KULIAH
JINAK GANAS
• Leher rahim :
• Polip
• Cervical myoma
• Rahim :
• Mioma
• Adenomyosis
Bentuk lain :
• Pedunculated (bertangkai)
• Wandering Mioma (parasit)
Perubahan sekunder mioma
• Atrofi : menopause dn sesudah kehamilan
• Deg hialin : pd usia lanjut , tumor mjd homogen
• Deg kistik : daerah kecil maupun luas , dmn sbgian miom mjd cair
shg trbentuk ruang tdk tratur sprti agar2 , pembengkakan luas &
bendungan limfe sprt limfangioma
• Deg membatu : wanita usia lanjut krn gg sirkulasi dan adaya endapan
garam kapur mioma mjd keras dn mmbrikan bayangan di rontgen
• Deg merah / carneous : pada kehamilan & nifas krn nekrosis subakut
gg vaskularisasi. Miom sprti dgaing mentah merah krn pigmen
hemosiderin & hemofusin. Tampak khas pada kehamilan muda
disertai emesis, haus , sedikit demam, kesakitan , teraba tumor
→putaran miom bertangkai
• Deg lemak : kelanjutan deg hialin
• Mungkin tanpa gejala
• Keluhan sangat tergantung dari:
• Lokasi
• Besar
• Jumlah mioma
Karena :
• permukaan endometrium melebar
• adanya ulkus mukosa dan atrofi endometrium di atas mioma
submukosum
• gangguan kontraktilitas uterus shg tdk dpt menjept pembuluh
darah dg baik
• kompresi pleksus vena di sekitar jaringan kongesti dan
pelebaran pembuluh darah,
• hyperplasia endometrium (pengaruh estrogen).
• Dismenore •Hidroureter / hidronefrosis
• Nyeri perut bagian bawah •Retensi urin → uretra
• Nyeri pinggang (65%) • Konstipasi (13%)
• Disuria (14%) • Edem tungkai → BV &
• Inkontenesia urin Limfe dipanggul
• Varises.
•Poliuri → VU
• Palpasi abdomen
– tumor suprapubik atau abdomen bagian bawah dengan
konsistensi padat-kenyal, berdungkul, tidak nyeri,
berbatas tegas, mobil (jika tidak ada perlekatan)
• Pmx bimanual
– tumor menyatu atau berhubungan dengan uterus.
• Abortus (41%)
• Partus prematurus
• Gangguan persalinan
• Gangguan letak
• Perdarahan
• Observasi
– Jika besar uterus ≤ ukuran uterus pada
kehamilan 12 minggu, tanpa penyulit lain.
– Pengawasan dilakukan tiap 3 bulan sekali.
– Apabila terjadi pembesaran atau timbul
komplikasi dipertimbangkan tindakan operatif.
• Medikamentosa
• Analog GnRH (buserilin asetat) selama 16 minggu
pada mioma uteri menghasilkan degenerasi hialin
dimiometrium hingga uterus dlm keseluruhannya mjd
kecil , bila distop tumbuh lagi krn miom mmpunyai
reseptor estrogen tinggi . Menopaus pndrita miom akan
terlambat
• Radioterapi
• Agar ovarium tdk berfungsi lagi → menopause .
Dikerjakan bila trdpt kontraindikasi pd
opertaif dn tdk ada keganasan pd uterus
• Bila disertai keluhan/ komplikasi perdarahan :
– Koreksi anemia transfusi s.d Hb > 10 gr%
– Kuretase bila Hb > 10 gr% kecuali bila perdarahan >>>
menghentikan perdarahan
pemeriksaan patologi anatomi
Ganas
Tidak
1. Tumor Lain
• Kista Folikel
• Kista Korpus Luteum
• Kista Lutein
• Kista Inklusi Germinal
• Kista Endometrium
• Kista Stein – Leventhal (tumor ovarium polikistik)
2. Tumor lain
• Kista folikel : berasal dr folikel de graaf yg tdk smp berovulasi
dn tumbuh terus tdk atresia shg mjd kista . Kista dapat satu
atw bberpa dg d=1-1,5 cm. Bag. Dalam dd kista yg tipis terdiri
dr bbr lapisan sel granulosa ttp mndpt tekanan dlm kista shg
trj atrofi dlm lapisan ini ; cairan sring mngndung estrogen →
gg haid . Dapat hilang snediri dalam 2 bulan.
• Kista korpus luteum : prdrhan yg trjdi didalamny mnybbkn trjdi
kista berwrn merah coklat krn darah tua . PA : dd kista terdiri
dari lapisan berwarna kuning , terdiri atas sel2 teka. Dpt
menimbulkan amenorhea dg perdarahan tak teratur , rasa
berat di perut bag.bawah. Tx : ditunggu hingga hilang sndiri ,
kistektomi
2. Tumor lain
• Kista teka lutein : bilateral dan bsa mnjdi sbesar tinju. PA : luteinisasi
sel teka . Timbul krn pengaruh Hcg , dg hilangnya mola dn
koriokarsinoma, ovarium akan mengecil spontan
• Kista inklusi germinal : invaginasi dan isolasi bag. Kecil dari epitel
germinativum pada permukaan ovarium. Pd wanita lanjut , d < 1 cm .
Kista terletak dibawah permukaan ovarium dg dinding atas satu
lapisan epitel kubik atau torak rendah isi caran jernih dn serosa.
• Kista endometrium
• Kista sven leventhal : muda, infertilitas, amenorhe/oligomenore
sekunder, kadang gemuk, hirsutisme tanpa maskulinisasi, kedua
ovarium mmbesar, mmbesar 2-3 x ovarium permukaan licin ,kapsul
menebal. Krn gg keseimbangan hormonal →gg ovulasi. Tx :
wedge resection ovarium, klomifen (u/ ovulasi)
• Neoplastik :
1. Kistik :
• Kista Ovarii Simpleks : permukaan rata halus,
biasanya bertangkai ,bilateral,mjd besar, cairan jernih
serus berwrna kekuningan, dd dg lap.epitel kubik.
• Kistadenoma Ovarii Serosum
• Kistadenoma Ovarii Musinosum
• Kista Endometrioid : unilateral licin
• Kista Dermoid : elemen ekotderm, endo,mesoderm
2. Solid :
• Fibroma, Leiomioma, Fibroadenoma, Papiloma,
Angioma, Limfangioma
• Tumor Brenner
• Tumor Sisa Adrenal
• Fibroma : berasal dr elemen fibroblastik
stroma ovarium / bbrp sel mesenkim yg
multipoten. Unilateral, permukaan tdk
rata ,konsistensi keras, merah jambu
keabuan. Tx : ooforektomi
• Brenner : wanita dekat atau sesudah
menopause , berasal dari sarang epitel
selomik duktus Mulleri
• Klinik Tumor Ovarium :
• Karsinoma vulva :
– 80-85% pada wanita pasca menopause
– Jarang ditemukan pada umur < 45 tahun
– Pada golongan ekonomi sosial rendah dengan
hygiene seksual yang kurang
Karsinoma Vulva
– Gambaran Klinik :
Adanya benjolan
Ulkus
Lesi yang berdarah
– Penanganan :
Stadium 0 : vulvektomi luas
Stadium 1 dan 2 : vulvektomi radikal
Stadium 3 dan 4 : radiotherapy dan
kemotherapi
• Melanoma Vulva :
– Benjolan yang berwarna
hitam kebiruan Melanoma Vulva
– Menyebar secara
limfogen dan hematogen
• Adenokarsinoma :
- Umumnya berasal dari
kelenjar Bartholini
• Basalioma
—daerah yang bermulut
— nodul kecil yang menjalari ulkus di tengahnya
— hampir tidak pernah menyebar ke kelenjar
limfe
• Penyakit Paget
– Lesi intraepitelial vulva
• Karsinoma verukosa :
–Berbentuk papil
–Penyebaran sangat cepat ( hematogen )
Tumor Ganas Vagina
• Jarang
• Bisa akibat
pemberian hormon
Dietylstilbestrol =
DES, anaknya
menderita clear cell
carcinoma
Karsinoma Vagina
– 99% adalah squamous cell karsinoma
– Sisanya : adenocarcinoma,
rhabdomiosarcoma
Gambaran klinik :
• Adanya fluor albus
• Ulkus
• Pertumbuhan tumor eksotipik seperti bunga
kol
Karsinoma Serviks Uteri
Serviks Uteri
• Epidemiologi :
– Tumor ganas ginekologi
tingkat pertama di Indonesia
– Umur terbanyak : 45 – 50
tahun
– Periode latent fase perinvasif
jadi invasif :
10 tahun
• Etiologi :
– Secara epidemiologi : virus
HPV tipe 16,18
• Faktor Resiko :
– Lebih tinggi pada wanita yang kawin terutama
hubungan seksual pertama usia < 16tahun
– Insiden meningkat sesuai paritas
– Jarak persalinan terlalu dekat
– Gol sosial ekonomi rendah ( higiene seksual
rendah )
– Aktivitas seksual berganti pasangan :
promiskuitas
– Jarang ditemui pada wanita yang suaminya
disunat
– Adanya kebiasaan merokok
• Gambaran Klinik :
– Keputihan ( fluor albus ), dan busuk
– Perdarahan (post coital bleeding) =
perdarahan kontak ( 75-80% )
– Anemia akibat perdarahan
– Nyeri : infiltrasi sel tumor ke serabut syaraf
– Akibat metastase jauh : gejala terhadap organ
yang kena.
• Diagnosa
Biopsi terarah (targeted biopsy) atau di bantu
dengan olesan yodium, asam asetat 5%
• Penanganan :
• Stadium 0 & I a ( Karsinoma Insitu – invasi masih diepitel
belum sampai membran basal )
- Konisasi , Histerektomi total
• Stadium Ib, II a :
- Histerektomi radikal dengan limphadenektomi
pelvik, pasca bedah dilanjutkan dengan
penyinaran
• Stadium IIb,III,IV :
• Tindakan bedah tidak dibenarkan
• Terapi primer : Radiotherapi
Karsinoma Serviks dalam
Kehamilan
• Pada stadium 0 : kehamilan ditunggu
sampai aterm
• Stadium I,II, dst :
– Trimester I dan Awal Trimester II : Histerektomi
radikal,limphadenektomi pelvik dengan janin in-
utero
– Trimester II lanjut : ditunggu sampai viable,
kemudian SC,diteruskan dengan histerektomi
radikal + Limphadenopati pelvik.
– Trimester III : SC histerektomi radikal +
limphadenektomi pelvik
• Pengamatan lanjut :
– Setiap 3bulan dalam 2 tahun pertama
– Setiap 6 bulan sampai 5 tahun
– Setiap 1 tahun dst
– Perabaan kelenjar inguinal, supraklavikula,
perabaan abdomen, abdomino vaginal,
abdomino rektal, sitologi puncak vagina,
rontgen thorax (setiap 6 bulan), rektoskopi,
sistoskopi, renogram, IVP, CT Scan
pinggul,limfografi sesuai indikasi.
• Prognosis :
– Faktor penentu : umur penderita, keadaan
umum, tingkat klinik, ciri-ciri histologik,
kemampuan tim untuk penanganan, sarana
pengobatan yang ada.
Corpus Uterus
• Berasal dari endometrium dan miometrium
• Insiden makin meningkat, sebab usia wanita
makin meningkat
• Tumor ganas negara industri
th
Tingkat Pre Kanker
• Hiperplasia adenomatosa
• Hiperplasia endometrium yang atopik
Patologi
• 90% adenokarsinoma
• 10% karsinoma epidermoid,
adenoabentoma, sarkoma, karsino
sarkoma
Adenokarsinoma
3 derajat histologik :
– G1 diferensiasi sel masih baik
– G2 sudah terdapat bagian yang solid/ pada
– G3 sebagian besar sel padat/ solid, atau
undifferensiasi
Penyebaran
• Cenderung lambat, kecuali pada G3
• Menyebar kepermukaan uterus, endoservik
• Penyebaran bersifat limfogen
Gambaran Klinik Dan Diagnosis
• Stadium awal : pemeriksaan ginekologi negatif
• Biasanya tersembunyi
• Proses lanjut : gejala penekanan, perdarahan
abnormal
• Cara diagnosa :
– Kuret terutama kuret terarah dengan
histeroskopi
– Aspirasi endometrium
• USG transvaginal
Penanganan
• Prinsip umum total abdominal,
histerektomi, salfingooforektomi bilateral,
pembilasan cairan peritoneum,
pengangkatan kelenjar limfe perlvik
• Leiomiosarkoma
• Endometrial Sarkoma
• Karsinoma Sarkoma
• Prognosa jelek
• Penanganan : TAH + BSO dilanjutkan
dengan radioterapi / kemoterapi
Khorio Karsinoma
• Termasuk dalam neoplasia trofoblas ganas (NTG)
• 50% didahului oleh mola hidatidosa, 25% oleh
abortus 22% sesudah kehamilan biasa, 2% sesudah
kehamilan ektopik
Etiologi :
• Kehamilan Dengan Interval Pendek
• Malnutrisi (Defisiensi Vit A Berat)
• Defisiensi Protein
Gejala Klinik
• Perdarahan pervaginam dan PA : sel
khariokarsinoma
• Kadar beta HCG yang sangat tinggi
Pengobatan
• Khemoterapy (MTX)
• Jika beta HCG terus tinggi : histerektomi
TUMOR GANAS OVARIUM
Epidemiologi
• 25% dari semua keganasan alat reproduksi
• Rata-rata kasus baru 157.100.000 populasi wanita
setiap tahun
Patologi
• Kumpulan tumor dengan histogenesis beraneka
ragam (ektoderm, entoderm, mesoderm)
• 60% pada usia perimenopause, 30% masa
reproduksi, 10% pada wanita muda
SISTEM REPRODUKSI WANITA
Struktur ovarium
• Terdiri dari :
• kortek disebelah
luar,mengandung
stroma dan follikel
primordial
• Medula disebelah
dalam,terdapat
pembuluh darah
Diferensial Diagnosis Masa di Adneksa
Organ Cystic Solid
Ovarium Kista Fungsional Neoplasia:
Kista Neoplasia: - Jinak
- Jinak - Ganas
- Ganas
Kist Endometriosis
I. Epithelial
II. Germ Cell Tumor
III. Sex Cord Stromal Tumors
IV. Sarcoma
V. Tumor Metastatik
I. EPITHELIAL :
- Serous 46%
- Mucinous jarang, bisa sangat besar
- Endometrioid 6-8%
- Clear cell mesonefroid 3%
- Brenner sangat jarang
- Unclassified
II. GERM CELL TUMOR :
- Disgerminoma
- Teratoma imatur
- Tumor Sinus Endodermal
- Karsinoma embrional
- Koriokarsinoma
- Mixed Germ Cell Tumors
III. SEX CORD STROMAL TUMORS :
– Tumor sel granulosa
– Tumor sel Sertoli-Leydig
IV. SARCOMA
V. TUMOR METASTATIK
– Ginekolgi ( tuba, serviks, endometrium )
– Mammae
– Traktus Gastrointestinal
– Limfoma
I. KEGANASAN OVARIUM EPITHELIAL
• Epidemiologi
- 90% dari keganasan ovarium
- Keganasan no 5 pada ♀
- Keganasan no 7 di dunia
- Perimenopause 60%
- 30 % masa reproduksi
- 10 % usia anak
Faktor Risiko
- Individu : usia > 40 th, kulit putih,
nulipara/ infertilitas, riw Ca endometrium
Ca mammae
- Keluarga : Riw. Ca Mammae, Ca Ovarium
Ca Endometrium, Ca Colon
• Pola Metastasis
- Transcoelomic : penyebaran lsg lewat
cairan peritoneum
- Hematogen : ke hepar & paru-paru
- Limfogen : ke limfonodi pelvis &
paraaorta
Gejala :
- asimtomatik 60% didx pd std lanjut
- a. Gejala desakan, pertumbuhan tumor
jar. Sekitar (ggn defekasi dll)
b. Gejala diseminasi/penyebaran, ascites
c. Gejala hormonal, ggn haid
• DIAGNOSIS :
– Tumor di pelvis
– Asites
– CA 125
– USG
STAGING
- Hanya bisa dilakukan dg pembedahan
- FIGO 2003
St I Tumor terbatas di ovarium
IA 1 ovarium, ascites (-), tak ada tumor di permukaan, kapsul
intak
IB 2 ovarium, ascites (-), tak ada tumor di permukaan, kapsul
intak
IC IA/IB dg tumor di permukaan, kapsul ruptur, ascites mgd
sel ganas/ bilas peritoneal (+)
St II 1/2 ovarium dg perluasan ke pelvis
IIA Perluasan/ metastasis ke uterus/ tuba
IIB Perluasan ke jar pelvis yg lain
IIC IIA/IIB dg tumor di permukaan, kapsul ruptur, ascites mgd
sel ganas/ bilas peritoneal (+)
St III 1/2 ovarium dg implantasi peritoneum di luar pelvis &/
limfonodi inguinal/ retroperitoneal (+)
IIIA Tumor tampak di pelvis dg limfonodi (-) tp mikroskopis (+)
pd permk peritoneum
IIIB ½ ovarium dg permukaan peritoneum < 2 cm ; limfonodi (-)