Anda di halaman 1dari 54

TUMOR GINEKOLOGI

Dr.H. Rizal Sanif, SpOG (K)


I. Vulva

Tumor Kistik
a. Kista Inklusi (Kista Epidermis) :
Terjadi akibat perlukaan terutama akibat
episiotomi
b. Kista Sisa Jaringan Embrio :
 Kista Gartner : pada dinding lateral – antero
lateral vagina sampai dekat uretra dan klitoris
 Kista / hidrokele saluran nuck berasal dari sisa
prosessus vaginalis yang terletak dalam saluran
inguinal
c. Kista Kelenjar :
 Kista Bartholini : terjadi akibat radang
 Kista sebasea : pada labium mayora berasal dari
kelenjar sebasea kulit
 Hidradenoma : asal kelenjar keringat akibat
sumbatan kelenjar keringat
 Kista parauretra (skene) : saluran tertutup akibat
infeksi
 Kista endometriosis : dapat tumbuh pada
vulva atau vagina
Tumor Solid
a. Tumor Epitel :
Kondiloma Akuminata
 Kondiloma Akuminata
Disebabkan oleh virus HPV type 6 dan 11.
Makroskospis seperti jengger ayam Tumbuh pada
vulva, sekitar anus, sampai vagina dan serviks
 Karunkula Uretra Neoplasma:
Polip merah muda bertangkai pada dorsal muara
uretra.
Gangguan : nyeri waktu berjalan dan duduk,
dispareunia, disuria, perdarahan, pembengkakan
 Karunkula Uretra Granulomatosa :
Jaringan granulosa pada muara uretra
 Nevus Pigmentosus
Lesi kehitaman 1 – 2 mm
 Hiperkeratosis :
Disebabkan infeksi menahun dermatitis
Tumor jinak berpapil : menahun
Leukoplakia : < dermatitis
Karunkula Uretra Granulomatosa

Sebelum diterapi krio Setelah diterapi krio


 Tumor jinak berpapil Likhen skelorosis

 Leukoplakia :
 Likhen sklerosis, kraukosis (berkerut)
 Hiperkeratosis
 Tumor jaringan mesodermal
 Fibroma : konsistensi lunak warna putih keabu –
abuan
 Lipoma : dari jaringan lunak disekitar labium
mayus, lunak, bisa besar sekali
 Leomioma : dari otot polos – ligamentum
rotundum
 Neurofibroma : dari sarung serabut saraf
 Hemangioma : berupa varises kecil kecil dapat
menyebabkan perdarahan
 Limfangioma : dari jaringan pembuluh limfe
II. Tumor Jinak Vagina

a. Kistik : Sama sifatnya dengan tumor kistik pada vulva


b. Tumor solid :
 Granuloma : jaringan granulasi yang berbatas –
batas, sering berbentuk polip
 Tumor miksoid vagina : konsistensi lunak berisi
jaringan miksomatosa
 Adenosis vagina : terletak dekat serviks uteri,
disebabkan pemberian dietilstilbestrol atau
estrogen sintetik lainnya. Dapat jadi adeno
carcinoma
III. Tumor Jinak Uterus

Ektoserviks : Nabotian Cyst


 Kista sisa jaringan embrional pada dinding samping
ektoserviks
 Kista endometriosis : letaknya superfisial
 Kista naboti : kista retensi kel endoserviks
 Papilloma : seperti kondiloma akuminata
 Hemangioma : terletak superfisial dapat
menyebabkan perdarahan
Endoserviks :
 Polip : suatu adenoma / adenofibroma, dari selaput lendir
endoserviks
Polip Endo serviks
Endometrium :
 Polip endometrium : bisa berasal dari Adenoma,
Adenofibroma, mioma submukosa
 Adenoma – adenofibroma : dari epitel
endometrium
 Mioma submukosum : mioma tumbuh bertangkai
keluar dari uterus (myoma geburt)
 Polip plasenta : berasal dari plasenta yang
tertinggal setelah partus maupun abortus
 Miometrium :
 Neoplasma jinak berasal dari otot uterus dan
jaringan ikat.
 Istilah lain : fibromioma, leiomioma, fibroid.

* Patologi anatomi :
― Mioma submukosum : dibawah endometrium
―Mioma intramural : didinding uterus
― Mioma subserosum : keluar dari dinding uterus.
IV.Tumor Jinak Ovarium

 Non Neoplastik :
1. Akibat Radang
2. Tumor Lain
 Kista Folikel
 Kista Korpus Luteum
 Kista Lutein
 Kista Inklusi Germinal
 Kista Endometrium
 Kista Stein - Leventhal
 Neoplastik :
1. Kistik :
Kista Ovarii Simpleks
Kistadenoma Ovarii Serosum
Kistadenoma Ovarii Musinosum
Kista Endometrioid
Kista Dermoid
2. Solid :
• Fibroma, Leiomioma, Fibroadenoma, Papiloma, Angioma,
Limfangioma
• Tumor Brenner
• Tumor Sisa Adrenal
 Klinik Tumor Ovarium :

Sebagian besar gejala dan tanda akibat :


 Pertumbuhan
 Aktivitas endokrin
 Komplikasi dari tumor – tumor tersebut
 Akibat Pertumbuhan :
 Pembengkakan di perut
 Menekan alat sekitarnya :
 Obstipasi, gangguan miksi, edema tangkai, rasa
sesak, tidak ada nafsu makan

 Akibat aktivitas endokrin :


 Mengubah pola haid
 Akibat komplikasi :
 Perdarahan kedalam kista
 Putaran tangkai
 Infeksi pada tumor
 Robekan dinding kista
 Perubahan kearah keganasan
 Tumor ovarium non neoplastik :
 Abses Ovarium
 Abses Tuba Ovarial
 Kista Tuba Ovarial
TUMOR GANAS ALAT GENITAL
1. Vulva

 Karsinoma vulva :
 80-85% pada wanita pasca menopause
 Jarang ditemukan pada umur < 45 tahun
 Pada golongan ekonomi sosial rendah dengan
hygiene seksual yang kurang

Karsinoma Vulva
 Gambaran Klinik :
Adanya benjolan
Ulkus
Lesi yang berdarah

 Penanganan :
Stadium 0 : vukvektomi luas
Stadium 1 dan 2 : vulvektomi radikal
Stadium 3 dan 4 : radiotherapy dan kemotherapi
 Melanoma Vulva : Melanoma Vulva

 Benjolan yang berwarna hitam kebiruan


 Menyebar secara limfogen dan hematogen

 Adenokarsinoma :
- Umumnya berasal dari kelenjar Bartholini
 Basalioma
—daerah yang bermulut
— nodul kecil yang menjalari ulkus di tengahnya
— hampir tidak pernah menyebar ke kelenjar limfe
 Penyakit Paget
 Lesi intraepitelial vulva

 Karsinoma verukosa :
 Berbentuk papil
 Penyebaran sangat cepat ( hematogen )
Tumor Ganas Sekunder Pada Vulva

 Dari serviks, vagina, uterus


 Paling sering adalah METASTASIS
khoriokarsinoma
 Warna khas biru kehitaman
Tumor Ganas Vagina

 Jarang
 Bisa akibat pemberian hormon Dietylstilbestrol
= DES, anaknya menderita clear cell carcinoma

Photograph of a cervix in a patient with


in utero DES exposure
Karsinoma Vagina
 99% adalah squamous cell karsinoma
 Sisanya : adenocarcinoma, rhabdomiosarcoma

Gambaran klinik :
 Adanya fluor albus
 Ulkus
 Pertumbuhan tumor eksotipik seperti bunga kol
Karsinoma Serviks Uteri

Serviks Uteri

 Epidemiologi :
 Tumor ganas ginekologi tingkat pertama di
Indonesia
 Umur terbanyak : 45 – 50 tahun
 Periode latent fase perinvasif jadi invasif :
10 tahun
 Etiologi :
 Secara epidemiologi : virus HPV tipe 16,18
 Faktor Resiko :
 Lebih tinggi pada wanita yang kawin terutama
hubungan seksual pertama usia < 16tahun
 Insiden meningkat sesuai paritas
 Jarak persalinan terlalu dekat
 Gol sosial ekonomi rendah ( higiene seksual rendah )
 Aktivitas seksual berganti pasangan : promiskuitas
 Jarang ditemui pada wanita yang suaminya disunat
 Adanya kebiasaan merokok
 Gambaran Klinik :
 Keputihan ( fluor albus ), dan busuk
 Perdarahan (post coital bleeding) = perdarahan
kontak ( 75-80% )
 Anemia akibat perdarahan
 Nyeri : infiltrasi sel tumor ke serabut syaraf
 Akibat metastase jauh : gejala terhadap organ
yang kena.
 Diagnosa
Biopsi terarah (targeted biopsy) atau di bantu
dengan olesan yodium, asam asetat 5%

 Penanganan :
 Stadium 0 & I a ( Karsinoma Insitu )
- Konisasi , Histerektomi total
 Stadium Ib, II a :
- Histerektomi radikal dengan limphadenektomi
pelvik, pasca bedah dilanjutkan dengan
penyinaran
 Stadium IIb,III,IV :
 Tindakan bedah tidak dibenarkan
 Terapi primer : Radiotherapi
Karsinoma Serviks dalam Kehamilan

 Pada stadium 0 : kehamilan ditunggu sampai


aterm
 Stadium I,II, dst :
 Trimester I dan Awal Trimester II : Histerektomi
radikal,limphadenektomi pelvik dengan janin in-
utero
 Trimester II lanjut : ditunggu sampai viable,
kemudian SC,diteruskan dengan histerektomi
radikal + Limphadenopati pelvik.
 Trimester III : SC  histerektomi radikal +
limphadenektomi pelvik
 Pengamatan lanjut :
 Setiap 3bulan dalam 2 tahun pertama
 Setiap 6 bulan sampai 5 tahun
 Setiap 1 tahun dst
 Perabaan kelenjar inguinal, supraklavikula, perabaan
abdomen, abdomino vaginal, abdomino rektal,
sitologi puncak vagina, rontgen thorax (setiap 6
bulan), rektoskopi, sistoskopi, renogram, IVP, CT Scan
pinggul,limfografi sesuai indikasi.
 Prognosis :
 Faktor penentu : umur penderita, keadaan umum,
tingkat klinik, ciri-ciri histologik, kemampuan tim
untuk penanganan, sarana pengobatan yang ada.
Sarkoma Serviks

 Jarang ditemukan
 Sarkoma botrioides
 Biasanya pada bayi dan anak-anak
 Bentuk polipoid seperti buah anggur
 Penyebaran cepat  hematogen
 Progosis buruk

Sarkoma botrioides
Corpus Uterus

 Berasal dari endometrium dan miometrium


 Insiden makin meningkat, sebab usia wanita makin
meningkat
 Tumor ganas  negara industri

GOLONGAN RESIKO TINGGI


 Diabetes melitus
 Hipertensi
 Obesitas (BMI > 30 kg/m2)
 Menderita perdarahan uterus abnormal
 Wanita infertil atau subfertil akibat
hiperesterogenisme (siklus anovulator)
 Wanita yang menderita tumor ovarium yang
menghasilkan estrogen (tumor sel granulosa)
 Wanita dengan usia perimenopausal 50-60 th

Tumor Sel Granulosa


Tingkat Pre Kanker
 Hiperplasia adenomatosa
 Hiperplasia endometrium yang atopik

Patologi
 90%  adenokarsinoma
 10%  karsinoma epidermoid,
adenoabentoma, sarkoma, karsino sarkoma
Adenokarsinoma

3 derajat histologik :
 G1  diferensiasi sel masih baik
 G2  sudah terdapat bagian yang solid/ pada
 G3  sebagian besar sel padat/ solid, atau
undifferensiasi
Penyebaran
 Cenderung lambat, kecuali pada G3
 Menyebar kepermukaan uterus, endoservik
 Penyebaran bersifat limfogen
Gambaran Klinik Dan Diagnosis
 Stadium awal : pemeriksaan ginekologi negatif
 Biasanya tersembunyi
 Proses lanjut : gejala penekanan, perdarahan
abnormal
 Cara diagnosa :
 Kuret terutama kuret terarah dengan histeroskopi
 Aspirasi endometrium
 USG transvaginal
Penanganan
 Prinsip umum  total abdominal, histerektomi,
salfingooforektomi bilateral, pembilasan cairan
peritoneum, pengangkatan kelenjar limfe perlvik

 Sesudah pembedahan dilanjutkan dengan radioterapi/


khemoterapi

 Terapi paliatif  dengan hormonal, progesteron dosis


tinggi, provera tablet 100 mg, 2-4x/ hari
Sarkoma Uterus

 Leiomiosarkoma
 Endometrial Sarkoma
 Karsinoma Sarkoma
 Prognosa jelek
 Penanganan : TAH + BSO dilanjutkan dengan
radioterapi / kemoterapi
Khorio Karsinoma

 Termasuk dalam neoplasia trofoblas ganas (NTG)


 50% didahului oleh mola hidatidosa, 25% oleh
abortus 22% sesudah kehamilan biasa, 2%
sesudah kehamilan ektopik

Etiologi :
 Kehamilan Dengan Interval Pendek
 Malnutrisi (Defisiensi Vit A Berat)
 Defisiensi Protein
Gejala Klinik
 Perdarahan pervaginam dan PA : sel
khariokarsinoma
 Kadar beta HCG yang sangat tinggi

Pengobatan
 Khemoterapy (MTX)
 Jika beta HCG terus tinggi : histerektomi
TUMOR GANAS OVARIUM

Epidemiologi
 25% dari semua keganasan alat reproduksi
 Rata-rata kasus baru 157.100.000 populasi
wanita setiap tahun

Patologi
 Kumpulan tumor dengan histogenesis beraneka
ragam (ektoderm, entoderm, mesoderm)
 60% pada usia perimenopause, 30% masa
reproduksi, 10% pada wanita muda
Klasifikasi
1. Tumor epitel  serosa, musinosa, endometrioid,
clear cell, brenner, campuran, undifferentiated.
2. Sex cord  granulosa sel tumor, theca sel tumor,
androblastoma, gynandroblastoma
3. Tumor sel lipid
4. Tumor germ sel  disgerminoma, tumor sinus
endodermal, karsinoma embrional, poli embrioma,
khorio karsinoma, teratoma immatur, struma ovarii
Penyebaran :
 T.G.O  menyebar secara limfogen kekelenjar para
aorta, mediastinal, supraclavicula  paru, hati dan
otak
Gejala :
 Gejala desakan : infiltrasi ke jaringan sekitar
 Gejala penyebaran : implantasi peritoneum 
ascites
 Gejala hormonal : defeminisasi, maskulinisasi
(hiper estrogen)
Diagnosa :
 Masa di pelvik
 USG, CT SCAN
 Tumor marker

Penanganan :
 Terapi utama : pembedahan TAH + BSO +
limphadenektomi pelvik, sitologi ascites, biopsi
peritonium
 Kemudian diikuti kemoterapi
PEMBEDAHAN GINEKOLOGI
 Prinsip :
Diagnosa yang akurat (pemeriksaan fisik,
laboratorium, penunjang, RO, USG, CT SCAN)

 Indikasi Bedah Ginekologi


 Diagnostik (biopsi, kuret, laparoskopi)
 Penyakit tumor jinak dan ganas
 Selain tumor juga diangkat jaringan sehat
sekitarnya, kelenjar limphe regional
 Pembedahan Rekontruksi
 Fistula vesikovaginalis
 Kelainan bawaan alat genital (agenesis vagina,
himen imperforata)

 Jenis Pembedahan
1. Pembedahan vulva :
 umumnya bukan operasi besar
 operasi besar  vulvektomi radikal
2. Pembedahan vagina
- kelainan bawaan  agenesis vagina, atresia vagina,
stenosis vagina
- akibat persalinan  prolapsus uteri, fistula
vesikovaginalis
- kuret

3. Pembedahan dengan laparotomi


- operasi pada uterus
- operasi tuba fallopii
- operasi ovarium
1. Operasi Uterus
 Histerotomi
 Miomektomi
 Histerektomi  total, subtotal
Tubal Ligation

2. Operasi Tuba Fallopii


 Rekanalisasi tuba
 Sterilisasi ( kontrasepsi mantap)

3. Operasi Ovarium
 Jinak : ovorektomi, kistektomi, salfingooforektomi, insisi
baji
 Ganas : - surgical stagging,
- debulking
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai