Anda di halaman 1dari 7

http://jurnal.fk.unand.ac.

id 1

Clinical Science Section

Infeksi pada Hidung Luar


Sri Rahmi Putri, Prara Miftah Rahmi,Atika Nurul Ilmi

Abstrak
Infeksi pada hidung dapat mengenai hidung luar yaitu bagian kulit hidung. Infeksi pada hidung luar bisa
berbentuk selulitis dan vestibulitis. Infeksi pada kulit hidung biasanya disebabkan oleh bakteri yang disebabkan oleh
terbukanya lapisan kulit. Bakteri tersering yang menyebabkan infeksi adalah Staphylococcus aureus yang merupakan
flora normal di bagian kulit, hidung, mulut, dan usus. Apabila tidak diterapi sedini mungkin, penyakit-penyakit radang
tersebut dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa. Infeksi yang berkelanjutan dapat menyebar ke lapisan
jaringan di bawah kulit, bahkan kadangkala melibatkan vena yang menuju ke otak. Keadaan tersebut sering disebut
dengan thrombosis sinus kavernosus.

Kata kunci: infeksi, hidung luar


Abstract
Nasal infections can affect the outer of the nose,and it is the part of the nose skin. Infection of the outer nose
can make a cellulitis and vestibulitis. Infection of the nasal skin is usually caused by bacteria which involved in the
opening of the skin layer. The most common bacteria that cause this infection is Staphylococcus aureus. It is a normal
flora in the skin, nose, mouth and intestines. If it is not treated as early as possible, these inflammatory diseases can
cause some complications. Continuous infection can spread to the layers of tissue beneath the skin, sometimes it can
distribute to the vein and reach the brain. This condition is known as cavernous sinus thrombosis .
Keywords: infection, eksternal nasal.

PENDAHULUAN diagnosis, dan penatalaksanaan Infeksi pada hidung

A. Latar Belakang luar yang meliputi : Vestibulitis nasal , selulitis pada

Hidung adalah salah satu organ vital dalam hidung, dan abses septum.

system organ manusia manusia. Sebagai sebuah C. Tujuan Penulisan

organ, hidung bersama dengan sinus paranasal Tujuan penulisan referat ini antara lain sebagai

memiliki beberapa fungsi, antara lain: 1) fungsi berikut :

respirasi untuk mengatur kondisi udara, penyaring 1. Sebagai salah satu syarat dalam menjalani

udara, humidifikasi, penyeimbang, penyeimbang kepaniteraan klinik di bagian THT-KL Fakultas

dalam pertukaran tekanan dan mekanisme imunologik Kedokteran Universitas Andalas Padang

lokal, 2) Fungsi penghidu, 3) fungsi fonetik yang 2. Menambah pengetahuan tentang Infeksi pada

berguna untuk resonansi suara, 4) fungsi statik dan hidung luar.

mekanik untuk meringankan beban kepala, proteksi D. Metode Penulisan

terhadap trauma dan pelindung panas, 5) reflex Penulisan Referat ini menggunakan metode

nasal.1 tinjauan kepustakaan yang merujuk pada berbagai

Terjadinya infeksi pada hidung dapat literatur.

menyebabkan gangguan pada sistem-sistem yang


mana hidung berperan di dalamnya. Infeksi yang TINJAUAN PUSTAKA

terjadi pada hidung juga bisa terjadi bagian luar seperti 1. Anatomi Hidung

vestibulitis, selulitis dan abses septum. Biasanya Hidung luar berbentuk piramid terdiri atas: 1)

kuman penyebabnya merupakan flora normal dari pangkal hidung (bridge), 2) batang hidung (dorsum

hidung. Walaupun merupakan flora normal, kalau tidak nasi), 3) puncak hidung (tip), 4) ala nasi, 5) kolumela,

diterapi dengan baik dapat menimbulkan komplikasi dan 6) nares anterior. Hidung luar dibentuk oleh tulang

yang dapat mengancam nyawa.1 dan tulang rawan yang dilapisi kulit, jaringan ikat dan

B. Batasan Masalah otot. Kerangka tulang terdiri dari os nasal, prosesus

Penulisan Referat ini terbatas pada definisi, frontalis os maksila, dan prosesus nasalis os frontal.

epidemiologi, patofisiologi, etiologi, manifestasi klinis, Kerangka tulang rawan terletak di bagian bawah

Jurnal Kesehatan Andalas. 2018; 1(1)


http://jurnal.fk.unand.ac.id 2

hidung yang terdiri dari kartilago nasalis lateralis Dinding atas kavum nasi dibentuk oleh lamina
superior, kartilago nasalis lateralis inferior (alar kribriformis sebagai pemisah antara rongga tenggorak
mayor), tepi anterior kartilago septum.1 dan rongga hidung. Dinding inferior yang merupakan
Rongga hidung dipisahkan oleh septum nasi yang dasar rongga hidung dibentuk oleh os maksila dan os
menjadi kavum nasi dextra dan sinistra. Lubang depan palatum. 1
kavum nasi disebut nares anterior, sedangkan lubang Pendarahan hidung
belakang disebut nares posterior (koana). Koana Hidung luar memperoleh aliran darah dari a.
memisahkan rongga hidung dengan nasofaring.1,2 facialis , yang berasal dari a. carotis eksterna dan a.
ophthalmica yang merupakan cabang dari a. carotis
interna. Sedangkan hidung bagian dalam juga
menerima aliran darah dari a.carotis eksterna (a.
sphenopalatina, a.palatina mayor, a. labialis superior,
a.nasalis lateralis) dan a. carotis interna (a.
ethmoidalis anterior dan posterior).4
Arteri nasalis lateralis yang merupakan cabang
Gambar Anatomi hidung luar 3
dari a. facialis memberikan aliran darah ke hidung luar
dan cabang alar yang berjalan di sekitar tepi lateral
nares memberikan aliran darah ke vestibulum nasi.
Sedangkan a.ethmoidalis anterior dan posterior yang
merupakan cabang dari a. ophthalmica memberikan
aliran darah ke dinding medial dan lateral cavum nasi,
a. ethmoidalis anterior juga memberikan aliran darah
ke kulit dan jaringan yang berdekatan di hidung luar.4
3
Gambar Tulang pembentuk hidung
Innervasi Hidung
Bagian depan dan bawah rongga hidung disebut Saraf yang terlibat langsung di daerah hidung
vestibulum. Vestibulum dilapisi oleh kulit dan memiliki adalah saraf kranial pertama (n. olfactorius) untuk
banyak kelenjar sebasea dan folikel rambut yang penghiduan, n. oftalmikus dan n.maxillaris dari saraf
disebut vibrise.1,2 kranial V (n.trigeminus) untuk impuls aferen sensorik,
Dinding medial kavum nasi ialah septum nasi. n. fasialis untuk gerakan otot-otot pernafasan pada
Septum nasi dibentuk oleh tulang rawan (kartilago hidung luar, dan sistem saraf otonom. Fungsi yang
septum dan kolumela) dan tulang (lamina terakhir terutama melalui ganglion sfenopalatina,
perpendikularis os etmoid, vomer, krista nasalis os berguna untuk mengontrol diameter vena dan arteri
maksila, dan, krista nasalis os palatina).1 hidung, juga untuk memproduksi mucus, dengan
Dinding lateral kavum nasi terdapat 4 konka yang demikian dapat mengubah pengaturan hantaran,suhu,
ditutupi oleh membran mukosa yaitu konka inferior, dan kelembaban aliran udara.5
konka media, konka superior, dan konka suprema. 2. Infeksi Hidung Luar
Namun konka suprema biasanya rudimenter. Diantara 2.1 Vestibulitis
konka terdapat rongga yang disebut meatus, yaitu 2.1.1 Definisi
1,2
meatus inferior, media, dan superior. Vestibulitis hidung adalah infeksi pada kulit dan
folikel rambut di daerah vestibulum nasi, biasanya
disebabkan oleh kuman Staphylococcus aureus.6,7
2.1.2 Etiologi dan patofisiologi
Penyebab vestibulitis hidung sering dihubungkan
dengan trauma lokal kulit di vestibulum nasi karena
sering dikorek-korek (mengambil kotoran hidung).
Memotong rambut hidung bisa melukai kulit
Gambar Hidung dalam 3 vestibulum nasi sehingga menyebabkan infeksi. Pada

Jurnal Kesehatan Andalas. 2018; 1(1)


http://jurnal.fk.unand.ac.id 3

orang – orang yang menderita rhinitis akut, sinusitis, Selutitis seringkali mengenai puncak hidung dan
dan rhinitis alergi tidak jarang juga terjadi vestibulitis batang hidung, yang bisa terjadi sebagai akibat
hidung karena trauma dari penggunaan sapu perluasan furunkel dari vestibulum. Pemeriksaan pada
tangan.3,6,8 hidung ditemukan bengkak berwarna kemerahan dan
Organisme penyebab dari nasal vestibulitis sangat nyeri sekali.
adalah Staphylococcus aureus. Bakteri ini merupakan Selulitis pada umumnya disebabkan oleh kuman
mikroflora normal manusia dan biasanya terdapat streptokokkus dan stafilokokus. Terapi utamanya
pada saluran pernafasan atas dan kulit. Sebagian berupa pemberian antibiotik sistemik dosis tinggi, dan
besar penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini analgetik untuk mengatasi nyerinya.1
memproduksi nanah, oleh karena itu bakteri ini disebut 2.3 Abses Septum Nasi
piogenik, Staphylococcus aureus juga menghasilkan 2.3.1 Definisi
enzim koagulase dan enzim katalase.3 Abses septum nasi adalah pus yang terkumpul di
2.1.3 Diagnosa antara tulang rawan dengan mukoperikondrium atau
Diagnosa ditegakan dari anamnesa dan tulang septum dengan mukoperiosteum yang
pemeriksaan fisik. Dari anamnesa biasanya melapisinya. Kasus ini sangat jarang ditemukan
didapatkan keluhan ujung hidung terasa sakit, sehingga sangat sedikit dibicarakan dalam berbagai
bengkak, bahkan demam atau malaise. Pemeriksaan kepustakaan.10 Abses septum biasanya didahului oleh
fisik pada nasal vestibulitis kadangkala dimulai dengan trauma hidung yang kadang-kadang sangat ringan
adanya furunkel, namun biasanya sudah sering sehingga tidak dirasakan oleh penderita, akibatnya
disentuh atau dikorek-korek sehingga terjadi cellulitis. timbul hematoma septum yang bila terinfeksi akan
Temuan klinis lainnya adalah oedema yang disertai menjadi abses.10 Pada umumnya, abses septum nasi
kemerahan, indurasi, bintil disekitar folikel rambut yang besar, terasa nyeri dan mukosa mengalami
hidung, bahkan bisa juga terdapat supurasi atau inflamasi dan ditutupi oleh eksudat.10,11 Abses septum
krusta. Diagnosa banding dari nasal vestibulitis adalah dapat berakibat serius pada hidung oleh karena
rhinophyma dan erysipelas.8,9 menyebabkan nekrosis kartilago septum yang
2.1.4 Tatalaksana kemudian menjadi destruksi dan lambat laun menjadi
Pemberian antibiotik pada nasal vestibulitis hidung pelana. Komplikasi yang sangat berbahaya
biasanya memberikan respon yang baik. Sediaan berupa infeksi intrakranial sehingga setiap abses
salep antibiotik sering digunakan pada kebanyakan septum nasi harus dianggap sebagai kasus emergensi
kasus seperti dicloxacillin, sefalosporin generasi yang memerlukan penanganan yang tepat dan
kedua, atau rifampisin. Obat-obat antiinflamasi segera.12
sebaiknya diberikan untuk mengurangi oedema dan 2.3.2 Epidemiologi
peradangan. Kompres dingin juga bisa dilakukan Abses septum merupakan kasus yang jarang
untuk menghambat penyebaran radang dan yang tidak ditemukan. Dikutip dari Jalaludin,13 Eavei
kalah penting pasien dianjurkan untuk selalu menjaga mendapatkan 3 kasus abses septum nasi dalam waktu
kebersihan hidung.8 10 tahun terakhir di Children’s hospital Los Angeles.
2.1.5 Komplikasi 13
Fearon mendapatkan 43 kasus abses septum nasi
Infeksi dapat menyebar ke vena fasialis, vena dalam periode 8 tahun di Hospital for Sick Children di
optalmika lalu ke sinus kavernosus. Hal ini dapat Toronto. Dikutip oleh Jalaluddin, Ambrus menyatakan
terjadi karena vena fasialis dan vena oftalmika tidak pada dekade terakhir ini didapatkan hanya 14 kasus
mempunyai katup. Oleh karena itu, sebaiknya jangan abses septum nasi, termasuk 16 kasus yang terjadi
memencet atau melakukan insisi pada furunkel kecuali lebih dari periode 10 tahun di Massachusetts Eye and
jika sudah jelas terbentuk abses. Antibiotik dosis tinggi Ear Infirmary.
harus selau diberikan.1 Usia yang paling sering terkena adalah di bawah
2.2. Selulitis 15 tahun diikuti usia 16-31 tahun dan jarang usia
lanjut. Laki-laki lebih sering dibandingkan wanita. Hal

Jurnal Kesehatan Andalas. 2018; 1(1)


http://jurnal.fk.unand.ac.id 4

ini dihubungkan dengan agresivitas dan aktivitas septum nasi yang mempercepat resorpsi tulang rawan
mereka sehingga insidens trauma mudah terjadi.14 yang nekrotik.2,24 Staphylococcus aureus merupakan
organisme yang paling sering ditemukan pada hasil
2.3.3 Etiologi dan Patogenesis
kultur abses septum nasi. Begitu pula Streptococcus
Penyebab abses septum nasi tersering adalah
pneumoniae, streptococcus milleri, Streptococcus
trauma hidung akibat kecelakaan, perkelahian, olah
viridians, Staphylococcus epidermis, Haemophillus
raga ataupun trauma yang sangat ringan sehingga
influenza dan kuman anaerob juga ditemukan pada
tidak dirasakan penderita seperti mengorek kotoran
abses septum nasi.19
hidung atau mencabut bulu hidung.10,12 Dispenza15
Tidak semua hematom septum nasi
memberikan istilah pada supurasi septum akibat
berkembang menjadi abses, bila sembuh dengan
trauma sebagai abses septum primer, sedangkan
terapi antibiotik akan terbentuk jaringan ikat, sehingga
penyebab lainnya dianggap sebagai abses septum
akan terjadi penebalan jaringan septum nasi yang
nasi sekunder. Abses septum nasi dapat terjadi secara
dapat menyebabkan obstruksi saluran nafas dan
spontan pada pasien sindrom imunodefisiensi
retraksi yang menimbulkan kontraktur septum nasi. 19
didapat.16
Bila keadaan ini terjadi pada masa anak-anak, akan
Abses septum nasi dapat terjadi akibat furunkel
mempengaruhi pertumbuhan 2/3 bagian wajah yang
intranasal, peradangan sinus, akibat komplikasi
dapat menyebabkan hipoplasia maksila. 16,19 Infeksi
operasi hidung dan penyakit sistemik.15,16 Abses
pada septum nasi dapat masuk ke dalam sinus
septum nasi hampir selalu didahului oleh hematoma
kavernosus sehingga akan terjadi trombosis dan atau
septum nasi yang terinfeksi.11,17.18 Dikutip dari Dirk,16
meningitis.20
Da silva melaporkan bahwa infeksi gigi dapat
2.3.4 Diagnosis
menimbulkan abses septum. Hematoma septum nasi
Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan
terjadi akibat trauma pada septum nasi yang merobek
anamnesis dan pemeriksaan fisik. Sebagian besar
pembuluh darah yang berbatasan dengan tulang
abses septum nasi biasanya mempunyai riwayat
rawan septum nasi.19 Darah akan terkumpul pada
trauma, kadang-kadang penderita tidak menyadari
ruang di antara tulang rawan dan mukoperikondrium.
terjadinya trauma tersebut. Trauma septum nasi dan
Hematoma ini akan memisahkan tulang rawan dari
mukosa dapat terjadi tanpa adanya cedera hidung
mukoperikondrium, sehingga aliran darah sebagai
luar. Abses septum nasi sering timbul 24-48 jam
nutrisi bagi jaringan tulang rawan terputus, maka
setelah trauma, terutama pada dewasa muda dan
terjadilah nekrosis.16,19
anak.24 Gejala abses septum nasi adalah hidung
Tulang rawan septum nasi yang tidak
tersumbat yang progresif disertai rasa nyeri. Rasa
mendapatkan aliran darah masih dapat bertahan hidup
nyeri terutama dirasakan di daerah dorsum nasi
selama 3 hari, setelah itu kondrosit akan mati dan
terutama di puncak hidung.19,20 Juga terdapat keluhan
resorpsi tulang rawan akan terjadi.19 Bila tidak segera
demam dan sakit kepala. Perlu ditanyakan riwayat
ditanggulangi, maka tulang septum nasi dan triangular
operasi hidung sebelumnya, gejala peradangan
kartilago dapat ikut terlibat dan perforasi septum nasi
hidung dan sinus paranasal, furunkel intra nasal,
dapat terjadi. Pada akhirnya sedikit atau banyak akan
penyakit gigi dan penyakit sistemik.21 Akibat trauma
terjadi parut dan hilangnya penyangga pada 2/3
hidung, terkadang pada inspeksi masih tampak
kaudal septum, ini akan menghasilkan hidung pelana,
kelainan berupa eskoriasi, laserasi kulit, epistaksis,
retraksi kolumella, dan pelebaran dasar hidung.20,21
deformitas hidung, edema dan ekimosis.21
Jika ada fraktur tulang rawan, maka darah
Pemeriksaan sebaiknya tanpa menggunakan
akan mengalir ke sisi kontralateral dan terjadilah
spekulum hidung. Tampak pembengkakan septum
hematom septum bilateral.22 Hematom yang terjadi
berbentuk bulat dengan permukaan licin pada kedua
dapat besar sehingga dapat menyumbat kedua
sisi. 20,21
nares.16, 23 Akibat keadaan yang relatif kurang steril di
Identifikasi abses septum nasi sangat mudah
bagian anterior hidung, hematoma septum nasi dapat
bagi para ahli, tetapi tidak jarang dokter gagal dalam
terinfeksi dan akan cepat berubah menjadi abses

Jurnal Kesehatan Andalas. 2018; 1(1)


http://jurnal.fk.unand.ac.id 5

mengamati keadaan ini.19 Karena kegagalan dalam keutuhan dan ketebalan septum, mencegah perforasi
mengidentifikasi hematoma atau abses septum nasi septum yang lebih besar dan mencegah obstruksi
cukup banyak, maka diperlukan pemeriksaan intra nasal akibat deformitas.25,26,27
nasal yang teliti. Jika penderita tidak kooperatif, Insisi dan drainase abses septum nasi dapat
misalnya pada anak-anak, pemeriksaan dapat dilakukan dalam anestesi lokal atau anestesi umum.
dilakukan dengan anestesi umum.22 Sebelum insisi terlebih dahulu dilakukan aspirasi
Pada pemeriksaan rinoskopi anterior, seluruh abses dan dikirim ke laboratorium untuk pemeriksaan
septum nasi harus diperiksa dari kaudal septum nasi kultur dan tes sensitifitas.11,19
sampai nasofaring.19,22 Tampak pembengkakan Insisi dilakukan 2 mm dari kaudal kartilago
unilateral ataupun bilateral, mulai tepat di belakang kira-kira perbatasan antara kulit dan mukosa
kolumella meluas ke posterior dengan jarak (hemitransfiksi) atau caudal septal incision (CSI) pada
bervariasi.23 daerah sisi kiri septum nasi.20 Septum nasi dibuka
Perubahan warna menjadi kemerahan atau secara perlahan-lahan tanpa merusak mukosa.
kebiruan pada daerah septum nasi yang membengkak Jaringan granulasi, debris dan kartilago yang nekrosis
menunjukkan suatu hematoma.19,21 Daerah yang diangkat dengan menggunakan kuret dan suction.
dicurigai dipalpasi dengan forsep bayonet atau Sebaiknya semua jaringan kartilago yang patologis
aplikator kapas untuk memeriksa adanya fluktuasi dan diangkat. Dilakukan pemasangan tampon anterior dan
nyeri tekan. Pada palpasi dapat ditemukan nyeri pemasangan salir untuk mencegah rekurensi.16,19
tekan.16,19 Drainase bilateral merupakan kontraindikasi
Untuk memastikan abses septum nasi cukup karena dapat menyebabkan perforasi septum nasi.
dengan aspirasi pada daerah yang paling fluktuasi. Pada abses bilateral atau nekrosis dari tulang rawan
Pada aspirasi akan didapatkan pus pada abses septum nasi dianjurkan untuk segera melakukan
septum nasi, sedangkan dari hematoma septum nasi eksplorasi dan rekonstruksi septum nasi dengan
akan keluar darah.19 pemasangan implan tulang rawan.26,27
Beberapa penulis menyarankan tindakan 2.3.6 Komplikasi
rutin berupa aspirasi sebelum diberikan tindakan Deformitas dan gangguan fungsi hidung
operatif.19,20 Pus yang diperoleh sebaiknya akibat abses septum nasi dapat dibedakan dalam tiga
diperiksakan di laboratorium untuk menentukan jenis proses di bawah ini.10 Hilangnya sanggahan mekanik
kuman dan tes sensitifitas terhadap antibiotik.11,12,18,19 dari kartilago piramid dan lobul.11 Retraksi dan atrofi
Selain bernilai diagnostik, aspirasi juga berguna untuk jaringan ikat 3.Gangguan pertumbuhan hidung dan
mengurangi ketegangan jaringan di daerah abses muka bagian tengah.19, 21
septum nasi dan mengurangi kemungkinan komplikasi Selain kosmetik, abses septum nasi dapat
ke intrakranial.15,18,19 juga menimbulkan komplikasi yang berat dan
Pemeriksaan laboratorium darah akan berbahaya bila terjadi penjalaran infeksi ke intrakranial
menunjukkan leukositosis.21,24 Pemeriksaan foto berupa meningitis, abses otak dan empiema
rontgen sinus paranasal atau CT scan harus dilakukan subaraknoid.10,11,19
untuk mencari etiologi ataupun komplikasi.22,25 Penjalaran ke intrakranial dapat melalui
2.3.5 Penatalaksanaan berbagai jalan. Pertama melalui pembuluh-pembuluh
Hematoma atau abses septum nasi harus vena dari segitiga berbahaya, yaitu daerah di dalam
dianggap sebagai kasus darurat dalam bidang THT garis segitiga dari glabela ke kedua sudut mulut.
dan tindakan penanggulangannya harus segera Vena-vena tersebut melalui vena angularis, vena
dilakukan untuk mencegah komplikasi. oftalmika, vena etmoidalis, yang akan bermuara di
Penatalaksanaan abses septum nasi yang dianjurkan sinus kavernosus.11
saat ini yaitu drainase, antibiotik parenteral dan Kedua, infeksi masuk melalui mukosa hidung
rekonstruksi defek septum. Tujuan dari rekonstruksi kemudian melalui pembuluh limfe atau pembuluh
adalah untuk menyangga dorsum nasi, memelihara darah bermuara di sinus longitudinal dorsalis dan

Jurnal Kesehatan Andalas. 2018; 1(1)


http://jurnal.fk.unand.ac.id 6

sinus lateralis. Ketiga, melalui saluran limfe dari 9. Johnson JT, Myers E, Thearle P, Sigler B,
meatus superior melalui lamina kribriformis dan lamina Schramm V. Antimicrobial prophylaxis for
perpendikularis os etmoid yang bermuara ke ruang contaminated head and surgery. Laryngoscope.
subaraknoid. Keempat, invasi langsung dapat terjadi 1984;94:46-51.
pada saat operasi, erosi lokal diduga dapat juga 10. Cervera E.J, Calderón N.R, Enríquez de
merupakan jalan atau kebetulan ada kelainan Salamanca J, Post-traumatic haematoma and
kongenital. Kelima, selubung perineural diduga dapat abscess in the nasal septa of children. Acta
juga merupakan jalannya penjalaran infeksi, dalam hal otorinolaryngol.2008;59(3):139-41
ini selubung olfaktorius yang menuju intrakranial 11. A George, WK Smith, S. Kumar. Posterior nasal
melalui lamina kribriformis.11,16,19,21 sepal abscess in a healty adult
Penjalaran infeksi ke organ-organ di sekitar patient.Laryngology and Otology 2008,122,1386-
hidung dapat juga melalui saluran limfe dan selubung 88
saraf olfaktorius sehingga terjadi infeksi ke orbita dan 12. Pang KP, Sethi DS. Nasal Septal Abscess:
sinus paranasal.17,19 unusual complication of acute sphenoethmoiditis.
Keterlambatan diagnosis dapat J.Laryngol Otol 2002;116:543-45
menyebabkan destruksi tulang rawan dan tulang 13. Jalaludin MAB, Nasal Septal Abscess-
hidung sehingga terjadi deformitas yang berupa Retrospective Analysis Of 14 cases from
hidung pelana,retraksi kolumella,dan pelebaran dasar University Hospital, Kuala lumpur. Singapore
hidung. Nekrosis pada setiap komponen septum nasi Med J.1993:34:435-437
dapat menyebabkan terjadinya perforasi septum 14. Maria P.Valencia, Mauricio Castillo. Congenital
nasi.19,26,27 and Acquired Lesions of the Nasal Septum: A
Practical Guide for Differential Diagnosis.
DAFTAR PUSTAKA
Radiographics 2008;28;205-23.
1. Soepardi EA, Iskandar N, Bashiruddin J, Restuti
15. Dispenza C,Saraniti C,Dispenza F, Caramanna,
RD (eds). Buku ajar ilmu kesehatan telinga,
Salzano FA. Management of nasal septal
hidung, tenggorok, kepala & leher. Jakarta: Balai
abscess In Childhood: our experience. Int J.of
penerbit FK UI. 2014
Ped. Otorhinolaryngology 2004. xxx: 1-5
2. Efendi H, Santoso RAK (ed). BOIES buku aja
www.elsivier.com.
penyakit THT. Jakarta: EGC.
16. Dirk J.M, Ivar C.T, Gilbert J.N. Nasal Septal
3. Dhingra PL, Dhingra S. Disease of ear, nose, and
Abscess in Children.Arch Otolaryngology HNS
throat & head and neck surgery. India: Elsevier.
2008:134:842-43
2014
17. Ballanger, J.J. Penyakit Telinga, Hidung,
4. Drake RL, Vogl W, Mitchell AWM. Gray’s
Tenggorok, Kepala, dan Leher . Binarupa
Anatomy for Student. Philadelphia ; Elsevier.
Aksara. Jakarta 1994.1-27
2005.
18. Alvarez H, Osorio J, Prim MP, De la Tone C,
5. Higler PA. Penyakit Hidung dalam Boies Buku
Gavilan J. Sequelae after nasal septum injuries
ajar penyakit THT (BOIES Fundamental of
In children. Int J of ORL & HNS 2000;27:339-42
Otolaryngology). Edisi 6. Jakarta ; EGC. 1997
www.elsivier.com
6. Hawke M, et all. Diagnostic Handbook of
19. Shih-Hung Lo,MD. Nasal Septal Abscess as a
Otorhinolaryngology. 2nd Ed. Taylor and Francis
Complication of Laser Inferior Turbinectomy.
Publisher. 2002
Chang Gung Med J. 2004:27:390-92.
7. Nasal Vestibulitis. Available at
20. Trimartani, Diany Sawitra, Septorinoplasti:
http://www.merckmanuals.com/home/sec19/ch22
Penanganan Komplikasi Abses Septum akibat
1/ch221f.html
trauma. ORL Indonesia 2000:30:21-28.
8. Bhargava KB et all. A Short Textbook of ENT
Diseases, 6th ed. Mumbai ; Usha Publication.
2002

Jurnal Kesehatan Andalas. 2018; 1(1)


http://jurnal.fk.unand.ac.id 7

21. Roytesa R.Savage.Hematoma of the nasal


septum. American Academic of Pediatric
2006;27;478-479
22. Bailey BJ. Head and Neck Surgery-
otolaryngology. In Karen H.Calhoun.editors.
Nasal Obstruction. 3rd ed. Philadelphia Lippincott
Williams & Wilkins;2001.p.293-308.
23. Debnam J.M , Gillenwater A.M. Nasal Septal
Abscess in Patient with Immunosuppression.
Am.J.Neuroradiol 2007;28: 1878-79.
24. Harry Agustaf Asroel. Perforasi Septum
Nasi.Dikutip dari www.library.usu.ac.id. Last up
dated March,20, 2010.
25. Riechelmann H,Rettinger G. Tree-steps
reconstruction of complex saddle nose
deformities. Arch Otolaryngol Head Neck Surg
2004;130:334-8.
26. Widiarni D, Huizing EH. Panduan teknik diseksi
septorinoplasti. Bagian THT FKUI/RSCM,2002
Februari 13.
27. Kasperbaver JL,Farer SN,Kern FB.
Rekonstructive Surgery of Nasal Septum. In
Papel ID editors.Facial Plastic and
Reconstructive Surgery.Thieme Medical
Publisher,2002:450-59.

Jurnal Kesehatan Andalas. 2018; 1(1)

Anda mungkin juga menyukai