KK
Bag/SMF IK. Kulit & Kelamin
RSUD Ulin Banjarmasin
VERUKA = KUTIL
Etiologi : human papiloma virus virus DNA
replikasi intranuklear.
Tersebar kosmopalit, anak-anak >>, dewasa.
Bentuk-bentuk klinis :
1. Veruka vulgaris dengan varian veruka filiformis.
2. Veruka plana juvenilis.
3. Veruka plantaris.
4. Veruka akuminatum / kondiloma akuminata
PMS.
VERUKA VULGARIS :
Terutama anak-anak, dewasa, orang tua.
Predileksi : - Ekstremitas ekstensor >>.
- Seluruh tubuh.
- Mukosa mulut, hidung.
Penularan : Autoinokulasi.
Lesi papula bulat abu-abu, besarnya lentikular
berkonfluen bentuk plakat, permukaan verukosa.
Lesi awal yang besar induk kutil menyebar
menimbulkan lesi anak-anak kutil.
Fenomena koebner (+).
VERUKA FILIFORMIS :
Varian veruka vulgaris : - didaerah muka,
- kulit kepala bentuk
menonjol tegak lurus pada permukaan kulit dengan
permukaan verukosa.
VERUKA PLANA JUVENILIS :
Ukuran miliar ~ lentikular.
Permukaan rata, plate.
Warna sesuai kulit / kecoklatan.
Predileksi : wajah, leher, dorsum manus et pedis,
pergelangan tangan, lutut.
Fenomena koebner (+).
VERUKA PLANTARIS :
Predileksi : telapak kaki, terutama daerah yang
mendapat tekanan.
Lesi : cincin keras dengan ditengah lunak
kekuningan.
Permukaan licin, nyeri saat berjalan.
Berkumpul seperti mosaik.
HISTOPATOLOGI :
Epidermis : Hiperkeratosis, parakeratosis,
papilomatosis, akantosis.
Dermis : Pelebaran pembuluh darah dan
serbukan sel-sel radang kronis
Tx. :
Bahan kaustik larutan Ag. No3 25%.
TCA 50%.
Bedah beku N2, N20, Co2 .
Bedah scalpel.
Bedah listrik.
Bedah laser.
PROGNOSIS :
Recidif.
MOLLUSKUM CONTAGIOSUM
Etiologi : Pox Virus.
Anak >> dewasa, dewasa termasuk PMS.
Predileksi : wajah, badan, ekstremitas, pada
dewasa ; pubis genetalia eksterna.
Penularan : - kontak langsung
- otoinokulasi
- hubungan seksual >> dewasa
Masa tunas : 1 ~ beberapa minggu.
GEJALA KLINIS :
Lesi papula-papula milier, kadang lentikular, warna
putih seperti lilin / bening bentuk kubah, ditengah-
tengah delle (+).
Dipijat keluar massa berwarna putih seperti nasi
(molluscum bodies).
Supurasi bila sekunder infeksi.
HISTOPATOLOGI :
Epidermis Proliferasi sel-sel stratum
spinosum membentuk lobuli.
Lobuli dipisahkan dari jaringan ikat,
didalamnya terdapat “Molluscum
body” berupa sel-sel bulat atau
lonjong yang mengalami degenerasi
keratohialin.
DDx. :
Liken Planus
Varicela
Tx. :
Prinsip mengeluarkan massa / molluscum bodies :
Ekstractor komedo
Jarum suntik
Kuretage
Electrocauterisasi
Bedah beku ; N2, Co2, N20
Pada dewasa Partner sex di periksa dan di Tx.
PROGNOSIS :
Baik tidak / jarang residif.
VARIOLA
= CACAR = SMALLPOX
Tersebar kosmopolitan endemi dan epidemi,
sangat menular.
Tahun 1984 WHO dunia bebas cacar tetap waspada
!.
Etiologi : Virus Pox Variola Variola Mayor
Variola Minor
Penularan : Aerogen
GEJALA KLINIS :
Masa tunas : 2 – 3 minggu.
4 stadium :
Stadium Inkubasi erupsi / prodromal :
Nyeri kepala, nyeri tulang dan sendi, demam,
lemas, menggigil, muntah ~ 3 – 4 hari.
Stadium Makula Papular :
Makula eritematosa multiple ~ papula eritem
multiple.
Predileksi wajah, telapak tangan dan kaki.
Suhu tubuh ~ Normal.
Stadium Vesikulo Pustulosa :
5 – 10 hari timbul vesikel multiple ~ pustula.
Suhu tubuh .
Lesi umbilikasi.
Stadium Resolusi :
Lesi krusta-krusta, suhu tubuh .
Sikatriks yang atropi.
Kadang pendarahan krn depresi.
hematopoetik Black Variola fatal !.
VARIOLA MINOR :
Masa tunas singkat, gejala ringan, lesi <<, mortalitas <
1%.
VARIOLOID :
Pada individu yang vaksinasi imunitas partial.
Gx. Prodromal << , lesi << dahi, lengan atas, tangan,
demam .
KOMPLIKASI :
Bronkopneumonia
Sekunder infeksi sikatriks atrofi
Ulkus kornea buta
Ensefalitis
Effluvium Telogen
PEMERIKSAAN PENUNJANG :
Inokulasi pada korioalantoik.
Deteksi antigen virus pada Agar gel.
Histopatologi .
Tes serologis (tes ikatan komplemen).
PROFILAKSIS :
Vaksinasi dengan virus vaksinia dengan metode
multiple puncture.
Kontraindikasi vaksinasi
Atopi, defisiensi imunologik, sedang di Tx.
Kortikosteroid.
Tx. :
Umum : Karantina, higiene dijaga
Anti virus : Asiklovir, Valasiklovir.
Simptomatis : Analgesik, anti piretik, AB oral/krem,
kompres.
PROGNOSIS :
Tergantung penanganan.
Mortalitas 1 – 50 %.
VARICELA
= CACAR AIR = CHICKENPOX
Etiologi : Virus Varicela Zoster.
Predileksi : Kulit, mukosa mulut, mata, `
saluran nafas bagian atas
dibagian sentral tubuh>>.
Insidens : anak >>, dewasa.
Penularan : - Aerogen
- Plasenta
- Kontak langsung
GEJALA KLINIS :
Masa tunas : 2 – 3 minggu.
Gx. Prodromal : demam, nyeri kepala, malaise.
Lesi papula eritematosa diatas macula eritema,
edema ~ beberapa jam vesikel berisi cairan
bening (khas : teardrops) keruh krusta.
Pustula sekunder infeksi pembesaran
kelenjar regional .
Lesi soliter menyebar Sentri fugal, polimorf, gatal .
KOMPLIKASI :
Terutama dewasa Konjunctivitis
Ensefalitis Arteritis
Pneumonia Otitis
Glomerulo nefritis Kelainan darah
Karditis purpura
Hepatitis Kelainan congenital
Keratitis Varicela congenital
LABORATORIUM :
Tzanck Smear Sel datia multi nukleotid.
HISTOPATOLOGI :
Vesikel terdapat dalam epidermis, terbentuk akibat
“degenerasi balon”, sangat sukar dibedakan dengan
kelainan histopatologik pada herpes zoster dan herpes
simpleks.
DDx :
Variola > berat
lesi monomorf
lesi dari akral tubuh ke sentral
Tx :
Asiklovir 5 x 800 mg ~ 7 hari.
Valasiklovir 3 x 1 gr ~ 7 hari.
Varicela Zoster Imunoglobuline im.
Simptomatis
antipretik
analgesik
anti pruritis
AB sistemik, infeksi sekunder (+)
Topikal: T.S 1%, AB krem, kompres.
PROFILAKSIS :
Vaksinasi :
- Usia 12 bln – 12 thn injeksi s.c–0,5 ml
booster 4 – 6 tahun setelah pemberian
pertama.
- > 12 tahun 0,5 ml 4 – 8 mg diulang dengan dosis
yang sama.
- Serokonversi 97% - 99%.
PROGNOSIS :
Baik, tergantung Tx sedini mungkin
HERPES ZOSTER (CACAR ULAR)
Etiologi : Virus Varicela Zoster.
Insidens : ♂ = ♀, dewasa >>.
Predileksi : Kulit, mucosa, sesuai dermatom
saraf yang terkena Thorakal >>>.
Reaktivasi Virus Varicela Zoster.
Penularan : - Aerogen.
- Placenta (ibu hamil ke janin/ bayi).
PATOGENESIS :
Virus dormant di ganglion posterior susunan
saraf tepi dan ganglion cranialis.
~ kadang-kadang menyerang ganglion anterior
bagian motorik cranialis gangguan motorik.
LABORATORIUM :
Tzanck Smear Sel datia multi nukleotid.
HISTOPATOLOGI :
Epidermis : Tampak vesikula berisi unilokular,
biasanya pada stratum granulosum,
kadang-kadang sub epidermal. Yang
penting adalah temuan “sel balon” yaitu
sel stratum spinosum yang mengalami
degenerasi dan membesar, juga badan
inklusi (Lipschutz) yang tersebar dalam
inti sel epidermis, dalam jaringan ikat dan
endotel pembuluh darah.
Dermis : dilatasi pembuluh darah dan serbukan
limfosit.
DDx :
1. Herpes Simplek.
PROGNOSIS :
Baik, tergantung Tx. Antivirus sedini mungkin.