PENDAHULUAN
Mioma Uteri adalah suatu tumor jinak, berbatas tegas, tidak berkapsul,
yang berasal dari otot polos dan jaringan ikat fibrous. Biasa juga disebut
fibromioma uteri, leiomioma uteri atau uterine fibroid. Tumor jinak ini merupakan
neoplasma jinak yang paling sering ditemukan pada traktus genitalia wanita.
Ukurannya bervariasi mulai dari sebesar kepala jarum hingga sebesar melon,
Mioma uteri pada korpus uteri dibagi menjadi 3 berdasarkan posisi mioma
terhadap lapisan uterus, salah satunya adalah mioma uteri submukosa. Mioma
1
BAB II
LANDASAN TEORI
Mioma Uteri adalah suatu tumor jinak, berbatas tegas, tidak berkapsul,
yang berasal dari otot polos dan jaringan ikat fibrous. Biasa juga disebut
2.2 Epidemiologi
mempunyai sarang mioma, pada wanita yang berkulit hitam ditemukan lebih
penderita ginekologik yang dirawat. Selain itu dilaporkan juga ditemukan pada
kurang lebih 20-25% wanita usia reproduksi dan meningkat 40% pada usia lebih
dari 35 tahun.
2.3 Etiologi
uteri, serta adanya faktor predisposisi yang bersifat herediter dan faktor hormone
2
mengidentifikasi kromosom yang membawa 145 gen yang diperkirakan
uteri diwariskan dari gen sisi paternal. Mioma biasanya membesar pada saat
juga oleh hormon-hormon reproduksi seperti estrogen dan progesteron. Selain itu,
sangat jarang ditemukan sebelum menarke, dapat tumbuh dengan cepat selama
2.4 Patofisiologi
dan letak mioma. Secara umum, pertumbuhan mioma merupakan akibat stimulasi
estrogen, yang ada hingga menopause. Seiring berjalannya waktu, mioma yang
dan banyak gejala yang berkaitan dengan mioma hilang segera setelah
menopause.
Meyer dan De Snoo mengajukan teori Cell Nest atau teori genioblast.
tempat lain dalam abdomen. Efek fibromatosa ini dapat dicegah dengan
menyatakan bahwa reseptor estrogen pada mioma lebih banyak didapati daripada
3
miometrium normal. Menurut Meyer asal mioma adalah sel imatur, bukan dari
selaput otot yang matur. Mioma merupakan monoclonal dengan tiap tumor
merupakan hasil dari penggandaan satu sel otot. Etiologi yang diajukan termasuk
di dalamnya perkembangan dari sel otot uterus atau arteri pada uterus, dari
transformasi metaplastik sel jaringan ikat, dan dari sel-sel embrionik sisa yang
persisten.
mereka tumbuh. Mioma memiliki pseudokapsul yang berasal dari sel otot polos
uterus yang terkompresi dan hanya memiliki beberapa permbuluh darah dan
ditemukan. Jenis mioma ini seluruhnya atau sebagian besar tumbuh di antara
lapisan uterus yang paling tebal dan paling tengah yaitu miometrium. Mioma
subserosa tumbuh keluar dari lapisan tipis uterus yang paling luar yaitu serosa.
Jenis mioma ini dapat bertangkai (pedunculated) atau memiliki dasar lebar. Jenis
mioma ini perupakan kedua terbanyak ditemukan. Jenis mioma ketiga yaitu
mioma submukosa yang tumbuh dari dinding uterus paling dalam sehingga
menonjol ke dalam uterus. Jenis ini juga dapat bertangkai atau berdasar lebar.
dilahirkan melalui saluran serviks disebut mioma geburt. Hal ini dapaat
menjadi nekrotik, akan memberikan gejala pelepasan darah yang tidak regular dan
4
dapat disalahartikan dengan kanker serviks. Peningkatan jumlah perdarahan
- Produksi prostaglandin
pemeriksaan ginekologik karena tumor ini tidak mengganggu. Gejala yang timbul
sangat tergantung pada tempat sarang mioma ini berada, besarnya tumor,
perubahan dan komplikasi yang terjadi. Gejala yang mungkin timbul yaitu:
Beberapa faktor yang menjadi penyebab perdarahan ini, antara lain adalah:
5
- Rasa nyeri yang mungkin timbul karena gangguan sirkulasi darah pada
- Gejala dan tanda penekanan yang tergantung pada besar dan tempat
mioma uteri. Gejala yang timbul dapat berupa poliuri, retention urine,
vaginam di antara siklus haid yang bervariasi mulai dari perdarahan bercak hingga
perdarahan masif. Darah yang keluar berupa darah segar dan kadang disertai nyeri
sehingga dapat diduga sebagai haid yang memanjang. Selain itu, mioma
6
2.6 Diagnosis
2. Pemeriksaan Fisis
3. Pemeriksaan Penunjang
pelvis
infertilitas
7
2.6 Diagnosis Banding
mukosa endoserviks. Tangkainya dapat panjang hingga keluar dari OUE. Epitel
yang melapisi biasanya adalah epitel endoserviks yang dapat juga mengalami
dari Mioma Geburt dimana bagian yang mudah berdarah bukan merupakan ujung
pengaruh ovarium, selain itu juga terjadi atropi endometrium di atas mioma
submukosa.
2.7 Penatalaksanaan
lokasi dan ukuran tumor, sehingga biasanya mioma yang ditangani yaitu yang
membesar secara cepat dan bergejala serta mioma yang diduga menyebabkan
Penanganan konservatif bila mioma berukuran kecil pada pra dan post
8
- Bila anemi (Hb < 8gr/dl) à transfusi PRC
kenyamanan pasien dan menunda pengobatan bisa dimengerti pada pasien yang
tidak bergejala atau dengan gejala ringan yang dapat ditoleransi. Meskipun
namun terapi dengan obat-obatan seperti NSAID, pil kontrasepsi oral, progestin,
reversibel yang dapat mengecilkan volume mioma hingga 50% dengan cara
maksimal setelah tiga bulan terapi. Analog GnRH juga memiliki beberapa
- Mengurangi jumlah darah yang terbuang pada saat operasi dan perlunya
transfusi darah
9
- Meningkatkan kemungkinan operasi dengan cara insisi suprapubik
- Ukuran tumor lebih besar dari ukuran uterus pada kehamilan 12-14
minggu
mioma kemudian dijahit dan dinding uterus dilipat untuk membawa garis
10
jahitan serendah mungkin sehingga mengurangi resiko perlekatan dengan
vesika urinaria.
nekrosis.
2.8 Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi pada mioma uteri secara umum, yaitu:
1. Degenerasi ganas
dari seluruh mioma; serta merupakan 50-75% dari semua sarcoma uterus.
11
mioma uteri cepat membesar dan apabila terjadi pembesaran sarang
tidak terjadi. Hal ini hendaknya dibedakan dengan suatu keadaan dimana
2.9 Prognosis
Terapi bedah bersifat kuratif. Kehamilan di masa yang akan datang tidak
12
DAFTAR PUSTAKA
Sudirohusodo, 1999.
13
LAPORAN KASUS GINEKOLOGI
STATUS KEBIDANAN
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. Y J
Umur : 46 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Pendidikan : SMA
Nama : Tn J
Umur : 48 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMA
14
II. ANAMNESA
Ny. YJ, 46 th, P1A0, Islam, IRT, SMA i/d Tn. J, 48 th, Islam, Wiraswasta,
SMA, datang ke RS Haji Medan pada tanggal 17 Oktober 2017 pada pukul
RPT/RPO : -/-
a. Riwayat Persalinan
15
III. PENYAKIT YANG PERNAH DIDERITA
Anemia :-
Hipertensi :-
Peny. Ginjal :-
Diabetes Melitus :-
Tuberculosis :-
Berat Badan : 59 Kg
Anemia :-
Tinggi badan : 155 cm Ikterus :-
Edema :-
Kesadaran : Compos Mentis
Sianosis :-
Nadi : 92 x /i
Dispnea :-
Tekanan Darah : 130/90 mmHg
Suhu : 36,7° C
Pernapasan : 20 x/i
V. STATUS LOKALIS
Abdomen
16
VI. PEMERIKSAAN INSPEKULO
Portio :
- Erosi : - - Polip :-
- Laserasi :- - Leukoplakia : -
Uterus
Posisi : Anteflexi
Mobilitas : Mobile
Portio
Bentuk : Licin
Pembukaan : (-)
17
Parametrium Kanan/Kiri : Lemas
Cavum douglas
Vagina
- Dinding : Normal
- sekret : (-)
- massa : (-)
Mioma Uteri
Polip Endoserviks
Kista Endometrium
IX. DIAGNOSA
MIOMA UTERI
18
X. PEMERIKSAAN PENUNJANG
endometriosis
Hematologi
19
Index eritrosit
MCV 89.7 80 – 96 fL
MCH 26.2 26 – 31 pg
MCHC *29.3 30 – 34 %
Eosinofil 1 1–3 %
Basofil 0 0–1 %
N.Stab *0 2– 6 %
Monosit 5 4–8 %
20
PERIHAL OPERASI
Ibu dibaringkan di meja operasi dengan kateter dan infus yang terpasang
baik.
Dibawah spinal anestesi, dilakukan aseptik dengan larutan povidon iodine 10% dan
alkohol 70% pada dinding abdomen lalu ditutup dengan duk steril kecuali lapangan
operasi.
Dilakukan insisi midline mulai dari kutis, sub kutis hingga tampak fasia.
Fasia dibuka ke bawah dan ke atas. Otot dan perineum di kuakkan secara
Evaluasi uterus
dijahit secara kontinous, sub kutis dijahit secara simple, kutis dijahit secara
21
- Inj. Ketorolac 30mg/ 8 jam
XI. Observasi
FOLLOW UP
O : Sensorium : CM Anemis :-
HR : 80 x/i Dispnoe :-
RR : 22 x/i Sianosis :-
22
SL : Abdomen : Soepel, peristaltik (+)
BAB : (-)
Flatus : (+)
P : - IVFD RL 20 gtt/i
R : Therapy lanjut
FOLLOW UP
S :-
O : Sensorium : CM Anemis :-
HR : 68 x/i Dispnoe :-
RR : 22 x/i Sianosis :-
23
BAK : (+) spontan
BAB : (-)
Flatus : (+)
P : - IVFD RL 20 gtt/i
HASIL PEMERIKSAAN PA
dilapisi epitel thorak, inti dalam batas normal dengan stroma pdat dan
miometrium terdiri dari sel fibrosit dari sel miosityang diantaranya tampak
24
KESIMPULAN : Myoma Uteri
25