PENDAHULUAN
Mioma uteri adalah tumor jinak yang tumbuh pada rahim. Dalam istilah
uteri terjadi pada wanita usia 45 tahun, tepatnya pada usia reproduktif seorang
wanita, hal ini menunjukkan adanya hubungan mioma uteri dengan estrogen.
ini dibandingkan dengan wanita yang tak pernah hamil atau hanya satu kali hamil.
Menurut WHO, insiden mioma uteri sekitar 20-30% dari seluruh wanita di
yang ditimbulkan oleh mioma uteri cukup tinggi karena dapat menyebabkan nyeri
penekanan pada kandung kemih yang menyebabkan sering berkemih dan urgensi,
Sampai saat ini, penyebab pasti terjadinya mioma uteri masih belum dapat
diketahui secara pasti. Stimulasi estrogen diduga sangat berperan untuk terjadinya
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Mioma Uteri
1. Definisi
tegas, tidak berkapsul, dan berasal dari otot polos jaringan fibrous
2. Epidemiologi
3. Etiologi
2
Faktor predisposisi :
a. Usia
ditemukan.
b. Paritas
mioma uteri.
c. Obesitas
d. Kehamilan
vaskularisasi ke uterus.
4. Klasifikasi
3
Mioma uteri dibagi 4 jenis, yaitu :
a. Mioma submukosa
uterus.
b. Mioma intramural
c. Mioma subserosa
d. Mioma intraligamenter
5. Patofisiologi
4
Penyebab mioma uteri tidak diketahui. Glukosa-6-fosfat
menopause.2
6. Manifestasi Klinis
sangat bergantung dari lokasi dan jenis mioma yang diderita. Semakin
5
a. Perdarahan abnormal uterus
sering.
b. Rasa nyeri
tulang pelvis.
d. Infertilitas
7. Penegakkan Diagnosis
a. Anamnesis
b. Pemeriksaan Fisik
6
Pemeriksaan palpasi abdomen dan palpasi bimanual dapat teraba
c. Pemeriksaan penunjang
8. Penatalaksanaan
a. Penanganan konservatif
b. Penanganan medikamentosa
c. Penanganan bedah
9. Komplikasi
7
Mioma uteri yang menjadi leiomiosarkoma ditemukan hanya
10. Prognosis
BAB III
KESIMPULAN
8
Mioma uteri dikenal juga dengan sebutan fibromioma, fibroid, atau leiomyoma
merupakan neoplasma jinak yang berasal dari otot polos uterus dan jaringan ikat
yang menumpanginya.
setelah menopause hanya kira-kira 10% mioma yang masih tumbuh. Di Indonesia,
dirawat. Selain itu, dilaporkan juga ditemukan pada 20-25% wanita usia
Etiologi pasti mioma uteri belum diketahui, tetapi terdapat korelasi antara
retensi urin, sulit BAB, infertilitas. Pada pemeriksaan palpasi abdomen dan
palpasi bimanual dapat teraba massa abdomen padat dengan permukaan halus dan
DAFTAR PUSTAKA
9
1. Cunningham, et all .PelvicMass in Williams Gynecology, 23rd edition,
McGraw Hill, UnitedStates, 2008.
2. DeCherney A, Nathan L, Laufer N, Roman A. Leiomyomas of the cervix in
Current Diagnosis and Treatment Obstetrics & Gynecology, 11th edition,
McGraw Hill ; 2013:pg 660.
3. Douglas L Laube, et all. Uterine Leiomyoma and Neoplasia in Obstetrics and
Gynecology. 6th ed, Wolters Kluwer Health, The American College of
Obstetricians and Gynecologist, Philadephia; 2010 : pg.389-92.
4. Goodwin T, Laufer N, Nathan L, DeCherney A. Leiomyoma of the uterus in
Current Diagnosis & Treatment Obstetrics & Gynecology, 10th edition,
McGraw Hill, United States,2007.
5. Krishna U, Tank DK, Daftary S. Pregnancy at Risk Current Concept, 4th
edition, Federation of Obstetric and Gynecological Societies of India : 2001;
pg 400-403.
6. Lumsden MA. The role of oestrogen and growth factors in the control of the
growth of uterine leiomiomata. In : R.W. Shaw, eds. Advances in reproductive
endocrinology uterine fibroids. England-New Jersey: The Parthenon
Publishing Group, 1992; 9 – 20. Diakses 19 Juni 2019..
http://digilib.unsri.ac.id/jurnal/health-sciences/mioma-uteri/mrdetail/906/
7. Sutoto J. S. M., 2005. Tumor Jinak pada Alat-alat Genital dalam Buku Ilmu
Kandungan. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirodihardjo, Jakarta.338-
345
STATUS PASIEN
10
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. E
Umur : 39 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Jl. Ara Condong Kab. Langkat
NamaSuami : Tn. KN
Tgl. Masuk : 19 September 2019
II. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan dengan autoanamnesis pada Ny. J dilakukan pada saat Os
datang.
1.Keluhanutama
Keluhan utama : Perdarahan Pervaginam
Telaah : Keluhan ini dirasakan os sejak ±10 hari ini, darah
banyak, os ganti pembalut setiap 2 jam, perdarahan
berbentuk cair kadang-kandang bergumpal-gumpal.
OS juga mengalami keputihan (+) yang sudah
dialami dalam 1 bulan ini, namun 2 hari ini keputihan
semakin banyak. Haid tidak teratur dalam 1 tahun ini.
Mual (+), muntah (-), penurunan nafsu makan (-).
11
4. Riwayatperkawinan: Kawin : Sudah
Kawin : 1 kali
12
Status Lokalisata
1. Kepala
Mata : konjungtiva anemis (+/+), sklera ikterik (-/-),
refleks pupil isokor (+/+)
Telinga : Tidak ditemukan kelainan
Hidung : Tidak ditemukan kelainan
Mulut/gigi : bibir kering (+/+), anemis (+/+)
Leher : Pembesarankelenjargetah bening (-/-)
2. Thorax
Inspeksi : Simetris
Palpasi : Stem fremitus kanandankirikesan normal
Perkusi : Sonor (+/+)
Auskultasi : Vesikuler (+/+),suaratambahan (-/-)
3. Abdomen
Inspeksi : Massa (-), bekas operasi (+)
Auskultasi : Peristaltik usus normal
Palpasi : Hati/Lien tidak teraba, nyeri tekan abdomen (-)
Perkusi : Timpani
4. Genitalia Ekterna
Inspeksi :Dalam batas normal
Genetalian : perdarahan aktif (+)
5. Ekstremitas : akral dingin, nadi kuat
Edema Sensitibiltas
- - + +
- - + +
Pertumbuhan rambut :
Ketiak : distribusi normal
Pubis : distribusi normal
Betis : distribusi normal
13
2. Pemeriksaan Obstetri dan Ginekologi
1. Abdomen
Inspeksi : sawo matang, buncit, ada bekas luka operasi, tidak ada
kelainan kulit
Auskultasi : Denyut jantung janin dan His (-)
Palpasi : Supel, tidak ada nyeri tekan, teraba massa pada region
suprapubik dengan konsistensi keras, immobile, tidak
berbenjol-benjol
Perkusi : Timpani
2. Genitalia Eksterna
Inspeksi : Perdarahan (+) Massa (-)Lesi (-)
3. Genitalia Interna
VT : tampak mioma keluar OUI ± 5X5 cm
V. LABORATORIUM
Tanggal 19/09/2019
Darahlengkap
Hb :*5,9g/dl
Eritrosit :*2,97 juta/ul
Hematokrit :*18,6 %
Leukosi : 10.14ribu/mm3
Trombosit :249,9ribu/mm3
MCV : *62,8fl
14
MCH : *19,8pg
MCHC :31,5 g/dl
Basofil : 0,69 %
Eusinofil : *0,26 %
Neutrophile : *86,33 %
Lymphosyte : *7,98 %
Monosyte : 4,75 %
Tanggal 19/09/2019
Urin lengkap
Makroskopik
Warna : Kuning
Kejernihan urin : Jernih
Kimia urin
Glukose :Negative
Bilirubin : Negative
Urobilinogen :Negative
Mikroskopik
Eritrosit :0-1 plp
Lekosit : 1-2plp
SelEpithel : *2-4plp
Kristal :Negative
SelRagi :Negative
Cast :Negative
VI. PEMERIKSAAN LAIN :USG, LABORATORIUM
IX. TERAPI
1. Rencana diagnostik:
Pemeriksaan laboratorium darah lengkap, KGD, urine rutin
2. Rencana terapi
‐ IVFD RL20 gtt/i
15
‐ Inj. Transamin 500 g / 8 jam
‐ Inj cefotaxime 1 gr / 8 jam
‐ Inj ranitidin 1 gr / 12 jam
‐ Etabion 2x1
‐ Tansfusi PRC 2 bag
3. Rencana pendidikan:
- Menjelaskan kepada Os tentang kondisi yang sedang dialami
- Menjelaskan kepada Os komplikasi yang mungkin terjadi sekiranya
tidak dioperasi segera
X. PROGNOSIS
Dubia ad bonam.
16