Anda di halaman 1dari 18

TUMOR JINAK

Oleh :
Minggu ke 4 (UNMAL – UISU)

Pembimbing :
dr. Leny Indriani Lubis, Sp. KK
TUMOR JINAK
• Tumor jinak merupakan proliferasi sel
setempat yang memperlihatkan
pertumbuhan dan diferensiasi sel normal.

• Pertumbuhan lambat dan ekspansif.


Kadang berkapsul dan tidak metastasis.

• Tumor dapat terjadi dari sel keratinosit,


melanosit, adneksa kulit, dan kista

• Histopatologik : inti sel uniform, susunan


teratur
BENTUK BENTUK TUMOR JINAK

1. Keratosis Seboroik
(seborrhoeic wart, senile wart, senile keratoses, basal cell papilloma)

- Tumor jinak yang berpigmen dan umunya pada orang tua dan serta berasal dari
keratinosit
- Sering pada ras kulit putih, lelaki = perempuan, muncul pada dekade 5. Pada
dekade 4-3 dapat ditemukan bentuk yang agak datar
- Etiologi belum diketahui
- Predileksi : pada tubuh mana saja, paling banya di wajah dan badan atas
- Diagnosa Banding :
Keratosis seboroik datar ; lentigo senilis, keratosis aktinik
Keratosis seboroik nodus ; melanoma, nevus melanositik, karsinomal sel basal
- Tata laksana : pengobatan karena alasan kosmetik, gatal, meradang atau nyeri.
Dapat dilakukan destruksi dengan bedah listrik, bedah beku, atau bedah laser
- Prognosis : baik, bila sering kena trauma akan terjadi inflamasi atau infeksi
- Gejala klinis :
- lesi sering oval (1 mm – cm) plak
verukosa, papul, atau nodus menempel
pada kulit dan hiperpigmentai warna
cokelat – hitam dengan skuama diatasnya
- papul/nodus dapat berbentuk kubah,
permukaan licin, tidak mengkilat,
sumbatan pada lubang folikel
- asimptomatik atau kadang gatal

- Pemeriksaan penunjang : tampak


akantosis, papilomatosis, hiperkeratosis
dalam berbagai tingkat
BENTUK BENTUK TUMOR JINAK

2. Fibroma Mole
(skin tags, soft wart, achrochordon, papiloma fibroepitel)

- Tumor jinak pada usia pertengahan yang terdiri dari jaringan fibrosa longgar yang
teritama terdapat pada daerah leher dan lipatan
- Sering dijumpai pada perempuan usia pertengahan, monpause, dan usia lanjut
- FM merupakan jaringan fibrosa longgar dengan epdermis yang tipis, kadang –
kadang dihubungkan dengan DM, akromegali, dan polip intestinal
- Predileksi : leher bagian lateran, daerah lipatan (muka, dada, punggung, dan
selangkangan)
- Diagnosa Banding : neurofibroma, keratosis seboroik yang bertangkai
- Tata laksana : Dapat dilakukan destruksi atau eksisi dengan bedah skapel, bedah
listrik, bedah beku, atau bedah laser.
- Prognosis : baik, fibroma molle yang kecil dan bertangkai dapat putus dan terjadi
perdarahan kecil
- Gejala klinis :
- papul bertangkai, lunak, ukuran
bervariasi (2 mm leher atau aksila, 1 cm di
badan)

- Pemeriksaan penunjang : biopsi kulit


menunjukan papilomatism hiperkeratosis,
akantosis
BENTUK BENTUK TUMOR JINAK

3. Kista Epidermal
(kista epidermoid, kista keratin, kista epitel, kista infudibular)

- Kista epidermal adalah kista berisi keratin dengan dinding epidermis


- Sering pada usia muda dan pertengahan atau dekade 3 dan 4, jarang pada anak
anak. Laki laki dan perempuan, 2 : 1
- Timbul akibat peradangan peradangan sekitar folikel pilosebasea, proliferasi sel
epidermal dalam dermis, dan karena implatansi bagian epidermis akibat trauma
- Predileksi : pada wajah, leher, punggung atas, dan dada
- Diagnosa Banding : Kista steatosistoma multipleks
- Tata laksana : eksisi ksta (enukleasi), kista meradang diberikan kortikosteroid
intralesi (hidrokortison, dexametasone, prednisolon), bila infeksi dapat di insisi
dan drainase diserai antibiotik oral (amoksisilin 4 x 500mg, cefradroxil 2 x 500mg)
- Prognosis : kista dapat rekurens bila dinding kista tidak terangkat lengkap pada
eksisi
- Gejala klinis :
- kista epidermal, menonjol membentuk
papul / nodus bentuk kubah, dan bebas
dari dasarnya
- Dapat ditemukan punktum berisi keratin
dapat keluar kista seperi keju dan bau
tidak enak
- Kista dapat soliter atau multipel, ukuran
antara beberapa mm – 5 cm
- Dapat disertai infeksi ata supurasi

- Pemeriksaan penunjang : biopsi kulit


menunjukan adanya kista berdinding
sesuai dengan susunan epidermis dengan
massa keratin didalamnya
BENTUK BENTUK TUMOR JINAK

4. Keloid dan Parut Hipertrofik


A. Parut Hipertrofik
- Penyembuhan luka dengan pertumbuhan berlebihan
jaringan ikat sesuai ukuran luka dan akan mengalami
resolusi
- Pada umur berapa saja dengan onset 4 – 8 minggu setelah
luka
- Lesi pada kemerahan dan menimbul dengan permukaan
licin berkilat. Luasnya tidak melebihi area luka
- Pemeiksaan penunjang : serat kolagen tersusun
konsentris, seperti nodul, tumbuh perlahahan menjadi
koagen yang tebal dan padat yang berangsur- angsur
menipis dan tersusun lurus sesuai dengan permukaan kulit
- Tata laksana :
non medikamentosa ; menghindari trauma, radang / infeksi
didaerah predileksi
medikamentosa ; lini pertama (injeksi streoid intalesi
triamsinolon asetonid 10mg/ml, kadang eksisi surgical)
- Prognosis : regresi spontan sesekali terjadi, rekurensi
jarang terjadi, respon terapi bagus
BENTUK BENTUK TUMOR JINAK
4. Keloid dan Parut Hipertrofik
B. Keloid
- Penyembuhan luka dengan pertumbuhan
berlebihan jaringan ikat melebihi ukuran luka
- Khususnya dekade ke 3 denga onset beberapa
tahun setelah terjadinya luka
- Lesi pada kemerahan dan menimbul dengan
permukaan licin berkilat. Luasnya melebihi area
luka
- Pemeiksaan penunjang : tidak terorganisir, luas,
tebal, kolagen tumbuh menjadi tebal dan padat,
vaskularisasi sangat buruk
- Tata laksana :
non medikamentosa ; menghindari trauma,
radang / infeksi didaerah predileksi
medikamentosa ; lini pertama (injeksi streoid
intalesi triamsinolon asetonid 10 mg/ml), lini
kedua (terapi laser, injeksi 5-fluoracil intralesi
50mg/ml, 0,5-2 ml setiap minggu) Prognosis :
regresi spontan jarang, rekurensi umunya terjadi,
respon terapi jelek
BENTUK BENTUK TUMOR JINAK

5. Siringoma
- Epidemiologi : pada perempuan remaja, jumlah
pasien perempuan > laki – laki
- Etiopatogenesis : diferensiasi duktus ekrin
- Klinis : papul kecil, licin, warna kulit, terutama
kelopak bawah mata
- Histopatologi : epitel dalam sarang dan duktus
kecil menyerupai ekor kecebong
- DD : trikoepitelioma
- Tatalaksana : bedah klinis, bedah laser
6. Nevus Sebaseus
- Epidemiologi : sejak lahir atau bayi
- Etiopatogenesis : ektoderm embrional
- Klinis : bercak/plak alopesia, coklat/kuning. Dapat
lienar dan verukosa pada sklap, muka, leher
- Histopatologi : hiperplasia papilomatosa,
kel.sebasea dan apokrin, foliker rambut kecil
- DD : nervus verukosus
- Tatalaksana : bedah listrik, beku, laser
BENTUK BENTUK TUMOR JINAK

7. Nervus Melanositik
- Epidemiologi : dekade2-3, laki laki =
perempuan, ras kulit terang > ras kulit gelap
- Etiopatogenesis : dari melanosit =, sel
schwann, hematoma, melanoblast
- Klinis : makula, papul, papilomatosa, dapat
bertangkai, bulat/oval, hitam/coklat.
- Histopatologi : sel nervus dapat dalam
sarang, di epidermis atau dermis
- DD : lentigo, keratosis seboroik,
dematofriboma, melanoma
- Tatalaksana : eksisi, bedah listrik, bedah
laser
BENTUK BENTUK TUMOR JINAK

8. Neurofibroma
- Epidemiologi : tidak ada pengaruh ras dan
kelamin
- Etiopatogenesis : ploriferasi poliklonal, sel
schwann
- Klinis : papul atau nodus lunak dan dapat
gatal
- Histopatologi : sel spindel, nukleus
memanjang seperti ombak
- DD : fibroma mole
- Tatalaksana : eksisi
BENTUK BENTUK TUMOR JINAK

9. Limfangioma
- Epidemiologi : dapat dimulai sejak lahir
sampai dewasa
- Etiopatogenesis : perkembangan abnormal
pembuluh darah limfe
- Klinis : vesikel, massa subkutan
- Histopatologi : pembuluh darah limfe
melebar di papila dermis dan dermis
- DD : Hemangioma
- Tatalaksana : eksisi, bedah beku, bedah
listrik, skleroterapi
BENTUK BENTUK TUMOR JINAK

10. Hemagioma
- Nevus angiomatus, nevus strawberry
- Tumor jinak yang muncul pada bulan bulan awal kelahiran dengan khas
proliferasi awalnya kemudian menjadi involusi
- Epidemiologi : paling sering pada bayi, meningkat pada bayi premature,
perempuan 3-5 = laki laki 1
- Etiopatogenesis : tumbuh pada jaringan angioblastik / faktor angiogenetik.
Sel yang berproliferasi = sel endotel, perisit, fibroblast, sel mast.
Dipengaruhi hormon
- Klinis : kubah, oval/bulat, lunak, warna merah terang, licin/berlobus,
tunggal/multipel. Terus membesar, berhenti umur 1 tahun.
- Predileksi : tumbuh di kepala, leher, ekstremitas
- Histopatologi : massa padat proliferasi sel endotel dengan sedikit lumen
tersusun lobuler, setelah itu lumen membesar banyak dan berkurang,
sedangkan jaringan ikat dan lemak bertambah. Kelainan superfical terbatas
pada dermis papiler dan subpapiler, profundus sampai subkutan
- DD : nevus flemus, limfangioma
- Tatalaksana :
nonmedikamentosa ; mencegah trauma dan
infeksi pada hemangioma
medikamentosa ;
1. kortikosteroid sistemik (hemangioma yang
mengganggu mata, saluran nafas/saluran makan,
dan yang menimbulkan banyak perdarahan) dosis
2-4mg/kg BB selama 4-8 minggu. Dosis kemudian
diturunkan bertahap dalam beberapa minggu.
2. interferon-alfa sistemik 3 juta unit/m2/hari
selama 6-12 bulan
3. injeksi kortikosteroid intralesi 2-3 kali setiap
enam minggu
4. bedah beku, laser, eksisi, tekan
5. skleroterapi
6. embolisasi
7. topikal : krim imiquimod 5%, beclaplermin gel
0.01%

Anda mungkin juga menyukai