Anda di halaman 1dari 31

Desember

Timpanometri
I Ketut Dwi Adi (N11121126)
Pembimbing:
dr. Fatmawati A. Said, M. Kes., Sp.THT-KL
BAB I
Pendahuluan
Telinga manusia  organ pendengaran yang menangkap dan merubah bunyi
berupa energi mekanis menjadi energi elektris secara efisien dan diteruskan ke otak
untuk disadari serta dimengerti, sebagai sistem organ pendengaran.

Telinga
- Perifer.
- sentral.

Timpanometri  tes pendengaran untuk memeriksa fungsi telinga tengah


Tinjauan pustaka

BAB II
Anatomi telinga
Telinga (Auris):
1) Aparatus sensorik.
2) sel-sel saraf.
Auricula terdiri dari
kartilago elastik.
Dilihat dari potongan
longitudinal melalui Meatus
acusticus, Auris media, dan
Tuba auditiva; dilihat dari
frontal.
Membrana tympanica
Fisiologi telin
Histologi telinga
Timpanometri
 Tes diagnostik dengan spesifisitas 85% untuk skrining telinga tengah, yang
menunjukkan peningkatan impedansi dalam perambatan suara oleh kompleks rantai
ossikuler timpani.
 Diukur dan direkam dalam tympanogram.
Tujuan
Untuk mengukur mobilitas membran timpani
- menilai volume saluran telinga
- tekanan telinga tengah dan fungsi kepatuhan
telinga tengah
Indikasi
a. Infeksi telinga tengah (otitis media)
b. Perforasi gendang telinga
c. Cairan di telinga tengah
d. Tumor telinga tengah
e. Fiksasi atau diskontinuitas tulang pendengaran
f. Disfungsi tuba eustachius.
Kontra indikasi
a. Sakit telinga.
b. Membran timpani meradang, menonjol atau
berlubang.
c. Post OP. Dalam enam (6) minggu pada telinga.
d. Benda asing di saluran pendengaran.
Prosedur
1. Persiapan (screening)
2. Persetujuan (Informconsen)
3. Persiapan alat dan bahan
4. Pilih ujung telinga sedikit lebih besar dari saluran pendengaran eksternal.
5. Untuk bayi, tarik perlahan daun telinga ke bawah dan ke belakang dengan satu tangan.
Gunakan tangan yang lain untuk memasukkan probe ke dalam saluran pendengaran
eksternal.
6. Untuk anak-anak, tarik pinna ke atas dan ke belakang dengan lembut dengan satu
tangan. Gunakan tangan yang lain untuk memasukkan probe ke dalam saluran
pendengaran eksternal.
7. Segel kedap udara dibuat dengan memutar pergelangan tangan secara perlahan ke
arah mata anak, (sehingga layar berada di atas dan dapat dilihat).
8. Perhatikan layar untuk memastikan bahwa segel telah tercapai, lalu tahan
tympanometer.
9. Setelah tes selesai, lepaskan probe telinga dengan memutar pergelangan tangan
dengan lembut untuk membuka segelnya.
10. Catat pengukuran (seperti yang ditampilkan di layar) untuk tekanan, kepatuhan, dan

volume saluran telinga.

11. Ulangi prosedur pada telinga lainnya.

12. Jika hasil yang jelas tidak tercapai, ulangi hingga tiga kali.

13. Jika menggunakan printer, pindai atau fotokopi tympanogram dan lampirkan ke

catatan kesehatan elektronik atau cetak dan simpan catatan kertas di file klien.
Tipe A: timpanogram
normal.
a. Puncak yang tajam
b. MEP antara +50 hingga -99 mmH2O
c. SC = 3 hingga 1,6cc (dewasa)/0,2 hingga 0,9cc (anak-
anak 3 – 5 tahun)
d. ECV dalam kisaran normal
Tipe B: timpanogram kondisi
telinga berair atau gendang
telinga pecah.
a. Garis membulat/tanpa puncak
b. Biasanya tidak ada MEP atau SC yang dapat
diukur/dikurangi
c. ECV dalam kisaran normal.
Tipe C: timpanogram
mengindikasikan gangguan
fungsi saluran eustachius.
a. Puncak yang tajam
b. MEP kurang dari -99mm (MEP negatif signifikan)
c. SC = 3 hingga 1,6cc (dewasa)/0,2 hingga 0,9cc (anak-
anak 3 – 5 tahun)
d. ECV dalam kisaran normal
Tipe AS: timpanogram
berhubungan dengan skeloris
atau otoskelorsis.
a. Puncak yang tajam
b. MEP antara +50 hingga -99 mmH2O
c. SC = 3 hingga 1,6cc (dewasa)/0,2 hingga 0,9cc (anak-
anak 3 – 5 tahun)
d. ECV dalam kisaran normal
Tipe AD: timpanogram
mengindikasikan dislokasi atau
pergeseran tulang telinga tengah.
a. Sharp peak
b. Normal MEP
c. SC > 6cc (adults) (hypermobile)
d. ECV within normal range
Tujuan Indikasi
a. Infeksi telinga tengah (otitis media)
Untuk mengukur mobilitas membran b. Perforasi gendang telinga
timpani untuk menilai volume saluran c. Cairan di telinga tengah
telinga, tekanan telinga tengah dan d. Tumor telinga tengah
fungsi kepatuhan telinga tengah e. Fiksasi atau diskontinuitas tulang pendengaran
f. Disfungsi tuba eustachius.
Simbol Keterangan
Tombol untuk memulai tes
Tombol untuk mengganti pasien

Tombol sesi toko, digunakan untuk


menyimpan data pasien
Tombol cetak laporan, untuk mencetak
salinan hasil
Tombol untuk memilih tes telinga kiri atau
kanan

Tombol untuk mengatur besaran frekuensi

Tombol untuk mengatur besaran


intensitas.12
Gambar alat timpanometri
Alat
timpanometri
BAB III

Kesimpulan
Telinga manusia merupakan organ pendengaran yang menangkap dan
merubah bunyi berupa energi mekanis menjadi energi elektris. telinga
dibagi menjadi sistem organ pendengaran perifer dan sentral.
Membran timpani dibagi dua bagian yaitu pars tensa
memiliki tiga lapisan yaitu lapisan skuamosa, lapisan
mukosa dan lapisan fibrosa. Pars plasida Lapisan ini
terdiri dari mukosa dan kutan.
Dengan pemeriksaan timpanometri dapat diketahuai adanya cairan di
telinga tengah, adanya kekakuan tulang-tulang pendengaran, tekanan
negatif di telinga tengah. Pemeriksaan ini relatif tidak invasif, hanya
memasukkan suatu frop ke liang telinga dan diberikan gelombang
bunyi, dan alat akan memberikan grafik yang dapat di cetak berupa
tympanogram.
Thanks!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes icons
by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai