Oleh:
Fetriza Helfia Sari 1840312774
Addelin Sildferisa 1840312776
Cyntia Harkhansa 1840312777
Adis Novilia 1940312004
Salma Fairuz Fernando 1940312030
Preseptor:
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Mioma Uteri
Definisi
“ Disebut juga sebagai Uterine Leiomioma dan Uterine Fibroid merupakan neoplasma jinak yang
berasal dari otot uterus dan jaringan ikat yang menopangnya yang biasanya ditemukan pada
decade empat atau lima kehidupan wanita. Stimulasi esterogen dianggap sangat berperan dalam
“
perkembangan tumor ini. Lokasi terbanyak dari tumor ini adalah korpus uteri 1
Mioma Uteri
Epidemiologi
Tumor jinak
Dapat berupa single
ginekologi paling
tumor maupun
banyak pada usia
reproduktif multiple tumor
Kontrasepsi Hormonal
Genetik
Yang berisi hormon
esterogen da progesteron. Meningkat 2,5 kali pada
wanita yang memiliki
keluarga dengan keluhan
yang sama
Patogenesis
Mioma Uteri memiliki lebih banyak
reseptor esterogen, progesteron dan
growth facor
02 Laboratorium darah
04 MRI
Tatalaksana
Terapi pada mioma harus mempertimbangkan keadaan umum, usia, paritas, kehamilan, dan gejala yang ditimbulkan
Observasi
Medikamentosa
02 NSAID dan terapi hormonal(GnrH, androgen
dan anti progesterone
Tindakan Operatif
03 - Miomektomi
- Histerektomi
- Embolisasi Arteri Uterin (UAE)
Prognosis
“ Kanker endometrium adalah tumor ganas epitel primer di endometrium, umumnya dengan
diferensiasi glandular dan berpotensi mengenai miometrium dan menyebar jauh. Kanker
endometrium kanker ginekologi yang paling sering terjadi didunia barat, menempati urutan
“
keempat kanker pada wanita setelah kanker payudara, kolon dan paru yang mana sebagian besar
dari kasusnya adalah tipe adenokarsinoma.
Mioma Uteri
Epidemiologi
Penyebab kematian Lebih dari 90% kasus
terjadi pada wanita dengan
akibat kanker nomor 7
usia lebih dari 50 tahun,
terbanyak pada wanita jarang terjadi pada <45
Eropa Barat tahun
Angka kejadian
meningkat tajam pada Lebih banyak
akhir usian 40-an hingga
pada kulit putih
Etiologi dan Faktor Resiko
Genetik Paritas
Hereditary nonpolyposis colon cancer (HPNCC). Nullipara lebih beresiko dibanding multipara.
Pasca menopause > premenopause. Menekan ovulasi dan kadar eserogen ibu
Kondisi Medis
Seperti diabetes melitus dan hipertensi
Patogenesis
Merangsang proliferasi
Endometrium endomterium
Selama
mengalami
siklus
perbuahan Jika paparan lama ->
menstruasi
struktural hiperplasia atipikal ->
kanker
Progesteron
Efek antiproliferatif
Nyeri
Perdarahan
Pada wanita
Pada wanita premen
->riwayat
opause ->
pascamenopause
menstruasi yan g
perdarahan apa pun yang
Gejala Klinis
berkepanjangan atau adanya
terjadi tidak normalperiode
dan harus
abnormal
panggul
bercak diantara
dievaluasi
menstruasi
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan panggul harus dilakuakn
untuk mengevaluasi sumber
perdarahan
Pemeriksaan Penunjang
01
Pemeriksaan Laboratorium
02 USG trasnvaginal
03 Biopsi
Tindakan Pembedahan
Adjuvan Radioterapi
02 Terapi pilihan pada saat pembedahan tidak dapat
dilakukan.
Kemoterapi dan terapi hormon
03 - Terapi sitoreduksi (debulking dengan
operasi dan kemoterapi atau radiasi)
- Progesteron -> pada kanker
endometrium stadium I
Prognosis
Five years survival rate pada five years survival pada stadium
saat masih terlokalisir I adalah 75% sampai dengan
95%, untuk stadium II sebesar
mencapai 96% sedangkan 50%, stadium III hanya sebesar
pada stadium lanjut menurun 30%, dan stadium IV kurang
sampai 44%. dari 25%.
TUMOR OVARIUM
Anatomi Ovarium
Definisi
Tumor ovarium : massa atau jaringan baru yang bersifat abnormal yang terbentuk pada ova
rium dan mempunyai bentuk serta sifat yang berbeda dari sel jaringan aslinya.
Epidemiologi
◦ Tumor ganas ovarium urutan kelima dari tumor ganas penyebab kematian dan merupakan
tumor ganas kandungan dengan angka kematian tertinggi di Amerika Serikat.
◦ Di Indonesia, tumor ganas ovarium menempati urutan keenam dari seluruh tumor ganas ya
ng menyerang laki-laki dan perempuan, dan urutan ketiga pada tumor ganas yang menyer
ang perempuan
◦ Dari seluruh tumor ganas yang menyerang perempuan, sebanyak 6% diantaranya merupak
an tumor ganas ovarium.
Faktor Resiko
Klasifikasi
Diagnosis
◦ Sebagian besar pasien tidak merasa ada keluhan
◦ Keluhan yang muncul pada stadium lanjut mencakup kembung, nyeri abdomen, dan keluh
an berkemih.
◦ Pada pemeriksaan fisik akan teraba massa. Pemeriksaan seperti USG,X-ray toraks, CT-scan
atau MRI abdomen dan sonografi abdomen serta pelvis dapat digunakan untuk membant
u prediksi penyebaran tumor.
◦ Pemeriksaan darah tepi, tes fungsi hati, tes fungsi ginjal, serta biokimia darah lainnya perlu
dilakukan Pada pasien muda dianjurkan pemeriksaan human chorionic gonadotropin (hC
G), titer alfa fetoprotein(AFP), dan laktat dehidrogenase (LDH).
Stadium
Stadium surgikal pada kanker ovarium (FIGO 1988). 10
Tumor terbatas pada ovarium.
◦ IA: Satu ovarium tanpa asites
◦ IB: Kedua ovarium tanpa asites
◦ IC: Satu/dua ovarium dengan asites
Tumor mengenai satu atau dua ovarium dengan perluasan ke pelvis.
◦ IIA: Perluasan ke uterus dan/atau tuba fallopi. Tanpa asites
◦ IIB : Jaringan panggul lainnya tanpa asites
◦ II C: Jaringan panggul lainnya dengan asites
Tumor mengenai satu atau dua ovarium dengan metastasis ke peritoneum yang dipastikan
secara mikroskopik di luar pelvis dan/atau metastasis ke kelenjar getah bening
regional.
◦ III : Perluasan ke usu halus/omentum dalm panggul, atau penyebaran intraperitonial/kelenj
ar retroperitoneal
◦ IV Metastasis jauh di luar rongga peritoneum. Bila terdapat effusi pleura, maka cairan pleur
a mengandung sel kanker positif. Termasuk metastasis pada parenkim hati.
Tatalaksana
◦ Tindakan pembedahan
◦ Tindakan kemoterapi
Thank you
Insert the title of your subtitle Here