A. Data Umum
1. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Ibu N Pendidikan :Tidak Pernah
Usia :67 Tahun Sekolah
Agama : Islam Pekerjaan : IRT
Suku : Melayu Alamat : Ds.Sentajo
No. Telp :-
2. Komposisi Keluarga :
3. Genogram :
67 th
Keterangan :
: Laki-laki : Klien
: Perempuan : Menikah
karena Ibu N di tinggal meninggal oleh suaminya lima tahun yang lalu,
2
5. Suku bangsa :
Ibu N bersuku Melayu, bahasa yang di gunakan setiap hari adalah bahasa
6. Agama :
atau cucu ibu N setiap harinya sering berkumpul di depan rumah Ibu N,
Ibu N juga mengatakan dari pada berekreasi lebih baik biaya rekreasi di
Pada saat ini keluarga Ibu N berada pada tahap keluarga dengan tahapan lansia, saat ini
Ibu N tinggal bersama anak bungsunya, namun Ibu N tidak merasa kesepian karna anak-
anaknya yang sudah berkeluarga bertempat tinggal tidak jauh dari rumah Ibu N.
Ibu N merasa saat ini ingin melihat anak bungsunya An L menikah, mengingat usia dari
hipertensi sudah dirasakan oleh Ibu N. Ibu N juga mengatakan tidak tau apakah
Perkembangan mental keluarga cukup baik, namun pada tahun 2013 suami tercinta Ibu
N meninggal dunia karena sakit yang menurut Ibu N suaminya mengalami pendarahan
otak. Ibu N sangat kehilangan dan merasa terpukul semenjak ditinggal suami
tercintanya. Ibu N selalu banyak pikiran dari kejadian itu sakit darah tinggi, namun
sekarang Ibu N sudah bisa menerima kehilangan suami tercintanya. Dalam keluarga Ibu
N tidak ada yang menderita kelainan fisik dan kelainan mental, Ibu N mempunyai lima
orang anak yang keluarganya masih utuh, belum pernah ada yang mengalami
perceraian.
5
D. Lingkungan
1. Karakteristik rumah :
a.Perumahan
Tipe rumah yang ditempati Ibu N permanen, luas banguan kurang dari 100 meter
beserta halaman, status rumah milik pribadi, atap rumah terbuat dari genteng, lantai
rumah terbuat dari keramik, namun lantai dapur masih tanah penataan peralatan rumah
tertata kurang rapih, pencahayaan dan penerangan cukup, kebersihan rumah cukup
bersih, Ibu N memiliki dua kamar tidur satu ruang tamu, satu dapur dan kamar mandi di
dalamnya,
b. Denah rumah
jendela WC
10meter
c. Pengelolahan sampah
Dirumah Ibu N pembuangan sampah secara terbuka, sampah dikumpulkan lalu dibakar
d. Jamban keluarga
6
Ibu N mempunyai jamban tersendiri, jenisnya leher angsa kondisinya cukup terpelihara,
jarak antara sumber air dan tempat penampungan tinja kurang dari 10 meter dengan
e. Sumber air
Sumber air yang digunakan adalah pompa listrik, keluarga mempergunakan sumber air
tersebut untuk keperluan sehari-hari, seperti mandi, minum dan lain-lain. Keadaan air
bersih atau jernih, tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa.
Keluarga tidak mempunyai saluran pembuangan air limbah, jadi air limbah di buang
menjadi satu dengan pembuangan tinja kondisi berupa kolam lele dan terbuka.
Ibu N tidak mengikuti pengajian rutin yang diadakan setiap minggunya karena dilarang
oleh anaknya, ditakutkan Ibu N keletihan. Didalam masyarakat hanya ada fasilitas
kendaraan bermotor, Ibu N jarang memanfaatkan fasilitas kesehatan karena tidak ada
yang mengantar, namun sesekali jika pusing Ibu N meminta anak bungsunya mengantar
ke puskesmas.
Karakteristik tetangga adalah heterogen dimana penduduk asli betawi dan ada pula warga
pendatang dari luar daerah, mayoritas penduduk di grogol bekerja sebagaih petani dan
berkebun. Kehidupan keluarga dan tetangga terjalin akrab, saling menghormati dan
kompak jika ada yang membutuhkan bantuan segera mungkin untuk menolongnya.
7
Lingkungan ruma aman dari kejahatan, karena siskamling cukup bagus dan fasiltas
yang sudah berkeluarga, selain itu Ibu N mengatakan tinggal di rumahnya sejak pertama
menikah dengan almarhum suaminya, dan tidak pernah berpindah pindah hingga
sekarang.
Ibu N tidak aktif dalam kegiatan di wilayahnya Karena Ibu N lebih senang menghabiskan
Ibu N tidak tinggal bersama anak-anaknya, Ibu N ingin mandiri, menurut Ibu N dengan
begitu Ibu N lebih nyaman, namun anak-anaknya pasti selalu datang dan mengontrol
kondisi ibu N, yang kebetulan rumah anak-anaknya tidak jauh dari rumah Ibu N, serta
E. Struktur Keluarga
a. Pola Komunikasi
8
Pola komunikasi keluarga berjalan dengan baik secara verbal, bahasa yang digunakan
keluarga adalah bahasa lndonesia, dalam berkomikasi keluarga saling terbuka satu sama
lain dan selalu mengambil dan memutuskan permasalahan secara bermusyawarah maka
Keluarga Ibu N saling menghormati dan menghargai satu sama lain dan saling
mendukung. Ibu N mampu merawat dirinya sendiri, anak-anak Ibu N sangat kompak
dalam membantu Ibu N, hal tersebut sudah dididik oleh Ibu N sejak dulu.
c. Struktur Peran
Ibu N adalah ke[pala keluarga bekerja sebagai Ibu rumah tangga, suami Ibu N meninggal
dunia sejak lima tahun yang lalu, dengan begitu ibu N tinggal dengan anaknya yang
bungsu namun keempat anak yang sudah berkeluarga sudah pindah dan pisah dari Ibu N.
walaupun demikian peranan anak-anak Ibu N tidak diabaikan begitu saja, yaitu tetap
mengontrol Ibu N dengan berkunjung kerumah Ibu N setiap hari, karna kebetulan
Menurut Ibu N mereka menjunjung tinggi nilai atau norma-norma keluarga yang diyakini
yaitu agama islam dengan menerapkan aturan-aturannya serta taat beribadah. Agama
yang dianut merupakan pedoman dan mempunyai pengaruh terhadap kehidupannya. Nilai
agama dan norma budaya yang diterapkan Ibu N tidak ada yang bertentangan dengan
kesehatan.
F. Fungsi Keluarga
9
a. Fungsi Afektif.
menghormati antara anggota keluarganya dan saling membantu, dilihat dari perhatian
penuh dari anak-anak Ibu N yang sering berkumpul dan berbincang-bincang di depan
rumah ibu N
b. Fungsi Sosialisasi
Keluarga ibu N menekankan perlunya berhubungan dengan orang lain supaya hidup
bermasyarakat terasa indah dan harmonis. Ibu N selalu bertegur sapa dengan tetangga
c. Fungsi Reproduksi
Ibu N saat ini sudah menopouse, bliau mempunyai lima orang anak, tidak bekerja
RW 03 Ds.Sentajo.
d. Fungsi Ekonomi
Untuk memenuhi kebutuhan hidup Ibu N, Ibu N mendapatkan uang dari anak
bungsunya rutin setiap bulanya sebesar Rp 200,000; selain itu Ibu N menyewakan
rumah yang ada di samping rumah yang Ibu N tempati setiap bulannya Rp 300,000;. Ibu
N sudah tidak bekerja lagi karena usia Ibu N yang sudah tidak memungkinkan untuk
Ibu N terkena darah tinggi lima tahun yang lalu, karena suami tercintanya meninggal
dunia. Semenjak itu Ibu N merasa terpukul karena seseorang yang amat dicintainya
10
sudah tidak ada. Jika Ibu N mempunyai masalah selalu bercerita kepada suaminya
setelah suaminya meninggal Ibu N sulit untuk berbagi cerita atau masalah, namun dari
kejadian ini Ibu N masih dapat bercerita dengan anak-anaknya, untuk saat ini Ibu N
sudah dapat menerima kepergian suami tercintanya. Ibu N juga mengatakan selalu
memikirkan anak bungsunya yang belum kunjung menikah mengingat umur Ibu N
merepotkan anak-anaknya.
tuhan
berserah diri dan berdoa kepada Tuhan YME, dan bermusyawarah dengan anggota
Dari hasil pengkajian di dalam keluarga Ibu N tidak didapatkan adanya cara-cara
H. Pengkajian Fisik
11
Pengkajian dilakukan pada tanggal 16 juni 2014, dari pengkajian didapatkan hasil tekanan
darah 170/100 mmHg, nadi 85 x/menit, suhu 36 C, dan RR 20x/menit. Tinggi badan 157,
berat badan 48kg, kondisi kepala: rambut sudah berubah, bersih, mata tidak anemis, hidung
tidak ada bersekret, tidak ada kelainan penciuman, mulut mukosa lembab, leher tidak ada
benjolan, dan bunyi jantung paru normal, abdomen tidak ada keluhan. Ektermitas bawah:
tidak ada pembengkakan, turgor kulit baik. Sedangkan pemeriksaan fisik pada anggota
keluarga yang lain dalam keadaan normal tidak ada peningkatan tekanan darah. Jadi pada
Keluarga Ibu N mengatakan merasa sangat senang dengan kehadiran perawat dan berharap
DATA DIAGNOSA
Data subyektif
Setelah dilakukan pengkajian pada tanggal 16 juni 2014, didapatkan data fokus sebagai berikut :
Data subyektif antara lain : Ibu N mengatakan kepalanya suka pusing, Ibu N mengatakan
mengatakan tidak mengetahui pengertian hipertensi, namun Ibu N menyebutkan keluhan yang di
derita adalah pusing, mata berkunang-kunang, dan sukar tidur, Ibu N jarang menggunakan
fasilitas kesehatan, Ibu N mengatakan kakinya kadang kram, Ibu N mengatakan mudah lelah,
Ibu mengatakan sangat senang beraktifitas, Ibu mengatakan jika merasa pusing Ibu hanya
beristirahat, Ibu mengatakan sudah lima tahun menderita keluhan seperti ini, Ibu N mengatakan
sudah lama terkena asam urat, Ibu N mengatakan jika asam uratnya kambuh kaki Ibu N merasa
Linu, Ibu N mengatakan tidak mengetahui tentang asam urat baik itu pengertian, tanda gejala dan
akibat lanjut, Ibu N mengatakan sudah tidak lagi memakan melinjo dan kangkung yang dapat
menyebabkan asam urat kambuh. Sedangkan data obyektif yang didapatkan dari pengkajian fisik
pada tanggal 16 juni 2014 adalah : tekanan darah 170/100mmHg, suhu 36 c, nadi 80x/menit,
respirasi 20x/menit, BB 48kg, Tb 157cm, usia 67 tahun, ibu N tampak letih, Ibu N tampak
5555 5555
5555 5555
13
Cara berjalan ibu N tampak sempoyongan, posisi tubuh Ibu N tampak kifosis kesadaran
composmentis
1. Analisa Data
- dengan hipertensi.
DO:
tentang asam urat baik itu pengertian, keluarga dengan asam urat
kambuh.
DO :
5555 5555
5555 5555
sempoyongan.
- Kesadaran Composmentis
3 DS: Resiko terjadinya cidera jatuh
dapurnya yang masih tanah akan basah dapat menyebabkan cedera pada
dan licin akibat genteng dapur bocor keluarga Ibu N kususnya Ibu N
DO:
A. Diagnosa Keperawatan
1. Penapisan masalah
a. Resiko gangguan perfusi jaringan serebal pada keluarga Ibu N khususnya Ibu N
dengan hipertensi
komplikasi.
2 Kemungkinan 1/2x2 1 Keluarga sangat kooperatif
terjangkau.
3 Potensi masalah 3/3x1 1 Potensial masalah dapat
b. Resiko gangguan mobilitas fisik pada keluarga Ibu N khususnya Ibu N lansia
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal anggota yang sakit asam urat.
lanjut.
2 Kemungkinan 1/2x2 1 Dilihat dari pengetahuan,
masyarakat sangat
mendukung
3 Potensial 2/3x1 2/3 Dilihat dari lamanya masalah
kaki.
4 Menonjolnya 1/2x1 ½ Keluarga menyadari
a. Resiko gangguan perfusi jaringan serebral pada keluarga Ibu N khususnya Ibu N
dengan ketidakmampuan keluarga mengenal anggota yang sakit asam urat dengan
skor 3 1/6
c. Resiko cidera jatuh pada keluarga Ibu N Kususnya ibu N berhubungan dengan
Pada resiko ini akan diuraikan perencanaan tindakan keperawatan, pelakanaan dan evaluasi
1. Diagnosa Keperawatan : Gangguan perfusi serebral pada keluarga Ibu N khususnya Ibu
dengan hipertensi.
Tujuan Umum
Setelah dilakukan 3x kunjungan rumah pada keluarga Ibu N dengan gangguan perfusi
Tujuan Khusus 1
20
Setelah diberikan penjelasan selama 1x30 menit keluarga mampu mengenal masalah
hipertensi
Standar :
faktor keturunan) tanda dan gejala, kepala pusing mata berkunang, sesak nafas,
c. Menyebutkan 3 dan 4 tanda dan gejala hipertensi : kepala pusing mata berkunang,
Hindari stress, rajin berolah raga, hindari makanan yang banyak mengandung
Perencanaan
gejala hipertensi.
dan garam, tanda dan gejala, kepala pusing, dan mata berkunang. Memberikan pujian
Subjektif : Ibu N mengatakan pengertian darah tinggi yaitu tekanan darah yang lebih
kolesterol, tinggi garam-garam, stress, tanda dan gejala, kepala pusing dan
mata berkunang-kunang.
Tujuan Khusus 2.
Standar : Akibat dari hipertensi yang tidak diobati adalah gagal ginjal, stroke
Perencanaan :
Menjelaskan pada keluarga tentang akibat lanjut apabila hipertensi tidak diobati dengan
lembar balik, motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali akibat lanjut dari penyakit
hipertensi bila tidak diobati, beri reinformcement positif atas usaha yang dilakukan oleh
keluarga Respon : Sewaktu diberi penjelasan keluarga tampak penuh perhatian dan
Subjektif : Ibu N mengatakan akibat lanjut apabila hipertensi tidak diobati adalah
Tujuan Khusus 3
garam dan berlemak, istirahat cukup, olah raga cukup, minuman juice buah
Perencanaan :
b. Demonstrasikan pada keluarga Ibu , cara pembuatan obat trasional juice buah dan
daun salam.
keluarga Ibu N, cara pembuatan obat tradisional dengan rebusan daun salam
24
Tujuan Khusus 4 :
mencegah hipertensi
Perencanaan :
yang dapat mencegah hipertensi. Beri pujian positif atas jawaban keluarga.
perawatan hipertensi adalah olah raga teratur dan istirahat yang cukup serta
menghindari stress.
Subjektif : Ibu N mengatakan cara perawatan hipertensi adalah olah raga teratur dan
Tujuan Khusus 5
hipertensi.
apabila kondisi : sakit kepala hebat, dada berdebar dan bertambah parah, sesak
nafas.
Perencanaan
kesehatan.
untuk membawa anggota keluarga ke puskesmas, beri pujian positif atas hasil yang
dicapai.
Respon :
DAFTAR PUSTAKA
1. Arikunto, 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta.
2. Arikunto, 2005. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta.
3. Azwar , Syaifuddin, 2008. Metode Penelitian, Jogjakarta : Pustaka Pelajar
4. Budiarto, Eko, 2002. Biostatistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat,
Jakarta : EGC
5. Dariyo, Agoes, 2004. Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor Selatan : Galia Indonesia
6. Departemen Kesehatan RI, 2007. Rumah Tangga Sehat Dengan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat.
7. Dinas Kesehatan RI, 2001. Buku Saku Pelaksanaan PHBS Bagi Masyarakat Di Wilayah
Kecamatan.
8. Hidayat, Alimul, A. 2007. Metode Penelitian kebidanan Teknis Analisis Data.
Yogyakarta : Salemba Medika.
9. Notoadmodjo, 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta.
10. Notoadmodjo, 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta.
11. Notoadmodjo, 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni, Jakarta : Rineka Cipta.
12. Notoadmodjo, 2007. Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku,, Jakarta : Rineka Cipta.
13. Nursalam, 2001. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan,
Jakarta : Salemba Medika
14. Nursalam, 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan,
Jakarta : Salemba Medika.
15. Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.
Jakarta : Salemba Medika.
16. Rumini & Sundari, 2004. Perkembangan Anak Dan Remaja. Jakarta : Rineka Cipta
17. Ruchdiat, dkk. 2005. Hidup Sehat Dan Bahagia. Bandung : Ikhtiar Publishing
18. Setiadi. 2007. Konsep & Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu
19. Yusuf, Syamsu. 2009. Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.