DisusunOleh:
Kelompok 5
Nama kelompok :
Ai Tarianah (171040500091)
Meilani (171040500006)
Puji serta syukur kita panjatkan kehadiran Allah S.W.T karena berkat rahmat-Nya
kami bisa menyelesaikan tugas PROPOSAL yang berjudul PERENCANAAN DAN
EVALUASI SISTEM KESEHATAN MASYARAKAT. Sholawat serta salam semoga tetap
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Beserta keluarga dan para sahabatnya yang
telah membimbing kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang.Kami berharap
proposal ini dapat bermanfaat dan menambawah wawasan bagi kami khususnya, dan
segenap pembaca umumnya. Penulis menyadari bahwa paper ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak sangat kami harapkan untuk menuju
kesempurnaan proposal ini.Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebenar –
besarnya kepada semua pihak yang telah berusah payah membatu hingga terselesaikannya
proposal ini.
Wasalamu’alaikum Wr. Wb
Penulis
DAFTAR ISI
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
TINJAUAN TEORI
Menurut WHO surveilans adalah Suatu proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan
interpretasi data kesehatan secara sistematis, terus menerus dan penyebarluasan informasi
kepada pihak terkait untuk melakukan tindakan.
Cakupan kegiatan surveilans sendiri cukup luas, mulai dari deteksi dini
kejadian luar biasa/ wabah, pencegahan penyakit menular, sampai kepada
pencegahan penyakit kronik (tidak menular) yang dapat dilakukan dalam
jangka waktu perubahan pola perilaku sampai kepada timbulnya penyakit
tersebut. Surveilans dapat digunakan untuk mengumpulkan data berbagai
elemen rantai penyakit, mulai dati faktor resiko perilaku, tindakan preventif,
maupun evaluasi program dan cost unit. Dengan kata lain, sistem surveilans
diperlikan untuk mendapatkan gambaran beban penyakit suatu komunitas,
termasuk jumlah kasus, insidensi, prevalensi, case-fatality rate, rate
mortalitas dan morbiditas, biaya pengobatan, pencegahan, potensi epidemik
dan informasi mengenai timbulnya penyakitbaru.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Kriteria Peristiwa Kesehatan Untuk Pelaksanaan Surveilans
a. Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan komponen yang sangat penting karena
kualitas informasi yang diperoleh sangat ditentukan oleh kualitas data yang
dikumpulkan. Data yang dikumpulkan harus jelas, tepat dan ada hubungannya
dengan penyakit yang bersangkutan. Oleh karena itu untuk dapat menjalankan
surveilans yang baik pengumpulan data harus dilaksanakan secara teratur dan
terus-menerus.
Sumber data yang dikumpulkan barlainan untuk tiap jenis penyakit. Sumber
data sistem surveilans terdiri dari 10 elemen yaitu:
1. Pencatatan kematian
2. Laporan penyakit, merupakan elemen yang terpenting dalam
surveilans. Data yang diperlukan : nama penderita, umur, jenis kelamin,
alamat, diagnosis dan tanggal mulai sakit.
3. Laporan kejadian luar biasa atau wabah.
4. Hasil pemeriksaan laboratorium.
5. Penyelidikan peristiwa penyakit menular.
6. Penyidikan kejadian luar biasa atau wabah.
7. Survey : memerlukan tenaga, biaya dan fasilitas.
8. Penyelidikan tentang distribusi vektor dan reservoir penyakit pada
hewan.
9. Data penggunaan obat-obatan, serum dan vaksin.
10. Data kependudukan dan lingkungan.
b. Pengolahan, analisa dan interpretasi data
Data yang terkumpul segera diolah, dianalisa dan sekaligus
diinterpretasikan berdasarkan waktu, tempat dan orang, kemudian disajikan
dalam bentuk teks, tabel, spot map dan lain-lain agar bisa menjawab masalah-
masalah yang ada, sehingga segera dilakukan tindakan yang cepat dan tepat.
Berdasarkan hasil analisa dan interpretasi data, dibuat tanggapan dan saran-
saran dalam menentukan tindakan pemecahan masalah yang ada.
c. Penyebarluasan Informasi dan umpan balik.
Hasil analisa dan interpretasi data selain terutama dipakai sendiri oleh
unit kesehatan setempat untuk keperluan penentuan tindak lanjut, juga untuk
disebarkluaskan dengan jalan dilaporkan kepada atasan sehagai infomasi lebih
lanjut, dikirimkan sebagai umpan balik (feed back) kepada unit kesehatan
pemberi laporan.
Umpan balik atau pengiriman informasi kembali kepada sumber-sumber data
(pelapor) mengenai arti data yang telah diberikan dan kegunaannya setelah
diolah, merupakan suatu tindakan yang penting, selain tindakan follow up.
1) jumlah kasus yang ada yang meliputi besarnya insiden atau prevalensi gangguang
kesehatan
2) berat ringannya akibat penyakit atau gangguan kesehatan tersebut seperti angka
case fatality rate maupun angka kematian secara umum.
3) angka penurunan produktifitas ( index of lost producivity ) atau angka lamanya
perawatan ( bed disability rate).
1) uraian tentang tujuan (objektif) dari sistem tersebut. Objektif ini dapat meliputi
pemantauan terhadap keadaan luar biasa ( wabah) pemanatauan kecenderunngan
identifikasi usaha pencegahan dan lain-lainnya
2) ureaian tentang peristiwa kesehatan yang mengalami surveilans dalam hal ini harus
di jelaskan definisi kasus dari setiap peristiwa kesehatan tersebut.
3) uraian tentang komponen dari sistem surveilens yang dikembangkan meliputi:
Populasi yang menjalani surveilans
Waktu pengumpulan data bentuk dan jenis data/informasi yang di kumpukan
Sumber informasi atau yang menyiapkan informasi tersebut
Cara pengiriman dan siapa yang menganalisis data
Sistem penyebarluasan laporan termasuk caranya sasaran yang diberi
informasi
Dalam hal ini, penting untuk mengidentifikasi prioritas masalah kesehatan yang
ada di masyarakat. Kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan besarnya prioritas
masalah ini adalah frekuensi kejadian (insidensi, prevalensi, mortalitas), tingkat
keparahan (case-fatality rate, hospitalization rate, disability rate, years of potential rate,
quality-adjusted life year lost), biaya yang dikeluarkan terkait dengan masalah tersebut
(baik langsung maupun tidak langsung), kemungkinan pencegahan dan penularan
penyakit tersebut serta perhatian publik terhadap masalah kesehatan tersebut.
Menetapkan metode pengumpulan data yang tepat, sangatlah tergantung dari data apa
yang ingin kita dapatkan. Untuk penyakit menular/ akut, kriteria waktu sangatlah
penting sedangkan untuk penyakit tidak menular, data vital statistik terkait dengan
mortalitas dapat digunakan.Metode yang bisa digunakan dalam pengumpulan data
meliputi sitem pengumpulan data pasif maupun pengumpulan data aktif.
Analisis data yang tepat merupakan satu kesatuan dari sistem surveilans yang
baik. Yang banyak terjadi sekarang adalah, proses pengumpulan data sudah baik namun
proses analisisnya masih kurang sehingga interpretasi dan tindak lanjut dari data
tersebut menjadi kurang tepat. Cara analisis data surveilans harus direncanakan seiring
dengan disusunnya instrumen pengumpulan data. Analisis data, simple maupun
kompleks, harus disesuaikan dengan kebutuhan informasi apa yang diperlukan, apakah
deskripsi menurut waktu/ tempat/ individu yang paling memungkinkan untuk
pengambilan kebijakan.
Hal yang penting dijawab dalam setiap evaluasi sistem surveilans adalah
apakah tujuan dari dibangunnya sistem surveilans ini telah tercapai?Apakah sistem
yang dibangun ini menjawab masalah yang ada?Apakah informasi tersedia tepat waktu
dan bagaimana penggunaannya?Selain itu perlu dinilai ketepatan waktu, kemudahan
dijalankan, fleksibilitas, akseptabilitas, sensitifitas, predictive value positive, nilai
representatif dan cost-effectivenya.
1. Sederhana
2. Fleksibel.
3. Dapat diterima.
4. Sensitivitas.
Suatu sistem surveilans yang kurang sensitif masih bemanfaat untuk memantau
adanya trend kejadian penyakit asalkan sensitivitas sistem tersebut tidak berubah.
5.Prediksi
Daya prediksi suatu sistem surveilans diukur sebagai proporsi mereka yang
diidentifikasi sebagai kasus, yang memang menderita penyakit atau kondisi sasaran
surveilans (positive predictive value). Surveilans dengan nilai prediksi rendah akan
banyak menimbulkan kasus yang sebenarnya merupakan penyakit lain dan bukan
penyakit sasaran surveilans. Akibatnya terjadi pemborosan khususnya bila kasus-
kasus palsu tersebut diselidiki sebagai wabah.Daya prediksi dipengaruhi oleh
prevalensi atau insidensi penyakit dan sensitivitas alat .
6.Representatif.
7.Tepat Waktu.
Sederhana
Dapat diterima
Fleksibel
Dapat mewakili
Sensitif
Prediktive value
Jaringan masyarakat yang termotivasi
Umpan balik yan baik
a. Mengidentifikasi adanya kejadian luar biasa atau wabah dan untuk memastikan
tindakan pengendalian secara berhasil guna yang dapat dilaksanakan.
b. Memantau pelaksanaan dan daya guna program pengendalian khusus dengan
memperbandingkan besarnya masalah sebelum dan sesudah pelaksanaan
program.
c. Membantu menetapkan masalah kesehatan prioritas sasaran program pada tahap
perencanaan program.
d. Mengidentifikasi kelompok resiko tinggi menurut umur, pekerjaan, tempat
tinggal dimana masalah kesehatan sering terjadi dan variasi terjadinya dari
waktu ke waktu, menambah pemahaman mengenai vektor penyakit, reservoir
binatang dan cara serta dinamika penularan penyakit menular.
4. Konsep Evaluasi
PENUTUP
4.1 Kesimpulan