2 MINGGU 5 Kelompok 26 D
SKENARIO
TERMINOLOGI
1. DOA : Death on arrival = Kondisi pasien atau korban yang ditemukan
telah meninggal secara klinis ketika datangnya petugas .
RUMUSAN MASALAH
1. Mengapa perlu dilakukan visum pada perempuan muda yang diperkosa
beberapa orang sejak dua hari yang lalu?
2. Bagaimmana pemeriksaan yang dilakukan pada perempuan tersebut?
3. Bagaimana pemeriksaan pada kasus pembunuhan?
4. Bagaimana cara membedakan apakah akibat bunuh diri atau pembunuhan?
5. Bagaimana menentukan kasus kematian akibat minum racun?
6. Mengapa perlu dilakukan laparotomi pada kasus tersebut?
7. Bagaimana identifikasi pada korban akibat tenggelam?
8. Bagaimana penangganan pada korban meninggal sebelum dilayani?
9. Bagaimana suatu keadaan dikatakan status doa dan syarat mengeluarkan surat
keterangan kematian?
10. Apa saja pemeriksaan yang dilakukan pada pasien dengan status doa?
11. Bagaiman tanda-tanda kematian yang tidak wajar?
12. Bagaimana dasar hukum tentang penggalian kuburan kembali untuk identifikasi
ulang?
13. Bagaimana identifikasi jenazah melalui DNA?
BRAIN STORMING
Mengapa perlu dilakukan visum pada perempuan muda yang diperkosa beberapa
orang sejak dua hari yang lalu?
Visum merupakan surat perintah untuk melakukan penyelidikan terhadap jenazah
maupun orang hidup . Sesuai dengan KUHP 285 , jika terdapat pelanggaran maka
harus ditindaklanjuti secara hukum.
Dokter menentukan :
•tanda-tanda persetubuhan ( penetrasi penis kedalam vagina dan oral dan ejakulasi
atau adanya air mani didalam vagina atau anus)
•Tanda-tanda kekerasan(pingsan atau ketidakberdayaan saat ditemukan) ; pengaruh
obat,penyakit,alkohol,narkotik
BAGAIMMANA PEMERIKSAAN YANG DILAKUKAN PADA
PEREMPUAN TERSEBUT?
- Identitas
- Kronologis
- Pemeriksaan fisik
- Tanda tanda kekerasan ( lebam dan luka)
- Genital ( lebam,luka,swab cairan,letak dan arah)
- Anal ( luka,lecet,swab cairan mani)
- Riwayat haid
BAGAIMANA PEMERIKSAAN PADA KASUS
PEMBUNUHAN?
Aspek-aspek klinik pada korban hidup:
- anamnesis ( kronologis,waktu)
- Pemfis ( deskripsikan dan hitung luka)
- Luka : - ( tumpul;memar,lecet terbuka, tajam; tepi rata/tidak)
BAGAIMANA CARA MEMBEDAKAN APAKAH AKIBAT
BUNUH DIRI ATAU PEMBUNUHAN?
Ditentukan melalui penyelidikan pihak berwajib dan dokter hanya mencari tanda
tanda ditubuh korban
BAGAIMANA MENENTUKAN KASUS KEMATIAN AKIBAT
MINUM RACUN?
2 kategori:
1. Sebab kematian ( sianida,CO)
2. Rekontruksi ( kecelakaan, pembunuhan, bunuh diri)
Pemeriksaan:
-Bau yg keluar dari hidung dan mulut
-warna lebam mayat
-tanda korosif
Bercak dipakaian
Cairan dalam lambung
Pemfis
Lab
MENGAPA PERLU DILAKUKAN LAPAROTOMI PADA
KASUS TERSEBUT?
- Diagnostik : Cedera organ dalam ,cairan dalam rongga tubuh, dalamnya tusukan
Identifikasi :
-Luar jenazah ( basah, busa dari hidung/mulut,kulit keriput,kaku pada bagian tubuh terakhir
digunakan)
-dalam jenazah ( saluran pernapasan, GIT)
- Cairan jenazah
BAGAIMANA SUATU KEADAAN DIKATAKAN STATUS
DOA DAN SYARAT MENGELUARKAN SURAT
KETERANGAN KEMATIAN?
Klasifikasi doa :
- Kematian dalam perawatan medis
- Kematian tidak wajar
Unsur korban:
harus orang perempuan
bukan istri dari pelaku
Tanda langsung:
robeknya selaput dara akibat penetrasi penis.
Lecet atau memar akibat gesekan-gesekan penis
Adanya sperma akibat ejakulasi
Tanda tidak langsung
terjadinya kehamilan
terjadinya penularan penyakit kelamin
TANDA-TANDA KEKERASAN
Kekerasan adalah tindakan pelaku yang bersifat fisik yang dilakukan dalam rangka
memaksa korban agar dapat disetubuhi. Termasuk kekerasan di sini adalah
penggunaan obat-obatan yang dapat mengakibatkan korban tidak sadar.
Pertama yang perlu dicatat adalah:
Waktu dan nama polisi yang mengantarkan korban/tertuduh ke
dokter di rumah sakit dengan permintaan visum et repertum.
Nama bidan atau perawat yang membantu dokter.
Waktu dan tempat dilakukan pemeriksaan.
Korban/tertuduh harus menandatangani formulir bersedia
diperiksa.
Anamnesis meliputi:
Nama, umur, tanggal lahir, pekerjaan.
Status perkawinan: belum kawin, kawin, cerai.
Tanggal haid terakhir, hamil
Persetubuhan sebelum kejadian: belum pernah/pernah
Terakhir tanggal, pukul, pakai kondom.
Obat kontrasepsi: ya/tidak, macam:
Obat lain : ya/tidak, macam:
Minuman keras: macam: , berapa banyak:, waktunya:
Anamnesis mengenai kejadian:
Kapan kejahatan terjadi.
Kapan melapor kepada polisi.
Di mana terjadi kejahatan ini, lukisan mengenai TKP.
Apa yang dilakukan tertuduh dari awal sampai terjadi persetubuhan.
Adakah tertuduh melakukan kekerasan
Adakah ancaman kekerasan dari tertuduh. Caranya:
Apakah korban pingsan. Mengadakan perlawanan.
Berteriak minta tolong. Apakah terjadi persetubuhan.
Seluruh penis masuk dalam vagina. Ada mani keluar dari vulva.
Waktu penetrasi berasa nyeri. Sudah buang air kecil, cebok, mandi, ganti pakaian.
PEMERIKSAAN MEDIK KORBAN KEJAHATAN
SEKSUAL
Status Umum:
Pemeriksaan forensik pada korban yang diduga tindak pidana, dalam hal ini
penganiayaan (KUHP bab XX : tentang penganiayaan); khususnya pasal 351 dan
352, serta arti atau pengertian luka berat dalam pasal 90, berkaitan dengan
penentuan derajat atau kualifikasi luka. Penentuan tersebut amat menentukan putusan
hakim yang akan dijatuhkan pada terdakwa.
Pemeriksaan forensik yang dilakukan oleh dokter sebagaimana dituangkan dalam
Visum et Repertum, harus memuat kejelasan sebagai berikut:
Jenis luka yang ditemukan
Jenis kekerasan yang menyebabkan luka
Yang lazim dinyatakan oleh dokter di dalam kesimpulan VR kasus penganiayaan atau
perlukaan; terbatas pada jenis luka dan jenis kekerasan; dan bukan jenis senjata
yang melukai korban.
KLASIFIKASI JENIS LUKA BERDASARKAN JENIS
BENDA Trauma
Bentuk luka
Tumpul
Tidak teratur
Tajam
Teratur
Tepi luka Tidak rata Rata
Jembatan jaringan Ada Tidak ada
Rambut Tidak ikut terpotong Terpotong
Dasar luka Tidak teratur Berupa garis atau titik
Sekitar luka Ada luka lecet atau Tidak ada luka lain
memar
DESKRIPSI LUKA
Hal yang harus dideskripsikan pada pemeriksaan luka (secara sistematis):
Regio
Koordinat (x dan y)
Jenis
Ukuran
Arah
Bentuk
Tepi
Resapan darah
Jembaran jaringan
Sudut
Dalam
Dasar
Benda asing
Bunuh diri Pembunuhan Kecelakaan
Pemeriksaan untuk mengetahui jenis racun yang masuk dan menyebabkan kematian
disebut pemeriksaan toksikologik
TOKSIKOLOGI DASAR
Menurut cara kerja atau efeknya racun dapat digolongkan sebagai berikut :
a. racun lokal ; zat korosif,zat iritan (arsen)
b. racun sistemik ; narkotik,barbiturat,dan alkohol.
c. racun campuran ; asam oksalat
kecepatan kerja racun, mulai dari masuk hingga menimbulkan efek bervariasi.
urutan rute dari yang paling cepat adalah
inhalasi,injeksi,oral,rektal/vaginal,kemudian secara topikal pada kulit sehat.
terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya keracunan pada
seseorang yaitu ; cara masuk,usia, kondisi tubuh,kebiasaan,alergi,struktur kimia dan
waktu pemberian
DIAGNOSIS
temuan riwayat kontak dengan racun pada anamnesis,
adanya tanda dan gejala yang sesuai dengan akibat racun yang diduga
pembuktian bahwa sisa benda bukti adalah racun yang diduga
ditemukan racun dan metabolit dari analisis toksikologik spesimen darah/urin
autopsi ditemukan kelainan yang sesuai dengan racun yang diduga
disingkirkan penyebab kematian lain
PEMERIKSAAN JENAZAH KORBAN KERACUNAN
Pemeriksaan luar
-Pakaian dan kulit ;perhatikan bercak,bau,dan distribusi
-Lebam mayat ; perhatikan warna
-Warna bercak dan kulit sekitar mulut ; hitam (iodium),kuning (nitrat),dll
-Bau dari mulut dan hidung
-Kelainan lain ;bekas suntikan,kulit kuning,dll
PEMERIKSAAN DALAM
Rongga tengkorak ;perhatikan bau dan warna jaringan otak
rongga dada; perhatikan warna dan bau
rongga perut ; perhatikan warna dan bau serta kelainan lambung untuk racun yang
ditelan yaitu hiperemis,perlunakan pada kurvatura mayor lambung,ulserasi dengan
gambaran ulkus,perforasi
pemeriksaan urin
apabila sampel bisa segera diperiksa tidak diperlukan pengawet dan sampel cukup
disimpan dalam lemari es.
jika tidak dapat segera diperiksa sampel diawetkan dengan volume bahan
pengawet minimal 2 kali volume sampel.
bahan pengawet yang dapat digunakan ; alkohol absolut/larutan garam
jenuh,formalin,NaF 1%
BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM PENGAMBILAN SAMPEL
1. pengambilan dilakukan sebelum tubuh korban diawetkan
2. tiap sampel disimpan dalam kemasan terpisah dan diberi label
3. penyegelan dilakukan oleh dokter dan dibuatkan berita acara
4. permintaan pemeriksaan toksikologi dilakukan oleh dokter dengan menyertakan
informasi singkat mengenai dugaan racun
5. setiap pengiriman disertai contoh bahan pengawet
6. apabila sample dari korban hiduo,gunakan desinfektan saat pengambilan darah
KASUS YANG PERLU PEMERIKSAAN TOKSIKOLOGI
Kematian mendadak akibat keracunan,pada kebakaran,disebabkan oleh efek
samping obat
kecelakaan fatal/tidak yang mengancam jiwa sendiri/orang lain
penyalahgunaan narkoba