Anda di halaman 1dari 3

TRAUMA TUMPUL ABDOMEN

Nomor Dokumen: Revisi: Halaman:


PPK/KM.UM/14 0 1/3
Tanggal Terbit: Ditetapkan
PANDUAN PRAKTEK Direktur Utama
KLINIK
(SMF UMUM )

dr. H. Suswanto, M.Sc., Sp.PK

1. Pengertian Trauma tumpul abdomen adalah pukulan / benturan langsung pada rongga abdomen
(Definisi) yang mengakibatkan cidera tekanan/tindasan pada isi rongga abdomen, terutama
organ padat (hati, pancreas, ginjal, limpa) atau berongga (lambung, usus halus, usus
besar, pembuluh – pembuluh darah abdominal) dan mengakibatkan ruptur abdomen.
2. Anamnesis Pada anamnesis dapat ditemukan adanya riwayat seperti:
a. Trauma pada abdomen akibat benturan benda tumpul
b. Jatuh dari ketinggian
c. Tindakan kekerasan atau penganiayaan
d. Cedera akibat hiburan atau wisata 6.
Selain itu, AMPLE merupakan elemen penting yang harus ditanyakan dalam anamnesis
pasien:
a. A llergies
b. M edications
c.P ast medical history
d. L ast meal or other intake
e. E vents leading to presentation6
3. Pemeriksaan Fisik Inspeksi
a. Perhatikan abdomen pasien untuk melihat adanya tanda-tanda luka luar, seperti
abrasi dan atau ekimosis.
b. Perhatikan pola luka yang ada untuk menduga adanya trauma intra abdominal.(
lap belt abrasions, steering wheel–shaped contusions).
c. Observasi pernapasan pasien, karena pernapasan abdominal mengindikasikan
adanya trauma pada sistem spinal. Perhatikan juga adanya tanda-tanda distensi
dan perubahan warna pada daerah abdomen.
d. Cullen sign (periumbilical ecchymosis) mengindikasikan perdarahan
retroperitoneal, namun biasanya tanda ini tidak langsung positif. Jika ditemukan
memar dan bengkak pada daerah panggul kita harus curiga kearah trauma
retroperitoneal.
e. Inspeksi daerah genitalia dan perineum untuk melihat adanya luka, perdarahan,
dan hematom pada jaringan ikat longgar6.
Auskultasi
a. Bising usus bisa normal, menurun, atau hilang.
b. Abdominal bruit menandakan adanya penyakit sistem vaskuler yang mendasari
atau adanya traumatic arteriovenous fistula.
c. Bradikardia mengindikasikan adanya cairan bebas intraperitoneal pada pasien
dengan trauma abdomen6.
Palpasi
a. Palpasi seluruh permukaan abdomen dengan hati-hati sambil melihat respon
dari pasien. Perhatikan adanya massa abnormal, tenderness , dan deformitas.
b. Konsistensi yang padat dan pucat dapat menunjukkan adanya perdarahan
intraabdominal.
c. Krepitasi atau ketidakstabilan dari rongga thoraks bagian bawah
mengindikasikan kemungkinan adanya cedera lien atau hepar yang berhubungan
dengan cedera costa bawah.
TRAUMA TUMPUL ABDOMEN
Nomor Dokumen: Revisi: Halaman:
PPK/KM.UM/14 0 2/3
Tanggal Terbit:
PANDUAN PRAKTEK
KLINIK
(SMF UMUM)

d. Instabilitas pelvis mengindikasikan adanya luka pada traktus urinarius bagian


bawah, seperti juga pada pelvic dan hematom retroperitoneal. fraktur terbuka
pelvis juga mengindikasikan potensi cedera pada traktus urinarius bagian
bawah cedera serta hematom panggul dan retroperitoneal. Fraktur pelvis
terbuka juga berhubungan dengan angka mortalitas yang melebihi 50 %.
e. Lakukan pemeriksaan rektal dan pelvis vagina untuk mengidentifikasi
kemungkinan perdarahan atau cedera.
f. Lakukan pemeriksaan sensorik dari dada dan abdomen untuk mengevaluasi
kemungkinan terjadinya cedera saraf tulang belakang. Cedera saraf tulang
belakang dapat dinilai dengan akurat dari abdomen melalui berkurangnya atau
hilangnya persepsi nyeri.
g. Distensi abdomen dapat merupakan akibat dari dilatasi sekunder gaster yang
berhubungan dengan ventilasi atau menelan udara
h. Tanda-tanda peritonitis segera setelah cedera memberi kesan adanya kebocoran
isi usus. Peritonitis karena perdarahan intraabdominal dapat berkembang
setelah beberapa jam6.
Perkusi
a. Perkusi regio thoraks bagian bawah bisa normal, redup, atau timpani.
b. Pekak hati bisa positif maupun negatip.
c. Nyeri ketok dinding abdomen.
d. Tes undulasi atau shifting dullness bisa positip maupun negatip6.
4. Kriteria Diagnosa a. Anamnesis
b. Pemeriksaan fisik
c. Pemeriksaan penunjang
5. Diagnosis Trauma tumpul abdomen (ICD 10:S39.9)
6. Diagnosa Banding -
7. Pemeriksaan a. Laboratorium : darah lengkap, kimia darah, serum amilase, urinalisis, koagulasi,
Penunjang golongan darah, analisa gas darah, etanol darah, tes kehamilan (untuk wanita-
wanita usia reproduksi).
b. Radiologi : foto polos abdomen, DPL, USG FAST, CT-Scan, sesuai indikasi
8. Terapi A. Primary Survey
a. Airway
Menilai jalan nafas bebas. Apakah pasien dapat bicara dan bernafas dgn bebas
Jika ada obstruksi, lakukan :
 Chin lift/ Jaw thrust
 Suction
 Guedel Airway
 Intubasi trakea
b. Breathing
Bila jalan nafas tidak memadai, lakukan :
 Beri oksigen
c. Circulation
Menilai sirkulasi/peredaran darah
 Hentikan perdarahan external bila ada
TRAUMA TUMPUL ABDOMEN
Nomor Dokumen: Revisi: Halaman:
PPK/KM.UM/14 0 3/3
Tanggal Terbit:
PANDUAN PRAKTEK
KLINIK
(SMF UMUM)

 Segera pasang dua jalur infus dgn jarum besar (14-16G)


 Beri infus cairan.
B. Secondary survey.
a. Disability
 Nilai kesadaran dengan menilai GCS.
 Nilai pupil (diameter, simetris, RC)
b. Exposure
Periksa bagian tubuh lain secara cepat (nyeri/jejas di dada, perut, tungkai,
panggul, leher). Pengukuran lingkar perut dapat berguna untuk mengetahui
perbandingan evaluasi perdarahan yang dalam organ intrabdomen.

Rencana tindak lanjut


a. Pasien dengan trauma tumpul abdomen yang mempunyai tanda-tanda peritonitis,
frank bleeding, atau perburukan klinis dapat diindikasikan laparatomi cito.
Tindakan konservatif bergantung pada keadaan klinis pasien, hemodinamik yang
stabil dan hasil dari penunjang radiologi.
b. Konsultasi ke Spesialis Bedah untuk penanganan selanjutnya

9. Edukasi Informasikan kepada pasien dan keluarga pasien, bahwa pada kasus trauma tumpul
abdomen membutuhkan pemeriksaan penunjang, maka dari itu pasien harus dirujuk
untuk pemeriksaan penunjang tersebut dan penanganan lebih lanjut.
10. Prognosis Ad vitam Dubia ad bonam/ malam
Ad sanationam Dubia ad bonam/malam
Ad fungsionam Dubia ad bonam/malam
11. Tingkat Eviden IV
12. Tingkat C
Rekomendasi
13. Penelaah Kritis SMF Umum
14. Indikator Medis Keadaan pasien membaik
15. Kepustakaan a.AGD 118 Jakarta, Basic Trauma and Cardiac Life Support, 2004
b.Emergency nursing Asociation. Trauma Nursing Care Course (4 th).
c. Pedoman Pelayanan Gadar di Rumah Sakit Dir. Kep. Medik Dirjen Bidang Pelayanan
Medik Jakarta.
d. O'Rourke MC, Landis R, Burns B. Blunt Abdominal Trauma. [Updated 2021 Jul 28].
In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022
Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK431087/

Anda mungkin juga menyukai