Anda di halaman 1dari 6

NOMOR MODUL :D

TOPIK : Onkologi Paru


MODUL PULMONOLOGI SUB TOPIK : Kanker Paru
LEARNING OBJEKTIF : Diagnosis Kanker Paru

DAN KEDOKTERAN RESPIRASI Tatalaksana Asma

I. Waktu
Mengembangkan kompetensi Waktu
KANKER PARU Sesi tutorial 2 x 60 menit
Diskusi kelompok 4 x 60 menit
Sesi praktik dengan fasilitas tutor 3 x 120 menit
Sesi praktik mandiri 4 x 120 menit
Pre-test & Pro-test 2 x 30 menit
Pencampaian kompetensi 1 minggu

II. Tujuan Pembelajaran


A. Tujuan Umum
Modul ini menguraikan tentang proses dan asuhan yang diberikan pada kasus kanker
paru. Di sini dijelaskan tentang anamnesis, pemeriksaan fisis, rencana pemeriksaan
penunjang dan penatalaksanaan kanker paru bila dirujuk.

B. Tujuan Khusus
Pada akhir pembelajaran modul diharapkan peserta didik mampu mengenali faktor risiko,
gambaran klinis, melakukan pemeriksaan, menetapkan diagnosis kerja dan prognosis serta
mampu menjelaskan rencana pemeriksaan peninjang dan tatalaksana kanker paru bila dirujuk.

III. Kompetensi
A. Kompetensi Pengetahuan
1. Mengetahui definisi, epidemiologi dan faktor risiko kanker paru.
BAGIAN PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI FAKULTAS 2. Mengetahui gambaran klinis kanker paru
KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 3. Mengetahui dasar diagnosis kerja dan diagnosis banding kanker paru
4. Mengetahui berbagai pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis kanker
JANUARI 2015 paru
5. Mengetahui tatalaksana kanker paru
6. Mengetahui komplikasi/penyulit dan penanganannya, serta prognosis kanker paru
B. Kompetensi Kognitif 3. Contoh kasus
1. Memahami defenisi, epidemiologi dan faktor risiko kanker paru. 4. Daftar tilik kompetensi
2. Memahami gambaran klinis kanker paru 5. audiovisual
3. Memeahami diagnosis kerja dan diagnosis banding kanker paru VI. Referensi Buku Wajib
4. Memahami alasan merujuk pasien kanker paru Buku yang wajib dibaca:
5. Memahami tindak lanjut pasien setelah kembali dari rujukan 1. PDPI-IASTO. Kanker Paru (Kanker Paru Jenis Karsinoma Bukan Sel Kecil); Pedoman
Diagnosis & Penatalaksanaan di Indonesia. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Jakarta.
C. Kompetensi Ketrampilan 2016.
1. Mampu mengenali faktor risiko kanker paru 2. Pass HI, Carbone DP, Johnson DH, Minna JD, Scagliotti GV, Turrisi III AT. Principles
2. Mampu melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik kanker paru & Practice of Lung Cancer. Fourth Edition. Lippncott Williams & Wilkins, Philadelphia,
3. Mampu menegakkan diagnosis kerja dan diagnosis banding kanker paru 2010.
4. Mampu merujuk pasien kanker paru dengan tepat
5. Mampu menindaklanjuti setelah kembali dari rujukan
VII. Gambaran Umum
IV. Metoda dan strategi pembelajaran Memberikan penjelasan dan upaya yang akan dilakukan selama modul atau praktik yang
A. Metode dilakukan terkait dengan modul ini sehinggga tujuan pembelajaran dapat dicapai dalam waktu
1. Kuliah interaktif yang dialokasikan dan kompetensi yang diperoleh sesuai dengan yang diinginkan
2. Curah pendapat dan diskusi
3. Bed side teaching VIII. Contoh Kasus
4. Pendampingan (coaching) Tn. Z, 67 tahun, datang ke layanan primer dengan keluhan batuk berdarah sejak 1 hari yang
B. Strategi lalu. Batuk-batuk sudah dirasakan pasien sejak 4 bulan yang lalu. Nyeri dada terutama bila
Tujuan 1 Mampu mengenali definisi, epidemiologi faktor risiko kanker paru batuk dan sesak napas bila beraktivitas berat. Berat badan menurun sudah dirasakan pasien
(metode1,2,3,4 ) sejak 1 bulan terakhir, nafsu makan menurun. Pasien seorang perokok dengan Indeks
Tujuan 2 Mampu melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisis (metode 1,2,3,4) Brinkmann berat. Pemeriksaan fisik paru kanan atas didapatkan fremitus kurang dari kiri,
Tujuan 3 Mampu menegakkan diagnosis kerja dan diagnosis banding kanker paru perkusi redup, suara napas melemah. Pemeriksaan BTA dari sputum hasilnya negatif
(metode 1,2,3,4)
Tujuan 4 Mengetahui rencana pemeriksaaan penunjang (metode 1,2) IX. Rangkuman Kasus
Tujuan 5 Mengetahui rencana tatalaksana kanker paru (metode 1,2) A. Bahan diskusi
Tujuan 6 Mampu melakukan rujukan yang tepat (metode 1,2,3,4) • Apa kemungkinan diagnosis penyakit yang diderita Tn. Z dan diagnosis
Tujuan 7 Mampu menindak lanjuti setelah kembali dari rujukan (metode 1,2,3,4) bandingnya?
• Apa alasannya?
V. Persiapan Sesi • Apa sikap anda pada kasus diatas?
Bahan dan peralatan yang diperlukan • Apa kemungkinan pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan?
1. Materi modul kanker paru • Terapi apa yang dapat diberikan pada kasus Tn. Z?
2. Materi presentasi : Power Point • Apa penyulit yang ditemukan pada kasus Tn. Z?
B. Penuntun diskusi kasus XII. Penuntun Belajar
• Kelainan respiratorik luas dengan BTA sputum negatif Skor
• Faktor risiko Penuntun belajar 0 1 2 3
1. Melakukan penyapaan, memberikan informasi dan
edukasi pada pasien
X. Evaluasi
2. Melakukan anamnesis :
Kognitif a. Keluhan utama
b. Keluhan tambahan
c. Riwayat penyakit sekarang
• Pre-test dan post-test, dalam bentuk lisan, assay dan/atau MCQ
d. Faktor risiko
• Self assessment dan Peer Assisted Evaluation e. Riwayat penyakit dahulu
• Curah pendapat dan diskusi f. Riwayat penyakit keluarga
g. Riwayat psikososial
Psikomotor h. Riwayat pekerjaan dan kebiasaan
3. Melakukan pemeriksaa fisis status generalis
• Self Assisted dan Learning a. Keadaan umum
• Peer Assisted Evaluation (berbasis nilai 0,1 dan 2) b. Tanda vital
• Penilaian kompetensi (berbasis nilai memuaskan, perlu perbaikan dan tidak memuaskan) 4. Melakukan pemeriksaan status lokalis secara sistematis
a. Inspeksi
• Kesempatan untuk perbaikan (Task-based Medical Education) b. Palpasi
c. Perkusi
Kognitif dan psikomotor d. Auskultasi
5. Menetapkan diagnosis kerja
• BST 6. Menetapkan diagnosis banding
• Mini-CEX 7. Merencanakan rujukan dan tatacara merujuk
• OSCE 8. Menjelaskan kemungkinan pemeriksaan penunjang yang
akan dilakukan
XI. Instrumen Penilaian 9. Menjelaskan kemungkinan tatalaksana kasus
Instrumen pengukuran kompetensi kognitif dan psikomotor 10. Menentukan prognosis
1. Observasi selama proses pembelajaran 11. Mengenali masalah dan penyulit yang ada dan melakukan
penanganan sesuai kemampuan serta fasilitas yang
2. Log book
tersedia dan/atau sesuai hasil rujukan
3. Hasil penilaian peragaan keterampilan Jumlah skor
4. Pretest modul Keterangan : 0: Tidak dikerjakan
5. Post-test modul 1: Dikerjakan semua tapi tidak benar, atau tidak berurutan
6. Penilaian kinerja pengetahuan dan keterampilan (ujian akhir semester) 2: Dikerjakan dengan bantuan
3: Dikerjakan semua dengan lengkap dan benar
Maksimal Skor : 36
Jumlah Skor
XIII. Daftar Tilik kanker paru terdiagnosis ketika penyakit telah berada pada stage lanjut.1 Data di RSUP M Djamil dari
kompetensi tahun 2004 sampai 2016 didapatkan 275 kasus yang sudah diketahui jenis selnya. Sebagian besar
Daftar Tilik ya Tidak (76,4%) kasus laki-laki, tetapi jumlah kanker paru pada laki-laki cenderung menurun, sedang wanita
1. Komunikasi, informasi dan edukasi pada pasien cenderung meningkat. Baik pada laki-laki maupun wanita, sebagian besar ditemukan pada stage lanjut
2. Malakukan anamnesis yang terarah (78,9% vs 90,8%).3
3. Melakukan pemeriksaan fisis status generalis
FAKTOR RISIKO KANKER PARU
4. Melakukan pemeriksaan fisis status lokalis
5. Menetapkan diagnosis kerja Penyebab pasti kanker paru belum dikatehui, tetapi berbagai faktor risiko dihubungkan
6. Menetapkan diagnosis banding dengan kejadian kanker paru, yaitu:4
7. Menetapkan rujukan dengan tepat - Rokok tembakau (utama)
8. Menjelaskan kemungkinan pemeriksaan - Paparan asap rokok lingkungan
penunjang - Polusi udara lingkungan (asbestos, arsenik, radon, dan lain-lain)
9. Menjelaskan kemungkinan tatalaksana - Polusi udara dalam ruangan
10. Mengenali masalah dan penyulit yang mungkin - Diet dan genetik
terjadi dan melakukan tatalaksana yang sesuai - Infeksi/inflamasi kronik
11. Mengenali prognosis
Centang pada kolom yang relevan
Hasil : semua kolom harus tercentang kompeten, apabila tidak harus mengulang ANAMNESIS

Gambaran klinik penyakit kanker paru tidak banyak berbeda dari penyakit paru lainnya,
terdiri dari keluhan subyektif dan temuan obyektif. Dari anamnesis didapat keluhan utama dan
perjalanan penyakit, serta faktor-faktor lain yang sering sangat membantu tegaknya diagnosis. Keluhan
KANKER PARU utama dapat berupa:
- Batuk-batuk dengan/tanpa dahak (dahak putih, dapat juga purulen)
DEFINISI KANKER PARU - Batuk darah
- Sesak napas
Kanker paru dalam arti luas adalah semua penyakit keganasan di paru, baik yang berasal dari - Suara serak
paru sendiri maupun keganasan dari luar paru (metastase tumor di paru). Dalam modul ini yang - Sakit dada
dimaksud dengan kanker paru adallah kanker paru primer yang berasal dari epitel bronkus atau - Sulit/sakit menelan
karsinoma bronkus (bronchogenic carcinoma).1 - Benjolan di pangkal leher
- Sembab muka dan leher, kadang-kadang disertai sembab lengan dengan rasa nyeri yang
EPIDEMIOLOGI
hebat.
Tidak jarang yang pertama terlihat adalah gejala atau keluhan akibat metastasis di luar paru, seperti
Kanker paru merupakan masalah kesehatan diseluruh dunia, merupakan penyebab kematian
kelainan yang timbul akibat kompresi hebat di otak, pembesaran hepar atau patah tulang. Ada pula
nomor dua di Amerika Serikat. Jumlah kasus baru di Amerika Serikat tahun 2016 diperkirakan
117.920 kasus pada laki-laki dan 106.470 kasus pada perempuan. Insiden pada laki-laki cenderung gejala dan keluhan tidak khas seperti:
menurun sejak tahun 1980-an, sedangkan pada wanita cenderung meningkat dan relative mendatar - Berat badan berkurang
tahun 2000-an.2 Kecendrungan peningkatan kasus juga terjadi di Indonesia, terutama di rumah sakit – - Nafsu makan hilang
rumah sakit rujukan seperti RS Persabahatan Jakarta, RS Soetomo Surabaya, RSK Dharmais Jakarta, - Demam hilang timbul
RSUD Moewardi Solo, RSUP M Djamil Padang serta RSUP Adam Malik Medan. Di Indoneisa kasus - Sindroma paraneoplastik
PEMERIKSAAN FISIK - Biopsi aspirasi jarum
- Transbronchial Needle Aspiration (TBNA)
Pemeriksaan fisik tergantung pada kelainan.1 - Transbronchial Lung Biopsy (TBLB)
- Transthorasic Needle Aspiration (TTNA)
- Tumor ukuran kecil dan berada di perifer : gambaran normal - Transthorasic Biopsy (TTB)
- Tumor ukuran besar, terlebih bila disertai atelektasis sebagai akibat kompresi bronkus, efusi - Aspirasi jarum halus
pleura atau penekanan vena kava akan memberikan informasi sesuai kelainan - Core biopsi
- Pembesaran KGB atau tumor di luar paru - Biopsi lain, seperti biopsi KGB bila terlihat, atau biopsi Daniels, bila tidak jelas
- Metastasis ke organ lain seperti perabaan hepar, tanda-tanda fraktur dan lain-lain. pembesaran KGB
- Biopsi pleura
DIAGNOSIS KERJA DAN DIAGNOSIS BANDING - Pleuroskopi
- Video Assisted Thoracoscopic Surgery (VATS)
Diagnosis kerja kanker paru ditegakkan terutama pada kelompok risiko tinggi yaitu:1
- Sitologi sputum
- Laki-laki, usia lebih dari 40 tahun, perokok;
- Paparan industri tertentu DIAGNOSIS PASTI KANKER PARU
- Disertai dengan satu atau lebih gejala: batuk darah, batuk kronik, sesak napas, nyeri dada, dan
berat badan menurun. Semua tindakan diagnosis kanker paru bertujuan untuk dapat menentukan diagnosis pasti
Golongan lain yang perlu diwaspadai adalah perempuan dan atau perokok pasif dengan salah satu kanker paru sehingga dapat ditentukan pilihan terapi yang sesuai. Diagnosis kanker paru terdiri dari:
gejala di atas dan seseorang yang dengan gejala klinik yaitu:batuk darah, batuk kronik, nyeri dada, - Jenis histologis dan biomolekuler
penurunan berat badan tanpa penyakit yang jelas. - Stage
- Tampilan (tingkat tampil, performance status)
Diagnosis banding untuk kanker paru adalah:
- Tuberkulosis PENGOBATAN
- Tumor mediastinum
- Tuberkuloma Pengobatan kanker paru adalah multi modaliti terapi (combined modality therapy). Pemilihan
- Fungus ball terapi ditentukan berdasarkan jenis histologis, stage, tampilan penderita, dan kondisi nonmedis seperti
- Tumor metastasis ke paru fasilitas yang dimiliki rumah sakit dan kemampuan ekonomis penderita.
- Bronkiektasis
1. Pembedahan
PEMERIKSAAN PENUNJANG 2. Radioterapi
3. Kemoterapi
1. Pemeriksaan radiologis 4. Targeted therapy
- Foto toraks PA/lateral 5. Monoclonal antobody
- CT scan toraks dengan kontras
- Brain scan dengan kontras/MRI PENYULIT/KOMPLIKASI
- Bone scan
- PET-CT scan Kadang-kadang kanker paru baru ditemukan setelah ada penyulit/komplikasi, dan sebagian
- USG abdomen dengan stage lanjut, seperti:
- USG doppler 1. Efusi pleura ganas (EPG)
2. Pemeriksaan khusus 2. Sindroma vena kava superior (SVKS)
- Bronkoskopi 3. Obstruksi bronkus
4. Invasi dinding dada
5. Batuk darah/hemoptisis
6. Kompresi/penekanan esofagus
7. Kompresi sum-sum tulang
8. Metastasis

KEPUSTAKAAN

1. PDPI-IASTO. Kanker paru (Kanker Paru Jenis Karsinoma Bukan Sel Kecil); Pedoman
diagnosis & penatalaksanaan di Indonesia. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Jakarta,
2016.
2. Siegel RL, Miller KD, Jemal A. Cancer Statistic, 2016.Ca Cancer J Clin 2016;66:7-30.
3. Sabrina E, Zailirin YZ, Taufik. Differences epidemiology and risk factors of lung cancer by
sex in M Djamil Hospital Padang. Respirology 2014;19;Suppl.3:161
4. Pass HI, Carbone DP, Johnson DH, Minna JD, Scagliotti GV, Turrisi III AT. Principles &
Practice of Lung Cancer. Fourth Edition. Lippncott Williams & Wilkins, Philadelphia, 2010,
p:3-11.

Anda mungkin juga menyukai