PENDAHULUAN
1
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2
(ultrasonografi) digunakan sebagai alat bantu untuk melakukan diagnosa atas
bagian tubuh yang terbangun dari cairan.
3
tampilan gambar akan terlihat pada layar monitor. Transduser yang digunakan
terdiri dari transduser penghasil gambar dua dimensi atau tiga dimensi. Seperti
inilah hingga USG berkembang sedemikian rupa hingga saat ini.
a. Kardiologi; lihat ekokardiografi
b. Endokrinologi
c. Gastroenterologi
g. Urologi
h. Intravascular ultrasound
Pertama kali ultrasonik ini digunakan dalam bidang teknik untuk radar,
yaitu teknik SONAR ( Sound, Navigation and Ranging) oleh Langevin (1918),
seorang Perancis, pada waktu perang dunia ke I, untuk mengetahui adanya kapal
selam musuh. Kemudian digunakan dalam pelayaran untukmenentukan
4
kedalaman laut. Menjelang perang dunia ke II (1937), teknik ini digunakan
pertama kali untuk pemeriksaan jaringan tubuh, tetapi hasilnya belum
memuaskan.
Hoery dan Bliss pada tahun 1952, telah melakukan pemeriksaan USG
pada beberapa organ, misalnya pada hepar dan ginjal. Sekarang Usg merupakan
alat praktis dengan pemeriksaan klinis yang luas.
5
b. Untuk membuat interpretasi gambaran USG dan mengenal berbagai
gambaran artefak yang ditimbulkan
6
c. Vaskularisasi pada dinding abdomen ibu dan janin akan menetralisir
efek panas dari gel ultrasonik.
Pemakaian USG jenis real tim dan adanya gerakan janin akan
menghindari terfokusnya intensitas gelombang ultrasonik pada suatu organ yang
lama
a. USG 2 Dimensi
b. USG 3 Dimensi
Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang
disebut koronal. Gambar yang tampil mirip seperti aslinya. Permukaan suatu
benda (dalam hal ini tubuh janin) dapat dilihat dengan jelas. Begitupun keadaan
janin dari posisi yang berbeda. Ini dimungkinkan karena gambarnya dapat diputar
(bukan janinnya yang diputar).
7
c. USG 4 Dimensi
Sebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk USG 3 dimensi yang
dapat bergerak (live 3D). Kalau gambar yang diambil dari USG 3 Dimensi statis,
sementara pada USG 4 Dimensi, gambar janinnya dapat “bergerak”. Jadi pasien
dapat melihat lebih jelas dan membayangkan keadaan janin di dalam rahim. USG
4D adalah hasil penyempurnaan dari USG 3D. Menggunakan empat dimensi
yakni lebar, panjang, kedalaman plus gerak (dimensi waktu). Sehingga hasilnya
lebih detail dan akurat, karena bisa melihat bentuk janin secara yang nyata.
Bahkan mancung atau peseknya hidung janin pun bisa diketahui. Alat ini
dikembangkan pada tahun 1992 oleh seorang peneliti, Kazunori Baba dari
Institute of Medical Electronics, Universitas Tokyo.
d. USG Doppler
8
menembus jaringan yang akan menimbulkan bermacam-macam echo sesuai
dengan jaringan yang dulaluinya.
Display Mode’s
9
2.7 Penghambat
Pemeriksaan dengan USG wajib semasa kehamilan sebetulnya hanya dua kali,
yaitu:
Selain itu, penggunaan alat USG dapat dilakukan atas dasar indikasi yakni:
10
b. Bila perlu pada usia kehamilan 38-42 minggu untuk melihat bagaimana
posisi bayi apakah melintang, kepala turun, dan lainnya.
9. Persiapan pasien
10. Indikasi Pemeriksaan
Pengukuran Biometrik:
2) Lingkar kepala
3) Femur
5) Lain-lain:
a) Jarak biorbita
11
b) Panjang humerus
c) Panjang fibia-fibula
d) Panjang radius-ulna
e) Lebra serebelum
f) Ukuran jantung
g) Ukuran ginjal
Parameter yang paling sering digunakan adalah : Ukuran DBP dan Femur
b. Tersangka kehamilan multiple
Dapat dijumpai lebih dari 1 kantong gestasi. Dapat diketahui dengan jelas mulai
kehamilan 6 minggu.
4) Molahidalidosa
12
d. Kehamilan Ektropik
l. Tersangka oligohidramion/polihidramion
2) Hidramnion (polihidramnion)
13
5) Terdapat perbedaan mencolok dalam ukuran biometri satu dnegan lainnya
pada usia kehamilan
Anasenfalus
Mikrosefalus
Ensefalokel
Disebabkan oleh defek tulang kepala, biasanya terjadi di bagian oksipital, kadang-
kadang juga dibagian nasal, frontal atau parietal pada defek yang besar sering
disertai hermiasi jaringan otak (eksensefalus).
Ensefalokel mudah dideteksi dengan USG bila defek tulang kepala cukup besar,
apalagi bila sudah herniasi. Akan tetapi lesi pada tulang kepala menjadi sulit
dikenali bila terdapat digohidramin
Spina
Spina Bifida
Merupakan kelainan sel neural akibat kegagalan dalam proses penutupan arkus
vertebrata. Dapat terjadi di daerah lumbo sakral (90%), toraks (6%), serukal (3%).
Pada 70% kasus dijumpai adanya hidrosefalus.
14
Toraks à dengan melihat struktur jangtung di dalamnya.
Bentuk = gell shape dengan bagian apeks menunjuk ke arah kranial dan bagian
basal dibatasi diafragma.
Abdomen
Disertai kelainan jantung, sel kemih atau kelainan pada sindroma down. Obstruksi
sel cerna bagian proximal ileum à hidramnio.
b. Gastrokisis, omfalokel
c. Hernia umbilikalis
d. Hernia diafragma
Traktus Urogenitalis
15
d. Obstruksi sel kencing distal (uretral) à kandung kencing melebar +
hidronefrosis dan dilatasi ureter
Esktremitas
Alat Kelamin
Petunjuk yang dapat ditujukan untuk memberitahukan jenis kelamin pada pasien:
Trimester III à testis dalam skrotum (terutama bila terdapat hidrokel yang normal
bnyak dijumpai)
16
Jangan identifikasi atas dasar tidak terlihatnya penis dan skrotum.
e. Alat bantu dalam tindakan obstetri, seperti versi luar, versi ekstraksi,
plasenta manual, dsb
11. Cara Pemeriksaan
a. Pervaginam
b. Perabdominan
17
3) Karena dari atas perut maka daya tembusnya akan melewati otot perut,
lemak baru menembus rahim.
12. Pemakaian Klinis
a. Menemukan dan menentukan letak massa dalam rongga perut dan pelvis.
e. Biopsi jarum terpimpin. Arah dan gerakan jarum menuju sasaran dapat
dimonitor pada layar USG.
g. konfirmasi kepastian kehamilan. Embrio dalam kantung kehamilan dapat dil
ihat pada awal kehamilan 5 minggu dandetak jantung janin biasanya terlihat jelas
dalam usia 7 minggu.
h. Mengetahui usia kehamilan. Untuk mengetahui usia kehamilan dapat dengan
menggunakan ukuran tubuh fetus,panjang kaki dan lingkar kepala, sehingga dapat
memperkirakan kapan tanggal persalinan.
i. Memantau pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan.
18
j. Mengetahui lebih lanjut adanya ancaman keguguran. Jika terjadi pendaraha
n vagina awal,
USG dapat menilaikesehatan dari fetus. Jika detak jantung janin jelas, maka prosp
ek yang baik untuk melanjutkan kehamilan.
k. Masalah dengan plasenta. USG dapat menilai kondisi plasenta dan adanya m
asalah-masalah seperti plasenta revia dll.
l. Memastikan adanya kehamilan ganda/kembar, apakah ada satu atau lebih ja
nin di dalam rahim.
m. Mengukur jumlah cairan ketuban. Masalah terjadi ketika kandungan berlebih
an cairan ketuban atau terlalu sedikit.Volume
(jumlah cairan) dapat dinilai dengan USG.
n. Kelainan letak janin. Bukan saja kelainan letak janin dalam rahim, tapi juga
banyak kelainan janin sepertihidrosefalus, anesefali, sumbing, kelainan jantung, k
elainan kromoson, dll.
a. Trimester I
b. Trimester II:
19
3) Mengukur panjang serviks.
c. Trimester III:
Waktu dilakukan pemeriksaan USG, pasien selalu menanyakan berapa berat dan
panjang bayinya. Untuk berat bisanya terukur jika kehamilan mencapai usia 20
minggu-an, karena dibawah angka ini alat USG akan mengeluarkan kata
"ERROR" jika dilakukan pengukuran berat janin. Sedangkan untuk panjang bayi ?
Tidak bisa diukur panjangnya, karena posisi kaki bayi yang nggak lurus (bayi
selalu posisi seperti orang bersila). Yang bisa diukur adalah panjang dari ujung
kepala ke ekornya atau istilah medisnya CRL (Crown Rump Lenght).
Tetapi nggak usah kecewa dulu karena nggak tahu berapa panjang dan berat bayi.
Jika ukuran bayi dianggap normal, maka ada ukuran standar panjang bayi
berdasarkan usia kehamilan yang namanya hukum Haaese serta beratnya bayi
berdasarkan usia kehamilan menurut tuan Struber. Bunyi hukumnya adalah
panjang bayi dalam 5 bulan pertama merupakan kwadrat dari usia bulannya
sedanglan mulai enam bulan dan seterusnya panjang bayi adalah usia bulan dikali
dengn angka 5 (lima).
Angka2 yang dihasilkan adalah angka rata-rata konstanta yang telah diteliti oleh
tuan Haase dan Struber. Kalau Tuan Didik yang melakukan atau
tuan2 Indonesia yang lain jelas akan menghasilkan angka2 yang berbeda
Dalam print-out hasil USG akan kita temukan beberapa istilah yang sering
dipakai.
Beberapa parameter tersebut diantaranya:
20
GS = Gestasional Sac
CRL = Crown Rump Length (Ukuran jarak dari puncak kepala ke 'ekor' bayi
Untuk mengukur usia kehamilan TM I)
BPD = Biparietal Diameter (Ukuran diameter tulang pelipis kiri dan kanan
Untuk mengukur usia kehamilan TM II/III)
Pemeriksaan dengan USG justru dapat memberikan sejumlah manfaat, antara lain
mendeteksi kelainan anatomis pada organ dengan cepat dan akurat. Berbeda
dengan pemeriksaan rontgen yang menggunakan sinar tembus dan dapat
menimbulkan kelainan pada jaringan tubuh karena radiasinya, pemeriksaan USG
tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi ibu dan janin. Penelitian
yang dilakukan para peneliti dari King Edward Memorial Hospital, Australia,
menunjukkan, USG tidak akan mempengaruhi tumbuh kembang fisik dan otak
bayi saat mereka memasuki usia balita.Penelitian ini sendiri telah dilakukan sejak
10 tahun yang lalu, dan melibatkan 2.700 anak balita beserta ibunya.
21
Sampai saat ini belum ada laporan mengenai efek fisik yang merugikan terhadap
janin, ibu maupun pemeriksa sebagai akibat dari penggunaan USG, sehingga
pemeriksaan USG untuk kelainan kongenital cukup aman dilakukan pada
trimester I sampai trimester III dengan sensitivitas dan spesifisitas yang cukup
tinggi, masing-masing berkisar 90-95%.
Patut pula dicatat, pemeriksaan dengan USG juga tidak menimbulkan rasa sakit
bagi pasien dan tidak memerlukan persiapan khusus. Namun, khusus untuk
pemeriksaan kantung empedu, memang perlu puasa sekurangnya delapan jam.
22
b. Pengukuran lingkar kepala dilakukan pada bidang yang sama seperti pada
pengukuran DBP. Pengukuran dilakukan melalui permukaan luar tulang kepala.
c. Panjang femur harus diukur dan dicatat secara rutin setelah kehamil-an 14
minggu. Seperti halnya ukuran kepala, panjang femur juga mempunyai variasi
biologik tertentu pada kehamilan lanjut.
d. Perkiraan berat janin harus ditentukan pada akhir trimester II dan trimester
III, dan memerlukan pengukuran lingkar abdomen.
23
Dalam praktiknya tidak semua kelainan sistem organ tersebut di atas dapat
dideteksi melalui pemeriksaan ultrasonografi. Pemeriksaan tersebut di atas
dianjurkan sebagai standar minimal untuk mempelajari anatomi janin. Kadang-
kadang beberapa bagian struktur janin tidak bisa dilihat, karena posisi janin,
volume cairan amnion yang berkurang, dan habitus tubuh ibu akan membatasi
pemeriksaan ultrasonografi. Jika hal ini terjadi, maka struktur janin yang tidak
bisa terlihat dengan baik harus dicantumkan di dalam laporan pemeriksaan
ultrasonografi. Pemeriksaan yang lebih seksama harus dilakukan terhadap suatu
organ yang diduga mempunyai kelainan.
Pada trimester kedua, USG akan membantu melihat bentuk jantung dan sistem
saraf pusat (SSP). ”Ada tidaknya kelainan di otak, kelainan hidrosephalus,
kelainan katarak pada bola mata, kelainan rongga jantung seperti jantung bocor,
dan sebagainya." Skrining pada jantung dikenal sebagai pemeriksaan 4 chamber
view (pandangan 4 ruangan).
Pada pemeriksaan trimester kedua ini juga bisa dilihat ada-tidaknya kelainan
tulang belakang, meliputi celah pada tulang belakang (spina bifida). Awal
trimester kedua juga bisa menentukan adanya bibir sumbing.
Pada trimester ketiga, kita bisa melihat kelainan janin yang berhubungan dengan
persalinan, misalnya, apakah tali pusat menempel pada plasenta dengan baik. Juga
kelainan lain, seperti plasenta di bawah atau janin terlilit tali pusat, dan
sebagainya.
2) Nomalitas janin
24
4) Spina : longitudinal dan transversal
12) Optional : pembuluh darah yang keluar dari jantung, muka dan bibir
2) Terjadinya perubahan bentuk, tepi, lokasi atau ukuran dari struktur anatomi
yang normal, contoh: adanya massadalam tengkorak menunjukkan kemungkinan
suatu encephalocele. Lambung terlihat dalam rongga dada menunjukkan adanya
hernia diafragmatika.
25
16. TAK 100% AKURAT
Tak semua dokter ahli kandungan dapat dengan baik mengoperasikan alat
USG. Sebenarnya untuk pengoperasian alat ini diperlukan sertifikat tersendiri.
b. Posisi bayi
Posisi bayi seperti tengkurap atau meringkuk juga menyulitkan daya jangkau/daya
tembus alat USG. Meski dengan menggunakan USG 3 atau 4 Dimensi sekalipun,
tetap ada keterbatasan.
c. Kehamilan kembar
g. Lokasi kelainan, seperti tumor di daerah perut janin saat usia kehamilan di
bawah 20 minggu agak sulit dideteksi.
C. PENUTUP
26
DAFTAR PUSTAKA
http://atem.weblog.com/2008/12/Ultrasonografy-1.html
http://navy102.wordpress.com/2008/10/07/usg-ultra-sonography/
http://www.balipost.co.id/BaliPostcetak/2008/5/18/kel2.html
27