Macromastia
Ukuran mamma lebih dari normal/sangat besar
Ok pengaruh hormonal (juvenile hypertrophy)
Koreksi dengan : mammoplasty
Peradangan
Jarang, kemerahan, bengkak, nyeri
Mastitis acut
Paling sering
Saat laktasi 1 bulan post partum
lanjut abses
Periductal mastitis
= Recurrent subareolar abscess
= Squamous metaplasi of lactiferus duct
= Zuska disease
Mikroskopik :
Proliferasi penebalan jaringan ikat kolagen tetapi
lebih jelas adanya perubahan epitelium duktus
ditandai dengan hiperplasia mikro papilair ductus.
Gynaecomastia pada laki-laki dewasa
Pu ok : estrogen adrenal yang meningkat
Mis. pada : alkoholic, marijuana, heroin,
anti retroviral therapy (HIV),
anabolik steroid
binaragawan ?
Jarang ok :
Klinefelter’s syndrome (XXY karyotype)
– Ukuran tumor ± 2 – 3 cm
– Multifokal, bilateral
Makroskopik :
Besar, irregular, multi lobular
4-8 cm
Variant : Jinak Cellularity,
mitotic, nuclear
Ganas pleomorphism,
stroma, infiltratif
Low grade : cell mitotic
High grade : DD Rhabdomyosarkoma,
Liposarkoma
TUMOR FILODES
= Cystosarcoma phyllodes
Umur ± 45 tahun
Insiden sedikit
Benjolan batas tegas
Diameter s.d. 450 mm
Perabaan lunak dan keras, kenyal
Terdiri atas : - epitel
- stroma hypercelluler
Jinak, diameter kecil
Ganas stroma hypercelluler
rekuren pleomorfik sarcoma mitosis
Metastase : hematogen : ke pulmo, tulang
Phyllodes tumour
Typical foliated architecture. X 30
Phyllodes jinak
Phyllodes ganas
Phyllodes ganas
Tumor jaringan ikat
Lipoma, haemangioma
Hamartoma lebih sering
Leiomyoma asal otot polos
papila mammae
Carcinoma mamma
Penyebab kematian ke-2 pd wanita
Setiap 100.000/thn kasus ca mamma
30.000 meninggal
Faktor risiko
1. Obesitas
2. Pemberian estrogen (stimulasi)
yang lama background perubahan genetik
Estrogen exogenous
Jangka panjang risiko 2 ½ x 2 – 9 X wanita
dengan diagnosis Fibro cystic disease
3. Riwayat keluarga (familial)
BRCA1 = chr 17q
BRCA2 = chr 13q12-13
Bila BRCA1 dan BRCA2 terkena 2/3
keturunan Ca
Bila ibu/ca mamma risiko 2-3 x dibanding N
Apabila ibu terkena usia muda risiko
Kejadian 2/3 keturunan ± 5% Ca mamma
4. Fibrocystic dengan
atypical ductal
hyperplasia
5. Contraseptive (?)
6. Mammoplasty
7. Menarche & menopause
8. Tidak mempunyai anak
Lokasi
10% 5% 3% diffus
Mammografi
60%
tumor terdiagnosis
mammografi teraba (+)
Carcinoma non invasive (Ca insitu)
Carcinoma belum menembus
membrana basalis
Microscopic types
Duct ca in situ (DCIS)
Comedo Ca
Papillary Ca
Lobular ca insitu (LCIS)
Invasive Breast Carcinoma
Invasive ductal Ca (NST)
Invasive lobular Ca (ILC)
Undetermined Ca (Unclassified)
Ca Intraductus (DCIS)
P.u. :
40 – 60 thn, pre/post menopause
Sering teraba ± 10 – 80 mm.
Kadang discharge papila mamma
bila duct besar terkena
Unilateral
Makroskopik :
Comedo carcinoma terdapat nekrosi
sentralis, kadang-kadang calsifikasi
mamografi (+) diameter 10-18 mm
Mikroskopis :
P.u. ductus kecil dan medium
Histologi :
Bentuk kelenjar
1. Bentuk kelenjar
2. Pleomorfik
3. Mitosis
WHO
2019
Ca lobular invasive
Post menopause insitu pre menopause
Bentuk schirrhous
Multifocus
Diameter 10-50 mm
Stadium (staging)
international classification
of staging
ANGIOSARKOMA
Jarang
Semua umur
Dapat timbul post mastektomi/dengan
limfonodi axilla reseksi + radiasi
syndrome STEWART TREVES
Payudara dan penyakit yang mendasarinya.
1. Benjolan pada payudara
Kongenital : Mamma asesoria
Radang : Abses, Mastitis granulomatosa
Hormonal : Fibrokista, Fibroadenoma
Neoplasma : Jinak : Fibroadenoma
Ginekomastia
Ganas : Karsinoma duktal dan lobuler
Tumor filoides
Penyakit Paget
2. Kulit payudara seperti kulit jeruk
3. Retraksi puting susu
4. Puting terluka
5. Payudara mengencang
6. ASI tidak keluar / kurang
Referensi :
Robbins’ Pathologic Basis of Disease