Anda di halaman 1dari 29

1

A. Data Umum
1. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Ibu N Pendidikan :Tidak Pernah
Usia :67 Tahun Sekolah
Agama : Islam Pekerjaan : IRT
Suku : Melayu Alamat : Ds.Sentajo
No. Telp :-

2. Komposisi Keluarga :

No Nama Gend Hub. TTL Pendidiakan Pekerjaa Agama Imuni


er dgn /Umur n asi
(L/P) KK
1. Ibu N P KK 67 Tahun Tidak Pernah IRT Islam Tidak
Sekolah tahu
2. An.L L Anak 28 Tahun Lulusan Office Islam Tidak
SMA Boy tahu

3. Genogram :

67 th

Keterangan :

: Laki-laki : Klien

: Perempuan : Menikah

: Meninggal : Tinggal serumah


4. Tipe keluarga :

Tipe Keluarga Ibu N adalah keluarga single family, keluarga janda

karena Ibu N di tinggal meninggal oleh suaminya lima tahun yang lalu,
2

Ibu N tinggal berdua dengan anak bungsumya yaitu An L, Ibu N

menempati rumah sendiri.

5. Suku bangsa :

Ibu N bersuku Melayu, bahasa yang di gunakan setiap hari adalah bahasa

Daerah, di lingkungan keluarga Ibu N terdapat bermacam-macam

suku/heterogen, namun mayoritas suku melayu, Ibu N menjalankan

hubungan baik dengan tetangganya, tidak ada adat istiadat budaya

keluarga Ibu N yang bertentangan dengan kesehatan.

6. Agama :

Keluarga Ibu N menganut agama islam dan menjalankan kewajiban

sholat lima waktu, walaupun Ibu N mengatakan tidak bisa mengaji

karena tidak pernah belajar mengaji

7. Status sosial ekonomi keluarga

Ibu N merasakan ekonominya tercukupi, dengan penghasilan keluarga

didapatkan dari menyewakan rumah perbulan Rp. 300.000; dan mendapat

dari anak bungsunya sebesar Rp. 200.000;

8. Aktivitas rekreasi keluarga :

Keluarga tidak mempunyai kebiasaan rutin untuk berekreasi, anak-anak

atau cucu ibu N setiap harinya sering berkumpul di depan rumah Ibu N,

Ibu N juga mengatakan dari pada berekreasi lebih baik biaya rekreasi di

alihkan untuk hal yang lebih penting


3
4

B. Riwayat dan Perkembangan Keluarga

1. Tahapan perkembangan keluarga :

Pada saat ini keluarga Ibu N berada pada tahap keluarga dengan tahapan lansia, saat ini

Ibu N tinggal bersama anak bungsunya, namun Ibu N tidak merasa kesepian karna anak-

anaknya yang sudah berkeluarga bertempat tinggal tidak jauh dari rumah Ibu N.

2. Tahapan perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :

Ibu N merasa saat ini ingin melihat anak bungsunya An L menikah, mengingat usia dari

Ibu N semakin bertambah

C. Riwayat Kesehatan Keluarga

1. Riwayat keluarga sebelumnya :

Ibu N mengatakan tidak mengetahui bahwa ia terkena hipertensi, namun gejala-gejala

hipertensi sudah dirasakan oleh Ibu N. Ibu N juga mengatakan tidak tau apakah

keluarga sebelumnya ada yang sakit seperti Ibu N.

2. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga saat ini:

Perkembangan mental keluarga cukup baik, namun pada tahun 2013 suami tercinta Ibu

N meninggal dunia karena sakit yang menurut Ibu N suaminya mengalami pendarahan

otak. Ibu N sangat kehilangan dan merasa terpukul semenjak ditinggal suami

tercintanya. Ibu N selalu banyak pikiran dari kejadian itu sakit darah tinggi, namun

sekarang Ibu N sudah bisa menerima kehilangan suami tercintanya. Dalam keluarga Ibu

N tidak ada yang menderita kelainan fisik dan kelainan mental, Ibu N mempunyai lima

orang anak yang keluarganya masih utuh, belum pernah ada yang mengalami

perceraian.
5

D. Lingkungan

1. Karakteristik rumah :

a.Perumahan

Tipe rumah yang ditempati Ibu N permanen, luas banguan kurang dari 100 meter

beserta halaman, status rumah milik pribadi, atap rumah terbuat dari genteng, lantai

rumah terbuat dari keramik, namun lantai dapur masih tanah penataan peralatan rumah

tertata kurang rapih, pencahayaan dan penerangan cukup, kebersihan rumah cukup

bersih, Ibu N memiliki dua kamar tidur satu ruang tamu, satu dapur dan kamar mandi di

dalamnya,

b. Denah rumah

jendela WC

pintu Ruang tamu

jendela K. tidur K. tidur dapur 8meter

10meter

c. Pengelolahan sampah

Dirumah Ibu N pembuangan sampah secara terbuka, sampah dikumpulkan lalu dibakar

karena tidak ada pengangkutan sampah teratur.

d. Jamban keluarga
6

Ibu N mempunyai jamban tersendiri, jenisnya leher angsa kondisinya cukup terpelihara,

jarak antara sumber air dan tempat penampungan tinja kurang dari 10 meter dengan

kondisi terbuka dan tempat plihara ikan.

e. Sumber air

Sumber air yang digunakan adalah pompa listrik, keluarga mempergunakan sumber air

tersebut untuk keperluan sehari-hari, seperti mandi, minum dan lain-lain. Keadaan air

bersih atau jernih, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa.

f. Pembuangan Air Limbah

Keluarga tidak mempunyai saluran pembuangan air limbah, jadi air limbah di buang

menjadi satu dengan pembuangan tinja kondisi berupa kolam lele dan terbuka.

g. Fasilitas social dan dan fasilitas kesehatan

Ibu N tidak mengikuti pengajian rutin yang diadakan setiap minggunya karena dilarang

oleh anaknya, ditakutkan Ibu N keletihan. Didalam masyarakat hanya ada fasilitas

kesehatan yaitu : Poswindu, Puskesmas dan Bidan.fasilitas dapat dijangkau dengan

kendaraan bermotor, Ibu N jarang memanfaatkan fasilitas kesehatan karena tidak ada

yang mengantar, namun sesekali jika pusing Ibu N meminta anak bungsunya mengantar

ke puskesmas.

h. Karakteristik tetangga dan komunitas

Karakteristik tetangga adalah heterogen dimana penduduk asli betawi dan ada pula warga

pendatang dari luar daerah, mayoritas penduduk di grogol bekerja sebagaih petani dan

berkebun. Kehidupan keluarga dan tetangga terjalin akrab, saling menghormati dan

kompak jika ada yang membutuhkan bantuan segera mungkin untuk menolongnya.
7

Lingkungan ruma aman dari kejahatan, karena siskamling cukup bagus dan fasiltas

kesehatan cukup terjangkau dengan kendaraan bermotor.

i. Mobilisasi geografis keluarga

Ibu N bertempat tinggal di gang jambu RT 02 RW 03 kelurahan grogol kecamatan limo,

Ibu N menempati rumah milik sendiriyang kebetulan bertetangga dengan anak-anaknya

yang sudah berkeluarga, selain itu Ibu N mengatakan tinggal di rumahnya sejak pertama

menikah dengan almarhum suaminya, dan tidak pernah berpindah pindah hingga

sekarang.

j. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Ibu N tidak aktif dalam kegiatan di wilayahnya Karena Ibu N lebih senang menghabiskan

waktu dirumah dengan cucu-cucunya.

k. Sistem Pendukung Keluarga

Ibu N tidak tinggal bersama anak-anaknya, Ibu N ingin mandiri, menurut Ibu N dengan

begitu Ibu N lebih nyaman, namun anak-anaknya pasti selalu datang dan mengontrol

kondisi ibu N, yang kebetulan rumah anak-anaknya tidak jauh dari rumah Ibu N, serta

anak-anak Ibu N selalu berusaha mencukupi kebutuhan Ibu N sehari-hari.

E. Struktur Keluarga

a. Pola Komunikasi
8

Pola komunikasi keluarga berjalan dengan baik secara verbal, bahasa yang digunakan

keluarga adalah bahasa lndonesia, dalam berkomikasi keluarga saling terbuka satu sama

lain dan selalu mengambil dan memutuskan permasalahan secara bermusyawarah maka

dari itu jarang terjadi konflik.

b. Struktur Kekuatan Keluarga

Keluarga Ibu N saling menghormati dan menghargai satu sama lain dan saling

mendukung. Ibu N mampu merawat dirinya sendiri, anak-anak Ibu N sangat kompak

dalam membantu Ibu N, hal tersebut sudah dididik oleh Ibu N sejak dulu.

c. Struktur Peran

Ibu N adalah ke[pala keluarga bekerja sebagai Ibu rumah tangga, suami Ibu N meninggal

dunia sejak lima tahun yang lalu, dengan begitu ibu N tinggal dengan anaknya yang

bungsu namun keempat anak yang sudah berkeluarga sudah pindah dan pisah dari Ibu N.

walaupun demikian peranan anak-anak Ibu N tidak diabaikan begitu saja, yaitu tetap

mengontrol Ibu N dengan berkunjung kerumah Ibu N setiap hari, karna kebetulan

rumahnya saling berdekatan.

d. Nilai dan Norma Keluarga

Menurut Ibu N mereka menjunjung tinggi nilai atau norma-norma keluarga yang diyakini

yaitu agama islam dengan menerapkan aturan-aturannya serta taat beribadah. Agama

yang dianut merupakan pedoman dan mempunyai pengaruh terhadap kehidupannya. Nilai

agama dan norma budaya yang diterapkan Ibu N tidak ada yang bertentangan dengan

kesehatan.

F. Fungsi Keluarga
9

a. Fungsi Afektif.

Semua anggota keluarga Ibu N saling mendukung, menghargai, menyanyangi dan

menghormati antara anggota keluarganya dan saling membantu, dilihat dari perhatian

penuh dari anak-anak Ibu N yang sering berkumpul dan berbincang-bincang di depan

rumah ibu N

b. Fungsi Sosialisasi

Keluarga ibu N menekankan perlunya berhubungan dengan orang lain supaya hidup

bermasyarakat terasa indah dan harmonis. Ibu N selalu bertegur sapa dengan tetangga

setiap bertemu muka.

c. Fungsi Reproduksi

Ibu N saat ini sudah menopouse, bliau mempunyai lima orang anak, tidak bekerja

hanya menyewakan rumah yang berada di sebelah rumah yang ditempatinya di RT 02

RW 03 Ds.Sentajo.

d. Fungsi Ekonomi

Untuk memenuhi kebutuhan hidup Ibu N, Ibu N mendapatkan uang dari anak

bungsunya rutin setiap bulanya sebesar Rp 200,000; selain itu Ibu N menyewakan

rumah yang ada di samping rumah yang Ibu N tempati setiap bulannya Rp 300,000;. Ibu

N sudah tidak bekerja lagi karena usia Ibu N yang sudah tidak memungkinkan untuk

bekerja atau untuk memenuhi hidup Ibu N sendiri.

G. Stress dan Koping Keluarga

a. Stresor jangka panjang dan jangka pendek

Ibu N terkena darah tinggi lima tahun yang lalu, karena suami tercintanya meninggal

dunia. Semenjak itu Ibu N merasa terpukul karena seseorang yang amat dicintainya
10

sudah tidak ada. Jika Ibu N mempunyai masalah selalu bercerita kepada suaminya

setelah suaminya meninggal Ibu N sulit untuk berbagi cerita atau masalah, namun dari

kejadian ini Ibu N masih dapat bercerita dengan anak-anaknya, untuk saat ini Ibu N

sudah dapat menerima kepergian suami tercintanya. Ibu N juga mengatakan selalu

memikirkan anak bungsunya yang belum kunjung menikah mengingat umur Ibu N

semakin sepuh. Ibu N mengharapkan penyakitnya dapat terkontrol dan tidak

merepotkan anak-anaknya.

b. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah

Jika salah satu anggota keluarga mempunyai masalah keluarga akan

mendisklusikannya bersama-sama. Dan selalu berdoa untuk dapatkan petunjuk dari

tuhan

c. Strategi dan koping yang digunakan

Keluarga Ibu N khususnya Ibu N mengatakan untuk menyelesaikan masalah adalah

berserah diri dan berdoa kepada Tuhan YME, dan bermusyawarah dengan anggota

keluarga untuk mendapatkan masukan dari anggota keluarga sehingga masalah

tersebut dapat diselesaikan.

d. Strategi adaptasi difungsional

Dari hasil pengkajian di dalam keluarga Ibu N tidak didapatkan adanya cara-cara

menghadapi masalah secara maladaptive.

H. Pengkajian Fisik
11

Pengkajian dilakukan pada tanggal 16 juni 2014, dari pengkajian didapatkan hasil tekanan

darah 170/100 mmHg, nadi 85 x/menit, suhu 36 C, dan RR 20x/menit. Tinggi badan 157,

berat badan 48kg, kondisi kepala: rambut sudah berubah, bersih, mata tidak anemis, hidung

tidak ada bersekret, tidak ada kelainan penciuman, mulut mukosa lembab, leher tidak ada

benjolan, dan bunyi jantung paru normal, abdomen tidak ada keluhan. Ektermitas bawah:

tidak ada pembengkakan, turgor kulit baik. Sedangkan pemeriksaan fisik pada anggota

keluarga yang lain dalam keadaan normal tidak ada peningkatan tekanan darah. Jadi pada

keluarga ibu N tidak ditemukan tanda dan gejala penyakit hipertensi

I. Harapan Keluarga Terhadap Asuhan Keluarga

Keluarga Ibu N mengatakan merasa sangat senang dengan kehadiran perawat dan berharap

dapat membantu keluarga mencegah penyakit


12

3.2 DATA FOKUS

DATA DIAGNOSA
Data subyektif

Setelah dilakukan pengkajian pada tanggal 16 juni 2014, didapatkan data fokus sebagai berikut :

Data subyektif antara lain : Ibu N mengatakan kepalanya suka pusing, Ibu N mengatakan

matanya berkunang-kunang, Ibu N mengatakan tengkuk kepalanya terasa berat, Ibu N

mengatakan tidak mengetahui pengertian hipertensi, namun Ibu N menyebutkan keluhan yang di

derita adalah pusing, mata berkunang-kunang, dan sukar tidur, Ibu N jarang menggunakan

fasilitas kesehatan, Ibu N mengatakan kakinya kadang kram, Ibu N mengatakan mudah lelah,

Ibu mengatakan sangat senang beraktifitas, Ibu mengatakan jika merasa pusing Ibu hanya

beristirahat, Ibu mengatakan sudah lima tahun menderita keluhan seperti ini, Ibu N mengatakan

sudah lama terkena asam urat, Ibu N mengatakan jika asam uratnya kambuh kaki Ibu N merasa

Linu, Ibu N mengatakan tidak mengetahui tentang asam urat baik itu pengertian, tanda gejala dan

akibat lanjut, Ibu N mengatakan sudah tidak lagi memakan melinjo dan kangkung yang dapat

menyebabkan asam urat kambuh. Sedangkan data obyektif yang didapatkan dari pengkajian fisik

pada tanggal 16 juni 2014 adalah : tekanan darah 170/100mmHg, suhu 36 c, nadi 80x/menit,

respirasi 20x/menit, BB 48kg, Tb 157cm, usia 67 tahun, ibu N tampak letih, Ibu N tampak

melakukan aktifitas, pemeriksaan tonus otot

5555 5555

5555 5555
13

Cara berjalan ibu N tampak sempoyongan, posisi tubuh Ibu N tampak kifosis kesadaran

composmentis

1. Analisa Data

No Data Diagnosa keperawatan keluarga


1 DS :

- -Ibu N mengatakan kepalanya suka Resiko gangguan perfusi

pusing jaringan cerebal pada keluarga

- -Ibu N mengatakan matanya berkunang- Ibu N khususnya Ibu N

kunang. berhubungan dengan

- -Ibu mengatakan tengkuk kepalanya ketidakmampuan keluarga

terasa berat. merawat anggota keluarga

- dengan hipertensi.
DO:

- Pengkajian fisik pada tanggal 16 juni

2014 di dapatkan data : tekanan darah

170/100mmHg, suhu 36C, nadi

80x/menit, respirasi 20x/menit, BB 48kg

TB 157cm, usia 67 than.

- Ibu T tampak letih


2 Ds:

- Ibu N mengatakan sudah 15 tahun yang Resiko penurunan mobilitas fisik

lalu terkena asam urat. pada keluaga Ibu N khususnya

- Ibu N mengatakan jika sam uratnya Ibu N Lansia berhubungan

kambuh kaki Ibu N merasa linu. dengan ketidakmampuan

- Ibu N mengatakan tiak mengetahui keluarga mengenal anggota


14

tentang asam urat baik itu pengertian, keluarga dengan asam urat

tanda gejala, dan akibat lanjut.

- Ibu N mengatakan sudah tidak lagi

memakan melinjo dan kangkung yang

dapat menyebabkan asam uratnya

kambuh.
DO :

- Pemeriksaan fisik tonus otot

5555 5555

5555 5555

- Cara berjalan ibu N tampak

sempoyongan.

- Posisi tubuh ibu N tampak kifosis

- Kesadaran Composmentis
3 DS: Resiko terjadinya cidera jatuh

-Ibu N mengatakan rumahnya blum pada keluarga Ibu N Kususnya

selesai semua karna lantai dapur masih Ibu N berhubungan dengan

tanah kemampuan keluarga

-Ibu N mengatakan jika hujan lantai memodifikasi lingkungan yang

dapurnya yang masih tanah akan basah dapat menyebabkan cedera pada

dan licin akibat genteng dapur bocor keluarga Ibu N kususnya Ibu N

DO:

-terlihat lantai dapur masih belum di

plester ( masih tanah)


15

-Terlihat genteng dapur bocor

-Terlihat lantai dapur sedikit basah

A. Diagnosa Keperawatan

1. Penapisan masalah

Skoring dan Prioritas Masalah Pada Keluarga Ibu N

a. Resiko gangguan perfusi jaringan serebal pada keluarga Ibu N khususnya Ibu N

lansia berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga

dengan hipertensi

No Kriteria Perhitungan Nilai Pembenaran


1 Sifat Masalah 3/3 x 1 1 Masalah sudah terjadi,

Aktual hipertensi dirasakan sudah

lama dengan tanda dan gejala

yang sesuai dengan penyakit

hipertensi yaitu kepala

pusing, di bagian tengkuk

teras berat, jika tidak segera

ditangani akan terjadi

komplikasi.
2 Kemungkinan 1/2x2 1 Keluarga sangat kooperatif

masalah dapat untuk merawat anggota

diubah : keluarga yang mengalami

sebagian hipertensi namun fasilitas


16

kesehatan bagi Ibu N sulit

terjangkau.
3 Potensi masalah 3/3x1 1 Potensial masalah dapat

untuk dicegah: dicegah bila pola makan

mudah dapat diubah dan tidak terlalu

stress serta berolah raga.


4 Menonjolnya 2/2x1 1 Keluarga menyadari dan

masalah : ada mersakan adanya msalah

masalah segera hipertensi. Apabila sakit

di tangani kepala Ibu N segara

beristirahat dan minum obat.


Jumlah 4

b. Resiko gangguan mobilitas fisik pada keluarga Ibu N khususnya Ibu N lansia

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal anggota yang sakit asam urat.

No Kriteria Perhitungan Nilai Pembenaran


1 Sifat masalah 3/3 x 1 1 Masalah sudah terjadi dan

aktual terus segera ditangani untuk

mencegah keadaan lebih

lanjut.
2 Kemungkinan 1/2x2 1 Dilihat dari pengetahuan,

masalah dapat keluarga tahu tentang

dirubah masalah yang dihadapi dan

sebagian juga menjaga pola makan,

dari segi keuangan cukup,

sarana pelayanan tidak begitu


17

jauh dari rumah, ditinjau dari

masyarakat sangat

mendukung
3 Potensial 2/3x1 2/3 Dilihat dari lamanya masalah

masalah untuk sudah sejak lama, masalah ini

dicegah; cukup tidak begitu pelik bagi Ibu N

karena Ibu N selalu senam,

dan pijat refleksi untuk

mengatasi jika kakinya linu.


4 Menonjolnya 1/2x1 ½ Keluarga menyadari dan

masalah : merasakan adanya

masalah ada masalahhipertensi, bila

tapi tidak perlu pusing Ibu N segera istirahat

diatasi dan minum obat.


Total 3 1/6
c. Resiko cidera jatuh pada keluarga Ibu N kususnya Ibu N berhubungan dengan

kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang dapat menyebabkan cidera

pada keluarga IbuN kususnya Ibu N


No Kriteria Bobot Nilai Pembenaran 18
1 Sifat masalah 2/3x1 2/3 Masalah belum terjadi, tetapi

Resiko bila tidak segera di atasi akan

membahayakan pada lansia,

factor lingkungan mendukung

timbulnya masalah tersebut.


2 Kemungkina 1/2x2 1 Kemungkinan masalah untuk

n masalah di ubah cukup hal ini dapat di

untuk di ubah lihat dari pengetahuan

sebagian keluarga Ibu N kususnya Ibu

N yang kurang. Dana dan

sumber daya manusia yang

kurang. Namun keluarga ingin

merawat lingkungan sehat.


3 Potensial 2/3x1 2/3 Potensial masalah untuk di

masalah cegah cukup, keluarga tidak

untuk di ubah ada biaya untuk membuat

cukup lantai dapur jadi plester,

keluarga hanya dapat merawat

lingkungan yang sehat dengan

memperbaiki genteng yang

bocor dan menggunakan alas

kaki.
4 Menonjolnya 1/2x1 ½ Keluarga menyadari

masalah ada lingkungan rumah tidak sehat

tetapi tidak dengan lantai yang masih

segera di tanah dan licin, tetapi

atasi keluarga Ibu N belum ada

yang mengalami cidera


Total 2 5/6
19

2. Daftar diagnose keperawatan menurut prioritas

a. Resiko gangguan perfusi jaringan serebral pada keluarga Ibu N khususnya Ibu N

lansia berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga

dengan hipertensi dengan skor 4

b. Resiko gangguan mobilitas fisik pada Ibu N khususnya bu N lansia berhubungan

dengan ketidakmampuan keluarga mengenal anggota yang sakit asam urat dengan

skor 3 1/6

c. Resiko cidera jatuh pada keluarga Ibu N Kususnya ibu N berhubungan dengan

kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang dapat menyebabkan cidera

pada keluarga Ibu N kususnya Ibu N dengan skor 2 5/6.

B. Perencanaan Keperawatan, Pelaksanaan dan Evaluasi

Pada resiko ini akan diuraikan perencanaan tindakan keperawatan, pelakanaan dan evaluasi

untuk prioritas diagnose keperawatan

1. Diagnosa Keperawatan : Gangguan perfusi serebral pada keluarga Ibu N khususnya Ibu

N lansia berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga

dengan hipertensi.

Tujuan Umum

Setelah dilakukan 3x kunjungan rumah pada keluarga Ibu N dengan gangguan perfusi

cerebral dapat teratasi

Tujuan Khusus 1
20

Setelah diberikan penjelasan selama 1x30 menit keluarga mampu mengenal masalah

kesehatan keluarga dengan menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan gejala

hipertensi

Kriteria : Respon verbal keluarga

Standar :

a. Hipertensi adalah terjadinya peningkatan tekanan darah yaitu lebih dari

140/90mmHg. Penyebabnya adalah makanan yang mengandung kolesterol tinggi

garam-garam, factor keturunan, kegemukan, faktor resiko, (stress, merokok, dan

faktor keturunan) tanda dan gejala, kepala pusing mata berkunang, sesak nafas,

jantung berdebar, dan sukar tidur.

b. Meneybutkan 2 dari 4 tanda peneybab tanda dan gejala hipertensi

Makanan yang mengandung kolesterol tinggi garam-garam, dan stress.

c. Menyebutkan 3 dan 4 tanda dan gejala hipertensi : kepala pusing mata berkunang,

dan sukar tidur.

d. Menyebutkan 3 dari 5 cara pencegahan hipertensi :

Hindari stress, rajin berolah raga, hindari makanan yang banyak mengandung

garam dan kolesterol tinggi.

Perencanaan

a. Diskusi bersama keluarga pengertian, penyebab, tanda dan gejala hipertensi

menggunakan lembar balik.

b. Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali pengertian, penyebab, tanda dan

gejala hipertensi.

c. Beri pujian poisitif atas usaha yang dilakukan keluarga.


21

Pelaksanaan Pada Tanggal 17 Juni 2014 pukul 10. 10 - 11-00 Wib

Mendiskusikan bersama keluarga pengertian, penyebab, tanda dan gejala hipertensi

menggunakan lembar balik. Respon : Keluarga memperhatikan penjelasan yang

diberikan, menanyakan kembali kepada keluarga yang telah didiskusikan. Respon :

Keluarga menjawab penyebabnya adalah makanan yang mengandung kolesterol tinggi

dan garam, tanda dan gejala, kepala pusing, dan mata berkunang. Memberikan pujian

atas jawaban yang tepat.

Evaluasi Pada Tanggal 17 Juni 2014 pukul 10.10-11.00 Wib

Subjektif : Ibu N mengatakan pengertian darah tinggi yaitu tekanan darah yang lebih

dari 140/90mmHg, penyebabnya adalah makanan yang mengandung

kolesterol, tinggi garam-garam, stress, tanda dan gejala, kepala pusing dan

mata berkunang-kunang.

Objektif : Keluarga tampak kooperatif saat berdiskusi, keluarga mampu menjelaskan

pengertian, penyebab, tanda dan gejala hipertensi.

Analisa : tujuan khusus I tercapai

Planning : Lanjutkan ke tujuan khusus berikutnya yaitu keluarga dapat mengambil

keputusan untuk merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi.

Tujuan Khusus 2.

Setelah berikan penjelasan selama 1 x 30 menit keluarga mampu mengambil keputusan

untuk merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi.


22

Kriteria : Respon verbal keluarga

Standar : Akibat dari hipertensi yang tidak diobati adalah gagal ginjal, stroke

penyakit jantung koroner dan pendarahan retina.

Perencanaan :

i. Mendemostrasikan pada keluarga cara membuat obat tradisional.

ii. Berikan kesempatan pada keluarga untuk membuat obat tradisional

Pelaksanaan Pada tanggal 17 juni 2014 pukul 10.11-11.00 Wib

Menjelaskan pada keluarga tentang akibat lanjut apabila hipertensi tidak diobati dengan

lembar balik, motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali akibat lanjut dari penyakit

hipertensi bila tidak diobati, beri reinformcement positif atas usaha yang dilakukan oleh

keluarga Respon : Sewaktu diberi penjelasan keluarga tampak penuh perhatian dan

mendengarkan penjelasan, ketika diberikan pertanyaan tentang akibat lanjut dari

hipertensi keluarga mengatakan akbiatnya yaitu stroke, dan penyakit jantung.

Evaluasi Pada Tanggal 17 juni 2014 pukul 10.10-11.00 Wib

Subjektif : Ibu N mengatakan akibat lanjut apabila hipertensi tidak diobati adalah

stroke dan penyakit jantung.

Objektif : Keluarga tampak kooperatif saat berdiskusi, keluarga mampu

meneybutkan akibat lanjut dari hipertensi, ketika diberikan pertanyaan

tentang akibat lanjut dari hipertensi keluarga mengatakan akibatnya

yaitu stroke, dan penyakit jantung.

Analisa : tujuan khusus 2 tercapai


23

Planning : Lanjutkan ke tujuan khusus berikutnya yaitu keluarga mampu merawat

anggota keluarga yang menderita hipertensi dirumah.

Tujuan Khusus 3

Setelah diberikan penjelasan selama 1 x 30 menit diharapkan keluarga Ibu N mampu

merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi dirumah.

Kriteria : Respon verbal keluarga

Standar : Keluarga mampu menyebutkan 3 dari 6 cara pencegahan hipertensi, yaitu

hindari stress yang berlebih, batasi makanan yang banyak mengandung

garam dan berlemak, istirahat cukup, olah raga cukup, minuman juice buah

dan daun salam dan diminum pagi sebelum makan.

Perencanaan :

a. Diskusikan bersama keluarga tentang pencegahan hipertensi.

b. Demonstrasikan pada keluarga Ibu , cara pembuatan obat trasional juice buah dan

daun salam.

c. Berikan pujian positif atas usaha yang dilakukan keluarga.

d. Pastikan keluarga akan melakukan tindakan yang dianjurkan.

Pelaksanaan Pada Tanggal 18 Juni 2014 Pukul 12.10.12.25 Wib

Diskusikan dengan keluarga tentang pencegahan hipertensi, mendemonstrasikan pada

keluarga Ibu N, cara pembuatan obat tradisional dengan rebusan daun salam
24

Respon : Sewaktu diberi penjelasan keluarg tampak penuh perhatian dan

mendengarkan penjelasan penyuluh. Ketika diberi pertanyaan tentang cara

pencegahan hipertensi, keluarga mengatakan caranya mengurangi makanan

bergaram dan hindari stress.

Evaluasi Pada Tanggal 18 Juni 2014 Pukul 12.10-12.25 Wib

Subjektif : Ibu N mengatakan cara pencegahan hipertensi dengan cara mengurangi

amkanan bergaram dan hindari stress. Ibu N juga mengatakan akan

membuat rebusan sayuran dirumah.

Objektif : Keluarga tampak kooperatif saat berdiskusi, keluarga mampu

menyebutkan pencegahan hipertensi.

Analisa : Tujuan khusus III tercapai.

Planning : Ingatkan keluarga untuk tetap melakukan hal-hal yang sudah

diajarkan yaitu membuat dan minum obat secara teratur. Lanjutkan ke

tujuan khusus berikutnya, dengan cara memodifikasi lingkungan yang

dapat mencegah hipertensi.

Tujuan Khusus 4 :

Setelah diberikan penjelasan selama 1 x 30 menit diharapkan keluarga Ibu N mampu

memodifikasi linkungan yang dapat mencegah hipertensi,

Kriteria : Respon aktif dan psikomotor


25

Standar : Menyebutkan 2 dari 3 cara memodifikasi lingkungan yang dapat

mencegah hipertensi

Perencanaan :

a. Jelaskan kepada keluarga tentang lingkungan yang dapat mencegah hipertensi

b. Memotivasi keluarga untuk mengulangi penjelasan yang diberikan.

c. Beri pujian positif atas jawaban keluarga

d. Diskusikan dengan keluarga hal-hal positif yang sudah dilakukan keluarga.

Pelaksanaan Pada Tanggal 19 Juni 2014 pukul 09.00-09-20 Wib

Mendiskusikan dengan keluarga cara merawat hipertensi dengan menggunakan lembar

balik, memotivasi keluarga untuk menjelaskan kembali cara memodifikasi linkungan

yang dapat mencegah hipertensi. Beri pujian positif atas jawaban keluarga.

Respon : Sewaktu diberi penjelasan keluarga tampak penuh perhatian dan

mendengarkan penjelasan penyuluh. Ketika diberi pertanyaan tentang cara

perawatan hipertensi adalah olah raga teratur dan istirahat yang cukup serta

menghindari stress.

Evaluasi Pada Tanggal 19 Juni 2014 pukul 09.00-09.20 Wib

Subjektif : Ibu N mengatakan cara perawatan hipertensi adalah olah raga teratur dan

istirahat yang cukup serta menghindari stress.

Objektif : Keluarga tampak kooperatif saat berdiskusi, keluarga mampu memodifikasi

lingkungan untuk mencegah hipertensi.

Analisa : Tujuan khusus 4 tercapai

Planning : Ingatkan keluarga untuk senantiasa memelihara dan menciptakan

lingkungan yang nyaman lanjutjan ke tujuan khusus berikutnya.


26

Tujuan Khusus 5

Setelah kunjungan selama 1 x 30 menit diharapkan keluarga Ibu N mampu

memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada dengan cara :

a. Menyebutkan kembali manfaat berkunjung ke fasilitas kesehatan.

b. Memanfaatkan pelayanan kesehatan dalam merawat anggota keluarga dengan

hipertensi.

Criteria : Respon verbal

Standar : membuat jadwal kunjungan ke puskesmas

a. Keluarga kunjungan ke fasilitas kesehatan, yaitu : mendapatkan pelayanan

kesehatan dan pengobatan hipertensi.

b. Keluarga membawa anggota keluarga dengan hipertensi ke fasilitas kesehatan

apabila kondisi : sakit kepala hebat, dada berdebar dan bertambah parah, sesak

nafas.

Perencanaan

a. Informasi tentang pengobatan dan pendidikan kesehatan yang dapat di peroleh

keluarga di klinik atau balai pengobatan puskesmas.

b. Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali manfaat berkunjung ke fasilitas

kesehatan.

c. Motivasi keluarga untuk membawa keluarga ke puskesmas.

d. Dampingi keluarga ke klinik atau balau pengobatan puskesmas bila perlu

e. Beri pujian poisitif atas hasil yang dicapai


27

Pelaksanaan Pada Tanggal 19 juni 2014 pukul 09.00-09.20 Wib

Menginformasikan tentang pengobatan dan pendidikan kesehatan yang dapat di peroleh

keluarga di klinik atau balau pengobatan puskesmas, motivasi keluarga untuk

menyebutkan kembali manfaat berkunjung ke fasilitas kesehatan, motivasi keluarga

untuk membawa anggota keluarga ke puskesmas, beri pujian positif atas hasil yang

dicapai.

Respon :

Sewaktu diberi penjelasan keluarga tamak penuh perhatian dan mendengarkan

penjelasan penyuluh. Ketika diberi pertanyaan tentang manfaat yang diperoleh di

fasiltitas kesehatan keluarga mengatakan manfaatnya adalah mendapat pelayanan

pengobatan dan pendidikan kesehatan tentang hipertensi.

Evaluasi Pada Tanggal 19 Juni 2014 pukul 09.00-09.20 Wib

Subyektif : Ibu N mengatakan manfaat yang diperoleh di fasilitasi kesehatan keluarga

mengatakan manfaatnya adalah mendapat pelayanan pengobatan dan

pendidikan kesehatan tentang hipertensi, Ibu N mengatakan minggu lalu

telah pergi berobat ke dokter.

Obyektif : Keluarga tampak kooperatif saat diskusi, keluarga mampu meneybutkan

kembali tentang manfaat yangn diperoleh di fasilitas kesehatan.

Analisa : Tujuan khusus 5 tercapai.


28

Planning : Ingatkan keluarga untuk membawa anggota keluarga ke puskesmas jika

ada keluarga yang sakit bila tidak dapat ditangani dirumah.


29

DAFTAR PUSTAKA

1. Arikunto, 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta.
2. Arikunto, 2005. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta.
3. Azwar , Syaifuddin, 2008. Metode Penelitian, Jogjakarta : Pustaka Pelajar
4. Budiarto, Eko, 2002. Biostatistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat,
Jakarta : EGC
5. Dariyo, Agoes, 2004. Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor Selatan : Galia Indonesia
6. Departemen Kesehatan RI, 2007. Rumah Tangga Sehat Dengan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat.
7. Dinas Kesehatan RI, 2001. Buku Saku Pelaksanaan PHBS Bagi Masyarakat Di Wilayah
Kecamatan.
8. Hidayat, Alimul, A. 2007. Metode Penelitian kebidanan Teknis Analisis Data.
Yogyakarta : Salemba Medika.
9. Notoadmodjo, 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta.
10. Notoadmodjo, 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta.
11. Notoadmodjo, 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni, Jakarta : Rineka Cipta.
12. Notoadmodjo, 2007. Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku,, Jakarta : Rineka Cipta.
13. Nursalam, 2001. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan,
Jakarta : Salemba Medika
14. Nursalam, 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan,
Jakarta : Salemba Medika.
15. Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.
Jakarta : Salemba Medika.
16. Rumini & Sundari, 2004. Perkembangan Anak Dan Remaja. Jakarta : Rineka Cipta
17. Ruchdiat, dkk. 2005. Hidup Sehat Dan Bahagia. Bandung : Ikhtiar Publishing
18. Setiadi. 2007. Konsep & Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu
19. Yusuf, Syamsu. 2009. Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai