Anda di halaman 1dari 63

Agnes Kartini

Bag/SMF IK. Kulit dan Kelamin


FK Universitas Mulawarman
RSU AW.Sjahranie
SIFILIS 

DEFINISI & ETIOLOGI :

- Penyakit infeksi ok Treponema pallidum, sgt


kronik, bersifat sistemik
- Menyerang hampir semua alat tubuh
- Mempunyai masa laten
- Dpt ditularkan dari ibu ke janin
- Sinonim: lues, raja singa
 Sifilis kongenital: -dini
-Lanjut
 Aquisita:
-klinis: Sifilis primer, sekunder, tersier
-epid : dini (menular)
lanjut (tidak menular)
SIFILIS 

MANIFESTASI KLINIS:
Stadium I
Menular melalui hubungan sexual, ibuanak, transfusi
Masa Inkubasi 2-4 minggu
- Lesi awal: papular lentikular permukaan - erosi
menjadi ulkus
- Ulkus tunggal, tepi teratur, dasar bersih,
indurasi (+), nyeri (-)  afek primer
dg p’besaran kgb regional (+) kompleks
primer
- STS dapat (+) atau (-)
- mikroskop lapangan gelap dan Burry :(+) /(-)
SIFILIS 

Stadium I
SIFILIS 

Stadium II
- 6-8 minggu setelah SI
- Umumnya dgn gx konstitusi
- Lesi kulit tdk gatal, lesi di mukosa (kondiloma lata)
pembesaran kgb generalisata
- Pemeriksaan dari lesi dgn mikroskop lapangan gelap
dan Burry : (+) atau (-)
- STS : RPR (++), VDRL (+), TPHA titer tinggi
 Kelainan kulit sifilis II
-roseola sifilitika
-leukoderma colli (collar of venus)
-sifilis variseliformis
-ektima sifilitika
- rupia sifilitika
 Kelainan rambut (alopesia)
(great imitator)
SIFILIS 

Stadium II kondiloma lata


SIFILIS 

Stadium II
SIFILIS 

Stadium II
SIFILIS 

Stadium II Laten
Laboratorium : STS (+)
Klinis : (-)
SIFILIS 

PENATALAKSANAAN
a. Obat pilihan:
Benzatin penisilin G, dosis bergantung
stadium:
Stadium I : 4,8 juta unit
stadium II: 7,2 juta unit
Stadium III: 9,6 juta unit
(IM 2,4 juta unit/kali dgn interval 1 minggu)
SIFILIS 

b. Obat alternatif:
– Tetrasiklin 4 x 500 mg/hari atau
– Eritromisin 4 x 500 mg/hari atau
– Doksisiklin 2 x 100 mg/hari
Stadium I dan II  30 hari
Stadium laten  lebih lama
 Kriteria sembuh
 Ulkus menutup
 KGB mengecil
 Titer VDRL menurun
ULKUS MOLE 

DEFINISI & ETIOLOGI


– Penyakit infeksi genitalia akut setempat
– Penyebab: Haemophilus ducreyi
– Gejala klinis khas: ulkus nekrotik, nyeri pada
tempat inokulasi; sering disertai pernanahan
KGB regional
ULKUS MOLE 

GEJALA KLINIS
Masa inkubasi: 1-14 hari (rata2< 7hari)

Lesi primer :
Papul nyeri dengan eritema di
sekelilingnya  pustul  erosi  ulkus
ULKUS MOLE 

Ulkus :
– lunak pd perabaan, nyeri
– batas tegas, tepi tdk rata
– dinding bergaung, indurasi (-)
– dikelilingi eritema ringan
– dsr ulkus  jaringan granulasi, mudah
berdarah, ditutupi eksudat nekrotik kuning ke-
abu2an
– tunggal/multiple, uk bisa > 2 cm
 Predileksi:
-laki-laki: preputium, sulkus koronarius
frenulum
-perempuan: labia, klitoris, fourchette,
vestibulum, serviks
ULKUS MOLE 
ULKUS MOLE 
 Diagnosis banding
 Herpes genitalis
 Sifilis stadium I
 LGV
 GI
ULKUS MOLE 

LABORATORIUM
Pewarnaan Gram/ Unna-Papanheim/wright
Giemsa: bakteri basil gram negative berderet
(tidak sensitif)
Kultur
Serologik (ELISA)
PCR
 Penatalaksanaan (UI)
 Sulfonamid (kotrimoksasol) 2x2
 Tetrasiklin 4 x 500 mg 10-20 hari
 Kanamisin 2 x 500 mg 6-14 hari
 Eritromisin 4 x 500 mg 10-14 hari
 Quinolon 400 mg SD
 Luka dibersihkan dengan NaCl
ULKUS MOLE 

PENATALAKSANAAN (CDC)
– Azithromycin 1 g orally SD
– Ceftriaxone 250 mg IM SD
– ciprofloxacin 500 mg orally 2x1  3 days,
– or erythromycin base 500 mg 3x1  7 days\

-Penyembuhan dalam 2 minggu


-Ulkus membaik dan epitelisasi dalam 4
minggu
-Pasangan di evaluasi
Definisi:
Granuloma Inguinale (GI) :
adalah proses granulomatosa yg biasanya
mengenai daerah anogenital & inguinal.
Daya penularan peny. rendah,bersifat
kronik, progresif, penularan secara
autoinokulasi & kadang2 sistem
limfatik.
Sinonim :
Granulomatosis,granulovenereum,
granuloma donovani, donovanosis,
Ulcerating granuloma of pudenda,
sclerosing granuloma.
Etiologi :
Calymatobacterium granulomatis.
Bentuk : batang pendek, tebal, tdk membentuk
spora, gram negatif, pd pewarnaan
membentuk gambaran bipolar spt peniti,
dg. Pewrnan Wright, basil dikelilingi
kapsul berbatas tegas.
 Lesi primer : nodus keras ( indurated)  ulkus w. spt
daging/granulmatosa  (berkembang perlahan tu
pada perianal + autoinokulasi)

Gx Patognomonik :
 Sel MN yg t’infx berisi kista intrasitoplasmik yg diisi
badan Donovan
Hematogen ke tulang, sendi, hati
Gejala Klinis:
 Masa inkubasi antara 1–12 minggu
 Lesi permulaan btk papel/vesikel yg tidak nyeri (Lokasi:
genitalia eksterna, paha, lipat paha, perineum),
perlahan-lahan jadi ulkus granulomatosa yg berbentuk
bulat, menimbul, spt beludru, mudah berdarah, dpt
terasa nyeri, tapi biasanya hanya terdapat ggn konstitusi
ringan. Cairan lesi bersifat serosanguinosa. Lesi dpt
meluas ke abdomen bag. bawah & bokong.
 Lokasi: Laki-laki : Penis & scrotum
Wanita : Labia minora, mons
veneris, fourchette
 Tipe2 Gambaran Klinis
1. Tipe Nodular
2. Tipe Ulsero-vegetatif
3. Tipe Hipertrofik
4. Tipe Sikatrisial

 Diagnosis Banding:
Sifilis,Chancroid,Amubiasis kulit,
TBC kulit,Filariasis,Ulkus mole
LGV,Karsinoma sel basal.
1. Riw. Peny.
2. Gx. Klinis
3. Tissue smears (mencari D
granulomatosis dlm sel MN dgn P.
Giemsa, Wright)
4. Biakan pada Yolk sac
5. Biopsi
6. Tes serum : terikat komplemen thd D.
granulomatosis
7. Inokulasi
8. Tes kulit : Ag Granulomatosis D 
dibaca 72 jam
Terapi:
Doksisiklin 100 mg 2 x sehari  min.3 mg.
Trimetoprim-sulfametoksasol (800/160mg) 2 x sehari
 min. 3 mg.
Alternatif :
Siprofloksasin 2 x 750 mg  3 mg.
Eritromisin basa 4 x 500 mg  3 mg.
Asitromisin 1 g/mg  min.3 mg.
Komplikasi:
 Edema genital pd wanita, bila berlgsg lama
tjd. deformitas genital.
 Stenosis uretra, vagina, lubang anus.
 Hiperplasia pseudoepiteliomatosa
 Lesi metastatik dpt mengenai tulang, sendi &
alat-alat dalam.
Dr. Agnes Kartini, SpKK
 LGV adalah IMS yang mengenai sistem
saluran pembuluh limfe dan kel. limfe,
terutama pd genital, inguinal, anus dan
rektum
 Terutama : Didaerah tropik / sub tropik

ETIOLOGI :
• Chlamydia trachomatis serovars L1 , L2 , L3
yg sifatnya sebagian spt bakteri sebagian
virus
uk : 250 – 500nm
 Stadium dini
- Lesi primer genital
- Sindrom Inguinal
 Stadium lanjut
- Sindrom genital (Eshiomene)
- Sindrom anorektal
- Sindrom uretral
3. Lesi primer ( setelah inkubasi 3-30hr)
 ≠ khas, ≠ nyeri, cepat hilang
 Berupa erosi, ulkus dangkal, papul2,
kelompok vesikel kecil mirip herpes
 Lokasi :
♂: Umumnya di genit. eksterna :
Frenulum, preputium, penis,
uretra, skrotum, glans
♀: Jarang digenit. eksterna, >>
vagina bgn dlm (2/3 atas serviks)
 Lebih 2 minggu pd ♂
 T. : pd ♂ bila lesi primer di genit. ekst., unilat,
± 80% kasus
 T. : pd ♀ bila lesi primer di genit ekst & vagina
1/3 bwh
Kel limfe pelvis
 Gej. sistemik : demam, menggigil, nausea,
anoreksia, sakit kepala, keringat malam,
leukositosis ringan
 Yg diserang: Kgb. Ing. Med. (mrp kel. Inguinal utk genit. ekst.)
 mengenai bbrp kel. (permuk. ber-benjol2)
 berkonfluensi : krn sub akut  5 tnd rdg akut (+)
 Kel. Ing. membesar, nyeri, teraba pdt  perad. sekitar kel.
(perilimfadenitis)
 T. : perlekatan antar kel.  terbentuk paket ; perlekatan dgn
kulit diatasnya  kulit merah kebiruan, panas, nyeri
 Perlunakan tdk serentak  konsistensi macam2 (keras, kenyal,
lunak/abses)
 Abses pecah --- sinus, fistel multipel (1/3 kasus);
lainnya  involusi (ms. padat kenyal di inguinal)
 Bentuk2 spesifik :

 Sign of groove (Greenblatt’s sign); pembesaran kel. diatas &


dibwh lig. inguinal pouparti shg. terbentuk celah.
 Ettage bubo;
Bila t. : penyebaran ke fossa iliaka
 pembesaran kel. femoralis, inguinalis superfisial &
profundus
S. Ing. Yg ≠ diobati  fibrosis Kgb ing. medial 
aliran getah bening terbendung  edema 
elefantiasis
♂: Jarang dijumpai;
manifest.;elefantiasis penis, skrotum
♀: Edema vulva sepanj. Klitoris smp.
Anus (elefantiasis labia)
tekanan dari paha  bentuk jd.
pipih  tumor polipoid, verukosa 
Buchblat condyloma
 Manifestasi lanjut LGV terut. pd. ♀ krn penyebaran lgs.
lesi primer di vagina ke kel. Limfe perirektal (kel.
Gerota; terletak antara Uterus dan rektum)  diket.
Dgn. palpasi bimanual
 Bisa pd ♂ homoseksual --- sanggama genitoanal
♀ --- sanggama genitoanal
 Proses lanjut = sindr. inguinal  limfadenitis,
periadenitis, perlunakan, abses  pecah  keluar
drh. & pus wkt defekasi  terbentuk fistel
Lok. Abses & fistel – perianal & perirektal
 Muara …..
 Muara fistel meluas  ulkus  sembuh t.:
sikatriks  retraksi  struktura rekti
Keluhan : Obstipasi, tinja kecil2 ,perdarahan
wkt defekasi
Proktitis  tenesmus, keluar darah dan pus
dr. rektum
 Tanpa th  proktokolitis berat и colitis
Bila terbentuk infiltrat uretra posterior –
abses – pecah – fistel – struktur smp
o.u.e  bentuk spt. mulut ikan (fish
mouth uretra) dan penis melengkung
seperti pedang Turki
 LED : me
 Tidak khas, menunjukkan keaktifan penyakit
 Menilai kesembuhan; bila sembuh
 Hiperproteinemia
 Pe globulin, albumin N /
 Perbandingan alb
globulin
 Ig A me selama penyakit aktif
 Tes Frei
 Tidak khas; bisa (+) pd peny. segolongan
 Positif setelah 5 – 8 mg
 Bila (+)  sedang pernah LGV
PEMBANTU DIAGNOSIS :

 Tes Serologi
 Complement Fixation Test (LFT)
 > Sensitif, > dipercaya drpd Tes Frei
 Reaksi Silang (+)
 Titer ≥ 1  aktif
64
 Menilai keberhasilan th/ ; bila m’ baik
 titer ↑
 Kultur Jaringan  Konfirmasi Dx (Embrio ayam)
 Metoda molekuler : NAATs for Chlamidya
 Skrofuloderma
 Limfadenitis piogenik
 Limfadenitis karena U. Mole
 Limfoma Malignum
 Hernia Inguinalis
 Istirahat total
 Kemoth/ : Doksisiklin 2 x 100 mg  14-21 hr
Alternatif :
Tetrasiklin HCl 4 x 500 mg
atau Eritromisin stearat 4 x 500mg 21 hr
 Bedah
Abses multipel berfluktuasi
 aspirasi berulang drpd insisi
(krn memperlambat penyembuhan)
 Partner sex : Doksi 2 x 100mg (7 hr)
sebelum 30 hr atau
Azitromisin 1 gr SD

 Pasien AID : dosis = pasien Non HIV

 Alternatif lain : Kotrimoksasol 480mg 2 x 2


 4r
LGV lesi primer LGV groove sign

Anda mungkin juga menyukai