Anda di halaman 1dari 99

MATERI

KULIAH

SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
TUMOR GINEKOLOGI

JINAK GANAS

 Vulva (Kistik & Solid)  Vulva

 Vagina (Kistik & Solid)  Vagina

 Uterus (Endo,Ektoserviks  Serviks Uteri


& Endometrium)  Uterus
 Ovarium (Non Neoplastik
 Ovarium
& Neoplastik
I. Vulva
A. Tumor Kistik
a. Kista Inklusi (Kista Epidermis) :
Terjadi akibat perlukaan terutama akibat episiotomi shg epitel
terpendam dan menjadi kista . Kista berada dibawah vulva
perineum dan vagina berwarna kekuningan / abu2. berdiameter <
1cm. umunya tdk menimbulkan keluhan
b. Kista Sisa Jaringan Embrio :
– Kista Gartner : pada dinding lateral – antero lateral vagina
sampai dekat uretra dan klitoris. Dindingnya terdiri dari epitel
torak atau kubus berisi cairan jernih tanpa musin. Biasanya
berukuran kecil dan multipel namun dapat mencapai ukuran
kepala janin dengan konsistensi lunak
– Kista / hidrokele saluran nuck berasal dari sisa prosessus
vaginalis yang terletak dalam saluran inguinal. Dapat
melanjutkan diri sampai labium mayor. Berisi cairan jernih
dengan dinding selaput peritoneum. Kista harus dibesarkan
dengan hernia inguinal dan varikokel yang sering terdapat
pada kehamilan.
c. Kista Kelenjar :
– Kista Bartholini : terjadi akibat radang
– Kista sebasea : pada labium mayora
berasal dari kelenjar sebasea kulit.
Terjadi karena penyumbatan saluran
kelenjar shg trjdi penumpukan sebum.
Terletak dibawah permukaan kulit
berwarna kuning keabuan batas jelas
konsistensi keras, ukuran kecil multipel .
Dindingnya berlapis epitel kelenjar
dengan isis sebum menganudng keristal
koletserol dan sering mengalami infeksi
– Hidradenoma : asal kelenjar keringat
akibat sumbatan kelenjar keringat
– Kista parauretra (skene) : saluran
tertutup akibat infeksi, biasa menonjol
pada dinding depan vagina
– Kista endometriosis : dapat tumbuh
pada vulva atau vagina , kalo
menganggu dapat diangkat , jika infeksi
dapat di insisi.
Tumor Solid
a. Tumor Epitel :
– Kondiloma Akuminata
Disebabkan oleh virus HPV type
6 dan 11. Makroskospis seperti
Kondiloma Akuminata
jengger ayam . Tumbuh pada
vulva, sekitar anus, sampai
vagina dan serviks
– Karunkula Uretra Neoplasma:
Polip merah muda bertangkai
pada dorsal muara uretra.
Gangguan : nyeri waktu berjalan
dan duduk, dispareunia, disuria,
perdarahan, pembengkakan
– Karunkula Uretra Granulomatosa :
Jaringan granulosa pada muara uretra
– Nevus Pigmentosus
Lesi kehitaman 1 – 2 mm. Mikrosopis inti biru tua
terletak dibawah permukaan epitel.
– Hiperkeratosis :
Disebabkan infeksi menahun dermatitis
Tumor jinak berpapil : menahun
Leukoplakia (distrofi) : < dermatitis
• Tumor jinak berpapil
– Leukoplakia :
• Likhen sklerosis, kraukosis
(berkerut)
• Hiperkeratosis
• Tumor jaringan mesodermal Likhen skelorosis
– Fibroma : berasal dari jaringan
disekitar labium mayor tumbuh besar
dengan konsistensi lunak dan
berwarna putih abu
– Lipoma : dari jaringan lemak disekitar
labium mayus, lunak, bisa besar sekali
– Leimioma : dari otot polos lig.rotundum
dekat labium mayus tersusun pusaran
air/ konde
– Neurofibroma :
II. Tumor Jinak Vagina
a. Kistik : Sama sifatnya dengan tumor kistik pada vulva
b. Tumor solid :
– Granuloma : jaringan granulasi yang berbatas –
batas, sering berbentuk polip
– Tumor miksoid vagina : konsistensi lunak berisi
jaringan miksomatosa, jaringan pengikat, jaringan
lemak yg biasa erdapat pd gluteal , fossa
iskhiorektales, vagina parakolpos. Dapat menjadi
ganas
– Adenosis vagina : terletak dekat serviks uteri,
disebabkan pemberian dietilstilbestrol atau estrogen
sintetik lainnya. Dapat jadi adeno carcinoma
III. Tumor Jinak Uterus
Ektoserviks :
Nabotian Cyst
– Kista sisa jaringan embrional pada dinding samping
ektoserviks
– Kista endometriosis : letaknya superfisial
– Kista naboti / folikel uterus : kista retensi kel endoserviks
– Papilloma : seperti kondiloma akuminata
– Hemangioma : terletak superfisial dapat
menyebabkan perdarahan
Endoserviks :
– Polip : suatu adenoma / adenofibroma, dari selaput lendir
endoserviks

Polip Endo serviks


Endometrium :
– Polip endometrium : bisa berasal dari
Adenoma, Adenofibroma, mioma submukosa
– Adenoma – adenofibroma : dari epitel
endometrium
– Mioma submukosum : mioma tumbuh
bertangkai keluar dari uterus (myoma geburt).
Konsistensi kenyal warna putih
– Polip plasenta : berasal dari plasenta yang
tertinggal setelah partus maupun abortus
• Miometrium :
– Neoplasma jinak berasal dari
otot uterus dan jaringan ikat.
– Istilah lain : fibromioma,
leiomioma, fibroid.

* Patologi anatomi : sarang mioma


sebagian besar dari corpus
uterus, dari serviks hanya 1-3 %
― Mioma submukosum :
dibawah endometrium
menonjol dalam rongga
uterus
―Mioma intramural : didinding
uterus antara serabut
miometrium
― Mioma subserosum : keluar
dari dinding uterus, menonjol
ke permukaan dilapisi serosa
( Sinonim: Mioma Uteri, Fibroids )

• Leher rahim :
• Polip
• Cervical myoma
• Rahim :
• Mioma
• Adenomyosis

- usia reproduksi (20-25%)


- usia > 35 th (40%) (Baziad, 2003)
Tumor jinak dari lapisan miometrium (otot rahim)
dengan sifat:

• Konsistensi padat kenyal


• Berbatas jelas, mempunyai pseudokapsul
• Tidak nyeri
• Bisa soliter atau multipel
Etiologi  belum diketahui

• Estrogen diduga paling banyak sebagai


penyebab timbulnya mioma uteri.
• Estrogen pemicu mioma uteri berasal dari
endometrium, bukan dari mioma itu sendiri
maupun dari miometrium
• Mutasi somatik dari sel-sel miometrium dg
perubahan kromosom (aberasi kromosom)
• Reseptor estrogen pada mioma uteri lebih
banyak dibandingkan di dalam miometrium.
• Intramural - 54 %
• Subserosum - 48,2 %
• Submukosum - 6,1 %
• Intraligamenter - 4,4 %
( Benson & Pernolls, 2001)

Bentuk lain :
• Pedunculated (bertangkai)
• Wandering Mioma (parasit)
Perubahan sekunder mioma
• Atrofi : menopause dn sesudah kehamilan
• Deg hialin : pd usia lanjut , tumor mjd homogen
• Deg kistik : daerah kecil maupun luas , dmn sbgian miom mjd cair
shg trbentuk ruang tdk tratur sprti agar2 , pembengkakan luas &
bendungan limfe sprt limfangioma
• Deg membatu : wanita usia lanjut krn gg sirkulasi dan adaya endapan
garam kapur mioma mjd keras dn mmbrikan bayangan di rontgen
• Deg merah / carneous : pada kehamilan & nifas krn nekrosis subakut
gg vaskularisasi. Miom sprti dgaing mentah merah krn pigmen
hemosiderin & hemofusin. Tampak khas pada kehamilan muda
disertai emesis, haus , sedikit demam, kesakitan , teraba tumor
→putaran miom bertangkai
• Deg lemak : kelanjutan deg hialin
• Mungkin tanpa gejala
• Keluhan sangat tergantung dari:
• Lokasi
• Besar
• Jumlah mioma

• 20-50% mioma  menimbulkan keluhan


(Hillard- Novaks; 2002)

• Rasa penuh atau berat pada perut bagian


bawah sampai teraba benjolan yang
padat kenyal
atau perdarahan abnormal dari uterus (klasik)
Meno-metroraghi
Kejadian : 44%

Karena :
• permukaan endometrium melebar
• adanya ulkus mukosa dan atrofi endometrium di atas mioma
submukosum
• gangguan kontraktilitas uterus shg tdk dpt menjept pembuluh
darah dg baik
• kompresi pleksus vena di sekitar jaringan kongesti dan
pelebaran pembuluh darah,
• hyperplasia endometrium (pengaruh estrogen).
• Dismenore •Hidroureter / hidronefrosis
• Nyeri perut bagian bawah •Retensi urin → uretra
• Nyeri pinggang (65%) • Konstipasi (13%)
• Disuria (14%) • Edem tungkai → BV &
• Inkontenesia urin Limfe dipanggul
• Varises.
•Poliuri → VU

• putaran tangkai mioma


• ruptur kapsul dari bonggol otot mioma yg disertai
perdarahan
• infeksi pada jaringan mioma.
• Anamnesa  riwayat penyakit

• Palpasi abdomen
– tumor suprapubik atau abdomen bagian bawah dengan
konsistensi padat-kenyal, berdungkul, tidak nyeri,
berbatas tegas, mobil (jika tidak ada perlekatan)

• Pmx bimanual
– tumor menyatu atau berhubungan dengan uterus.

• Pemeriksaan dengan sonde uterus


– mioma intramural sebabkan kavum uterus meluas
Bila terjadi kehamilan, mioma menimbulkan masalah :

• Abortus (41%)
• Partus prematurus
• Gangguan persalinan
• Gangguan letak
• Perdarahan

Kehamilan dapat menimbulkan perubahan mioma uteri :

• Mioma membesar ( TM 1 ) → krn estrogen ↑


• Degenerasi merah saat hamil dan masa nifas
• Torsi (mioma pedunkulata) dng gejala sindrom
abdomen akut
Kejadian : 27-55%
Mekanisme :
– Obstruksi mekanik dari serviks atau tuba
– Perubahan pada bentuk kavum uteri
(penambahan panjang uteri)
– Iritasi pada mioma akibat perubahan degenerasi
– Kontraktilitas uteri terganggu
– Gangguan vaskularisasi endometrium dan
gangguan endokrinologi endometrium.
• Kehamilan – mioma subserosum → tumor abdomen
bag bawah
• Tumor Solid Ovarium
• Adenomiosis ( Endometriosis ) – mioma
intramural , koriokarsinoma, Ca corpus uteri
• Kanker uterus
• Tumor Solid Pelvis non ginekologis
• Kelainan bawaan uterus
• Inversio uteri – mioma submukosum yg dilahirkan
1. Dilatasi & Kuretase bertingkat
pada penderita yang dengan perdarahan untuk
menyingkirkan patologi lain pada endometrium
(hiperplasi endometrium atau adenokarsinoma
endometrium).
2. Ultrasonografi (besar, jumlah dan lokasi
mioma)
3. Pemeriksaan patologi anatomi bahan
operasi.
Tergantung pada :
• Besar kecilnya mioma
• Ada tidaknya keluhan/komplikasi
• Usia
• Paritas

• Observasi
– Jika besar uterus ≤ ukuran uterus pada
kehamilan 12 minggu, tanpa penyulit lain.
– Pengawasan dilakukan tiap 3 bulan sekali.
– Apabila terjadi pembesaran atau timbul
komplikasi dipertimbangkan tindakan operatif.
• Medikamentosa
• Analog GnRH (buserilin asetat) selama 16 minggu
pada mioma uteri menghasilkan degenerasi hialin
dimiometrium hingga uterus dlm keseluruhannya mjd
kecil , bila distop tumbuh lagi krn miom mmpunyai
reseptor estrogen tinggi . Menopaus pndrita miom akan
terlambat
• Radioterapi
• Agar ovarium tdk berfungsi lagi → menopause .
Dikerjakan bila trdpt kontraindikasi pd
opertaif dn tdk ada keganasan pd uterus
• Bila disertai keluhan/ komplikasi perdarahan :
– Koreksi anemia  transfusi s.d Hb > 10 gr%
– Kuretase bila Hb > 10 gr% kecuali bila perdarahan >>>

 menghentikan perdarahan
 pemeriksaan patologi anatomi
 Ganas
 Tidak

– Setelah kuretase, keganasan (-)  tindakan selanjutnya


tergantung usia & paritas pasien :
» Usia < 35 th, ingin anak  konservatif
» Usia > 35 th, cukup anak  tindakan operatif
• Jika fungsi reproduksi diperlukan dan secara teknis
memungkinkan. Mioma submukosum pd geburt dg
ekstirpasi lewat vagina . Mioma subserosum mudah bila
bertangkai
• Kekambuhan pasca miomektomi : 15-30% (Benson-Pernoll)

• Besar tumor > uterus hamil 12 mg


(ada/tdk keluhan)
• Reproduksi tidak diperlukan
• Pertumbuhan tumor sangat cepat
• Perdarahan yang membahayakan
penderita (hemostasis)
• Perdarahan
• Anemia
• Infeksi dn leukorhea
• Perlengketan pasca miomektomi
• Torsi pada yang bertangkai
• Degenerasi merah sampai nekrotik
• Degenerasi ganas ( miosarkoma )
• Degenerasi hialin dan degenerasi kistik
• Infertilitas
IV.Tumor Jinak Ovarium
• Non Neoplastik :
1. Akibat Radang
(abses ovarial, abses tubo-ovarial, kista tuba-ovarial )

1. Tumor Lain
• Kista Folikel
• Kista Korpus Luteum
• Kista Lutein
• Kista Inklusi Germinal
• Kista Endometrium
• Kista Stein – Leventhal (tumor ovarium polikistik)
2. Tumor lain
• Kista folikel : berasal dr folikel de graaf yg tdk smp berovulasi
dn tumbuh terus tdk atresia shg mjd kista . Kista dapat satu
atw bberpa dg d=1-1,5 cm. Bag. Dalam dd kista yg tipis terdiri
dr bbr lapisan sel granulosa ttp mndpt tekanan dlm kista shg
trj atrofi dlm lapisan ini ; cairan sring mngndung estrogen →
gg haid . Dapat hilang snediri dalam 2 bulan.
• Kista korpus luteum : prdrhan yg trjdi didalamny mnybbkn trjdi
kista berwrn merah coklat krn darah tua . PA : dd kista terdiri
dari lapisan berwarna kuning , terdiri atas sel2 teka. Dpt
menimbulkan amenorhea dg perdarahan tak teratur , rasa
berat di perut bag.bawah. Tx : ditunggu hingga hilang sndiri ,
kistektomi
2. Tumor lain
• Kista teka lutein : bilateral dan bsa mnjdi sbesar tinju. PA : luteinisasi
sel teka . Timbul krn pengaruh Hcg , dg hilangnya mola dn
koriokarsinoma, ovarium akan mengecil spontan
• Kista inklusi germinal : invaginasi dan isolasi bag. Kecil dari epitel
germinativum pada permukaan ovarium. Pd wanita lanjut , d < 1 cm .
Kista terletak dibawah permukaan ovarium dg dinding atas satu
lapisan epitel kubik atau torak rendah isi caran jernih dn serosa.
• Kista endometrium
• Kista sven leventhal : muda, infertilitas, amenorhe/oligomenore
sekunder, kadang gemuk, hirsutisme tanpa maskulinisasi, kedua
ovarium mmbesar, mmbesar 2-3 x ovarium permukaan licin ,kapsul
menebal. Krn gg keseimbangan hormonal →gg ovulasi. Tx :
wedge resection ovarium, klomifen (u/ ovulasi)
• Neoplastik :
1. Kistik :
• Kista Ovarii Simpleks : permukaan rata halus,
biasanya bertangkai ,bilateral,mjd besar, cairan jernih
serus berwrna kekuningan, dd dg lap.epitel kubik.
• Kistadenoma Ovarii Serosum
• Kistadenoma Ovarii Musinosum
• Kista Endometrioid : unilateral licin
• Kista Dermoid : elemen ekotderm, endo,mesoderm
2. Solid :
• Fibroma, Leiomioma, Fibroadenoma, Papiloma,
Angioma, Limfangioma
• Tumor Brenner
• Tumor Sisa Adrenal
• Fibroma : berasal dr elemen fibroblastik
stroma ovarium / bbrp sel mesenkim yg
multipoten. Unilateral, permukaan tdk
rata ,konsistensi keras, merah jambu
keabuan. Tx : ooforektomi
• Brenner : wanita dekat atau sesudah
menopause , berasal dari sarang epitel
selomik duktus Mulleri
• Klinik Tumor Ovarium :

Sebagian besar gejala dan tanda akibat :


– Pertumbuhan
– Aktivitas endokrin
– Komplikasi dari tumor – tumor tersebut
• Akibat Pertumbuhan :
– Pembengkakan di perut
– Menekan alat sekitarnya :
• Obstipasi, gangguan miksi, edema tangkai,
rasa sesak, tidak ada nafsu makan, rasa berat
diperut

• Akibat aktivitas endokrin :


– Mengubah pola haid, misal tumor sel granulosa →
hipermenore, arhenoblastoma → amenore
• Akibat komplikasi :
– Perdarahan kedalam kista → sedikit2 shg mnybbkn pmbesaran kista
berangsur2 shg gjl klinis min. , bila byk akn trjd distensi
dn nyeri perut mendadak
– Putaran tangkai → dg diameter 5cm /lebih , kondisi mmprmudah
adalah kehamilan . Putaran mnybbkn tarikan mll
lig.infundibulopelvik thd peritoneum parietal →
– Infeksi pada tumor → dekatny ada sumber patogen spt app,
divertikulitis, salpingitis akut , kista dermoid diikuti
abses
– Robekan dinding kista krn nekrosis hemoragik dlm tumor akibat torsi ,
trauma, jatuh , pukulan perut , coitus. Bila hanya mengandung serosa nyeri
min-, bila ada hemoragi bisa nyeri abdomen akut. Robekan dd kista
musidenosum mybbkn perlekatan pd rongga perut → pseudomiksoma
peritonei
– Perubahan kearah keganasan : bbrp kista jinak sprt kistadenoma ovarii
serosum / musinosum/ dermoid . Adanya asites menandakan metastase.
• Tumor ovarium non neoplastik :
– Abses Ovarium
– Abses Tuba Ovarial
– Kista Tuba Ovarial
Sindrom Meigs
• 40 % fibroma ovarii ditemukan asites dan
hidrotoraks
• Hidrotorax krn cairan dlm rongga perut
Tumor Ganas Alat Genital
1. Vulva

• Karsinoma vulva :
– 80-85% pada wanita pasca menopause
– Jarang ditemukan pada umur < 45 tahun
– Pada golongan ekonomi sosial rendah dengan
hygiene seksual yang kurang

Karsinoma Vulva
– Gambaran Klinik :
Adanya benjolan
Ulkus
Lesi yang berdarah

– Penanganan :
Stadium 0 : vulvektomi luas
Stadium 1 dan 2 : vulvektomi radikal
Stadium 3 dan 4 : radiotherapy dan
kemotherapi
• Melanoma Vulva :
– Benjolan yang berwarna
hitam kebiruan Melanoma Vulva
– Menyebar secara
limfogen dan hematogen

• Adenokarsinoma :
- Umumnya berasal dari
kelenjar Bartholini
• Basalioma
—daerah yang bermulut
— nodul kecil yang menjalari ulkus di tengahnya
— hampir tidak pernah menyebar ke kelenjar
limfe
• Penyakit Paget
– Lesi intraepitelial vulva
• Karsinoma verukosa :
–Berbentuk papil
–Penyebaran sangat cepat ( hematogen )
Tumor Ganas Vagina

• Jarang
• Bisa akibat
pemberian hormon
Dietylstilbestrol =
DES, anaknya
menderita clear cell
carcinoma
Karsinoma Vagina
– 99% adalah squamous cell karsinoma
– Sisanya : adenocarcinoma,
rhabdomiosarcoma

Gambaran klinik :
• Adanya fluor albus
• Ulkus
• Pertumbuhan tumor eksotipik seperti bunga
kol
Karsinoma Serviks Uteri

Serviks Uteri
• Epidemiologi :
– Tumor ganas ginekologi
tingkat pertama di Indonesia
– Umur terbanyak : 45 – 50
tahun
– Periode latent fase perinvasif
jadi invasif :
10 tahun
• Etiologi :
– Secara epidemiologi : virus
HPV tipe 16,18
• Faktor Resiko :
– Lebih tinggi pada wanita yang kawin terutama
hubungan seksual pertama usia < 16tahun
– Insiden meningkat sesuai paritas
– Jarak persalinan terlalu dekat
– Gol sosial ekonomi rendah ( higiene seksual
rendah )
– Aktivitas seksual berganti pasangan :
promiskuitas
– Jarang ditemui pada wanita yang suaminya
disunat
– Adanya kebiasaan merokok
• Gambaran Klinik :
– Keputihan ( fluor albus ), dan busuk
– Perdarahan (post coital bleeding) =
perdarahan kontak ( 75-80% )
– Anemia akibat perdarahan
– Nyeri : infiltrasi sel tumor ke serabut syaraf
– Akibat metastase jauh : gejala terhadap organ
yang kena.
• Diagnosa
Biopsi terarah (targeted biopsy) atau di bantu
dengan olesan yodium, asam asetat 5%

• Penanganan :
• Stadium 0 & I a ( Karsinoma Insitu – invasi masih diepitel
belum sampai membran basal )
- Konisasi , Histerektomi total
• Stadium Ib, II a :
- Histerektomi radikal dengan limphadenektomi
pelvik, pasca bedah dilanjutkan dengan
penyinaran
• Stadium IIb,III,IV :
• Tindakan bedah tidak dibenarkan
• Terapi primer : Radiotherapi
Karsinoma Serviks dalam
Kehamilan
• Pada stadium 0 : kehamilan ditunggu
sampai aterm
• Stadium I,II, dst :
– Trimester I dan Awal Trimester II : Histerektomi
radikal,limphadenektomi pelvik dengan janin in-
utero
– Trimester II lanjut : ditunggu sampai viable,
kemudian SC,diteruskan dengan histerektomi
radikal + Limphadenopati pelvik.
– Trimester III : SC  histerektomi radikal +
limphadenektomi pelvik
• Pengamatan lanjut :
– Setiap 3bulan dalam 2 tahun pertama
– Setiap 6 bulan sampai 5 tahun
– Setiap 1 tahun dst
– Perabaan kelenjar inguinal, supraklavikula,
perabaan abdomen, abdomino vaginal,
abdomino rektal, sitologi puncak vagina,
rontgen thorax (setiap 6 bulan), rektoskopi,
sistoskopi, renogram, IVP, CT Scan
pinggul,limfografi sesuai indikasi.
• Prognosis :
– Faktor penentu : umur penderita, keadaan
umum, tingkat klinik, ciri-ciri histologik,
kemampuan tim untuk penanganan, sarana
pengobatan yang ada.
Corpus Uterus
• Berasal dari endometrium dan miometrium
• Insiden makin meningkat, sebab usia wanita
makin meningkat
• Tumor ganas  negara industri

GOLONGAN RESIKO TINGGI


• Diabetes melitus
• Hipertensi
• Obesitas (BMI > 30 kg/m2)
• Menderita perdarahan uterus abnormal
• Wanita infertil atau
subfertil akibat
hiperesterogenisme
(siklus anovulator)
• Wanita yang menderita
tumor ovarium yang
menghasilkan estrogen
(tumor sel granulosa)
• Wanita dengan usia
perimenopausal 50-60 Tumor Sel Granulosa

th
Tingkat Pre Kanker
• Hiperplasia adenomatosa
• Hiperplasia endometrium yang atopik

Patologi
• 90%  adenokarsinoma
• 10%  karsinoma epidermoid,
adenoabentoma, sarkoma, karsino
sarkoma
Adenokarsinoma

3 derajat histologik :
– G1  diferensiasi sel masih baik
– G2  sudah terdapat bagian yang solid/ pada
– G3  sebagian besar sel padat/ solid, atau
undifferensiasi
Penyebaran
• Cenderung lambat, kecuali pada G3
• Menyebar kepermukaan uterus, endoservik
• Penyebaran bersifat limfogen
Gambaran Klinik Dan Diagnosis
• Stadium awal : pemeriksaan ginekologi negatif
• Biasanya tersembunyi
• Proses lanjut : gejala penekanan, perdarahan
abnormal
• Cara diagnosa :
– Kuret terutama kuret terarah dengan
histeroskopi
– Aspirasi endometrium
• USG transvaginal
Penanganan
• Prinsip umum  total abdominal,
histerektomi, salfingooforektomi bilateral,
pembilasan cairan peritoneum,
pengangkatan kelenjar limfe perlvik

• Sesudah pembedahan dilanjutkan dengan


radioterapi/ khemoterapi

• Terapi paliatif  dengan hormonal,


progesteron dosis tinggi, provera tablet 100
mg, 2-4x/ hari
Sarkoma Uterus

• Leiomiosarkoma
• Endometrial Sarkoma
• Karsinoma Sarkoma
• Prognosa jelek
• Penanganan : TAH + BSO dilanjutkan
dengan radioterapi / kemoterapi
Khorio Karsinoma
• Termasuk dalam neoplasia trofoblas ganas (NTG)
• 50% didahului oleh mola hidatidosa, 25% oleh
abortus 22% sesudah kehamilan biasa, 2% sesudah
kehamilan ektopik

Etiologi :
• Kehamilan Dengan Interval Pendek
• Malnutrisi (Defisiensi Vit A Berat)
• Defisiensi Protein
Gejala Klinik
• Perdarahan pervaginam dan PA : sel
khariokarsinoma
• Kadar beta HCG yang sangat tinggi

Pengobatan
• Khemoterapy (MTX)
• Jika beta HCG terus tinggi : histerektomi
TUMOR GANAS OVARIUM
Epidemiologi
• 25% dari semua keganasan alat reproduksi
• Rata-rata kasus baru 157.100.000 populasi wanita
setiap tahun

Patologi
• Kumpulan tumor dengan histogenesis beraneka
ragam (ektoderm, entoderm, mesoderm)
• 60% pada usia perimenopause, 30% masa
reproduksi, 10% pada wanita muda
SISTEM REPRODUKSI WANITA
Struktur ovarium
• Terdiri dari :
• kortek disebelah
luar,mengandung
stroma dan follikel
primordial
• Medula disebelah
dalam,terdapat
pembuluh darah
Diferensial Diagnosis Masa di Adneksa
Organ Cystic Solid
Ovarium Kista Fungsional Neoplasia:
Kista Neoplasia: - Jinak
- Jinak - Ganas
- Ganas
Kist Endometriosis

Tuba Fallopii Tubo Ov Abses Tubo Ov Abses


Hidrosalping Kehamilan Ektopik
Kista Para ovarian Neoplasma
Klasifikasi Histologis

I. Epithelial
II. Germ Cell Tumor
III. Sex Cord Stromal Tumors
IV. Sarcoma
V. Tumor Metastatik
I. EPITHELIAL :
- Serous 46%
- Mucinous  jarang, bisa sangat besar
- Endometrioid 6-8%
- Clear cell mesonefroid  3%
- Brenner  sangat jarang
- Unclassified
II. GERM CELL TUMOR :
- Disgerminoma
- Teratoma imatur
- Tumor Sinus Endodermal
- Karsinoma embrional
- Koriokarsinoma
- Mixed Germ Cell Tumors
III. SEX CORD STROMAL TUMORS :
– Tumor sel granulosa
– Tumor sel Sertoli-Leydig

IV. SARCOMA

V. TUMOR METASTATIK
– Ginekolgi ( tuba, serviks, endometrium )
– Mammae
– Traktus Gastrointestinal
– Limfoma
I. KEGANASAN OVARIUM EPITHELIAL

• Epidemiologi
- 90% dari keganasan ovarium
- Keganasan no 5 pada ♀
- Keganasan no 7 di dunia
- Perimenopause 60%
- 30 % masa reproduksi
- 10 % usia anak
Faktor Risiko
- Individu : usia > 40 th, kulit putih,
nulipara/ infertilitas, riw Ca endometrium
Ca mammae
- Keluarga : Riw. Ca Mammae, Ca Ovarium
Ca Endometrium, Ca Colon

Sindroma yg ada hubungannya dg ca ovarii:


The breast-ovarian cancer sindrome: disebabkan mutasi
gen BRCA 1 & 2 (tumor supresor gen)
Sindroma Lynch II / HNPCC (hereditery non poliposus
colorectal cancer) kel genetik meliputi ca colon,mamae,
ovarium, endometrium & prostat, ok mutasi MLH1 &
MHS2 yg berperan pada reparasi gen
• Etiologi ~ multifaktorial
Hipotesis: 1. Ovulasi yg terus menerus
2. Gonadotropin
3. Kontaminasi pelvis

• Pola Metastasis
- Transcoelomic : penyebaran lsg lewat
cairan peritoneum
- Hematogen : ke hepar & paru-paru
- Limfogen : ke limfonodi pelvis &
paraaorta
Gejala :
- asimtomatik  60% didx pd std lanjut
- a. Gejala desakan, pertumbuhan tumor
jar. Sekitar (ggn defekasi dll)
b. Gejala diseminasi/penyebaran, ascites
c. Gejala hormonal, ggn haid
• DIAGNOSIS :
– Tumor di pelvis
– Asites
– CA 125
– USG
STAGING
- Hanya bisa dilakukan dg pembedahan
- FIGO 2003
St I Tumor terbatas di ovarium
IA 1 ovarium, ascites (-), tak ada tumor di permukaan, kapsul
intak
IB 2 ovarium, ascites (-), tak ada tumor di permukaan, kapsul
intak
IC IA/IB dg tumor di permukaan, kapsul ruptur, ascites mgd
sel ganas/ bilas peritoneal (+)
St II 1/2 ovarium dg perluasan ke pelvis
IIA Perluasan/ metastasis ke uterus/ tuba
IIB Perluasan ke jar pelvis yg lain
IIC IIA/IIB dg tumor di permukaan, kapsul ruptur, ascites mgd
sel ganas/ bilas peritoneal (+)
St III 1/2 ovarium dg implantasi peritoneum di luar pelvis &/
limfonodi inguinal/ retroperitoneal (+)
IIIA Tumor tampak di pelvis dg limfonodi (-) tp mikroskopis (+)
pd permk peritoneum
IIIB ½ ovarium dg permukaan peritoneum < 2 cm ; limfonodi (-)

IIIC Implantasi abdomen > 2 cm atau limfonodi retroperitoneal/


inguinal (+)
1/2 ovarium dengan metastasis jauh
St IV Efusi pleura dg sitologi (+)
Metastasis parenkim hepar
PROGNOSIS
Dipengaruhi :
1. Stadium : ( 5th year survival rate )
- St I  90%
- St II  50 – 65%
- St III  15 – 20%
- St IV  < 5%
2. Derajat diferensiasi & tipe histologis :
- Clear cell carcinoma  prognosis buruk
- derajat I  40%
- derajat II  20% 5th year survival rate
- derajat III 5-10%
3. Sisa tumor pd saat dilakukan sitoreduksi
PENATALAKSANAAN

Stadium awal ( St I & II )


1. Pembedahan
- Masih ingin anak  terlokalisisir pd 1 ovarium,
diferensiasi baik  mgkn ditinggallan 1 ovarium
& uterus. Follow up yg ketat dg px pelvis &
CA 125
- Tidak ingin anak  TAH + BSO
2. Kemoterapi
- Tidak perlu pd St IA & IB dg diferensiasi baik
- Selain itu , kemoterapi postoperatif dg regimen
berbasis platinum
3. Radiasi  sudah jarang digunakan
Stadium Lanjut
1. Pembedahan sitoreduksi primer/ debulking
 pengangkatan massa tumor seluas2 nya
2. Kemoterapi postoperasi
 Cyclophosfamid – adriamycin – cisplatin
 adriamicin – cisplatin
 paclitaxel – carboplatin
diberikan 6x tiap 3-4 minggu
3. Whole abdominal radiation  jarang digunakan
4. Follow up stlh pembedahan & kemoterapi
Tiap 3 bln dlm 2 th I
dilakukan : anamnesa, pmk fisik tmsk rektovagina &
monitoring CA 125
selanjutnya tiap 6 bln s/d 1 th
KEGANASAN OVARIUM NON EPITHELIAL
II. GERM CELL TUMOR
• Insiden terbanyak pd usia < 20 th
• Asal : sel germinal primodial ovarium
• Dx : membesar cepat
nyeri ok/ peregangan kapsul ovarium,
perdarahan, nekrosis, torsi.
Massa adneksa > 2 cm pd premenars
atau  8 cm pd premenopause
1. Disgerminoma
- 30-40% dr tumor germinal
- Tx : Pembedahan :
- Surgical staging
- Unilateral ooforektomi + limfadenektomi
pelvik & paraaortic unilateral bila
memungkinkan
- Biopsi & FZ dr ovarium kontralateral
Kemoterapi : BEP, PVB
Radioterapi : radiosensitif
tdk u/ yg ingin anak
- Prognosis :
IA  95% (5th survival rate)
St lanjut : pembedahan + kemotx : 85-90%
2. Teratoma Imatur
- 10 – 20 th
- Petanda tumor : FP
- Tx :
- Pembedahan : unilateral ooforektomi
surgical staging
- Kemoterapi u/ St > I  BEP
- Prognosis : berdasarkan derajat diferensiasi

3. Tumor Sinus Endodermal


Asal : sel yolk sac primitif
Usia rata2 : 18 th
Tumor marker :  FP
Tx :
- Pembedahan : salpingooforektomi unilateral
- Kemoterapi ajuvan dng BEP
4. Karsinoma Embrional
- Usia rata-rata 14 th
- Sekresi estrogen : pubertas prekok
prdhn pervaginamireguler
- Tumor marker : FP & hCG
- Tx : pembedahan  unilateral ooforektomi
kemoterapi
5. Koriokarsinoma
- Sangat jarang
- Premenars
- Tumor marker : hCG
- Tx : eksisi + kemotx kombinasi
- Prognosis : jelek
III. SEX CORD STROMAL TUMORS
1. Tumor Sel Granulosa
- Estrogenik
- Adult & juvenile
- Bisa bersamaan dg endometrial hiperplasia atau
adenocarcinoma endometrium
- Tx : IA/ IB  cukup pembedahan
selainnya : kemoterapi
2. Tumor Sel Sertoli – Leydig
- Usia 30 – 40 th
- Produksi androgen  virilisasi
- Tx : Salpingoooforektomi unilateral
III. SARKOMA
- Sangat jarang
- Sangat ganas
- Tidak ada terapi

IV. TUMOR METASTASIS


- Ginekologi : dr tuba 13%, dr servik sangat
jarang, dr endometrium yg sering adeno ca
endometrioid yg tumbuh bersamaan
- Mammae 24%
- GI Tract/ Krukenberg’s tumor : 30-40 %
- Limfoma sangat jarang

Anda mungkin juga menyukai