannya sehingga dapat mengatur
fokus dari keluaran sinyal Gambar 3.

Gambar 3 Ilustrasi arah gelombang tranduser

Sinyal yang kembali akan diamplifikasi dan dijumlah oleh pembentuk sinyal.
Echoes (sinyal kembali) dari reflektor dengan kedalaman dan waktu yang berbeda akan
ditangkap oleh elemen piezoelektrik. Sehingga, elemen piezoelektrik ini dapat
mengubah sinyal listrik menjadi getaran dan menghasilkan gelombang ultrasonik yang
kemudian didapatkan sinyal balik yang menghasilkan echoes ditangkap oleh
piezoelektrik dan diubah menjadi sinyal listrik. Sinyal listrik tersebut dikonversikan oleh
komputerisasi menjadi sebuah titik brightness untuk menghasilkan citra pada layar
monitoring.

5. Diskusi

Kelebihan, ultrasonografi merupakan perangkat yang sangat dibutuhkan ketika


akan melakukan pencitraan medis tanpa radiasi, sehingga untuk memeriksa
kandungan umumnya menggunakan ultrasonografi. Ultrasonografi dapat juga
digunakan untuk mengetahui arah dan volume aliran darah dalam tubuh secara real
time (Doppler Mode).
Kekurangan, jika terdapat suatu kasus dan ingin mengetahui bentuk dari jejak
jalur peluru yang menembus jaringan lunak maka ultrasonografi bukan pilihan yang
tepat karena ultrasonografi tidak dapat memberikan citra yang sangat detail untuk
jaringan lunak.

6. Kesimpulan

Ultrasonografi merupakan teknik untuk menentukan property dan bentuk dari objek
dengan mengukur transmisi dan pantulan gelombang suara pada tubuh yang
menggunakan gelombang ultrasonik yang dihasilkan dari tranduser. Tranduser terbuat
dari bahan piezoelektrik yang mengubah tegangan menjadi getaran yang
menghasilkan gelombang ultrasonic. Gelombang ultrasonic yang dipancarkan menuju
jaringan akan menghasilkan echo yang ditangkap oleh bahan piezoelektrik dan
menghasilkan sinyal keluaran. Sinyal tersebut dikonversikan menjadi brightess pada
monitor.

Referensi Utama (jurnal review)

[1] Anthony J. Fischetti, DVM, MS, DACVR, Richard C. Scott. 2007. Basic
Ultrasound Beam

Formation and Instrumentation. Elsevier.


https://doi.org/10.1053/j.ctsap.2007.05.002

Referensi

[2] Aladin Carovac, Fahrudin Smajlovic, Dzelaludin Junuzovic. 2011. Application of


Ultrasound in Medicine. Faculty of health sciences, University of Sarajevo, Bosnia and
Herzegovina. doi: 10.5455/aim.2011.19.168-171

[3] Amy J. Thorsen, MD,* and Gaio E. Lakin. 2010. Basic Physics of Ultrasonography.
Elsevier. https://doi.org/10.1053/j.scrs.2010.09.001
[4] Kate Colquhoun, Adeeb Alam, David Wilson. 2005. Basic science: ultrasound..
Elsevier. https://doi.org/10.1016/j.cuor.2005.01.008

Anda mungkin juga menyukai