Anda di halaman 1dari 45

LARING

 Laring (Laryng, Larinx)


 Bangunan dibatasi tepi atas trachea dan
menonjol ke hipofaring.

 Laring merupakan struktur kompleks yang telah


berevolusi yang menyatukan trakea dan bronkus
dengan faring sebagai jalur aerodigestif umum.
LARING
• Proses pembentukan Laring, faring, trakea dan paru-paru
merupakan derivat foregut embrional yang terbentuk sekitar 18
hari setelah konsepsi.

• Foregut embrional terdiri dari bagian kranial yang kemudian


menjadi Pharynx dan Larynx dan bagian kaudal yang kemudian
menjadi saluran cerna yaitu: oesophagus. gaster, bagian
proximal dari duodenum, hepar, vesika fellea dan pankreas.

• Foregut merupakan Usus sederharna bagian depan yang


merupakan bagian dari perkembangan saluran cerna pada
embrio.
EMBRIOLOGI LARING

- Bagian  kranial dari  Foregut akan membentuk  faring primitif, yang kemudian


menjadi laring. 
- Lengkung faring muncul pada minggu ke-4 pada masa embrio.

- Seluruh sistem pernafasan termasuk laring merupakan hasil


pertumbuhan faring primitif. 

- Lengkung faring ini berupa kumpulan jaringan mesenkim yang dipisahkan


oleh celah-celah yang kita kenal dengan celah faring.
- Di saat perkembangan keduanya, di dinding lateral bagian dalam lengkung
faring itu muncul lagi kantong faring.
EMBRIOLOGI LARING
- Pada saat embrio berusia 3,5 minggu suatu alur yang disebut
laringotrakeal groove tumbuh dalam embrio pada bagian ventral
foregut.
- Alur ini terletak disebelah posterior dari eminensia hipobronkial
dan terletak lebih dekat dengan lengkung ke IV daripada lengkung
ke III.

- Laryngotracheal groove adalah prekursor untuk laring dan trakea


yang berisi petunjuk-petunjuk pertama sistem pernapasan dan
benih laring.

- Sulkus atau alur laringotrakeal menjadi nyata pada sekitar hari


ke-21 kehidupan embrio.
EMBRIOLOGI LARING
EMBRIOLOGI LARING
ANATOMI LARING

 Laring merupakan bagian yang terbawah dari saluran napas


yang bagian atas. 

 Bentuk laring seperti limas segitiga terpancung, dengan


bagian atas lebih besar dari bagian bawah.  

 Laring merupakan struktur kompleks yang telah berevolusi


yang menyatukan trakea dan bronkus dengan faring sebagai
jalur aerodigestif umum.
ANATOMI LARING

 Laring dibentuk oleh kartilago, ligamentum, otot dan


membrana mukosa.

 Terletak di sebelah ventral faring.

 Berada di sebelah kaudal dari os hyoideum dan lingua,


berhubungan langsung dengan trakea.

 Di bagian ventral ditutupi oleh kulit dan fasia, di kiri kanan


linea mediana terdapat otot-otot infra hyoideus. Posisi laring
dipengaruhi oleh gerakan kepala, deglutisi, dan fonasi.
ANATOMI LARING
ANATOMI LARING

Laring dibagi menjadi tiga:


Supraglotis,
Glotis
Subglotis.
ANATOMI LARING

 Supraglotis terdiri dari epiglotis, plika ariepiglotis, kartilago


aritenoid, plika vestibular (pita suara palsu) dan ventrikel
laringeal.

 Glotis terdiri dari pita suara atau plika vokalis.

 Daerah subglotik memanjang dari permukaan bawah pita


suara hingga kartilago krikoid.
ANATOMI LARING

Batas atas laring adalah aditus laring, sedangkan batas


bawahnya adalah batas kaudal kartilago krikoid.

Laring membentang dari laryngoesophageal junction dan


menghubungkan faring (pharynx) dengan trachea. Laring
terletak setinggi Vertebrae Cervical IV – VI.

Laring pada bayi normal terletak lebih tinggi pada leher


dibandingkan orang dewasa. Pada bayi laring terletak
setinggi C2 hingga C4, sedangkan pada orang dewasa
hingga C6.
STUKTUR PENYANGGA LARING

Bangunan kerangka laring tersusun dari


yaitu :
Tulang hyoid
Beberapa tulang rawan.
TULANG HYOID

 Tulang hioid merupakan tulang yang berbentuk seperti huruf U.


Terletak di antara laring dan mandibula.
 Hioid berfungsi sebagai tempat melekatnya beberapa otot mulut
dan lidah. Jumlah tulang hioid hanya 1 pada setiap manusia. 
TULANG RAWAN (KARTILAGO)

 Tulang rawan yang menyusun laring adalah :


 Kartilago Epiglotis,
 Kartilago Tiroid,
 Kartilago Krikoid,
 Kartilago Aritenoid,
 Kartilago Kornikulata,
 Kartilago Kuneiformis
 Kartilago Tritisea.

 Tulang rawan pada laring ada yang sepasang dan ada yang
tunggal.
 Yang sepasang antara lain  kartilago aritenoid, kartilago
kornikulata, kartilago kuneiformis.
 Sedangkan yang hanya berjumlah satu buah yaitu  kartilago
epiglotis, kartilago tiroid, kartilago krikoid.
ANATOMI LARING
TULANG RAWAN (KARTILAGO)
ANATOMI LARING
STUKTUR OTOT LARING

 Otot-otot yang menyusun laring terdiri dari otot-otot


ekstrinsik dan otot-otot intrinsik.
 Otot atau muskulus ekstrinsik adalah otot yang berada diluar
laring.
 Otot intrinsik adalah otot yang berada di dalam laring.
OTOT-OTOT EKSTRINSIK

 Otot-otot ekstrinsik berfungsi menggerakkan laring,


sedangkan otot-otot intrinsik berfungsi membuka rima
glotidis sehingga dapat dilalui oleh udara respirasi.

 Menutup rima glotidis dan vestibulum laringis, mencegah


bolus makanan masuk ke dalam laring (trakea) pada waktu
menelan.

 Selain itu, juga mengatur ketegangan (tension) plika vokalis


ketika berbicara.

 Kedua fungsi yang pertama diatur oleh medula oblongata


secara otomatis, sedangkan yang terakhir oleh korteks
serebri secara volunter.
OTOT-OTOT INTRINSIK

 Otot-otot instrinsik yang terletak di bagian lateral laring ialah :


Musculus Krikoaritenoid Lateral,
Musculus Tiroepiglotika,
Musculus Vokalis,
Musculus Tiroaritenoid,
Musculus Ariepiglotika
Musculus Krikotiroid.

 Sedangkan otot-otot instrinsik yang terletak di bagian posterior


laring adalah :
Musculus Aritenoid Transversum,
Musculus Aritenoid Oblik,
Musculus Krikoaritenoid Posterior.
LIGAMENTUM PADA LARING

Ligamentum merupakan jaringan ikat yang


keras yang mengikat tulang yang satu dengan
tulang yang lain pada persedian. 
MEMBRAN PADA LARING

• Membran ekstrinsik antara lain :


• Thyrohyoid Membrane dan
Membran
Cricotracheal membrane.
Ekstrinsik

• Membran intrinsik terdiri dari :


• Quadrangular membrane, Cricothyroid
Membran
membrane, conus elasticus
Intrinsik
CAVITAS  LARYNGIS

 Merupakan suatu ruangan yang meluas dari pintu masuk larynx


sampai setinggi tepi bawa cartilago cricoidea untuk beralih
kedalam lumen trachea. 

 Rongga di dalam laring dibagi menjadi tiga yaitu, vestibulum


laring, dibatasi oleh aditus laringis dan rima vestibuli. Lalu
ventrikulus laringis, yang dibatasi oleh rima vestibuli dan rima
glotidis. Di dalamnya berisi kelenjar mukosa yang membasahi
plika vokalis. Yang ketiga adalah kavum laringis yang berada di
sebelah ckudal dari plika vokalis dan melanjutkan diri menjadi
kavum trakealis.

 Urutan bangunan yang ada di cavitas laryngis mulai dari atas ke


bawah :
 Aditus laryngis, Vestibulum laryngis, Rima vestibuli, Ventriculus
laryngis, Rima glottidis, cavitas infraglottica.
CAVITAS LARING
SPINTCHER LARYNX

Terdapat dua spintcher pada larynx yaitu :


Aditus laryngis
Rima glottidis. 
ADITUS LARYNGIS

 Spintcher pada aditus laryngis hanya berfungsi pada saat menelan. 

 Ketika bolus makanan dipindahkan ke belakang di antara lidah dan


palatum durum, larynx tertarik ke atas dibawah bagian lidah. Aditus
laryngis menyempit akibat kontraksi m. arytenoideus obliquus dan
m. aryeepiglottica. 

 Epiglottis didorong kebelakang oleh lidah berfungsi sebagai


sungkup di atas aditus laryngis.

 Bolus makanan atau cairan kemudian masuk ke dalam oesophagus


dengan berjalan di atas epiglotti atau turun ke bawah lewat alur
pada sisi-sisi aditus laryngis, yaitu melalui fossa piriformis.
RIMA GLOTTIDIS (EPIGLOTTIS)

 Ketika batuk atau bersin, rima glottidis berfungsi sebagai


sphincter. 

 Setelah inspirasi, plica vocalis adductio, dan otot-otot ekspirasi


berkontraksi dengan kuat. Akibatnya tekanan dalam tekanan di
dalam thorax meningkat, dan dalam waktu yang bersamaan plica
vocalis mendadak abduksi.

 Pelepasan mendadak dari udara yang terkompresi sering


mengeluarkan partikel asing atau mucus dari saluran pernapasan
dan selanjutnya masuk ke pharynx. Di sini, partikel-partikel ditelan
atau dikeluarkan.
RIMA GLOTTIDIS

Pada keadaan abdomen tegang seperti pada miksi,


defekasi, dan melahirkan, udara sering ditahan sesaat
di saluran pernapasan dengan cara menutup rima
glottidis.

Sesudah inspirasi dalam, rima glottidis ditutup.

Kemudian otot-otot dinding anterior abdomen


berkontraksi dengan gerak naik diaphragm dicegah oleh
adanya udara yang tertahan di saluran pernapasan.
Setelah usaha yang cukup lama orang tersebut sering
melepaskan sejumlah udara dengan membuka rima
glottidisnya sekejap dan menimbulkan suara mengeluh.
RIMA GLOTTIDIS
PERSARAFAN LARING

Laring dipersarafi oleh cabang-cabang :

N. vagus, yaitu n. Laringeus superior dan n.


Laringeus inferior.

Kedua saraf ini merupakan campuran saraf


motorik dan sensorik. 
NERVUS LARINGIS SUPERIOR 

 Nervus laringis superior  mempersarafi otot Krikotiroid,


sehingga memberikan sensasi pada mukosa laring di bawah
pita suara.

 Saraf ini mula-mula terletak di atas otot Konstriktor faring


medial, di sebelah medial arteri Karotis interna dan eksterna,
kemudian menuju ke kornu mayor tulang hioid, dan setelah
menerima hubungan dengan ganglion servikal superior,
membagi diri dalam 2 cabang, yaitu :
 Ramus eksternus
 Ramus internus. 
NERVUS LARINGIS INFERIOR

 Nervus laringis inferior merupakan lanjutan dari nervus Rekuren


setelah saraf itu memberikan cabangnya menjadi ramus kardia
inferior. Nervus rekuren merupakan cabang dari nervus vagus.  N.
rekuren kanan akan menyilang a. Subklavia kanan dibawahnya,
sedangkan n. Rekuren kiri akan menyilang arkus aorta. 

 Nervus laringis inferior berjalan diantara cabang-cabang a. Tiroid


inferior, dan melalui permukaan mediodorsal kelenjar tiroid akan
sampai pada permukaan medial m. Krikofaring.

 Di sebelah posterior dari sendi krikoaritenoid, saraf ini bercabang


dua menjadi ramus anterior dan posterior.

 Ramus anterior akan mempersarafi otot-otot intrinsik bagian lateral,


sedangkan ramus posterior mempersarafi otot-otot intrinsik laring
bagian superior dan mengadakan anastomosis dengan n. Laringis
superior ramus internus. 
NERVUS LARING
PENDARAHAN LARING

Pendarahan untuk laring terdiri dari 2


cabang, yaitu :
A. Laringis Superior
A. Laringis Inferior. 
ARTERI LARINGIS SUPERIOR

 Arteri laringis superior merupakan cabang dari a. Tiroid


superior. 

 Arteri laringitis superior berjalan agak mendatar melewati


bagian belakang membran hioid bersama-sama dengan
cabang internus dari n. Laringis superior kemudian
menembus membran ini untuk berjalan ke bawah di
submukosa dari dinding lateral dan lantai dari sinus
piriformis, untuk memperdarahi mukosa dan otot-otot laring.
ARTERI LARINGIS INFERIOR

 Arteri laringis inferior  merupakan cabang dari a. Tiroid


inferior dan bersama-sama dengan n. Laringis inferior
berjalan ke belakang sendi krikotiroid, masuk laring melalui
daerah pinggir bawah dari m. Konstriktor faring inferior. 

 Di dalam laring arteri itu bercabang-cabang , mempendarahi


mukosa dan otot serta beranastomosis dengan a. Laringis
superior. 

 Pada daerah setinggi membran krikotiroid a. Tiroid superior


juga memberikan cabang yang berjalan mendatari sepanjang
membran itu sampai mendekati tiroid. Kadang-kadang arteri
ini mengirimkan cabang yang kecil melalui membran
krikotiroid untuk mengadakan anastomosis dengan a.
Laringis superior. 
ARTERI LARING
VENA LARING

 Vena laringis superior dan vena laringis inferior letaknya


sejajar dengan a. Laringis superior dan inferior dan kemudian
bergabung dengan vena tiroid superior dan inferior. 

 Vena-vena laring mengikuti arteri-arteri larynx, vena laryngea


superior biasanya bermuara pada vena thyroidea superior,
lalu bermuara ke dalam vena jugularis interna.

 Vena laryngea inferior bermuara pada vena thyroidea inferior.


Kemudian bermuara kevena brachiocephalica sinistra.
PEMBULUH LIMFA LARING

 Pembuluh limfa untuk laring banyak, kecuali daerah lipatan


vokal. Disini mukosanya tipis dan melekat erat dengan
ligamentum vokale. Di daerah lipatan vokal pembuluh limfa
dibagi dalam golongan superior dan inferior.
 
 Pembuluh eferen dari golongan superior berjalan lewat lantai
sinus piriformis dan a.laringis superior, kemudian ke atas dan
bergabung dengan kelenjar dari bagian superior rantai
servikal dalam.

 Pembuluh eferen dari golongan inferior berjalan kebawah


dengan a.laringis inferior dan bergabung dengan kelenjar
servikal dalam, dan beberapa diantaranya menjalar sampai
sejauh kelenjar supraklavikular.

Anda mungkin juga menyukai