Anda di halaman 1dari 15

Clinical Science Session

INFEKSI HIDUNG LUAR

Oleh :

Vivid Adilyasena Putri 1740312084


Aulia Rahmi 1740312106

Pembimbing :

dr. Effy Huriyati, Sp.THT-KL(K) FICS

BAGIAN TELINGA HIDUNG TENGGOROK BEDAH KEPALA LEHER


RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
2018
Dokter Muda THT-KL Periode Mei – Juli 2018 1
RSUP Dr. M. Djamil Padang
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

Clinical Science Session

Infeksi Hidung Luar


Vivid Adilyasena Putri1, Aulia Rahmi2

Pendahuluan sinus kavernosus. Hal ini berkaitan dengan


Infeksi hidung luar merupakan infeksi yang mengenai bagian atau area
infeksi yang mengenai bagian kulit hidung. segitiga berbahaya terutama pada hidung.
Infeksi hidung luar dapat berupa Oleh karena itu, perlu pengetahuan tentang
vestibulitis, selulitis ataupun furunkel.1 diagnosis terhadap infeksi hidung luar
Infeksi pada hidung dapat berlangsung dengan membedakan manifestasi klinis
akut maupun kronis berdasarkan dari berbagai infeksi tersebut dan
perjalannya penyakitnya.2 Batasan waktu pemberian tatalaksana yang cepat dan
infeksi yang terjadi secara akut yaitu tepat.5
kurang dari 12 minggu dan kronik yaitu Tinjauan Pustaka
lebih dari 12 minggu.1 Anatomi Hidung
Infeksi hidung luar dapat disebabkan
Hidung bagian luar dibentuk oleh
oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri
kerangka tulang dan tulang rawan yang
nonspesifik, bakteri spesifik dan jamur.
dilapisi oleh kulit, jaringan ikat dan otot-
Infeksi hidung dapat disebabkan oleh satu
otot kecil yang berfungsi melebarkan atau
mikroorganisme atau lebih sehingga dapat
menyempitkan lubang hidung. Bagian dari
diklasifikasikan sebagai infeksi primer,
kavum nasi yang letaknya sesuai dengan
sekunder dan multipel.1 Infeksi pada
ala nasi tepat dibelakang nares anterior
hidung dapat mengenai kulit, kelenjar
disebut vestibulum. Vestibulum dilapisi
sebasea, folikel rambut hidung dan
oleh kulit dan terdapat banyak kelenjar
8
melibatkan jaringan subkutan.
sebasea dan rambut-rambut panjang yang
Infeksi hidung luar memiliki
disebut vibrise. Kavum nasi mempunyai
insidensi yang rendah. Namun, belum ada
empat dinding yaitu medial, lateral,
angka spesifik terhadap prevalensi infeksi
inferior dan superior.11,12
hidung luar. Infeksi hidung luar dapat
Pada dinding medial terdapat
mengenai anak-anak, remaja bahkan
septum nasi. Septum nasi membagi hidung
8
dewasa. Keadaan yang harus diwaspadai
menjadi 2 ruang yaitu kanan dan kiri.
dari infeksi hidung luar yaitu risiko
Septum nasi dibentuk oleh tulang dan
komplikasi potensial berupa trombosis
Dokter Muda THT-KL Periode Mei – Juli 2018 2
RSUP Dr. M. Djamil Padang
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
tulang rawan dan dilapisi oleh
perikondrium pada bagian tulang rawan
dan periosteum pada bagian tulang, dan
bagian luar dilapisi oleh mukosa hidung.11
Pada dinding lateral terdapat 4 buah
konka yaitu konka inferior yang paling
besar, kemudian konka media dan konka Gambar 2.1 Gambar anatomi hidung
superior yang lebih kecil, dan terdapat Perdarahan hidung
konka yang terkecil yaitu konka suprema. Pada bagian anterosuperior septum
Diantara konka-konka tersebut terdapat nasi dan dinding lateral memperoleh
rongga sempit yang disebut meatus perdarahan dari arteri ethmoidalis anterior
12
(inferior, medius dan superior). dan posterior yang merupakan cabang a.
Dinding inferior merupakan dasar oftalmika dari a. karotis interna, sedangkan
rongga hidung dan dibentuk ole hos bagian posteroinferior septum nasi
maksila dan os palatum, dinding superior memperoleh perdarahan dari arteri
hidung sangat sempti dan dibentuk oleh sfenopalatina dan arteri maksilaris interna.
lamina kribriformis yang memisahkan Pada bagian kaudal septum nasi terdapat
rongga tengkorak dari rongga hidung. pleksus Kiesselbach yang terletak tepat di
Lamina kribriformis adalah lempeng belakang vestibulum. Pleksus ini
tulang yang berasal dari os etmoid dan merupakan anastomosis dari arteri
berlubang-lubang tempat masuknya sfenopalatina, arteri etmoidalis anterior,
serabut saraf olfaktorius. Pada bagian arteri palatina mayor. Area ini paling
posterior dibentuk oleh os sfenoid.12 sering menjadi sumber perdarahan atau
epistaksis. 11
Vena-vena hidung mempunyai
nama yang sama dan berjalan
berdampingan dengan arteri. Vena di
vestibulum dan struktur luar hidung
bermuara pada vena oftalmika yang
berhubungan dengan sinus kavernosus.
Vena pada hidung tidak mempunyai katup,
sehingga vena-vena tersebut merupakan
Dokter Muda THT-KL Periode Mei – Juli 2018 3
RSUP Dr. M. Djamil Padang
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
faktor predisposisi untuk penyebaran Gambar 2.3 Gambar persarafan hidung
infeksi ke intracranial. 12 Vestibulitis
Definisi
Vestibulitis adalah infeksi pada kulit
vestibulum.1 Infeksi dapat disebabkan oleh
bakteri spesifik pada vestibulum hidung
yaitu Staphylococcus aureus yang
menyerang folikel pilosebasea.2
Vestibulitis hidung merupakan gangguan
jaringan sekitar vestibulum hidung, suatu
Gambar 2.2 Gambar perdarahan hidung lapisan di bagian paling depan cavum nasi.
Zona ini dibatasi oleh lapisan epitel
Persarafan hidung skuamosa bertingkat berkeratin dan folikel
Pada bagian anterosuperior hidung rambut yang sangat dalam dengan adanya
bagian dalam dipersarafi oleh n.etmoidalis flora normal Staphylococcus aureus yang
anterior dan posterior yang merupakan diperkirakan mencapai 20% dari
cabang dari n. nasosiliarin yang berasal keseluruhan flora normal pada daerah
dari n.oftalmikus. sedangkan rongga tersebut. Staphylococcus aureus dapat
hidung lainnya mendapat persarafan dari n. mengkontaminasi kulit dan unit
maksilaris melalui ganglion sfenopalatina. pilosebasea bersamaan dengan kerusakan
Dan juga bagian posterior, anteroinferior epitel yang diakibatkan oleh berbagai
septum nasi dan dinding lateral septum faktor seperti memencet hidung, cedera
nasi mendapatkan persarafan sensoris dari hidung, menghembuskan hidung terlalu
ganglion pterigopalatina. Ganglion kuat atau adanya infeksi virus herpes
sfenopalatina selain memberikan simpleks dan herpes zoster.3
persarafan sensoris, juga memberika
persarafan vasomotor atau otonom untuk Epidemiologi
mukosa hidung. 11,12 Vestibulitis hidung merupakan
penyakit yang sering terjadi pada anak-
anak maupun dewasa.3 Hasil penelitian di
daerah bagian utara India selama 2 tahun
melalui pengadaan 20 tempat pemeriksaan
kesehatan gratis menunjukkan 690 pasien
dengan keluhan telinga hidung tenggorok
Dokter Muda THT-KL Periode Mei – Juli 2018 4
RSUP Dr. M. Djamil Padang
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
dari 6404 pasien yang diperiksa. karena iritasi dari sekret rongga hidung
Berdasarkan keseluruhan penyakit telinga (pada rinore terus menerus), trauma
hidung tenggorok tersebut didapatkan berulang pada hidung saat diusap atau
angka kejadian vestibulitis hidung dibersihkan oleh pasien sendiri, tindakan
mencapai 2,1% pada anak dan 2,8% pada memencet hidung atau infeksi bakteri dan
dewasa.4 virus seperti herpes simpleks dan herpes
zoster.1,6 Faktor predisposisi lainnya yaitu
Etiologi dan Faktor Risiko deviasi septum ke dalam vestibulum,
Faktor risiko vestibulitis hidung yaitu dimana lapisan kulit kartilago septum
trauma pada hidung karena tindakan sangat tipis, sehingga dengan trauma yang
mengorek hidung, mencabut rambut ringan dapat mengalami peradangan.6
hidung, meniup hidung terlalu kuat atau Infeksi oleh bakteri penyebab
keadaan imunokompromais, dikaitkan vestibulitis yaitu Staphylococcus aureus
dengan diabetes mellitus ataupun terapi sebagai bakteri alami pada daerah kulit,
kortikosteroid. Hal ini dapat menjadi port mukosa, hidung dan usus besar, sehingga
d’ entry masuknya kuman penyebab dalam keadaan sistem imun normal bakteri
infeksi.1,5 Vestibulitis juga dapat terjadi tersebut tidak bersifat patogen. Manifestasi
karena iritasi dari sekret rongga hidung infeksi dapat muncul apabila sudah ada
(rinore kronik).1 Agen penyebab peradangan pada pintu masuk hidung
vestibulitis nasal berupa Staphylococcus (vestibulum) sebelumnya. Kerusakan pada
aureus, herpes simpleks dan herpes zoster. epitel lapisan pelindung dari vestibulum
Staphylococcus aureus merupakan flora nasi karena berbagai faktor pencetus dan
normal tubuh dan cenderung menjadi predisposisi yang telah dijelaskan,
patogen pada daerah vital serta penyebab menyebabkan infeksi dan peradangan serta
infeksi nosokomial dengan kontaminasi dapat berkembang menjadi infeksi ulserasi
klinis yang tinggi.3 Penyebab infeksi yang persisten.6 Vestibulitis juga dapat
nosokomial dapat berupa methicillin terjadi pada bagian luar hidung pada anak
sensitif S. aureus (MSSA) ataupun karena pelepasan sekret purulen.3 Keadaan
methicillin resisten S. aureus (MRSA).2,5 ini menyebabkan inflamasi mukosa akibat
hipersekresi sel goblet dan kelenjar
Patogenesis seromusinosa.1
Infeksi kulit pada vestibulum hidung Infeksi Staphylococcus aureus pada
dikenal sebagai nasal vestibulitis.6 folikel pilosebasea menyebabkan nyeri
Vestibulitis sering terjadi secara sekunder yang hebat dan area berindurasi. Area
Dokter Muda THT-KL Periode Mei – Juli 2018 5
RSUP Dr. M. Djamil Padang
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
indurasi tersebut dapat pecah spontan dan terasa berdenyut-denyut pada puncak
mengeluarkan sekret purulen (pus) setelah hidung, sensitif terhadap tekanan diikuti
4-5 hari. Kondisi ini menyebabkan nyeri kemerahan dan bengkak pada puncak
yang hebat karena kulit vestibulum sangat hidung, ala nasi dan area di atas bibir serta
erat kaitannya dengan kartilago di disebut dengan rudolf sign yaitu eritem
bawahnya, dengan adanya sedikit ruang pada nasal tip, lebih sering unilateral
untuk pembengkakan.2 dibanding bilateral. Gejala tambahan dapat
Vestibulitis harus ditatalaksana ditemukan demam, nyeri kepala, ataupun
secara tepat karena salah satu komplikasi malaise.6 Selain itu, tampak adanya area
potensial yang diakibatkan yaitu trombosis berindurasi pada vestibulum serta iritasi
sinus kavernosus melalui penyebaran ringan, fisura dan pustul.2 Luka kecil pada
infeksi retrograd sepanjang angular dan lubang hidung dapat menyebabkan jerawat
vena oftalmica superior. Sinus kavernosus di dasar rambut hidung dan kadang-kadang
terletak pada kedua sisi tulang sfenoid, kerak di sekitar lubang hidung.6
dimana sinus dipecah oleh trabekula
menjadi banyak ruang vena cavernosa
melalui nervus kranial III, IV, dua nervus
pertama saraf kranial V, saraf kranial VI
dan arteri karotis interna. Sistem ini
dihubungkan oleh vena tanpa katup yang
luas ke hidung, wajah yang berdekatan,
nasofaring, faring, orbita dan sinus
paranasal yang memungkinkan penyebaran Gambar 2.4 Vestibulitis dengan krusta di
infeksi retrograd melalui sistem ini.2 sekitar lubang hidung5

Manifestasi Klinis Diagnosis


Manifestasi klinis vestibulitis nasal Diagnosis vestibulitis dapat
berupa gejala yang ringan hingga gejala ditegakkan dari anamnesis dan
yang muncul akibat manipulasi melalui pemeriksaan fisik. Anamnesis dengan
gerakan memencet hidung yang adanya keluhan nyeri dan kaku pada
menyebabkan vestibulitis. Gejala dapat puncak hidung, nyeri terasa meningkat,
berupa nyeri dan kaku pada puncak hidung terasa berdenyut-denyut, sensitif terhadap
karena kulitnya teregang pada tekanan diikuti kemerahan dan bengkak
perikondrium, nyeri terasa meningkat, pada puncak hidung, ala nasi dan area di
Dokter Muda THT-KL Periode Mei – Juli 2018 6
RSUP Dr. M. Djamil Padang
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
atas bibir. Gejala tambahan dapat terhadap infeksi furunkel, perlu kombinasi
ditemukan demam, nyeri kepala, ataupun dengan antibiotik oral.6 Antibiotik oral
malaise.6 Adanya riwayat atau kebiasaan yang dapat diberikan yaitu dicloxacillin
memanipulasi hidung seperti mengorek (golongan penicillin) dapat diberikan
hidung, memotong rambut hidung, selama 1-2 minggu.3 Obat antiinflamasi
keadaan imunokompromais serta riwayat dapat membantu mengurangi gejala
rinore terus menerus.3 Pemeriksaan fisik peradangan dan bengkak. Kompres hangat
pada pasien didapatkan puncak hidung dapat membantu mengurangi penyebaran
kemerahan, bengkak, dan nyeri tekan. peradangan.6
Krusta kuning tebal pada bagian luar yang
melewati septum.5 Komplikasi
Komplikasi vestibulitis bisa sangat
Tatalaksana serius seperti selulitis, abses dan trombosis
Pemberian antibiotik krim untuk sinus cavernosus.6 Kemungkinan
mengatasi infeksi pada vestibulum hidung trombosis sinus cavernosus harus selalu
dapat diberikan selama infeksi masih dicurigai karena penyebaran infeksi dapat
terjadi.6 Pilihan obat topikal yang dapat terjadi secara retrograd melewati vena.2,6
diberikan yaitu mupirosin topikal 2 sampai Kondisi trombosis sinus cavernosus
3 kali sehari untuk vestibulitis nasal menimbulkan keadaan yang serius dengan
kronik,5 atau klortetrasiklin hidroklorida keluhan kebutaan bahkan kematian.
3% yang dioleskan pada daerah lesi di Awalnya keluhan pasien sakit kepala, nyeri
vestibulum serta petroleum jelly putih pada dan parestesi n. trigeminal diikuti
krusta dapat diberikan.2 neuropati nervus kranial lain sehingga
Tatalaksana terpenting adalah dapat terjadi oftalmoplegia. Keadaan ini
edukasi untuk tidak melakukan tindakan harus ditatalaksana dengan pemberian
manipulasi hidung karena penyebab antibiotik intravena dosis tinggi yang dapat
tersering vestibulitis berhubungan dengan mengurangi mortalitas.6
cedera dan tindakan manipulasi seperti
memencet hidung, mengorek-ngorek Selulitis
hidung, mencabut dan memotong bulu Definisi
hidung yang dapat mengiritasi kulit Selulitis merupakan infeksi pada
vestibulum serta menghembus hidung jaringan subkutan dan dermis bagian dalam
terlalu kuat. Tindakan manipulasi ini dengan gambaran eritem yang luas,
sangat dilarang. Jika terdapat kecurigaan bengkak dan teraba hangat. Selulitis dapat
Dokter Muda THT-KL Periode Mei – Juli 2018 7
RSUP Dr. M. Djamil Padang
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
mengenai berbagai bagian tubuh terutama adanya mikroorganisme komensal.
tungkai.7 Selulitis pada hidung seringkali Selulitis pada orang dewasa yang
mengenai puncak hidung dan batang imunokompeten biasanya disebabkan oleh
hidung. Selulitis dapat terjadi sebagai Streptococcus grup A (Streptococcus
akibat perluasan furunkel pada pyogenes) serta Staphylococcus aureus
vestibulum.1 namun tidak terlalu sering.7
Selulitis mid-facial dikaitkan dengan
Epidemiologi vestibulitis yang bertambah berat dan
Kejadian selulitis secara keseluruhan berhubungan dengan komplikasi
di Amerika Serikat mencapai 14,5 juta intrakranial. Suplai vaskuler ke mid-facial
kasus setiap tahunnya.7 Penelitian dikarakteristikkan dengan sistem vena
rekrospektif yang dilakukan oleh Lipzschit yang saling berhubungan dan tanpa katup
et al. pada 118 kasus nasal vestibulitis antara vena facialis dan angular serta vena
didapatkan kejadian selulitis mid-facial oftalmica superior dan sinus cavernosus.
bersamaan dengan vestibulitis nasal Vena facial juga berhubungan dengan
sebanyak 78,81%.5 sinus cavernosus melalui vena oftalmica
inferior dan pleksus pterygoid. Pada jalur
Etiologi dan Faktor Risiko ini, infeksi kulit mid-facial (area
Penyebab utama selulitis pada berbahaya) bisa berpotensi menyebarkan
hidung adalah bakteri Streptococcus dan infeksi secara intrakranial menyebabkan
Staphylococcus.1 Namun, sulit untuk trombosis sinus cavernosus.5
mengkultur selulitis sehingga bakteri
penyebab yang spesifik pada kebanyakan Manifestasi Klinis
kasus belum diketahui.7 Peradangan supuratif yang
menyerang subkutis ditandai dengan
Patogenesis peradangan lokal, infiltrat eritema berbatas
Selulitis disebabkan oleh infeksi tidak tegas disertai rasa nyeri tekan dan
subkutan dan dermis bagian dalam yang gejala prodromal.8 Gambaran klinis
terjadi saat patogen masuk ke dalam selulitis bersifat akut, nonspesifik,
dermis melalui kulit yang rusak atau menyebabkan edema dermis, dilatasi
adanya gangguan barrier kulit.5 Kolonisasi limfatik dan eritema bersifat difus disertai
organisme patogen pada permukaan kulit adanya infiltasi neutrofil berat di sekeliling
dicegah dengan adanya pH permukaan pembuluh darah. Selulitis diikuti dengan
tubuh rendah, suhu tubuh rendah dan tanda klasik inflamasi yaitu dolor (nyeri),
Dokter Muda THT-KL Periode Mei – Juli 2018 8
RSUP Dr. M. Djamil Padang
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
calor (hangat), rubor (eritema) dan tumor jalan sehingga ditakutkan muncul
(bengkak).7 komplikasi yang meningkatkan mortalitas.7

Gambar 2.5 Selulitis mid-facial5 Gambar 2.6 Algoritma tatalaksana selulitis


Diagnosis non-purulen7
Diagnosis dapat ditegakkan
berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan
fisik. Anamnesis dengan adanya keluhan
rasa nyeri dengan tanda peradangan lokal,
kemerahan pada kulit berbatas tidak tegas
dan gejala prodromal berupa demam,
menggigil, mual muntah dan malaise.8
Pemeriksaan ditemukan hidung bengkak, Gambar 2.7 Algoritma tatalaksana selulitis
berwarna kemerahan dan dirasakan sangat purulen7
nyeri.1

Furunkel
Tatalaksana Furunkel adalah infeksi pada
Penatalaksanaan selulitis hidung kelenjar sebasea atau folikel rambut hidung
dengan pemberian antibiotik sistemik dosis yang melibatkan jaringan subkutan. 9
tinggi.1 Kebanyakan kasus yang sulit
ditangani termasuk pengobatan yang gagal
atau adanya selulitis bersamaan dengan
abses, perlu rawat inap. Dalam beberapa
tahun terakhir, sejumlah kasus dengan
diagnosis nasal vestibulitis sebagai salah
satu faktor risiko selulitis hidung
mengalami kegagalan terapi dengan rawat Gambar 2.8 Gambar furunkel pada hidung
luar 13
Dokter Muda THT-KL Periode Mei – Juli 2018 9
RSUP Dr. M. Djamil Padang
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Etiologi dan faktor risiko medikamentosa. Penatalaksanaan non
Kuman penyebab furunkel yang medikamentosa pada furunkel adalah
paling sering yaitu Staphylococcus aureus. kompres hangat dan insisi jika telah
Faktor risiko terjadinya furunkel adalah ditemukannnya abses, tatalaksana
sosio ekonomi yang rendah, hygiene medikamentosa dapat diberikan antibiotik
personal yang buruk, rhinitis kronis karena topical (salep bacitrasin dan polimiksin B)
iritasi dari sekret rongga hidung dan dan antibiotik oral selama 7-10 hari
kebiasaan mengorek rhinitis bagian dalam (amoksisillin 3x500 mg/hari, sefaleksin
hidung. 9 4x250-500 mg/hari, atau eritomisin 4x250-
500 mg/hari). Selain itu perlu dilakukan
Epidemiologi edukasi kepada pasien yaitu menghindari
Insiden kejadian penyakit ini jarang kebiasaan mengorek-ngorek bagian dalam
terjadi dan belum terdapat data spesifik hidung. Tidak memencet atau melakukan
yang menunjukkan prevalensi furunkel. insisi pada furunkel dan selalu menjaga
Umumnya furunkel paling banyak terjadi kebersihan diri. 9
pada anak-anak, remaja sampai dewasa. 9
Komplikasi
Diagnosis Komplikasi yang dapat terjadi yaitu
Diagnosis dari furunkel yaitu dari :1,9
anamnesis dan pemeriksaan fisik. Dari 1. Penyebaran infeksi ke vena fasialis,
anamnesis dapat ditemukan keluhan bisul vena oftalmika, kemudian ke sinus
di dalam hidung yang disertai rasa nyeri kavernosus yang menyebabkan
dan perasaan tidak nyaman, kadang dapat tromboflebitis sinus kavernosus.
disertai gejala rhinitis. Pada pemeriksaan 2. Abses
fisik dari inspeksi pada lubang hidung akan 3. Vestibulitis
tampak furunkel, biasanya terdapat pada
lateral vestibulum nasi yang mempunyai Abses Septum
vibrissae (rambut hidung). Tanda khas Abses septum nasi adalah
yang dapat ditemukan pada furunkel yaitu terkumpulnya pus diantara tulang rawan
9,13
nodul merah, bengkak dan nyeri tekan. dengan mukoperikondrium atau tulang
septum dengan mukoperiosteum. Abses
Penatalaksanaan septum dapat terjadi karena trauma pada
Tatalaksana pada penyakit ini hidung yang menyebabkan timbulnya
terbagi dua yaitu non medikamentosa dan
Dokter Muda THT-KL Periode Mei – Juli 2018 10
RSUP Dr. M. Djamil Padang
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
hematom yang apabila terinfeksi akan komplikasi operasi hidung dan penyakit
menjadi abses.10,11 sistemik juga dapat menyebabkan abses
septum. Abses septum nasi selalu
didahului dengan hematom septum yang
terinfeksi. Berdasarkan kultur dari abses
septum nasi staphylococcus aureus
merupakan organisme yang paling sering
ditemukann, begitu pula Streptococcus
pneumoniae, streptococcus milleri,
Gambar 2.9 Gambar abses septum bilateral
Streptococcus viridians, Staphylococcus
11
epidermis, Haemophillus influenza dan
Epidemiologi
kuman anaerob juga ditemukan pada abses
Kasus yang jarang terjadi.
septum nasi. 10
Berdasarkan penelitian di Rumah Sakit
M.Djamil padang didapatkan 3 kasus abses
Patogenesis
septum dalam waktu 2 tahun terkahir.
Trauma pada septum nasi
Abses septum sering terjadi pada usia
menyebabkan robeknya pembuluh darah
dibawah 15 tahun kemudian diikuti usia
yang berbatasan dengan tulang rawan
16-31 tahun dan jarang ditemukan pada
septum nasi sehinggga darah akan
usia lanjut. Laki-laki lebih sering
terkumpul pada ruang di antara tulang
didapatkan daripada wanita karena
rawan dan mukoperikondirum yang
dihubungkan dengan agresivitas dan
menyebabkan terbentuknya hematom.
aktivitas yang dilakukan. 10
Hematom yang terjadi akan memisahkan
tulang rawan dari mukoperikondirum
Etiologi
sehingga aliran darah untuk jaringan tulang
Penyebab paling sering adalah
rawan terputus dan terjadilah neksrosis.
trauma hidung akibat lecelakaan,
Tulang rawan yang tidak mendapatkan
perkelahian, olah raga, atau trauma yang
aliran darah masih dapat bertahan selama 3
ringan dan tidak dirasakan penderita
hari, setelah itu kondrosit akan mati dan
seperti mengorek kotoran hidung atau
resorpsi tulang rawan akan terjadi.
mencabut bulu hidung. Abses septum juga
Keadaan ini apabila tidak segera
dapat terjadi secara spontan pada pasien
ditanggulangi, maka tulang septum nasi
sindrom imunidefisiensi didapat. Furunkel
dan triangular kartilago dapat terlibat dan
intranasal, peradangan sinus, akibat
terjadi perforasi septum kemudian
Dokter Muda THT-KL Periode Mei – Juli 2018 11
RSUP Dr. M. Djamil Padang
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
terbentuklah jaringa parut dan hilangnya setelah trauma terutama pada dewasa muda
penyangga pada 2/3 kaudal septum nasi dan anak-anak. Perlu ditanyakan juga
sehingga terjadi hidung pelana, retraksi riwayat operasi hidung sebelumnya, gejala
kolumella, dan pelebaran dasar hidung.10 peradangan hidung dan sinu paranasal,
Pada keadaan fraktur tulang rawan, furunkel intra nasal, penyakit gigi dan
darah akan mengalir ke sisi kontralateral penyakit sistemik. 10,11
dan terbentuklah hematom septum Gejala yang dapat ditemukan
bilateral. Pada keadaan yang tidak steril adalah hidung tersumbat yang progresif
pada bagian anterior hidung, hematom disertai nyeri terutama di daerah dorsum
yang terjadi dapat terinfeksi dan berubah nasi di puncak hidung. Kemudian juga
menjadi abses septum nasi yang didapatkan keluhan demam dan sakit
mempercepat resorpsi tulang rawan yang kepala. 10,11
nekrotik. 10 Pada pemeriksaan fisik, dari
Hematom yang sembuh dengan inspeksi pada trauma hidung dapat
terapi antibiotik akan terbentuk jaringan ditemukan kelainan eskoriasi, laserasi
ikat sehingga terjadi penebalan jaringan kulit, epistaksis, deformitas hidung, edema
septum nasi yang nantinya akan dan ekimosis. pada pemeriksaan dengan
menyebabkan obstruksi jalan nafas dan speculum hidung akan tampak
retraksi sehingga menimbulkan kontraktur pembengkakan septum berbentuk bulat
septum nasi. Keadaan ini bila terjadi pada dengan permukaan licin pada kedua sisi.
anak-anak akan mempengaruhi Pemeriksaan rinoskopi anterior akan
pertumbuhan 2/3 bagian wajah yang tampak pembengkakan unilateral ataupun
nantinya akan menyebabkan hypoplasia bilateral di belakang kolumella meluas ke
maksila. Infeski pada septum juga dapat posterior dengan jarak yang bervariasi.
masuk kedalam sinus kavernosus dan Hematom dapat dicurigai dengan adanya
terjadilah thrombosis dan atau meningitis. perubahan warna menjadi kemerahan atau
10
kebiruan pada daerah septum nasi yang
bengkak. Pada palpasi dengan
Diagnosis menggunakan forsep bayonet atau
Diagnosis ditegakkkan berdasarkan aplikator kapas dapat ditemukan fluktuasi
anamnesis dan pemeriksaan fisik. dan nyeri tekan. Diagnosis pasti dengan
Kebanyakan abses septum terdapat riwayat dilakukannya aspirasi pada daerah yang
trauma yang tidak disadari oleh penderita. paling fluktuasi dan didapatkan pus pada
Abses septum sering terjadi 24-48 jam
Dokter Muda THT-KL Periode Mei – Juli 2018 12
RSUP Dr. M. Djamil Padang
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
abses septum nasi dan keluarnya darah dari lebih besar dan mencegah obstruksi nasal
hematom septum nasi. 10,11 akibat deformitas. 10
Pada pemeriksaan laboratorium
darah dapat ditemukan leukositosis dan Komplikasi
pemeriksaan foto rontgen sinus parasanasal Komplikasi yang dapat terjadi
atau CT scan dilakukan untuk mencari berupa deformitas dan gangguan fungsi
etiologi ataupun komplikasi yang terjadi. 10 hidung, kemudian apabila abses yang
terjadi mengalami penjalaran infeksi ke
Penatalaksanaan intrakranial maka dapat terjadi meningitis,
Penatalaaksaan abses yang abses otak dan empyema subaraknoid.
dianjurkan adalah drainase, antibiotic penjalaran intracranial dapat melalui
parenteral dan rekonstruksi defek septum. berbagai jalan dan penjalaran infeksi ke
Insisi dan drainase dapat dilakukan dalam organ sekitar hidung dapat melalui saluran
anestesi lokal atau anestesi umum. limfe dan selubung saraf olfaktorius
Sebelum dilakukan insisi, terlebih dahulu sehingga terjadi infeksi ke orbita dan sinus
dilakukan aspirasi abses dan dikirim ke paranasal. 10
laboratorium untuk pemeriksaan kultur dan
tes sensitifitas. Insisi dilakukan 2 mm dari Kesimpulan
kaudal kartilago yaitu perbatasan antara Infeksi hidung luar merupakan
kulit dan mukosa (hemitransfiksi) atau infeksi yang mengenai bagian kulit hidung.
caudal septal incision (CSI) pada daerah Infeksi hidung luar dapat berupa
sisi kiri septum nasi. Kemudian dilakukan vestibulitis, selulitis ataupun furunkel.
pemasangan tampon anterior dan Infeksi hidung lain dapat juga terjadi abses
pemasangan salir untuk mencegah septum. Infeksi pada hidung dapat
rekurensi. Pada keadaan abses bilateral mengenai kulit, kelenjar sebasea, folikel
atau nekrosis dari tulang rawan septum rambut hidung dan melibatkan jaringan
nasi dilakukan eksplorasi dan rekonstruksi subkutan sekitarnya.
septum nasi dengan pemasangan implant Kuman penyebab terjadinya infeksi
tulang rawan. 10 pada hidung dapat berupa virus, bakteri
Tujuan dilakukannya rekonstruksi nonspesifik, bakteri spesifik dan jamur.
adalah untuk menyangga dorsum nasi, Infeksi hidung dapat disebabkan oleh satu
memelihara keutuhan dan ketebalan mikroorganisme atau lebih sehingga dapat
septum, mencegah perforasi septum yang diklasifikasikan sebagai infeksi primer,
sekunder dan multipel.
Dokter Muda THT-KL Periode Mei – Juli 2018 13
RSUP Dr. M. Djamil Padang
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Infeksi pada hidung dapat management of major microbial
ditegakkan melalui anamnesis, pemerikaan infection in upper sensory organs of
fisik dan penunjang. Penatalaksaan pada the body. International journal of
infeksi pada hidung pada umumnya dapat pharmaceutical sciences review and
diberikan antibiotik topical maupun oral research. 2018: 48 (1); 47-8.
dan ditambah penatalaksanaan sesuai 4. Nanda MS, Bhalke ST. Epidemiology
gejala yang ditimbulkan. of otorhinolaryngology disease seen in
Komplikasi pada infeksi hidung ini health camps in rural backward areas
dapat terjadi akibat kurang adekuat nya of Himachal Pradesh. Otolaryngology
tatalaksana, kurang tepay atau online journal. 2016.
terlambatnya diagnosis dari penyakit. 5. Lipschitz N, Yakirevitch A, Sagiv D,
Keadaan yang harus diwaspadai dari Migirov L, Talmi YP, Wolf M, Alon
infeksi hidung luar yaitu risiko komplikasi EE. Nasal vestibulitis: etiology, risk
potensial berupa trombosis sinus factor and clinical characteristic, a
kavernosus. Hal ini berkaitan dengan retrospective study of 118 cases.
infeksi yang mengenai bagian atau area Diagnostic microbiology and
segitiga berbahaya terutama pada hidung. infectious diseases. 2016: 1-15.
6. Surya H. Presentasi kasus nasal
Daftar Pustaka vestibulitis. Bagian ilmu kesehatan
1. Wardani RS, Mangunkusumo E. THT-KL FK UGM/ RSUP Dr.
Infeksi Hidung. Dalam: Soepardi EA, Sardjito Yogyakarta. 2016.
Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti 7. Raff AB, Kroshinsky D. Review
RD. Buku ajar ilmu kesehatan telinga cellulitis. Journal american medical
hidung tenggorok kepala-leher. education. 2016: 325-37.
Jakarta: Badan penerbit fakultas 8. IDI. Panduan praktik klinis bagi
kedokteran Universitas Indonesia. dokter di kesehatan pelayanan primer.
2014. Edisi 7. 116-17. Kemenkes RI. Edisi revisi. 2014: 404-
2. Lund VJ. Acute and chronic nasal 5; 455.
disorders. Dalam: Snow JB, Ballenger 9. IDI. Panduan praktik klinis bagi
JJ. Ballenger’s otorhinolaryngology dokter di kesehatan pelayanan primer.
head and neck surgery. Hamilton: BC Kemenkes RI. Edisi revisi. 2014: 404-
Decken. 2003. Edisi 6. 746-47. 405.
3. Tulshi C, Vipin S, Gagandeep S, 10. Budiman BJ, Prijadi J. Diagnosis dan
Divyansh G, Pandurangan. Causes and penatalaksanaan abses septum nasi.
Dokter Muda THT-KL Periode Mei – Juli 2018 14
RSUP Dr. M. Djamil Padang
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Bagian Telinga Hidung Tenggorok
Bedah Kepala Leher. Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas.
2010.
11. Nizar NW, Mangunkusumo E.
Kelainan septum. Dalam: Soepardi
EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti
RD. Buku ajar ilmu kesehatan telinga
hidung tenggorok kepala-leher.
Jakarta: Badan penerbit fakultas
kedokteran Universitas Indonesia.
2014. Edisi 7. 104-105.
12. Soetjipto D, Mangunkusumo E,
Wardani RS. Hidung. Dalam:
Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin
J, Restuti RD. Buku ajar ilmu
kesehatan telinga hidung tenggorok
kepala-leher. Jakarta: Badan penerbit
fakultas kedokteran Universitas
Indonesia. 2014. Edisi 7. 96-98.
13. Budiman BJ, Irfandy D, Huriyati E,
Lestari DY. Trombosis sinus
kavernosus akibat komplikasi
furunkulosis hidung. Jurnal Kesehatan
Andalas. 2017. 6(1) : 231-238

Anda mungkin juga menyukai