Pembimbing :
dr. Danny Ganiarto Sugandi, SpB
dr. Ekih D. Djajaprawira, SpB
Disusun oleh:
Kaleb – 9810010
Annissa Anggarini - 9810108
Aulia Fachrani – 0010061
Jelly Winner – 0210051
Erik - 0210072
Rehidrasi
Volume urine dewasa normal: 750-2000 ml/24jam.
Penilaian status dehidrasi:
Dehidrasi (D) Maintenance (M)
Ringan: Dewasa: 40 ml/KgBB/24jam
Dws: 4%
Anak: 4-5% Anak: 0-10 Kg= 1oo
Sedang:
ml/KgBB/24jam
Dws: 6%
10-20 Kg= (1000
Anak: 5-10%
+50X)/24jam
Berat:
>20 Kg= (1500+20Y)/
Dws: 8%
24jam
Anak: 10-15%
Shock: 15-20%
X: setiap kelebihan BB di atas 10
Kg
Y: setiap kelebihan BB di atas 20
Kg
Cara pemberian:
6 jam I = ½ D + 1/4 M
18 jam berikutnya = 1/2D + 3/4 M
Pneumothorax Catamenial
Merupakan pneumothorax yang terjadi berhubungan dengan siklus menstruasi, diduga
disebabkan opleh endometriosis pleura.
Gejala dan tanda:
onset kolaps paru terjadi dalam waktu > 72 jam setelah menstruasi.
Epidemiologi:
3-6% dari seluruh kasu pneumothorax pada wanita. Umumnya pada usia 30-40 thn.
Diagnosis:
-Bila terdapat kolaps paru dengan rekurensi tinggi pada wanita usia reproduktif dengan
endometriosis
-peningkatan CA-125
-Thoracoscopy
Terapi:
-chest tube
-Pleurodesi
-hormonal: Lupron, Danazol, triptorelin
Fibrocystic disease
- dapat multifokal dan bilateral
- gejala klinik = nodul yang nyeri
- etiologi = ketidakseimbangan hormonal (estrogen predominan)
- klasifikasi (PU pont and page)
a. Lesi non proliferatif (70%) : kista, kalsifikasi epitel, hiperplasia epitel ringan,
fibrosis periductal, adenosis tanpa sclerosis
b. Lesi proloferatif tanpa atipia : hiperplasia ductus (moderate), adenosis dengan
sclerosis, papilloma intraductal, resiko ganas
1,3 – 1,9%
c. Lesi proliferatif dengan atipia : hiperplasia atipik dari ductus dan lobulus,resiko
ganas 3,9 – 13%