Oleh :
Pembimbing :
Furunkel
Tatalaksana Furunkel adalah infeksi pada
Penatalaksanaan selulitis hidung kelenjar sebasea atau folikel rambut hidung
dengan pemberian antibiotik sistemik dosis yang melibatkan jaringan subkutan. 9
tinggi.1 Kebanyakan kasus yang sulit
ditangani termasuk pengobatan yang gagal
atau adanya selulitis bersamaan dengan
abses, perlu rawat inap. Dalam beberapa
tahun terakhir, sejumlah kasus dengan
diagnosis nasal vestibulitis sebagai salah
satu faktor risiko selulitis hidung
mengalami kegagalan terapi dengan rawat Gambar 2.8 Gambar furunkel pada hidung
luar 13
Dokter Muda THT-KL Periode Mei – Juli 2018 9
RSUP Dr. M. Djamil Padang
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Etiologi dan faktor risiko medikamentosa. Penatalaksanaan non
Kuman penyebab furunkel yang medikamentosa pada furunkel adalah
paling sering yaitu Staphylococcus aureus. kompres hangat dan insisi jika telah
Faktor risiko terjadinya furunkel adalah ditemukannnya abses, tatalaksana
sosio ekonomi yang rendah, hygiene medikamentosa dapat diberikan antibiotik
personal yang buruk, rhinitis kronis karena topical (salep bacitrasin dan polimiksin B)
iritasi dari sekret rongga hidung dan dan antibiotik oral selama 7-10 hari
kebiasaan mengorek rhinitis bagian dalam (amoksisillin 3x500 mg/hari, sefaleksin
hidung. 9 4x250-500 mg/hari, atau eritomisin 4x250-
500 mg/hari). Selain itu perlu dilakukan
Epidemiologi edukasi kepada pasien yaitu menghindari
Insiden kejadian penyakit ini jarang kebiasaan mengorek-ngorek bagian dalam
terjadi dan belum terdapat data spesifik hidung. Tidak memencet atau melakukan
yang menunjukkan prevalensi furunkel. insisi pada furunkel dan selalu menjaga
Umumnya furunkel paling banyak terjadi kebersihan diri. 9
pada anak-anak, remaja sampai dewasa. 9
Komplikasi
Diagnosis Komplikasi yang dapat terjadi yaitu
Diagnosis dari furunkel yaitu dari :1,9
anamnesis dan pemeriksaan fisik. Dari 1. Penyebaran infeksi ke vena fasialis,
anamnesis dapat ditemukan keluhan bisul vena oftalmika, kemudian ke sinus
di dalam hidung yang disertai rasa nyeri kavernosus yang menyebabkan
dan perasaan tidak nyaman, kadang dapat tromboflebitis sinus kavernosus.
disertai gejala rhinitis. Pada pemeriksaan 2. Abses
fisik dari inspeksi pada lubang hidung akan 3. Vestibulitis
tampak furunkel, biasanya terdapat pada
lateral vestibulum nasi yang mempunyai Abses Septum
vibrissae (rambut hidung). Tanda khas Abses septum nasi adalah
yang dapat ditemukan pada furunkel yaitu terkumpulnya pus diantara tulang rawan
9,13
nodul merah, bengkak dan nyeri tekan. dengan mukoperikondrium atau tulang
septum dengan mukoperiosteum. Abses
Penatalaksanaan septum dapat terjadi karena trauma pada
Tatalaksana pada penyakit ini hidung yang menyebabkan timbulnya
terbagi dua yaitu non medikamentosa dan
Dokter Muda THT-KL Periode Mei – Juli 2018 10
RSUP Dr. M. Djamil Padang
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
hematom yang apabila terinfeksi akan komplikasi operasi hidung dan penyakit
menjadi abses.10,11 sistemik juga dapat menyebabkan abses
septum. Abses septum nasi selalu
didahului dengan hematom septum yang
terinfeksi. Berdasarkan kultur dari abses
septum nasi staphylococcus aureus
merupakan organisme yang paling sering
ditemukann, begitu pula Streptococcus
pneumoniae, streptococcus milleri,
Gambar 2.9 Gambar abses septum bilateral
Streptococcus viridians, Staphylococcus
11
epidermis, Haemophillus influenza dan
Epidemiologi
kuman anaerob juga ditemukan pada abses
Kasus yang jarang terjadi.
septum nasi. 10
Berdasarkan penelitian di Rumah Sakit
M.Djamil padang didapatkan 3 kasus abses
Patogenesis
septum dalam waktu 2 tahun terkahir.
Trauma pada septum nasi
Abses septum sering terjadi pada usia
menyebabkan robeknya pembuluh darah
dibawah 15 tahun kemudian diikuti usia
yang berbatasan dengan tulang rawan
16-31 tahun dan jarang ditemukan pada
septum nasi sehinggga darah akan
usia lanjut. Laki-laki lebih sering
terkumpul pada ruang di antara tulang
didapatkan daripada wanita karena
rawan dan mukoperikondirum yang
dihubungkan dengan agresivitas dan
menyebabkan terbentuknya hematom.
aktivitas yang dilakukan. 10
Hematom yang terjadi akan memisahkan
tulang rawan dari mukoperikondirum
Etiologi
sehingga aliran darah untuk jaringan tulang
Penyebab paling sering adalah
rawan terputus dan terjadilah neksrosis.
trauma hidung akibat lecelakaan,
Tulang rawan yang tidak mendapatkan
perkelahian, olah raga, atau trauma yang
aliran darah masih dapat bertahan selama 3
ringan dan tidak dirasakan penderita
hari, setelah itu kondrosit akan mati dan
seperti mengorek kotoran hidung atau
resorpsi tulang rawan akan terjadi.
mencabut bulu hidung. Abses septum juga
Keadaan ini apabila tidak segera
dapat terjadi secara spontan pada pasien
ditanggulangi, maka tulang septum nasi
sindrom imunidefisiensi didapat. Furunkel
dan triangular kartilago dapat terlibat dan
intranasal, peradangan sinus, akibat
terjadi perforasi septum kemudian
Dokter Muda THT-KL Periode Mei – Juli 2018 11
RSUP Dr. M. Djamil Padang
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
terbentuklah jaringa parut dan hilangnya setelah trauma terutama pada dewasa muda
penyangga pada 2/3 kaudal septum nasi dan anak-anak. Perlu ditanyakan juga
sehingga terjadi hidung pelana, retraksi riwayat operasi hidung sebelumnya, gejala
kolumella, dan pelebaran dasar hidung.10 peradangan hidung dan sinu paranasal,
Pada keadaan fraktur tulang rawan, furunkel intra nasal, penyakit gigi dan
darah akan mengalir ke sisi kontralateral penyakit sistemik. 10,11
dan terbentuklah hematom septum Gejala yang dapat ditemukan
bilateral. Pada keadaan yang tidak steril adalah hidung tersumbat yang progresif
pada bagian anterior hidung, hematom disertai nyeri terutama di daerah dorsum
yang terjadi dapat terinfeksi dan berubah nasi di puncak hidung. Kemudian juga
menjadi abses septum nasi yang didapatkan keluhan demam dan sakit
mempercepat resorpsi tulang rawan yang kepala. 10,11
nekrotik. 10 Pada pemeriksaan fisik, dari
Hematom yang sembuh dengan inspeksi pada trauma hidung dapat
terapi antibiotik akan terbentuk jaringan ditemukan kelainan eskoriasi, laserasi
ikat sehingga terjadi penebalan jaringan kulit, epistaksis, deformitas hidung, edema
septum nasi yang nantinya akan dan ekimosis. pada pemeriksaan dengan
menyebabkan obstruksi jalan nafas dan speculum hidung akan tampak
retraksi sehingga menimbulkan kontraktur pembengkakan septum berbentuk bulat
septum nasi. Keadaan ini bila terjadi pada dengan permukaan licin pada kedua sisi.
anak-anak akan mempengaruhi Pemeriksaan rinoskopi anterior akan
pertumbuhan 2/3 bagian wajah yang tampak pembengkakan unilateral ataupun
nantinya akan menyebabkan hypoplasia bilateral di belakang kolumella meluas ke
maksila. Infeski pada septum juga dapat posterior dengan jarak yang bervariasi.
masuk kedalam sinus kavernosus dan Hematom dapat dicurigai dengan adanya
terjadilah thrombosis dan atau meningitis. perubahan warna menjadi kemerahan atau
10
kebiruan pada daerah septum nasi yang
bengkak. Pada palpasi dengan
Diagnosis menggunakan forsep bayonet atau
Diagnosis ditegakkkan berdasarkan aplikator kapas dapat ditemukan fluktuasi
anamnesis dan pemeriksaan fisik. dan nyeri tekan. Diagnosis pasti dengan
Kebanyakan abses septum terdapat riwayat dilakukannya aspirasi pada daerah yang
trauma yang tidak disadari oleh penderita. paling fluktuasi dan didapatkan pus pada
Abses septum sering terjadi 24-48 jam
Dokter Muda THT-KL Periode Mei – Juli 2018 12
RSUP Dr. M. Djamil Padang
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
abses septum nasi dan keluarnya darah dari lebih besar dan mencegah obstruksi nasal
hematom septum nasi. 10,11 akibat deformitas. 10
Pada pemeriksaan laboratorium
darah dapat ditemukan leukositosis dan Komplikasi
pemeriksaan foto rontgen sinus parasanasal Komplikasi yang dapat terjadi
atau CT scan dilakukan untuk mencari berupa deformitas dan gangguan fungsi
etiologi ataupun komplikasi yang terjadi. 10 hidung, kemudian apabila abses yang
terjadi mengalami penjalaran infeksi ke
Penatalaksanaan intrakranial maka dapat terjadi meningitis,
Penatalaaksaan abses yang abses otak dan empyema subaraknoid.
dianjurkan adalah drainase, antibiotic penjalaran intracranial dapat melalui
parenteral dan rekonstruksi defek septum. berbagai jalan dan penjalaran infeksi ke
Insisi dan drainase dapat dilakukan dalam organ sekitar hidung dapat melalui saluran
anestesi lokal atau anestesi umum. limfe dan selubung saraf olfaktorius
Sebelum dilakukan insisi, terlebih dahulu sehingga terjadi infeksi ke orbita dan sinus
dilakukan aspirasi abses dan dikirim ke paranasal. 10
laboratorium untuk pemeriksaan kultur dan
tes sensitifitas. Insisi dilakukan 2 mm dari Kesimpulan
kaudal kartilago yaitu perbatasan antara Infeksi hidung luar merupakan
kulit dan mukosa (hemitransfiksi) atau infeksi yang mengenai bagian kulit hidung.
caudal septal incision (CSI) pada daerah Infeksi hidung luar dapat berupa
sisi kiri septum nasi. Kemudian dilakukan vestibulitis, selulitis ataupun furunkel.
pemasangan tampon anterior dan Infeksi hidung lain dapat juga terjadi abses
pemasangan salir untuk mencegah septum. Infeksi pada hidung dapat
rekurensi. Pada keadaan abses bilateral mengenai kulit, kelenjar sebasea, folikel
atau nekrosis dari tulang rawan septum rambut hidung dan melibatkan jaringan
nasi dilakukan eksplorasi dan rekonstruksi subkutan sekitarnya.
septum nasi dengan pemasangan implant Kuman penyebab terjadinya infeksi
tulang rawan. 10 pada hidung dapat berupa virus, bakteri
Tujuan dilakukannya rekonstruksi nonspesifik, bakteri spesifik dan jamur.
adalah untuk menyangga dorsum nasi, Infeksi hidung dapat disebabkan oleh satu
memelihara keutuhan dan ketebalan mikroorganisme atau lebih sehingga dapat
septum, mencegah perforasi septum yang diklasifikasikan sebagai infeksi primer,
sekunder dan multipel.
Dokter Muda THT-KL Periode Mei – Juli 2018 13
RSUP Dr. M. Djamil Padang
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Infeksi pada hidung dapat management of major microbial
ditegakkan melalui anamnesis, pemerikaan infection in upper sensory organs of
fisik dan penunjang. Penatalaksaan pada the body. International journal of
infeksi pada hidung pada umumnya dapat pharmaceutical sciences review and
diberikan antibiotik topical maupun oral research. 2018: 48 (1); 47-8.
dan ditambah penatalaksanaan sesuai 4. Nanda MS, Bhalke ST. Epidemiology
gejala yang ditimbulkan. of otorhinolaryngology disease seen in
Komplikasi pada infeksi hidung ini health camps in rural backward areas
dapat terjadi akibat kurang adekuat nya of Himachal Pradesh. Otolaryngology
tatalaksana, kurang tepay atau online journal. 2016.
terlambatnya diagnosis dari penyakit. 5. Lipschitz N, Yakirevitch A, Sagiv D,
Keadaan yang harus diwaspadai dari Migirov L, Talmi YP, Wolf M, Alon
infeksi hidung luar yaitu risiko komplikasi EE. Nasal vestibulitis: etiology, risk
potensial berupa trombosis sinus factor and clinical characteristic, a
kavernosus. Hal ini berkaitan dengan retrospective study of 118 cases.
infeksi yang mengenai bagian atau area Diagnostic microbiology and
segitiga berbahaya terutama pada hidung. infectious diseases. 2016: 1-15.
6. Surya H. Presentasi kasus nasal
Daftar Pustaka vestibulitis. Bagian ilmu kesehatan
1. Wardani RS, Mangunkusumo E. THT-KL FK UGM/ RSUP Dr.
Infeksi Hidung. Dalam: Soepardi EA, Sardjito Yogyakarta. 2016.
Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti 7. Raff AB, Kroshinsky D. Review
RD. Buku ajar ilmu kesehatan telinga cellulitis. Journal american medical
hidung tenggorok kepala-leher. education. 2016: 325-37.
Jakarta: Badan penerbit fakultas 8. IDI. Panduan praktik klinis bagi
kedokteran Universitas Indonesia. dokter di kesehatan pelayanan primer.
2014. Edisi 7. 116-17. Kemenkes RI. Edisi revisi. 2014: 404-
2. Lund VJ. Acute and chronic nasal 5; 455.
disorders. Dalam: Snow JB, Ballenger 9. IDI. Panduan praktik klinis bagi
JJ. Ballenger’s otorhinolaryngology dokter di kesehatan pelayanan primer.
head and neck surgery. Hamilton: BC Kemenkes RI. Edisi revisi. 2014: 404-
Decken. 2003. Edisi 6. 746-47. 405.
3. Tulshi C, Vipin S, Gagandeep S, 10. Budiman BJ, Prijadi J. Diagnosis dan
Divyansh G, Pandurangan. Causes and penatalaksanaan abses septum nasi.
Dokter Muda THT-KL Periode Mei – Juli 2018 14
RSUP Dr. M. Djamil Padang
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Bagian Telinga Hidung Tenggorok
Bedah Kepala Leher. Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas.
2010.
11. Nizar NW, Mangunkusumo E.
Kelainan septum. Dalam: Soepardi
EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti
RD. Buku ajar ilmu kesehatan telinga
hidung tenggorok kepala-leher.
Jakarta: Badan penerbit fakultas
kedokteran Universitas Indonesia.
2014. Edisi 7. 104-105.
12. Soetjipto D, Mangunkusumo E,
Wardani RS. Hidung. Dalam:
Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin
J, Restuti RD. Buku ajar ilmu
kesehatan telinga hidung tenggorok
kepala-leher. Jakarta: Badan penerbit
fakultas kedokteran Universitas
Indonesia. 2014. Edisi 7. 96-98.
13. Budiman BJ, Irfandy D, Huriyati E,
Lestari DY. Trombosis sinus
kavernosus akibat komplikasi
furunkulosis hidung. Jurnal Kesehatan
Andalas. 2017. 6(1) : 231-238