Oleh Kelompok:
Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah penilaian surveilans kesehatan masyarakat
pada mata kuliah surveilans epidemiologi.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen
mata kuliah yang telah memberi kepercayaan untuk mengerjakan makalah ini.
Penulis ucapkan terimakasih atas doa dan dukungannya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktu yang ditentukan. Penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun sehingga makalah ini dapat lebih baik di masa yang akan datang.
Penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan terutama
bagi penulis sendiri. Amin.
Kelompok
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................ii
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Tujuan................................................................................................ 2
A. Pengertian ...................................................................................... 3
B. Tujuan surveilans............................................................................ 5
C. Jenis Surveilans............................................................................... 6
D. Pendekatan Surveilans...................................................................... 10
E. Sistem Surveilans.............................................................................. 11
F. Evaluasi Sistem Surveilans................................................................ 13
A. Kesimpulan ....................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dalam pengumpulan, analisis dan diseminasi data yang relevan yang diperlukan untuk
yang berperan atau mempengaruhi kejadian dan perjalanan suatu penyakit atau
kondisi tertentu yang menimpa masyarakat. Oleh karena itu untuk memberantas suatu
serta tersedianya data surveilans yang dapat dipercaya yan berkaitan dengan kejadian
penyakit tersebut.
Pelaporan Penyakit Menular hanya salah satu bagian saja namun yang paling
kontak dengan agen penyakit tertentu yang dapat menimbulkan masalah penyakit
baru. Apapun jenis penyakitnya, apakah dia penyakit yang sangat prevalens di suatu
wilayah ataukah penyakit yang baru muncul ataupun penyakit yang digunakan dalam
Infectious Diseases telah diterbitkan. CDC dengan WHO telah pula melakukan
kerjasama tukar menukar informasi melalui media elektronika sejak tahun 1990 an.
Bagaimanapun juga deteksi dini terhadap suatu kejadian penyakit menular sangat
tergantung kepada kejelian para petugas kesehatan yang berada di ujung tombak
untuk mengenali kejadian kesehatan yang tidak biasa secara dini. Dokter atau tenaga
melaporkan kepada otoritas kesehatan yang lebih tinggi agar dapat dilakukan tindakan
yang semestinya.
B. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Pengertian
simpul Ahmadi. surveilans menjadi vital juga karena pijakan pola fikir kita sejauh
surveillance) adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara terus¬ menerus berupa
pengumpulan data secara sistematik, analisis dan interpretasi data mengenai suatu
peristiwa yang terkait dengan kesehatan untuk digunakan dalam tindakan kesehatan
meningkatkan status kesehatan. Data yang dihasilkan oleh sistem surveilans kesehatan
kesehatan masyarakat
b. Mengukur beban suatu penyakit atau terkait dengan kesehatan lainnya, termasuk
analisis, dan interpretasi secara sistematik dan berkesinambungan pada data yang
berkaitan dengan kesehatan, penyakit, dan kondisi. Temuan dari kegiatan surveilans
yang mencakup tidak saja pengumpulan informasi secara sistematik, tetapi juga
Hasil surveilans dan pengumpulan serta analisis data digunakan untuk mendapatkan
pemahaman yang lebih baik tentang status kesehatan populasi guna merencanakan,
demikian, agar data dapat berguna, data harus akurat, tepat waktu, dan tersedia dalam
istilah umum yang mengacu pada observasi yang sedang berjalan, pengawasan
penyakit dan masalah kesehatan lainnya (DCP2, 2008). Surveilans memantau terus-
sebagai sains inti kesehatan masyarakat (core science of public health). Surveilans
segera ketika penyakit mulai menyebar. Informasi dari surveilans juga penting bagi
B. Tujuan surveilans
populasi, sehingga penyakit dan faktor risiko dapat dideteksi dini dan dapat dilakukan
outbreak;
Memantau kesehatan populasi, menaksir besarnya beban penyakit (disease
C. Jenis Surveilans
gerak dan aktivitas orang-orang atau binatang yang sehat tetapi telah terpapar
oleh suatu kasus penyakit menular selama periode menular. Tujuan karantina
timbul AIDS 1980an dan SARS. Dikenal dua jenis karantina, yaitu:
b. Surveilans Penyakit
penyakit dan kematian, serta data relevan lainnya. Jadi fokus perhatian
malaria. Beberapa dari sistem surveilans vertikal dapat berfungsi efektif, tetapi
tidak sedikit yang tidak terpelihara dengan baik dan akhirnya kolaps, karena
mengakibatkan inefisiensi.
c. Surveilans Sindromik
laporan berkala praktik dokter di AS. Dalam surveilans tersebut, para dokter
sederhana (demam dan batuk atau sakit tenggorok) dan membuat laporan
dan jenis kelamin, dan jumlah total kasus yang teramati. Surveilans tersebut
termasuk flu burung, dan antraks, sehingga dapat memberikan peringatan dini
dan dapat digunakan sebagai instrumen untuk memonitor krisis yang tengah
berlangsung (Mandl et al., 2004; Sloan et al., 2006). Suatu sistem yang
e. Surveilans terpadu
berkembang dan negara maju di dunia makin serupa dan bergayut. Timbulnya
D. Pendekatan Surveilans
Surveilans aktif (Gordis, 2000). Surveilans pasif memantau penyakit secara pasif,
dengan menggunakan data penyakit yang harus dilaporkan (reportable diseases) yang
tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan. Kelebihan surveilans pasif, relatif murah dan
sejumlah penyakit infeksi yang harus dilaporkan, sehingga dengan surveilans pasif
pasif adalah kurang sensitif dalam mendeteksi kecenderungan penyakit. Data yang
pelayanan kesehatan formal. Selain itu, tingkat pelaporan dan kelengkapan laporan
mengatasi problem tersebut, instrumen pelaporan perlu dibuat sederhana dan ringkas.
lapangan, desa-desa, tempat praktik pribadi dokter dan tenaga medis lainnya,
puskesmas, klinik, dan rumah sakit, dengan tujuan mengidentifikasi kasus baru
penyakit atau kematian, disebut penemuan kasus (case finding), dan konfirmasi
laporan kasus indeks. Kelebihan surveilans aktif, lebih akurat daripada surveilans
pasif, sebab dilakukan oleh petugas yang memang dipekerjakan untuk menjalankan
tanggungjawab itu. Selain itu, surveilans aktif dapat mengidentifikasi outbreak lokal.
Kelemahan surveilans aktif, lebih mahal dan lebih sulituntuk dilakukan daripada
surveilans pasif Sistem surveilans dapat diperluas pada level komunitas, disebut
diagnosis kasus bagi kader kesehatan. Definisi kasus yang sensitif dapat membantu
para kader kesehatan mengenali dan merujuk kasus mungkin (probable cases) ke
fasilitas kesehatan tingkat pertama. Petugas kesehatan di tingkat lebih tinggi dilatih
E. Sistem Surveilans
masyarakat
Kurangnya keseragaman dan adanya kompleksitas bentuk dan prosedur
d. sistem surveilans:
Sumber informasi?
a. Pentingnya masalah
Falality rate)
a) Simplicity (Kesederhanaan)
kesederhanaan sistem:
menegakkan hipotesis
laporan kasus
b) Fleksibility (Fleksibel)
Misalnya :
Ketika AIDS baru muncul, sistem pelaporan sudah dapat
menyesuaikan
menghasilkan penecillinase
d) Sensitivity (Sensitiv)
mencari pengobatan
surveilans
f) Representativeness
PENUTUP
A. Kesimpulan
kesehatan populasi, sehingga penyakit dan faktor risiko dapat dideteksi dini dan
d. Pendekatan surveilans dapat dibagi menjadi dua jenis: Surveilans pasif; Surveilans
aktif
masalah.
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono, Prof. Dr. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Atfabeta.
Bandung. Hal.
Sutrisna, Bambang. 1986. Pengantar Metoda Epidemiologi. PT. Dian Rakyat. Jakarta.
Wahyudin Rajab, M.Epid. Buku Ajar Epidemiologi untuk Mahasiswa Kebidanan, EGC.
Jakarta