Anda di halaman 1dari 35

KLASIFIKASI DAN

PERIZINAN RUMAH
SAKIT PEMERINTAH DAN
SWASTA MENURUT PMK
NO.56 TAHUN 2014
 Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan, dan gawat darurat
 Rumah Sakit Umum adalah rumah sakit yang memberikan
pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit
 Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan
pelayanan utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit
tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ,
jenis penyakit atau kekhususan lainnya
 Izin Mendirikan Rumah Sakit adalah izin yang diberikan oleh
pejabat yang berwenang kepada instansi Pemerintah,
Pemerintah Daerah atau badan swasta yang akan mendirikan
bangunan atau mengubah fungsi bangunan yang telah ada
untuk menjadi rumah sakit setelah memenuhi persyaratan
yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri ini.
 Izin Operasional Rumah Sakit adalah izin yang diberikan oleh
pejabat yang berwenang sesuai kelas rumah sakit kepada
penyelenggara/pengelola rumah sakit untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan di rumah sakit
setelah memenuhi persyaratan dan standar yang ditetapkan
dalam Peraturan Menteri ini
PENDIRIAN DAN PENYELENGGARAAN

Pemerintah, pemerintah daerah, swasta.


Rumah sakit yang diselenggarakan oleh
pemerintah merupakan Unit Pelaksana Teknis
dan diselenggarakan berdasarkan pengelolaan
BLU.
Rumah sakit yang didirikan dan
diselenggarakan oleh swasta harus berbentuk
badan hukum yang kegiatan usahanya
bergerak dibidang perumah sakitan.
BENTUK RUMAH SAKIT

 Berdasarkan bentuknya, Rumah Sakit dibedakan menjadi


Rumah Sakit menetap, Rumah Sakit bergerak dan Rumah
Sakit lapangan
 Rumah Sakit menetap merupakan rumah sakit yang didirikan
secara permanen untuk jangka waktu lama untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perseorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan dan gawat darurat
 Rumah Sakit bergerak merupakan Rumah Sakit yang siap
guna dan bersifat sementara dalam jangka waktu tertentu
dan dapat dipindahkan dari satu lokasi ke lokasi lain
 Contoh : dapat berbentuk bus, kapal laut, karavan, gerbong kereta
api, atau kontainer
 Rumah Sakit lapangan merupakan Rumah Sakit yang
didirikan di lokasi tertentu selama kondisi darurat dalam
pelaksanaan kegiatan tertentu yang berpotensi bencana atau
selama masa tanggap darurat bencana.
 Contoh : dapat berbentuk tenda di ruang terbuka, kontainer, atau
bangunan permanen yang difungsikan sementara sebagai Rumah
Saki
KLASIFIKASI RUMAH SAKIT

JENIS PELAYANAN:
1. Rumah Sakit Umum kelas A,B,C, dan D
pratama
2. Rumah Sakit Khusus kelas A,B,C
Penetapan klasifikasi berdasarkan: pelayanan,
SDM, Peralataan, bangunan, dan Prasarana
Bangunan dan prasarana Rumah Sakit harus
memenuhi persyaratan tata bangunan dan
lingkungan serta persyaratan keandalan
bangunan dan prasarana Rumah Sakit.
 Persyaratan tata bangunan dan lingkungan meliputi :
a) Peruntukan lokasi dan intensitas bangunan sesuai ketentuan peraturan
daerah setempat.
b) Desain bangunan Rumah Sakit, yang meliputi:
1. Bentuk denah bangunan Rumah Sakit simetris dan sederhana untuk
mengantisipasi kerusakan apabila terjadi gempa.
2. Massa bangunan harus mempertimbangkan sirkulasi udara dan pencahayaan.
3. Tata letak bangunan-bangunan (siteplan) dan tata ruang dalam bangunan
harus mempertimbangkan zonasi berdasarkan tingkat resiko penularan
penyakit, zonasi berdasarkan privasi, dan zonasi berdasarkan kedekatan
hubungan fungsi antar ruang pelayanan.
4. Tinggi rendah bangunan harus dibuat tetap menjaga keserasian lingkungan
dan peil banjir.
5. Aksesibilitas di luar dan di dalam bangunan harus mempertimbangkan
kemudahan bagi semua orang termasuk penyandang cacat dan lansia.
6. Bangunan Rumah Sakit harus menyediakan area parkir kendaraan dengan
jumlah area yang proporsional disesuaikan dengan peraturan daerah
setempat.
7. Perancangan pemanfaatan tata ruang dalam bangunan harus efektif sesuai
dengan fungsi-fungsi pelayanan
c) Pengendalian dampak lingkungan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Persyaratan keandalan bangunan dan prasarana Rumah Sakit
meliputi:
a) Persyaratan keselamatan struktur bangunan, kemampuan
bangunan menanggulangi bahaya kebakaran, bahaya petir,
bahaya kelistrikan, persyaratan instalasi gas medik ,
instalasi uap dan instalasi bahan bakar gas.
b) Persyaratan sistem ventilasi, pencahayaan, instalasi air,
instalasi pengolahan limbah, dan bahan bangunan.
c) Persyaratan kenyamanan ruang gerak dan hubungan antar
ruang, kenyamanan termal, kenyamanan terhadap tingkat
getaran dan kebisingan.
d) Persyaratan tanda arah (signage), koridor, tangga, ram, lift,
toilet dan sarana evakuasi yang aman bagi semua orang
termasuk penyandang cacat dan lansia.
RUMAH SAKIT UMUM KELAS A

Pelayanan yang diberikan paling sedikit meliputi:


a) pelayanan medik;
b) pelayanan kefarmasian;
c) pelayanan keperawatan dan kebidanan;
d) pelayanan penunjang klinik;
e) pelayanan penunjang nonklinik; dan
f) pelayanan rawat inap
Pelayanan medik paling sedikit terdiri dari:
a) pelayanan gawat darurat;
b) pelayanan medik spesialis dasar;
c) pelayanan medik spesialis penunjang;
d) pelayanan medik spesialis lain;
e) pelayanan medik subspesialis; dan
f) pelayanan medik spesialis gigi dan mulut
Pelayanan rawat inap harus dilengkapi dengan fasilitas sebagai
berikut:
a) jumlah tempat tidur perawatan Kelas III paling sedikit 30%
(tiga puluh persen) dari seluruh tempat tidur untuk Rumah
Sakit milik Pemerintah;
b) jumlah tempat tidur perawatan Kelas III paling sedikit 20%
(dua puluh persen) dari seluruh tempat tidur untuk Rumah
Sakit milik swasta;
c) jumlah tempat tidur perawatan intensif sebanyak 5% (lima
persen) dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik
Pemerintah dan Rumah Sakit milik swasta.
Sumber daya manusia Rumah Sakit Umum kelas A terdiri atas:
a) tenaga medis;
b) tenaga kefarmasian;
c) tenaga keperawatan;
d) tenaga kesehatan lain;
e) tenaga nonkesehatan
 Tenaga medis paling sedikit terdiri atas:
a) 18 (delapan belas) dokter umum untuk pelayanan medik
dasar;
b) 4 (empat) dokter gigi umum untuk pelayanan medik gigi
mulut;
c) 6 (enam) dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan
medik spesialis dasar;
d) 3 (tiga) dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik
spesialis penunjang;
e) 3 (tiga) dokter spesialis untuk setiap jenis pelayanan medik
spesialis lain
RUMAH SAKIT KHUSUS

1. Rumah sakit khusus


a) ibu dan anak;
b) mata;
c) otak;
d) gigi dan mulut;
e) kanker;
f) jantung dan pembuluh darah;
g) jiwa;
h) infeksi;
i) paru;
j) telinga-hidung-tenggorokan;
k) bedah;
l) ketergantungan obat; dan
m) ginjal.
2. Rumah Sakit Khusus lainnya yang ditetapkann menteri.
PERIZINAN RUMAH SAKIT

IZIN RUMAH SAKIT:


1. Izin mendirikan
- Untuk mendirikan baru dan mengubah fungsi
bangunan lama
- Diberikan untuk jangka waktu 1 tahun dan
dapat diperpanjang untuk 1 tahun
- Perpanjangan izin mendirikan selambat-
lambatnya 2 bulan sebelum jangka waktu izin
berakhir
2. IZIN OPERASIONAL

- Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di rumah sakit.


- Berlaku 5 tahun dan dapat diperpanjang selama memenuhi
persyaratan.
- Pengajuan perpanjangan selambat-lambatnya 6 bulan
sebelum habis masa berlaku izin operasional.
- Dalam hal masa izin operasional berakhir dan pemilik Rumah
Sakit belum mengajukan perpanjangan izin operasional,
Rumah Sakit harus menghentikan kegiatan pelayanan kecuali
pelayanan gawat darurat dan pasien yang sedang dalam
perawatan inap.
- Dalam hal Rumah Sakit tetap menyelenggarakan pelayanan
tanpa izin operasional, dikenakan sanksi pidana sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
PERUBAHAN IZIN OPERASIONAL

Perubahan izin operasional dapat dilakukan


jika terjadi perubahan :
1. kepemilikan;
2. Jenis rumah sakit;
3. Nama rumah sakit;
4. Kelas rumah sakit;
REGISTRASI DAN KREDITASI RS

Persyaratan untuk perpanjangan izin


operasional dan perubahan kelas
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

 Menteri, Pemerintah: Daerah, provinsi dan/atau


Pemerinntah daerah, kabupaten atau kota, dalam
melaksanakan pembinaan dan pengawasan dan dapat
mengikutsertakan masyarakat, asosiasi
perumahsakitan, atau organisasi profesi
 Pembinaan dan pengawasan ditujukan untuk:
a. Meningkatkan mutu penyelenggaraan Rumah Sakit
b. Meningkatan mutu pelayanan kesehatan dan
kemudahan akses masyarakat terhadap Rumah Sakit
c. Meningkatkan mutu sistem informasi dan
komunikasi Rumah Sakit
KETENTUAN PERALIHAN

Rumah Sakit yang telah memiliki izin


berdasarkan ketentuan Peraturan Menteri
kesehatan Nomor 147/Menkes/Per/I/2010
tentang Perizinan Rumah Sakit tetapi
belum ditetapkan kelasnya harus
mengajukan permohonan perizinan
operasional berdasarkan Peraturan Menteri
ini paling lambat 2 tahun sejak Peraturan
Menteri ini diundangkan.
Rumah Sakit khusus yang menggunakan
nama kekhususan selain yang ditentukan
dalam Peraturan Menteri ini diundangkan;
Rumah Sakit yang diselenggarakan oleh
Pemerintah, yang belum berbentuk unit
pelaksana teknis harus menyesuaikan diri
paling lambat 2 tahun sejak peraturan
menteri diundangkan;
PERMASALAHAN PELAYANAN

BPJS
Kartu baru aktif sepekan setelah proses
aktivasi
Rujukan hanya bisa memilih salah satu
fasilitas Kesehatan
Alurnya rumit, karena berjenjang
Banyak biaya pengobatan yang tidak
ditanggung sepenuhnya oleh bpjs
AKREDITASI

Akreditasi
KARS (Komite akreditasi RS )
SNARS (Standar Nasional
Akreditasi RS)
JCI (Joint commission
international)
SASARAN KESELAMATAN PASIEN

Sasaran Keselamatan Pasien RS


1. Ketepatan identifikasi RS
2. Peningkatan komunikasi efektif
3. Peningkatan keamanan obat yang perlu
diwaspadai
4. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat
pasien operasi
5. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan
6. Pengurangan resiko pasien jatuh
INDIKATOR PELAYANAN
RUMAH SAKIT
INDIKATOR PELAYANAN RS

Indikator atau tolok ukur suatu


pelayanan RS  dipakai untuk
mengetahui tingkat pemanfaatan, mutu,
dan effisiensi pelayanan rumah sakit
Indikator-indikator di rumah sakit
menggunakan sumber data yaitu sensus
harian, untuk pelayanan rawat inap 
sensus harian rawat inap
INDIKATOR PELAYANAN RS

Indikator rawat inap di rumah sakit =


1.BOR (Bed Occupation Ratio = Angka
penggunaan tempat tidur) : memberikan
gambaran tinggi rendahnya tingkat
pemanfaatan tempat tidur rumah sakit.
Nilai parameter BOR yang ideal menurut
Depkes RI (2005) = 60 – 85%
BOR = (jumlah hari perawatan rumah
sakit/ (jumlah tempat tidur X jumlah hari
dalam satu periode) X 100%
INDIKATOR PELAYANAN RS

Indikator rawat inap di rumah sakit =


2. AVLOS (Average Length of Stay = Rata-
rata lamanya pasien dirawat) :
Huffman (1994) = “the average
hospitalization stay of inpatient
discharge during the period under
condiseration”
Depkes RI (2005) = rata-rata lama
rawat seorang pasien.
INDIKATOR PELAYANAN RS

Indikator rawat inap di rumah sakit =


2. AVLOS (Average Length of Stay =
memberikan gambaran tingkat efisiensi
dan gambaran mutu pelayanan, bila
diterapkan pada diagnosis tertentu dapat
dijadikan hal yang perlu pengamatan
lebih lanjut.
Nilai AVLOS menurut Depkes (2005) = 6 –
9 hari
rumus AVLOS = jumlah lama dirawat /
jumlah pasien keluar (hidup+mati)
INDIKATOR PELAYANAN RS

Indikator rawat inap di rumah sakit =


3. TOI (Turn Over Interval = Tenggang
perputaran) :
Depkes (2005) = rata-rata hari dimana tempat
tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat
terisi berikutnya.
TOI = menggambarkan tingkat efisiensi
penggunaan tempat tidur.
Nilai ideal (Depkes, 2005) = 1 – 3 hari
rumus TOI = (jumlah tempat tidur X Periode) –
Hari perawatan) / Jumlah pasien keluar
(hidup+mati)
INDIKATOR PELAYANAN RS

Indikator rawat inap di rumah sakit =


4. BTO ( Bed Turn Over = Angka
perputaran tempat tidur ) :
Nilai ideal dalam 1 tahun untuk 1
tempat tidur dipakai 40 -50 kali
Rumus = jumlah pasien keluar (hidup +
mati) / jumlah tempat tidur
KEGIATAN RUMAH SAKIT
TRIWULAN III TAHUN 2018

KEGIATAN REALISASI
Jumlah kunjungan rata-rata Rawat jalan
14.628 Kunjungan
per bulan
Jumlah kunjungan rata-rata Gawat
2345 Kunjungan
Darurat per bulan
BOR 63.06 %
LOS 6.44 hari
BTO 2,88 kali
TOI 3,93 hari
Jumlah tempat tidur rata-rata terisi dalam
502 TT
sebulan 33
METODE MUTU RSUP DR M DJAMIL PADANG
Donabedian’s Quality Framework

Structure Process Outcome

Apa yang dilakukan Apa yang terjadi


Karakteristik Rumah
kepada pasien pada pasien
sakit & Penyedia
layanan

Mengacu pada seluruh Perubahan status


• Fasilitas interaksi antara pasien kesehatan, perilaku,
• Sarana dan dengan pemberi layanan pengetahuan,
Prasarana termasuk diagnosa, kepuasan dan
• SDM treatmen, pelayanan kualitas hidup
preventif dan edukasi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai