Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PERALATAN DIAGNOSTIK II
ULTRASONOGRAPHY (USG)

NAMA : SUHARYONO
NIM : P22030123931
KELAS : RPL TEM
2023
DOSEN : HENDRA MARWAZI ST.MT.

PRODI D IV TEKNOLOGI REKAYASA


ELEKTROMEDIK JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA
II TA 2023
BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Pencitraan memegang peranan penting di bidang medis. Teknologi pencitraan medis
menawarkan potensi yang besar dalam membantu dokter untuk melakukan pencegahan
dini, penetapan diagnosis, serta pemberian treatment lanjutan kepada pasien. Pada banyak
kasus, teknologi ini juga menjadi langkah awal dari serangkaian proses tindakan medis
yang harus dilakukan oleh dokter. Pada sisi lain pengolahan citra medis harus dilakukan dengan
lebih cermat, teliti daam waktu yang singkat. Namun sayangnya, di Indonesia nampaknya
potensi tersebut belum banyak tergali baik pada tataran riset atau pun untuk keperluan real di
rumah sakit (Alfiansyah, 2008).

Ultrasound merupakan salah satu teknologi pencitraan medis yang paling banyak
digunakan dalam dunia kedokteran saat ini. Ultrasound system merupakan sebuah metode
dimana sebuah perangkat yang dapat menghasilkan gelombang suara yang memantul dari
jaringan tubuh dan membuat gema. Salah satu komponen dari alat ultrasound adalah transduser.

Transduser merupakan komponen ultrasound sistem yang ditempelkan pada bagian tubuh yang
akan diperiksa, seperti dinding perut atau dinding poros usus besar pada pemeriksaan
prostat. Di dalam transduser terdapat kristal yang digunakan untuk menangkap pantulan
gelombang yang disalurkan oleh transduser. Gelombang yang diterima masih dalam bentuk
gelombang akuistik (gelombang pantulan) sehingga fungsi kristal adalah untuk mengubah
gelombang tersebut menjadi gelombang elektronik yang dapat dibaca oleh komputer
sehingga dapat diterjemahkan dalam bentuk gambar.

I.2. Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari makalah ini adalah:
a. Bagaimana cara kerja dari transduser ultrasound ?
b. Bagaimana cara kerja dan bagian-bagian dari ultrasonography?
c. Bagaimana kegunaan dari ultrasonography ?
I.3. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah:
a. Mengetahui bagaimana cara kerja dari transduser ultrasound.
b. Mengetahui cara kerja dan bagian-bagian dari Ultrasonography.
c. Mengetahui bagaimana kegunaan dari ultrasonography.
BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Pembahasan Alat USG


Merk : PHILIPS
Type : EPIQ

Konsep dasar transduser ultrasound


Getaran atau gelombang ultrasound dihasilkan dari gerakan tarikan- dorongan yang kecil
tapi cepat dari sebuah tranduser yang dilakukan terhadap suatu material seperti jaringan.
Hakikatnya semua jenis getaran direferensikan menjadi akustik, dimana getaran yang memiliki
suara/nada terlalu tinggi untuk dikenal sebagai ultrasonik. Getaran pada tingkat siklus tarikan –
dorongan kurang dari hingga 20,000 adalah suara yang dapat didengarkan, diatas itu
bersifat ultrasonik.

Ultrasound dalam ilmu kedokteran getaran yang digunakan pada rentang siklus antara
20.000 hingga 50.000.000. Istilah frekuensi lebih sering digunakan daripada tingkat getaran
dengan satuan hertz (Hz) daripada siklus. Dimana frekuensi yang digunakan tersebut pada
rentang 20 kilohertz (20 kHz) hingga 50 megahertz (50 MHz). Gelombang akustik yang
terdengar oleh telinga manusia biasa dijumpai dari gerakan sumber getaran pada udara (vocal
cords¸loudspeaker, instrumen music, mesin).

Pada ultrasound medik sumbernya adalah kristal piezoelectric yang dipasang pada
perangkat gengam dan didorong untuk bergetar dengan memberikan tegangan yang berubah-
ubah. Ketika gelombang ultrasound mengenai kristal piezoelectric menyebabkan getaran,
tegangan elektrik dihasilkanmelintasi kristal, oleh karena hal tersebut ultrasound dapat
terdeteksi. Perangkat gengam yang terdapat kristal piezoelectric dan mungkin beberapa
komponen elektronik lain, dinamakan transduser karena komponen tersebut mengkonversi listrik
menjadi enegri mekanik dan sebaliknya

Untuk gelombang kontinyu tegangan alternatif (berosilasi) diterapkan secara kontinyu


sedangkan untuk gelombang pulsa diterapkan dalam waktu singkat. Data dasar dari
kebanyakan teknik ultrasound didapatkan dari deteksi gema yang dihasilkan dari refleksi
atau hamburan dari perubahan ultrasound yang ditransmisikan pada struktur jaringan tubuh.

Gerakan tarikan-dorongan dari transduser menyebabkan daerah dari kompresi dan regangan
untuk lewat keluar dari transduser ke permukaan jaringan. Daerah tersebut menyebabkan naik
dan turunnya kerapatan suatu jaringan. Bentuk gelombang dapat digambarkan untuk
merepresentasikan daerah dari naik dan turunnya tekanan dari daerah tersebut dan dapat dikatan
bahwa transduser menghasilkan gelombang ultrasound.

Jarak antara poin ekuivalen pada bentuk gelombang dinamakan panjang gelombang dan
untuk tekanan fluktuasi maksimum adalah amplitudo gelombang . Jika suatu ultrasound
dibentuk dari transduser dengan permukaan datar, daerah dengan kompresi atau regangan yang
sama akan terletak pada bidang saat getaran melewati medium/ bidang gelombang akan
teregenerasi. Mirip jika permukaan transduser cembung atau cekung maka permukaan
gelombang juga akan cembung atau cekung.
Hal tersebut dapat digunakan untuk memberikan gambaran daerah focus pada jarak spesifik
dari permukaan tranduser. Pada jaringan jika dilihat secara dekat pada jarak tertentu, dapat
dilihat bahwa jaringan terosilasi maju mundur terhadap posisi rest dengan cepat.
Banyaknya osilasi per detik adalah frekuensi gelombang. Kecepatan gelombang melewati
jaringan sangat tinggi mendekati 1540 m/s untuk kebanyakan jaringan, beberapa ada yang
mendekati kecepatan pesawat jet.

II.2. Pengertian
USG atau ultrasonografi adalah metode diagnostik non-invasif dengan menggunakan
gelombang suara berfrekuensi tinggi untuk pencitraan jaringan lunak secara real-time. Ia
menggunakan gelombang ultrasonik yang diukur menggunakan satuan MHz , yang dihasilkan
sebagai hasil dari efek piezoelektrik (listrik bertekanan) terbalik. Ciri khas pemeriksaan USG
adalah ketidakmampuan untuk memvisualisasikan tulang dan struktur berisi udara (misalnya
paru-paru) karena perambatan gelombang suara.

Prinsip dari USG adalah penggunaan gelombang ultrasonik dengan frekuensi 1-15 MHz.
Gelombang ultrasonic ini akan memberikan atau memperlihatkan gambar struktur badan maupun
organ melalui jalur pantulan echo yang bolak balik dari jaringan maupun organ secara real
time (Sonogram)

Ultrasonografi bekerja karena pantulan sinar (gelombang suara bernada tinggi) pada
batas antara dua bahan (masing-masing jaringan memiliki kepadatan berbeda). Gelombang yang
dipantulkan dicatat dan dianalisis intensitasnya (amplitudo) dan waktu pemulihan (menentukan
lokasi jaringan). Ini memungkinkan Anda menilai ukuran, bentuk, dan struktur organ.

Tujuannya untuk menciptakan gambar dari struktur internal tubuh manusia. Proses USG
melibatkan penggunaan alat yang disebut “transducer”. Alat ini menghasilkan gelombang suara
ultrasonik. Gelombang suara ini diterapkan ke area tubuh yang ingin diperiksa. Ketika
gelombang suara mencapai batas antara jaringan dalam tubuh, sebagian gelombang tersebut
dipantulkan kembali ke transduser. Data pantulan ini kemudian diubah menjadi gambar oleh
komputer. Karena pantulan itu, dokter dapat melihat struktur internal tubuh dengan detail pada
layar monitor. Melalui pemeriksaan ini, dokter dapat mengetahui gangguan pada organ internal
tubuh manusia.
II.3. Jenis-Jenis USG
1. Eksternal
Pemindaian ultrasonografi eksternal paling sering digunakan untuk memeriksa jantung
atau bayi yang belum lahir di dalam rahim.Prosedur juga dapat memeriksa hati, ginjal dan organ
lain di perut dan panggul. Selain itu juga organ atau jaringan lain yang dapat dinilai melalui
kulit, seperti otot dan persendian.Jenis USG ini biasanya dokter lakukan pada ibu hamil.

2. Internal

Pemeriksaan internal memungkinkan dokter melihat lebih dekat ke dalam kelenjar


prostat, ovarium atau rahim. Dokter akan memasukkan alat ultrasonografi internal ke dalam
vagina atau rektum.

3. Endoskopi

USG endoskopi adalah prosedur medis menggunakan endoskop. Ini merupakan alat tipis
dan fleksibel dengan kamera di ujungnya, yang digunakan bersama dengan ultrasonografi (USG)
untuk memeriksa organ dalam tubuh.

Prosedur ini berguna untuk melihat gambaran yang lebih detail tentang organ dalam
tubuh. Misalnya, lambung, usus, kantung empedu, atau pankreas, dengan bantuan gelombang
suara berfrekuensi tinggi.

II.4 Cara Kerja USG.

USG menggunakan tenaga ultrasound frekuensi tinggi yang ditransmit ke bagian tubuh sehingga
struktur organ dalam dan kondisi patologis dapat terlihat pada monitor. Dalam
mengambil gambar, alat ini memanfaatkan gelombang suara dengan frekuensi tinggi yang
dikirimkan melalui alat yang disebut transduser ke organ dan area sekitarnya. Gelombang suara
ini kemudian akan memantul kembali dalam bentuk sinyal listrik ke mesin yang kemudian
mengubahnya menjadi gambar.

USG sendiri memiliki beberapa komponen penting untuk penunjang . Beberapa komponen dan
cara kerja setiap bagian komponen antara lain:
1. Transduser/Probe
Transduser merupakan komponen pada alat USG yang berbentuk gagang pipih yang
mudah digenggam oleh tangan. Ujungnya berbentuk hampir setengah yang ditempelkan
di dinding bagian perut atas atau bawah. Gelombang ultrasound akan masuk ke bagian
tubuh dan dipantulkan kembali sehingga struktur organ dapat terlihat di monitor.
Probe transduser ultrasonik yang tersedia:

- Probe Linier - berkat elemen piezoelektrik yang disusun secara kolinier, ini
memungkinkan dokter memperoleh gambar persegi panjang yang paling akurat,
namun relatif dangkal. Hal ini paling sering digunakan dalam studi organ
permukaan.
- Probe Sector (bertahap) - Titik pancaran meluas ketika frekuensi yang diterapkan
berubah. Gambar memiliki resolusi lebih rendah jika dibandingkan dengan probe
linier. Salah satu kelebihannya, terutama digunakan dalam bidang kardiologi,
adalah sempitnya area pancaran sinar, yang memungkinkan pemeriksaan
ultrasonografi jantung melalui ruang interkostal.
- Probe Convex (melengkung) - memungkinkan pengujian dengan bidang pandang
yang jauh lebih luas daripada probe linier dan dengan resolusi yang lebih baik
daripada probe sektor. Sisi pemindaian berbentuk kipas. Probe melengkung
adalah jenis yang paling umum digunakan.
- Probe Matriks - memungkinkan untuk mendapatkan gambar 3D secara real time

2. MonitorUSG
Monitor berfungsi untuk memperlihat gambar hasil dari transduser. Monitor USG yang
normal berbentuk piksel hitam putih. Butuh keahlian khusus untuk membaca hasil USG,
terutama oleh dokter spesialis kandungan atau dokter spesialis radiologi.

3. MesinUSG
Mesin USG memiliki CPU dan komponen gelombang-gelombang elektrik dan
memantulkannya dari dan ke transduser
II.5. Blok Diagram Ultrasonography

Mesin USG diagnostik terdiri dari banyak komponen, yang masing-masing memiliki operasi
terpisah untuk dilakukan. Dimulai dengan transmisi dan penerimaan sinyal USG yang kemudian
diproses hingga membentuk gambar yang kita lihat di layar. Komponen internal yang
membentuk mesin USG pada umumnya tercantum di bawah ini. Gambar 10.1 mengilustrasikan
arsitektur komponen dalam diagram blok.
• Transduser

Transduser diagnostik terbuat dari bahan piezoelektrik dan mampu mengubah energi listrik
menjadi energi ultrasonik dan sebaliknya. Sebagai konsekuensinya, mereka dapat bertindak
sebagai pemancar dan penerima USG. Mereka mampu menghasilkan sinar yang dapat diarahkan
ke berbagai cara yang dikendalikan oleh mesin ultrasound untuk meningkatkan kualitas gambar.

• Pulsa (Pulser)

Pulser menghasilkan tegangan listrik yang menggerakkan transduser. Tegangan penggerak ini
mengatur daya keluaran mesin ultrasound dan dapat diatur oleh operator melalui kendali daya
atau keluaran. Perubahan tegangan yang diterapkan ke transduser mengubah kekuatan dan
intensitas sinar ultrasonik, dan mempengaruhi kecerahan keseluruhan gambar mode-B. Semakin
besar tegangan yang diberikan, semakin kuat denyut ultrasonik dan semakin tinggi intensitas
denyutnya. Gambar 10.2 mengilustrasikan pengaruh peningkatan tegangan yang diterapkan pada
gambar mode-B. Meningkatkan tegangan yang diberikan ke transduser akan meningkatkan
intensitas pulsa ultrasonik, sehingga meningkatkan kecerahan gambar secara keseluruhan.
• Balok bekas (Beam Former)

Pembentuk pancaran mengontrol bentuk dan arah pancaran sinar ultrasonografi serta pola
pemindaian yang digunakan untuk membentuk gambar yang kita lihat. Hal ini memungkinkan
operator untuk memiliki kendali tidak langsung atas:

• kedalaman

• fokus

• lebar sektor

• memperbesar.

• Penerima (Receiver)

Tugas penerima adalah melawan redaman, yaitu energi yang hilang dari pancaran sinar saat
merambat melalui jaringan lunak. Sebagai konsekuensi dari redaman, amplitudo dan intensitas
gema yang kembali berkurang. Sebagian besar energi hilang dari berkas melalui penyerapan
yang sebagian besar diubah menjadi panas. Penerima menerapkan amplifikasi pada gema yang
kembali untuk menjadikannya lebih kuat dan memungkinkannya divisualisasikan. Mesin
ultrasonik dapat mengkompensasi efek redaman dengan memperkuat sinyal yang diterima dalam
dua cara, menggunakan kontrol penguatan keseluruhan dan kompensasi penguatan waktu
(TGC).

• Prosesor (Processor)
Prosesor dapat dibagi menjadi dua bagian, masing-masing memiliki tugas yang sangat berbeda
untuk dipenuhi, dan terdiri dari:

• pemroses sinyal – mengubah tegangan gema menjadi sinyal video

• pemroses gambar – memformat banyak data jalur pindaian ke dalam bentuk gambar.

Diagram blok sederhana dari pemroses sinyal diilustrasikan pada Gambar 10.3 . Pemroses

sinyal mengambil sinyal yang diperkuat dari penerima dan melakukan operasi seperti
pemfilteran, deteksi amplitudo, dan kompresi sinyal.

Penyaringan membersihkan sinyal, menghilangkan kebisingan yang tidak diinginkan, dan juga
mengontrol bandwidth sinyal. Deteksi amplitudo melakukan proses demodulasi yang berarti
mengubah tegangan sinyal yang diterima menjadi bentuk video, mempertahankan informasi

amplitudo yang diperlukan untuk pencitraan mode-B. Kompresi mengontrol rentang dinamis
gambar mode B (jumlah warna abu-abu yang ditampilkan dalam gambar).

Setelah sinyal melewati pemroses sinyal, sinyal tersebut dimasukkan ke dalam pemroses
gambar. Diagram blok pengolah gambar diilustrasikan pada Gambar 10.4 . Pemroses gambar
melakukan operasi seperti konversi pemindaian yang memformat ulang data garis pemindaian
menjadi gambar dua dimensi, yaitu bentuk linier atau sektor. Kemampuan konverter pemindaian
untuk dengan cepat memproses ribuan data garis pemindaian yang diterima setiap detik dari
transduser memungkinkan dilakukannya pencitraan ultrasound dinamis secara real-time.
Ada serangkaian pemrosesan yang dilakukan pada data gambar sebelum dan setelah disimpan ke
dalam memori sebelum akhirnya dikirim ke layar. Fungsi seperti peningkatan tepi dikenal
sebagai fungsi pra-pemrosesan karena dilakukan sebelum disimpan.

Memori gambar menyimpan sejumlah bingkai gambar statis yang diperoleh dan diproses secara
berurutan setiap detik yang dengan cepat dikirim ke layar untuk menyediakan USG dinamis
waktu nyata. Proses ini dapat dihentikan dengan mengaktifkan kontrol pembekuan yang
menghentikan perolehan dan pemrosesan data lebih lanjut dari transduser. Dalam mode beku,
hanya satu gambar statis di memori yang ditampilkan. Banyaknya frame data gambar yang
disimpan dan disimpan dapat ditinjau secara bergantian menggunakan fungsi kontrol cineloop
mesin.

• Tampilan (Display)

Setelah gambar diproses, gambar tersebut dapat ditampilkan pada tabung sinar katoda tradisional
yang digunakan pada televisi konvensional atau ditampilkan pada monitor komputer atau layar
panel datar. Hanya ada dua kontrol yang dapat disesuaikan pada sebagian besar tampilan, yaitu
kecerahan dan kontras. Ini dapat diatur oleh operator sesuai dengan preferensi individu atau
kondisi pencahayaan ruangan sekitar.

• Penyimpanan digital (Digital Storage)


Gambar yang ditampilkan di layar dapat dikirim ke perangkat hard copy eksternal seperti film
radiografi atau printer kertas termal. Sebagai alternatif, gambar, yang juga dapat berupa klip
video ulasan cineloop pendek, dapat disimpan secara digital di hard disk mesin atau dibakar ke
CD atau DVD. Banyak departemen USG yang dihubungkan ke dalam sistem pengarsipan
gambar dan komunikasi, yang lebih dikenal sebagai PACS. Hal ini memungkinkan gambar
seperti sinar-X dan pemindaian ultrasonografi disimpan secara elektronik dan dilihat pada
monitor tampilan PACS mana pun di sekitar rumah sakit hanya dengan satu sentuhan tombol.

• Perangkat printer hard copy.

II.6. Kegunaan USG

USG sangat berguna untuk pemeriksaan beberapa kondisi indikasi sebagai berikut di
antaranya:

1. USG Kehamilan

USG selama masa kehamilan bertujuan untuk:

● Konfirmasi kehamilan. USG dapat mengonfirmasi kehamilan dan menentukan usia


kehamilan yang akurat.

● Pemeriksaan awal kehamilan. Cara ini dapat membantu mendeteksi masalah seperti
kehamilan ektopik atau risiko keguguran.

● Pemeriksaan pertumbuhan janin. USG dapat memantau pertumbuhan dan


perkembangan janin selama kehamilan. Ini membantu memastikan bahwa janin tumbuh
dengan baik.

● Deteksi kelainan struktural. Metodenya dapat membantu mendeteksi kelainan


struktural pada janin. Misalnya, masalah jantung atau gangguan kromosom.

● Penentuan jenis kelamin janin. Ultrasonografi umumnya digunakan untuk mengetahui


jenis kelamin janin.
● Pemeriksaan plasenta. USG digunakan untuk memeriksa lokasi dan kesehatan plasenta.
Hal ini dapat berpengaruh pada perkembangan kehamilan.

● Pemantauan amnion. Pemeriksaan ultrasonografi dapat membantu memeriksa cairan


amnion di sekitar janin. Cairan ini penting untuk kelangsungan janin dalam kandungan.

● Mengetahui letak janin. Ultrasonografi dapat menentukan letak janin. Hal ini berguna
bagi ibu yang ingin melakukan persalinan normal.

● Pemantauan kehamilan ganda. Untuk kehamilan ganda, ultrasonografi dapat


memantau
pertumbuhan dan posisi masing-masing bayi.

● Evaluasi komplikasi kehamilan. Pemeriksaan bisa mendeteksi masalah, seperti plasenta


previa, pertumbuhan terhambat, atau kelebihan cairan ketuban.

2. USG Diagnostik

Indikasi jenis USG ini adalah untuk mendeteksi penyakit tertentu, misalnya:

● Ultrasonografi perut. Pemeriksaan terjadi di area bagian tengah (perut) guna


mendiagnosis penyebab sakit perut.

● Ultrasonografi ginjal (ginjal). Ini dilakukan untuk melihat ukuran, lokasi, dan bentuk
ginjal, serta struktur terkait seperti ureter dan kandung kemih.

● Ultrasonografi payudara. Prosedur berguna untuk membantu mengidentifikasi benjolan


dan kista pada organ payudara.

● Ultrasonografi doppler. Cara ini dapat mengukur dan memvisualisasikan aliran darah
dalam pembuluh darah dan jaringan tubuh.

● Ultrasonografi panggul. Langkah ini bermanfaat untuk memantau kesehatan organ


kandung kemih, prostat, rektum, ovarium, rahim, dan vagina.

● Ultrasonografi transvaginal. Metodenya mampu mengetahui gangguan pada jaringan


reproduksi seperti rahim atau ovarium.

● Ultrasonografi tiroid. Prosedur ini mampu melihat dan mengukur ukuran tiroid.
Hasilnya dapat mendeteksi adanya nodul atau lesi di dalam kelenjar.
● Ultrasonografi transrectal. Caranya, dokter akan memasukkan transduser ke dalam
rektum guna melihat kondisi prostat.

II.7. SOP penggunaan Ultrasonografi.

Langkah prosedur ultrasonografi akan tergantung pada jenisnya. Ini penjelasannya dari
masing-masing jenis:

1. Eksternal

● Dokter akan mengoleskan pelumas atau gel di area kulit yang akan diperiksa. Tujuannya
agar probe dapat bergerak dengan licin dan lancar di permukaan kulit.

● Dokter akan mengambil sebuah probe kecil, kemudian menempelkannya di permukaan


kulit.

● Dokter akan memindah-mindahkan alat ini untuk menghasilkan gambar pada monitor.

Jika melakukan pemindaian pada rahim, panggul, dan kandung kemih, kamu mungkin
akan merasa sedikit tidak nyaman. Setelah selesai, kamu perlu mengosongkan kandung
kemih dengan buang air kecil.

2. Internal

● Dokter akan meminta untuk berbaring telentang atau miring dengan lutut ditarik ke arah
dada.

● Kemudian, dokter akan memasukkan alat dengan penutup steril ke dalam vagina atau
rektum.

Dari alat ini akan tampak gambar dari kondisi vagina atau rektum pada layar monitor.
Selama pemeriksaan berlangsung, kamu akan merasa tidak nyaman, tetapi tidak
menimbulkan rasa sakit.

3. Endoskopi

● Dokter akan menyemprotkan obat bius terlebih dulu ke tenggorokan untuk meminimalisir
rasa sakit. Obat ini menimbulkan efek kebas atau mati rasa di area tersebut.
● Selanjutnya, dokter akan meminta kamu untuk berbaring dalam posisi miring.

● Kemudian memasukkan alat bernama endoskop melalui mulut dan mendorong alat
dengan hati-hati menuju perut. Alat ini memiliki lampu dan alat ultrasonografi di
ujungnya.

● Setelah dimasukkan ke dalam tubuh, gelombang suara digunakan untuk membuat gambar
dengan cara yang sama seperti USG eksternal.

II.8. SOP pemeliharaan USG, yaitu :

1. Melakukan pemeriksaan rutin pada peralatan USG, termasuk body, kabel dan probe.
2. Bersihkan probe agar bebas dari kotoran (gel-gel) yang telah dipakai pada saat
melakukan pemeriksaan ke pasien.
3. Melakukan pemeriksaan kabel probe supaya tidak terjadi kerusakan fisik atau terkelupas
supaya pada saat pemakaian dapat berfungsi/memberikan hasil pemeriksaan yang baik
4. Melakukan kalibrasi secara rutin sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan agar alat
USG selalu terjaga dalam kondisi siap pakai.
5. Melakukan peyimpanan yang baik / sesuai agar alat USG tidak terkena debu atau cairan
supaya tidak menganggu hasil pada saat pemeriksaan dilakukan ke pasien.

Artikel ini memberikan rekomendasi ECRI mengenai aspek-aspek penting dari layanan
Ultrasonograpy yang sukses. Hal ini termasuk membentuk komite multidisiplin untuk
melakukan pengawasan di seluruh fasilitas, termasuk pengembangan kebijakan dan prosedur
yang menangani:

● Seleksi, akuisisi, dan manajemen teknologi. Pertimbangkan untuk melakukan


standarisasi pada vendor, dan selalu minta pengguna akhir menguji calon perangkat.
● Merawat dan memelihara pemindai seperti yang direkomendasikan oleh vendor.
● Melacak dan mencatat lokasi fisik pemindai.
● Menentukan prosedur pembersihan dan pemrosesan ulang untuk pemindai, probe,
dan aksesori.
● Mengintegrasikan teknologi Ultrasound dengan jaringan rumah sakit.
● Menerapkan langkah-langkah keamanan siber yang tepat di tingkat jaringan
dan perangkat.
● Dokumentasi dan pengarsipan gambar, yang diperlukan untuk penggantian biaya
dan tujuan medikolegal.
● Menentukan siapa yang bertanggung jawab untuk mengkomunikasikan hasil,
bagaimana hasil dikomunikasikan, dan kapan serta bagaimana hasil dimasukkan ke
dalam catatan kesehatan elektronik (EHR).
● Mengembangkan pelatihan pengguna didaktik dan praktis, yang harus mencakup fisika
dan instrumentasi ultrasound, pemanfaatan klinis khusus khusus, teknik pemindaian,
dan interpretasi ujian.
● Proses kredensial, penilaian kompetensi, dan pemberian hak istimewa bagi
pengguna Ultrasound.
● Menerapkan langkah-langkah penjaminan mutu, termasuk tinjauan kasus, audit
klinis, dan mekanisme umpan balik.
● Standarisasi kebijakan dan prosedur penagihan untuk memudahkan penggantian
prosedur Ultrasound.

BAB III
KESIMPULAN

III. Kesimpulan

Komponen dasar dari alat medik ultrasound adalah transduser. Dimana menggunakan
material piezoelectric sebagai sumber utama regernerasi gelombang akustik. Material
piezoelectric adalah subject yang masih ditelili untuk menambah kualitas kenyamanan dan
efisiensi, seperti kasus mesin mikro kapasitif transduser cMTUs. Alat tersebut merupakan
alternatif dari transduser piezoelectric konvensional. Alat itu menawarkan berbagai macam
keuntungan seperti bandwidth, set lapisan manufaktur efisiensi dan sensitivitas.
USG dilakukan atas rekomendasi dokter. Pemeriksaan ini bukan hanya digunakan untuk
memeriksa kondisi terkait kehamilan, tapi juga gangguan kesehatan lainnya. USG juga dapat
digunakan sebagai alat diagnosis penyakit hingga alat bantu saat proses pembedahan tertentu.
Pengambilan sampel jaringan (biopsi) atau kondisi lain yang telah disebutkan di atas. Teknologi
yang digunakan terbilang aman karena tidak memancarkan radiasi. USG juga tidak memiliki
efek samping atau komplikasi serius jangka panjang. Dalam kasus yang jarang terjadi, ini
menyebabkan sensasi panas sementara di lokasi saat pemeriksaan dilakukan. Sensasi panas akan
hilang dengan sendirinya setelah prosedur selesai.

Anda mungkin juga menyukai