SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
Disusun oleh :
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT. Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
Taufik serta Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat menjadi salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam pembelajaran Surveilans. Tidak lupa
kami ucapkan terima kasih terhadap bantuan dari berbagai pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Dan ucapan terima kasih pula kami kepada Dosen Pengampu yaitu
Ibu dr. Rani Kusumaningrum, M.MRS.
Harapan saya semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi dari
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Maka dari itu kami mengharapkan saran
dan kritik demi perbaikan makalah ini di masa mendatang. Tak ada gading yang tak retak.
Tak ada yang sempurna di dunia ini. Demikian pula dengan penulisan makalah ini. Oleh
karena itu saya berharap kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk melengkapi makalah ini.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
BAB I ....................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................................1
C. Tujuan ........................................................................................................................... 1
BAB II ......................................................................................................................................2
PEMBAHASAN ...................................................................................................................... 2
ii
PENUTUP ..............................................................................................................................13
Kesimpulan .........................................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Surveilans Epidemiologi adalah kegiatan pengamatan secara sistematis dan terus menerus
terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan serta kondisi yang mempengaruhi resiko
terjadinya penyakit atau masalah-masalah kesehatan tersebut agar dapat melakukan tindakan
penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan, pengolahan data dan
penyebaran informasi epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang terdapat dalam makalah ini, diantaranya :
1. Apa yang dimaksud dengan Surveilans Epidemiologi ?
2. Apa tujuan dari Surveilans Epidemiologi ?
3. Ada berapa jenis dari Surveilans Epidemiologi ?
4. Apa sasaran Surveilans Epidemilogi ?
5. Bagaimana Sistem Manajemen Surveilans Epidemilogi ?
6. Apa saja hambatan yang terjadi dalam Surveilans Epidemiologi ?
7. Apa saja ruang lingkup Surveilans Epidemiologi ?
C. Tujuan
Dari latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang disampaikan dalam
makalah ini adalah untuk memberikan informasi mengenai Surveilans Epidemiologi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
“Suatu kegiatan penelitian yang terus menerus atas distribusi dan trend dari insiden, melalui
pengumpulan data secara sistematik, konsolidasi (penggabungan) dan evaluasi pada laporan
kesakitan dan kematian serta data lain yang terkait secara bersamaan dengan diseminasi
informasi yang regular dan tepat waktu kepada stakeholder yang membutuhkan” -Alexander
Langmuir-
2
3
2. Surveilans Penyakit
Surveilans penyakit (disease surveillance) melakukan pengawasan terus-menerus
terhadap distribusi dan kecenderungan insidensi penyakit, melalui pengumpulan
sistematis, konsolidasi, evaluasi terhadap laporan-laporan penyakit dan kematian, serta
data relevan lainnya. Jadi focus perhatian surveilans penyakit adalah penyakit, bukan
individu. Di banyak negara, pendekatan surveilans penyakit biasanya didukung melalui
program vertical (pusat- daerah).
4
3. Surveilans Sindromik
Syndromic surveillance (multiple disease surveillance) melakukan pengawasan
terus- menerus terhadap sindroma (kumpulan gejala) penyakit, bukan masing-masing
penyakit. Surveilans sindromik mengandalkan deteksi indikator-indikator kesehatan
individual maupun populasi yang bias diamati sebelum konfirmasi diagnosis. Surveilans
sindromik mengamati indikator-indikator individu sakit, seperti pola perilaku, gejala-
gejala, tanda, atau temuan laboratorium, yang dapat ditelusuri dari aneka sumber,
sebelum diperoleh konfirmasi laboratorium tentang suatu penyakit.
5. Surveilans Terpadu
Surveilans terpadu (integrated surveillance) menata dan memadukan semua
kegiatan surveilans di suatu wilayah yurisdiksi (negara/ provinsi/ kabupaten/ kota)
sebagai sebuah pelayanan public bersama. Surveilans terpadu menggunakan struktur,
proses, dan personalia yang sama, melakukan fungsi mengumpulkan informasi yang
diperlukan untuk tujuan pengendalian penyakit. Kendatipun pendekatan surveilans
terpadu tetap memperhatikan perbedaan kebutuhan data khusus penyakit-penyakit
tertentu. (WHO, 2001, 2002; Sloan et al., 2006). Karakteristik pendekatan surveilans
terpadu: a. Memandang surveilans sebagai pelayanan bersama (common services); b.
Menggunakan pendekatan solusi majemuk; c. Menggunakan pendekatan fungsional,
bukan struktural; d. Melakukan sinergi antara fungsi inti surveilans (yakni,
pengumpulan, pelaporan, analisis data, tanggapan) dan fungsi pendukung surveilans
(yakni, pelatihan dan supervisi, penguatan laboratorium, komunikasi, manajemen
sumber daya); e. Mendekatkan fungsi surveilans dengan pengendalian penyakit.
Meskipun menggunakan pendekatan terpadu, surveilans terpadu tetap memandang
penyakit yang berbeda memiliki kebutuhan surveilans yang berbeda. (WHO, 2002)
6. Surveilans Kesehatan
Perdagangan dan perjalanan internasional di abad modern, migrasi manusia dan
binatang serta organisme, memudahkan transmisi penyakit infeksi lintas negara.
Konsekuensi nya, masalah-masalah yang dihadapi negara-negara berkembang dan
Negara maju di dunia makin serupa dan bergayut. Timbulnya epidemic global (pandemi)
khususnya menuntut dikembangkannya jejaring yang terpadu di seluruh dunia, yang
5
2. Populasi Lokal
Populasi Lokal adalah kelompok penduduk yang terbatas pada orang – orang dengan
resiko terkena suatu penyakit . ( Population at Risk ).
3. Populasi Nasional
Pengamatan Populasi Nasional adalah Pengamatan yang dilakukan terhadap semua
penduduk secara nasional. Dilakukan setelah program pemberantasan dilaksanakan,
Misalnya Pengamatan penyakit malaria
4. Populasi Internasional
6
b. Pengelolaan data
7
Data yang diperoleh biasanya masih dalam bentuk data mentah (row data) yang
masih perlu disusun sedemikian rupa sehingga mudah dianalisis. Data yang terkumpul
dapat diolah dalam bentuk tabel, bentuk grafik maupun bentuk peta atau bentuk lainnya.
Kompilasi data tersebut harus dapat memberikan keterangan yang berarti.
e. Evaluasi
Hasil evaluasi terhadap data sistem surveilans selanjutnya dapat digunakan untuk
perencanaan, penanggulangan khusus serta program pelaksanaannya, untuk kegiatan
tindak lanjut (follow up), untuk melakukan koreksi dan perbaikan-perbaikan program dan
pelaksanaan program, serta untuk kepentingan evaluasi maupun penilaian hasil kegiatan.
3) Sumber daya
Hambatan yang paling menonjol dari hasil penelitian ini adalah sumber daya manusia.
Hambatan yang berhasil di identifikasi berdasarkan persepsi responden adalah sebagai
berikut :
Jumlah tenaga yang kurang untuk meng-cover kegiatan PE
Banyaknya tugas rangkap.
Sarana Komputer, biasanya komputer bergantian untuk menyelesaikan tugas lain.
10
5) Kebijakan
Seringkali kebijakan dari pemerintah dirasa masih menghambat dalam pelaksanaan
surveilans. Contohnya saja baru ditangani apabila memang sudah menjadi KLB.
Birokrasi pemerintahan yang rumit sering menjadi kendala dalam melakukan surveilans.
Kebijakan yang belum dipahami petugas juga menjadi kendala dalam pelaksanaan
surveilans.
6) Dana
Kegiatan surveilans ini tidak membutuhkan dana yang sedikit juga. Sering kali
permasalahan dana menjadi penghambat dalam melakukan surveilans.
Merupakan analisis terus-menerus dan sistematis terhadap masalah kesehatan dan factor
risiko untuk upaya mendukung program kesehatan matra.
Ruang lingkunya antara lain:
Kesehatan Haji
Kesehatan Pelabuhan dan Lintas Batas Perbatasan
Bencana dan masalah social
Kesehatan matra laut dan udara
KLB Penyakit dan Keracunan
13
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Surveilans Kesehatan di definisikan sebagai kegiatan pengamatan yang sistematis dan
terus menerus terhadap data dan informasi tentang kejadian penyakit atau masalah kesehatan
dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah
kesehatan untuk memperoleh dan memberikan informasi guna mengarahkan tindakan
penanggulangan secara efektif dan efisien. Surveilans Kesehatan diselenggarakan agar dapat
melakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien melalui proses pengumpulan
data, pengolahan data, analisis data, dan diseminasi kepada pihak-pihak terkait
yang membutuhkan.
Media Online
Budiarto, Eko dan Dwi Anggraeni. 2003.Pengantar Epidemiologi Edisi 2. Jakarta: EGC
16