Anda di halaman 1dari 39

Referat Ilmu

Penyakit Dalam
GIGANTISME
Penyusun:
Rico Pratama W. (2016.04.2.0149)
Rieza Widyartien (2016.04.2.0151)

Pembimbing:
dr. Pandji Mulyono, Sp.PD. K-EMD
Definisi Hormon
Hormon adalah molekul regulator yang
disekresikan ke dalam aliran darah oleh kelenjar
endokrin.
Kategori kimia : steroid, amin, polipeptida, dan
glikoprotein.
Interaksi antar hormon: sinergistik, permisif,
ataupun antagonistik
Definisi Endokrin
Istilah endokrin mengkontraskan aksi dari hormon
yang disekresikan secara internal (endokrin) vs
yang disekresikan secara eksternal (eksokrin)
atau ke dalam lumen, seperti GIT.
Kelenjar endokrin tidak memiliki saluran
Kelenjar endokrin hormon darah sel target
protein reseptor spesifik respon spesifik.
Fungsi Hormon
A. PERTUMBUHAN
. Berbagai hormon dan faktor nutrisi memerantarai
fenomena kompleks dari pertumbuhan.
. Banyak faktor-faktor (GH, IGF-I, TH) menstimulasi
pertumbuhan, sementara yang lain (steroid seks)
menyebabkan penutupan epifiseal.
B. PEMELIHARAAN HOMEOSTASIS
. THmengkontrol sekitar 25% metabolisme basal
pada kebanyakan jaringan.
. Kortisolmenimbulkan aksi permisif untuk banyak
hormon sebagai tambahan dari efek langsungnya.
. PTHmengatur kadar kalsium dan fosfor
. Vasopressinmengatur osmolalitas serum dengan
mengontrol klirens sisa air renal.
. Mineralokortikoidmengontrol volume vaskular
dan konsentrasi elektrolit serum (Na+, K+).
. Insulinmempertahankan euglikemia saat
kenyang dan saat puasa.
C. REPRODUKSI
. Stadium reproduksi meliputi:
Determinasi seks selama perkembangan fetus
Pematangan seksual selama pubertas
Konsepsi, kehamilan, laktasi, membesarkan anak.
Berhentinya kapabilitas reproduktif saat menopause.
. Tiap stadium melibatkan interaksi serangkaian
hormon,
. Perubahan dinamis hormonal yang terjadi selama
tiap 28 hari siklus menstruasi. (FSH, LH, GnRH,
estrogen, progesteron)
Anatomi Kelenjar Hipofisis
Kelenjar pituitary, atau hipofisis, inferior dari otak
pada area diencephalon, di dalam sella turcica
ventral terhadap diafragma sella
Berukuran sebesar kacang, diameter sekitar 1,3
cm, berat 600 mg
melekat pada hipotalamus melalui struktur seperti
tangkai (stalk-like) infundibulum
terdiri dari lobus anterior dan posterior yang
secara anatomis dan fungsional berbeda.
Sella berbatasan dengan struktur-struktur
vaskular dan neurologis, meliputi sinus
cavernosus, nervus cranialis, dan chiasma optica.
Perkembangan Kelenjar
Hipofisis
Lobus anterior (adenohipofisis) dari suatu
kantong jaringan epitel (Rathkes pouch) yang
bermigrasi ke atas dari mulut embrionik
Lobus posterior (neurohipofisis) dibentuk
sebagai pertumbuhan kebawah dari otak.
Adenohipofisis dewasa :
(1) pars distalis, juga dikenal sebagai pituitary
anterior, bagian yang bulat dan bagian endokrin
utama dari kelenjar,
(2) pars tuberalis adalah perpanjangan tipis yang
kontak dengan infundibulum
Perkembangan Kelenjar
Hipofisis
Pars intermedia garis jaringan antara lobus
anterior dan posterior, terdapat pada fetus. Sel-
selnya bergabung dengan yang dari lobus
anterior,
Neurohipofisis bagian neural dari kelenjar
pituitary.
(1) pars nervosa, (pituitary posterior) -- kontak
dengan adenohipofisis
(2) infundibulum.
Sabut saraf memanjang melalui infundibulum
bersama dengan sel-sel seperti neuroglia yang
disebut pituicytes
Pituitary axis
Pituitary anterior = "master gland" bersama
dengan hipotalamus, melaksanakan fungsi
regulatorik kompleks dari berbagai kelenjar
endokrin lain.
disekresikan dalam pola pulsatile stimulasi oleh
sederetan hypothalamic releasing factors spesifik
Tumor pituitary sindrom kelebihan hormon yang
khas.
Defisiensi hormon mungkin dapat diturunkan atau
didapat.
Terapi efikasius ada, tapi diagnosis sukar
ditegakkan, pentingnya mengenali manifestasi
klinis yang hampir tidak kentara dan melakukan
tes laboratorium diagnostik yang tepat
Growth Hormone
A. SINTESIS
. hormon pituitary anterior yang paling berlimpah,
. sel somatotrope penghasil GH menyusun sampai
50% dari populasi sel pituitary anterior total.
B. SEKRESI
. dikontrol oleh faktor periferal dan hipotalamik
kompleks.
. GHRH adalah suatu peptida hipotalamik 44-
amino-acid yang menstimulasi sintesis dan
pengeluaran GH.
. Ghrelin, octanoylated peptida asal gaster, sebagai
agonis sintetis dari reseptor GHRP, menginduksi
GHRH dan juga secara langsung merangsang
pengeluaran GH.
. Somatostatin [somatotropin-release inhibiting
factor (SRIF)] disintesis pada area preoptik medial
hipotalamus dan menghambat sekresi GH.
GHRH disekresikan dalam lonjakan terpisah yang
menyebabkan denyut GH, sementara SRIF
mengatur tonus GH basal.
SRIF juga di ekspresikan di banyak jaringan
ekstrahipotalamik, termasuk SSP, saluran cerna,
dan pankreas,
IGF-I, hormon target perifer untuk GH, memberi
umpan balik untuk menghambat GH; estrogen
menginduksi GH, sementara kelebihan
glucokortikoid kronis menekan pelepasan GH
kadar puncak tertinggi malam hari, umumnya
berhubungan dengan onset tidur.
Tingkat sekresi GH:
dengan usia (usia pertengahan sekitar 15% dari
kadar saat pubertas).
pada individu obesitas,
dalam satu jam sejak onset tidur dalam
setelah latihan, stres fisik, trauma, dan saat
sepsis
dengan beban glukosa (penekanan GH menjadi
<0.7 g/L pada wanita dan <0.07 g/L pada pria)
C. AKSI
. sintesis protein
. retensi nitrogen
. toleransi glukosa dengan menjadi antagonis dari
aksi insulin.
. lipolisis, FFA , massa lemak omental , dan
massa otot.
. retensi natrium, kalium, dan air
. kadar fosfat inorganic serum.
. Pertumbuhan tulang linear terjadi sebagai hasil dari
aksi kompleks hormonal dan growth factor,
termasuk IGF-I.
. GH menstimulasi diferensiasi prekondrosit epifiseal.
Insulin-like Growth Factor
Meskipun GH menyebabkan efek langsung pada
jaringan target, banyak efek fisiologis diperantarai
secara tidak langsung melalui IGF-I
Liver merupakan sumber utama IGF-I sirkulasi.
Pada jaringan perifer, IGF-I aksi parakrin local
(dependen & independen terhadap GH)
administrasi GH menginduksi IGF-I sirkulasi juga
menstimulasi produksi IGF-I pada jaringan
multipel
Bagian II

GIGANTISME
Definisi
Merupakan penyakit yang disebabkan oleh
gangguan hormonal yang menghasilkan terlalu
banyak hormon pertumbuhan di dalam tubuh.
Biasanya kelebihan GH berasal dari tumor jinak
pada hipofisis yang disebut adenoma.
Akromegali: Manifestasi sama tetapi pada masa
dewasa
Epidemiologi
Insiden gigantisme sangat langka, dengan sekitar
100 kasus yang dilaporkan sampai saat ini berbeda
dengan akromegali yang terhitung tiga sampai
empat kasus per juta per tahun
Etiologi
Hipersekresi GH dapat dibagi menjadi dua
kategori utama yaitu, yang berasal dari sumber
hipofisis primer dan yang disebabkan oleh
peningkatan sekresi GHRH
Patofisiologi
Tumor Hipofisis, Tumor sel-sel somatotrope,
hiperaktif sel asidofilik Hipersekresi GH
Lempeng epifisis terbuka (usia muda)
GIGANTISME Pertumbuhan tulang dan organ
tubuh lain yang sangat cepat manifestasi
gigantisme
Manifestasi Klinis
Salah satu gejala yang paling umum yaitu
pertumbuhan abnormal tangan dan kaki.
Secara bertahap, perubahan tulang mengubah
fitur wajah pasien, alis dan rahang bawah
menonjol, tulang hidung membesar, dan jarak
antar gigi melebar.
Gejala lain yang timbul:
nyeri sendi
Kulit terasa tebal dan kasar
Kulit berminyak
Bibir, hidung, dan lidah membesar
Suara menjadi berat karena pembesaran sinus dan
pita suara
Sleep Apnea
Keringat berlebih dan bau
Sakit kepala
Gangguan pengelihatan
Kelainan siklus menstruasi
Disfungsi ereksi pada pria
Penurunan libido.
Pria 22 tahun dengan gigantisme karena hormon
pertumbuhan berlebih ditunjukkan di sebelah kiri kembar
identik nya. tinggi dan prognathism (A) dan tangan
membesar (B) dan kaki (C) dari kembar yang terkena
dampak peningkatan yang jelas.
Diagnosa
Blood test
Pengukuran level GH dalam darah (tidak spesifik)
-> level berubah-ubah menit ke menit
Pengukuran IGF-I (Spesifik) -> kadarnya jauh lebih
stabil dari GH dalam darah
Imaging
MRI paling spesifik dalam menentukan lokasi dan
mendeteksi ukuran dari tumor
Penggunaan MRI dapat diganti dengan CT-scan
apabila terdapat alat pacu jantung atau terdapat
implan dari logam pada tubuh.
Scan kepala gagal -> memperkirakan kemungkinan
lain yaitu adanya nonpituitary ectopic tumors pada
dada, abdomen, atau pelvis
Terapi
Pembedahan
Pembedahan reseksi transsphenoidal merupakan terapi
utama baik untuk mikroadenoma (angka penyembuhan
= 70%) dan makroadenoma (angka penyembuhan
=<50%).
Analog Somastastin
Merupakan kelompok obat yang pertama digunakan
untuk mengobati gigantisme. Mekanisme kerja obat
yaitu mematikan produksi GH dan efektif dalam
menurunkan kadar GH dan IGF-I pada 50 hingga 70
persen pada pasien.
GH receptor agonist
Pegvisomant antagonizes endogenous GH bekerja
dengan membloking GH periferal binding reseptor.
Sehingga, level serum IGF-I ditekan dan mengurangi
efek buruk dari kelebihan GH endogen.
Agonist dopamin
Bromocriptine dan cabergoline dapat menekan sekresi
GH pada beberapa pasien. Dosis tinggi bromocriptine (20
mg / d). Kabergolin diberikan pada dosis yang relatif
tinggi 0,5 mg / d.
Radiasi
Terapi radiasi eksternal atau energi tiggi kinetik
streotaktik yang digunakan sebagai terapi adjuvan untuk
gigantisme, namun 50% dari pasien membutuhkan
waktu setidaknya 8 tahun untuk penekanan level GH
sebanyak <5 g/l.

Anda mungkin juga menyukai