Anda di halaman 1dari 6

KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat
tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan
dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Penyusun

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Surveilans epidemiologi adalah kegiatan analisis secara sistematis dan terus menerus
terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi
terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah-masalah kesehatan tersebut,
agar dapat melakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses
pengumpulan data, pengolahan data dan penyebaran informasi epidemiologi kepada
penyelenggara program kesehatan. (Dr.Iche andriyani Liberty, dkk, 2021)
Sistem surveilans epidemiologi merupakan tatanan prosedur penyelenggaraan surveilans
epidemiologi yang terintegrasi antara unit-unit penyelenggara surveilans dengan
laboratorium, sumber-sumber data, pusat penelitian, pusat kajian dan penyelenggara program
kesehatan, meliputi tata hubungan surveilans epidemiologi antar wilayah kabupaten/kota,
provinsi dan pusat.
Surveilans epidemiologi awalnya banyak dimanfaatkan pada upaya pemberantasan
penyakit menular, tetapi pada saat ini surveilans mutlak diperlukan pada setiap upaya
kesehatan masyarakat, baik pada pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, maupun
terhadap upaya kesehatan lainnya. (Réveillaud et al., 2018)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis dapat merumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Apa indikator data surveilans epidemiologi:
2. Apa sumber data dan sumber daya surveilans epidemiologi?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui indikator data surveilans epidemiologi
2. Mengetahui sumber data dan sumber daya surveilans epidemiologi
BAB II

PEMBAHASAN

1. Indikator Data Surveilans Epidemiologi


Deteksi dini terhadap suatu kejadian penyakit menular sangat tergantung kepada kejelian
para petugas kesehatan yang berada di ujung tombak untuk mengenalikejadian kesehatan
yang tidak biasa secara dini. Dokter dan tenaga kesehatan yang menemukan kejanggalan di
lapangan mempunyai kewajiban untuk melaporkan kepada otoritas kesehatan yang lebih
tinggi agar dapat dilakukan tindakan yang semestinya. (Aschengrau & Seage, 2020)
Indikator diperlukan sebagai standar untuk menjawab suatu permasalahan agar dapat
dibuat suatu keputusan. Tujuan dari indikator data adalah untuk mengembangkan strategi
dalam meningkatkan status kesehatan masyarakat/populasi. Indikator data surveilans
epidemiologi memiliki karakteristik sebagai berikut (Budianto, eko dan dewi anggraeni,
2003):
a. Ketepatan waktu, untuk menerapkan langkah-langkahpengendalian yang efektif
b. Sensitivitas, indikator yang baik dapat menggambarkan bebagai perubahan yang
terjadi pada setiap perubahan situasi
c. Spesifik sesuai dengan kebutuhan

2. Sumber Data dan Sumber Daya Surveilans Epidemiologi


Data surveilans akan digunakan untuk mengidentifikasi daerah untuk penerapan
penelitian, pelayanan, pelatihan dan kebijaksaan kesehatan masa=yarakat pada masa yang
akan dating. Walaupun demikian, pengetahuan mengenai karakteristik sumber data
surveilans epidemiologi pada kondisi yang khusus akan dapat membantu dalam
pengumpulan data dan interpretasi hasil penemuan. Sumber data surveilans epidemiologi
memiliki syarat. (Dr.Ince andriyani Liberty, dkk, 2021):
a. Sumber data memuat informasi epidemiologi seperti: kesakitan atau kematian
menurut umur, jenis kelamin, tempat tinggal, status imunisasi dan sebagainya
b. Sumber data tersebut terjamin kebenarannya
c. Saat pengumpulan sumber data dilaksanakan secara teratur dan terus-menerus
d. Sumber data yang dikumbulkan selalu tepat waktu
Sumber data surveilans epidemiologi yang dirancang oleh WHO terdiri dari 10 elemen
utama meliputi. (Depkes RI, 2003) :
a. Pencatatan kematian
b. Laporan penyakit, data yang diperlukan antara lain: nama penderita, umur, jenis
kelamin, alamat, diagnosa, serta tanggal mulai sakit jika diketahui
c. Laporan kejadian luar biasa atau wabah
d. Hasil pemeriksaan laboratorium
e. Penyelidikan peristiwa penyakit
f. Penyelidikan kejadian luar biasa (KLB)
g. Survey
h. Penyelidikan tentang distribusi vector
i. Data penggunaan obat atau vaksin
j. Data penduduk atau kondisi lingkungan
Sumber data surveilans epidemiologi diperoleh dari tahapan pengumpulan data. Setelah
itu data dikompilasi. Kompilasi yaitu melakukan editing dan tabulasi data. Hal ini bertujuan
untuk melihat kelengkapan data yang diperoleh. Setelah itu dilakukan analisis dan
interpretasi data. Hasil analisis dan interpretasi data ini selanjutnya dibuat dalam
bentuklaporan untuk mendapat feed back dari pembuat kebijakan. Tahap selanjutnya
melakukan kegiatan investigasi. Tahapan ini secara terus menerus (berkesinambungan)
dilaksanakan. (Dr.dr.Jeini. Ester Nelwan, 2020)
Sumber daya surveilans epidemiologi berasal dari sumber daya manusia, sumber daya
sarana dan sumber daya pembiayaan. Ketiga sumber daya ini mendukung terlaksananya
surveilans epidemiologi sesuai dengan indikator data yang telah ditentukan. Sumber daya
manusia meliputi: tenaga ahli epidemiologi, tenaga pelaksana keselamatan asisten
epidemiologi dan tenaga puskesmas, manajer unit kesehatan yang mendapat orientasi
epidemiologi, jabatan epidemiologi, entomoloogi, sanitarian, statistisi, serta sumber daya
laboratorium.
Sumber daya sarana atau biasa dikenal dengan admisnstrasi pusat terdiri dari : jaringan
elektromedia, komunikasi, komputer, referensi surveilans epidemiologi, kajian surveilans
epidemiologi, penelitian, pedoman pelaksanaan surveilans epidemiologi, program aplikasi
komputer, peralatan kegiatan surveilans epidemiologi, sarana transportasi propinsi,
kabupaten/kota, puskesmas dan rumah sakit.
Sementara sumber daya pembiayaan atau sumber dana APBN meliputi: APBD kab/kota,
APBD provinsi, bantuan luar negeri, bantuan nasional dan daerah, serta swadaya masyarakat.
(Timmreck dan Thomas C, 2005)
Pelaporan surveilans epidemiologi yang sesuai dengan indikator data serta sumber data
dan sumber daya yang baik akan menghasilkan informasi yang dapat membandingkan
prevalensi penyakit sebelumnya sehingga dapat menggambarkan perubahan kejadian
penyakit dari waktu ke waktu. Kemajuan teknologi terutama penggunaan komputerisasi
sangat menunjang pelaksanaan surveilans epidemiologi, sehingga kecepatan dan ketepatan
informasi yang dihasilkan dapat segera diakses oleh pihak yang dapat melakukan tindakan
pencegahan dan pemberantasan dengan tepat, cepat agar manfaat surveilans segera dirasakan.
(Januar, Rico, 2018)

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelaksanaan surveilans epidemiologi yang sesuai dengan indikator data serta sumber data
dan sumber daya yang baik akan menghasilkan informasi yang dapat membandingkan
prevalensi penyakit sebelumnya sehingga dapat menggambarkan perubahan kejadian
penyakit dari waktu ke waktu.

B. Saran
Surveilans epidemiologi sangat diperlukan dalam penanggulangan penyakit baik menular
maupun tidak menular, maka butuh perhatian kepada pihak yang terkait agak pelaksanaannya
sesuai dengan indikator data sehingga menghasilkan informasi yang cepat cepat dan tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Iche andriyani Liberty, RM., Suryadi Tjekyan., HannaFarida Rachmat., (2021) Prinsip Surveilans dalam
Konteks Pengendalian Pandemi COVID-19.

Anda mungkin juga menyukai