MAKALAH
Dosen Pengampu :
AGUS ALAMSYAH, SKM, M.Kes
Disusun oleh
Diana Purnamasari (21012024)
KATA PENGANTAR
kesehatan maupun kesempatan pada kita semua sehingga kami dapat menyusun
kasih kepada dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan
arahan dalam penyusunan makalah ini. Seterusnya pada rekan-rekan, marilah kita
jalin kerjasama dengan sebaik-baiknya agar hasil kerja saya ini dapat menjadi
penyempurnaan makalah kami ini. Dan akhirnya kami mengucapkan terima kasih
TTD
PENULIS
3
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................4
B. Rumusan Masalah..............................................................................6
C. Tujuan Penelitian...............................................................................6
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Surveilans Epidemiologi.....................................................................7
B. Contoh-Contoh Surveylans Penyakit..................................................13
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.........................................................................................37
B. Saran....................................................................................................37
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pengumpulan data dan penyelidikan KLB, hal inilah yang menyebabkan aplikasi
system surveilans di Indonesia belum berjalan optimal, padahal system ini dibuat
dengan HIV termasuk anak-anak, dan dari jumlah ini sebanyak 2,58 juta telah
menjadi penderita AIDS dengan CFR sebesar 98,9%. Berdasarkan laporan dari
UNAIDS (2004), prevalensi pengidap HIV dewasa (15- 49 tahun) di wilayah Sub
Sahara Afrika sebesar 7,4%. Benua Afrika didiami oleh 10% jumlah populasi
dunia, namun di saat yang sama, 60% dari jumlah populasinya telah
mengidap AIDS. Demikian juga dengan prevalensi pengidap HIV dewasa (15-49
tahun) di Amerika Utara sebesar 0,6% dan di Eropa Barat sebesar 0,3%.
kasus AIDS secara nasional sebesar 3,47 per 100.000 penduduk dengan
prevalensi kasus tertinggi dilaporkan dari Propinsi Papua yaitu sebesar 50,94
per 100.000 penduduk dan disusul dengan Propinsi Jakarta dengan prevalensi
Tahun 2005, kasus AIDS tertinggi dilaporkan berada pada golongan umur 20-
39 tahun (79,98%) dan 40-49 tahun (8,47%) sedangkan berdasarkan data dari
Departemen Kesehatan RI (2007), rasio kasus AIDS antara laki-laki dan
terbanyak adalah melalui hubungan seksual dan penggunaan jarum suntik bersama
pada IDU. Kelompok umur 20-49 tahun merupakan kelompok umur yang aktif
dalam aktivitas seksual dan pengguna IDU juga didominasi oleh kelompok umur
produktif.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
HIV.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Surveilans Epidemiologi
untuk diambil tindakan. Oleh karena itu perlu dikembangkan suatu definisi
sebagai berikut :
lainnya.
d. Studi epidemiologi
g. Umpan balik.
2) Surveilans bertujuan memberikan informasi tepat waktu tentang masalah k
esehatan populasi, sehingga penyakit dan faktor risiko dapat dideteksi dini
dan dapat dilakukan respons pelayanan kesehatan dengan lebih efektif.
3) Tujuan Surveilans epidemiologi:
9
efektif.
a. Memonitor kecenderungan (trends) penyakit;
b. Mendeteksi perubahan mendadak insidensi penyakit, untuk
c. Memantau kesehatan populasi, menaksir besarnya beban penyakit
(disease burden) pada populasi,
d. Menentukan kebutuhan kesehatan prioritas, membantu perencanaan,
implementasi, monitoring, dan evaluasi program kesehatan;
e. Mengevaluasi cakupan dan efektivitas program kesehatan;
f. Mengidentifikasi kebutuhan riset.
a. Mengetahui distribusi geografis penyakit endemis dan penyakit yang
dapat menimbulkan epidemic.
b. Mengetahui perioditas suatu penyakit.
10
c. Menentukan apakah terjadi peningkatan insidensi yang disebabkan
oleh kejadian luar biasa atau karena perioditas penyakit.
d. Mengetahui situasi suatu penyakit tertentu.
e. Memperoleh gambaran epidemiologi tentang penyakit tertentu.
f. Melakukan pengendalian penyakit.
a. Surveilans Individu
dikendalikan.
tetapi telah terpapar oleh suatu kasus penyakit menular selama periode
b. Surveilans Penyakit
bukan individu.
c. Surveilans Sindromik
klinik-klinik.
e. Surveilans Terpadu
12
penyakit tertentu.
services);
f. Surveilans Terpadu
2008).
b) Surveylans AIDS/HIV
Tujuan Umum :
3) Tujuan Khusus :
seksama.
HIV/AIDS.
15
dan distribusinya.
HIV/AIDS.
sebagai berikut :
penelitian epidemiologi.
program.
sebanyak 2,58 juta telah menjadi penderita AIDS dengan CFR sebesar
98,9%.
17
namun di saat yang sama, 60% dari jumlah populasinya telah
Berdasarkan Orang
AIDS dibanding Ras Kulit putih dengan Resiko Relative (RR) 9,16
Ras Kulit Putih (RR 3,05). Risiko menderita AIDS 2 kali lebih
kali lebih tinggi pada Ras Kulit hitam dibandingkan pada Ras Kulit
putih (RR 5,54) dan 4 kali lebih tinggi pada orang Aborigin
dunia terdapat di Sub-Sahara Afrika. Dari 2,7 juta kasus baru pada
umur 15-19 tahun, 2,49% pada kelompok umur 50-59 tahun, 0,51%
pada kelompok umur > 60 tahun, 2,65% pada kelompok umur < 15
tahun dan 3,27% tidak diketahui. Rasio kasus AIDS antara laki-laki
pada kelompok umur 20-29 tahun, 27,1% pada kelompok umur 30-
tahun, pada kelompok umur 5-14 tahun dan >60 tahun masing-
1.339 kasus pada pria (79,70%) dan 341 kasus pada perempuan
dan 523 kasus pada kelompok umur 30-39 tahun (31,13%), 121
umur >50 tahun (2,44%), 8 kasus pada kelompok umur 1-4 tahun
Berdasarkan Tempat
sebesar 5,2%. Di Asia Selatan dan Asia Tenggara terdapat 3,8 juta
Asia Selatan dan Asia Tenggara, 1,4 juta terdapat di Amerika Latin
2008, dari 96 kasus baru yang dilaporkan di Sri Lanka, 61% berasal
Belitung (11,36), Papua Barat dan Jawa Timur (8,93) dan Riau
2,81%.
Berdasarkan Waktu
AIDS masih lambat, namun sejak tahun 1991 jumlah kasus AIDS
lebih dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Kasus AIDS sejak awal
4.969 kasus baru, hingga tahun 2009 terdapat 3.863 kasus baru.
b. Determinan HIV/AIDS
Agent
peralatan lain.
Host
diperkirakan Virus AIDS menular pada 110 juta orang dewasa dan
110 juta anak-anak. Hampir 50% dari 110 juta orang itu adalah
Environment
riwata ulkus genitalis, Herpes Simpleks dan STS (Serum Test for
Dasar surveilans
dan tidak timbul rasa khawatir misalnya tidak di beri nama bisa
AIDS bisa melalui fax atau email untuk sementara tetapi kemudian
Provinsi dan Ditjen PPM & PL-Dit P2ML minat Subdit AIDS&
Data darah donor dari UTD/ UTDP dan Data dari Tenaga Kerja
daerah akan disimpan di Subdit AIDS & PMS Ditjen PPM & PL
(populasi sentinel).
f. Monitoring
g. Evaluasi
lapangan.
spesimen darah.
HIV adalah:
Indikator proses:
dalam daftar tilik pada saat supervisi, dan menjadi indikator proses.
Indikator output:
identitas pasien tidak dapat diketahui, sehingga hasil tes tidak dapat
HIV/AIDS.
HIV/AIDS.
Sistem.
supervisi.
disebarluaskan ke publik.
JUMLAH PENDERITA
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah penderita HIV Aids yang
tertinggi yaitu pada tahun 2020 dengan jumlah penderita sebanyak 10 orang.
35
JENIS KELAMIN
PEREMPUAN
29%
PEREMPUAN
LAKI-LAKI
LAKI-LAKI
71%
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa jenis kelamin penderita HIV Aids
yang terbanyak yaitu dengan jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 71% (17
orang).
Berdasarkan Umur
>51 Tahun
17%
13-30 Tahun
29%
41-50 Tahun
21%
31-40 Tahun
33%
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa umur penderita HIV Aids yang
terbanyak yaitu dalam batas umur 31-40 Tahun yaitu sebanyak 8 orang.
36
STADIUM PENYAKIT
Stadium IV
8%
Stadium I
25%
Stadium III
46%
Stadium II
21%
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa stadium penderita HIV Aids yang
terbanyak yaitu pada stadium III yaitu sebanyak 46% (17 orang)
37
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
sebagai perencanaan
B. Saran
Dengan adanya makalah ini, penulis berharap agar makalah ini bisa
dalam makalah ini terdapat banyak bahan tambahan untuk belajar mata kuliah
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono, Prof. Dr. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Atfabeta. Bandung. Hal.