1. PROMKES
A. Pemberdayaan masyarakat
- Tanggal pelaksanaan: 30 Maret 2022
- Jenis UKBM: Pos pelayanan terpadu
- Judul laporan kegiatan: Penyuluhan tentang penyakit skabies di Poli Umum
Puskesmas Mempura
- Latar belakang:
Skabies merupakan salah satu infeksi parasit yang cukup banyak kejadiannya dan
menjadi isu penting terutama di daerah padat penduduk. Penyakit ini dapat
menyerang segala usia dan berbagai kalangan sosial. Beberapa penyebab tingginya
angka kejadian skabies adalah penularan yang cepat, siklus hidup Sarcoptes scabei
yang pendek, dan ketidakpatuhan pasien pada terapi.
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infetasi dan sensitisasi terahadap
Sarcoptes scabiei varian hominis dan telurny. Sinonim atau nama lain skabies adalah
kudis, the itch, gudig, budukan dan gatal agogo. Skabies terjadi baik pada laki-laki
maupun perempuan, di semua daerah, semua kelompok usia, ras, dan kelas sosial.
Skabies melalui kontak fisik langsung (skin to skin) ataupun tak langsung (pakaian,
tempat tidur yang dipakai bersama).
Skabies menjadi masalah utama pada daerah yang padat dengan masalah sosial,
sanitasi yang buruk, dan negara miskin. Angka kejadian skabies tinggi di negara
dengan iklim panas dan tropis. Skabies endemik terutama di lingkungan padat
penduduk dan miskin. Faktor yang menunjang perkembangan penyakit ini, antara
lain: higiene buruk, salah diagnosis dan perkembangan demografik serta ekologi.
Penyakit ini dapat termasuk PHS ( Penyakit akibat Hubungan Seksual).
Pemilihan Intervensi
- Gambaran pelaksanaan:
Kegiatan ini dilakukan di Poli Umum Puskesmas Mempura pada tanggal 30 Maret
2022. Pada kegiatan ini disampaikan materi tentang skabies, penyebab skabies,
gejala dan tanda manusia yang tertular penyakit skabies, dan pencegahan dan
pengobatan penyakit skabies.
Pada edukasi disampaikan cara pencegahan dengan merendam semua pakaian dan
sprei dengan menggunakan air bersuhu tinggi atau hangat agar kutu penyebab
skabies langsung mati dan jangan lupa mandi 2x sehari dengan menggunakan sabun
antiseptik. Pasien disarankan untuk menjemur kasur tepat dibawah sinar matahari,
serta membersihkan seluruh bagian rumah mulai dari lantai, karpet, lemari dan lain-
lain dengan menggunakan cairan yang mengandung desinfektan.
Dermatofitosis adalah salah satu infeksi yang paling sering terjadi di dunia. Distribusi,
spesies penyebab, dan bentuk infeksi yang terjadi bervariasi pada daerah geografis,
lingkungan dan budaya yang berbeda. Tinea korporis adalah infeksi dermatofita
superfisial yang ditandai lesi inflamasi maupun non inflamasi pada kulit yang tidak
berambut (glabrous skin) yaitu seperti pada bagian muka, leher, badan, lengan,
tungkai dan gluteal. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya tinea corporis
seperti sosial ekonomi rendah, hygiene perorangan yang jelek, lingkungan yang tidak
bersih, perilaku yang tidak mendukung, pengetahuan, sikap, kesalahan diagnostik
dan perkembangan demografi serta ekologi. Infeksi dermatofitosis jarang
menimbulkan kematian, akan tetapi dapat memberikan efek yang besar terhadap
kualitas hidup. Penderita tinea corporis sering merasa terganggu dengan rasa gatal
yang disebabkan jamur tersebut. Rasa gatal juga dirasakan bertambah saat
penderita berkeringat. Personal higiene menjadi penting karena personal higiene
yang baik akan meminimalkan pintu masuk (port de entry) mikroorganisme dan pada
akhirnya mencegah seseorang terkena penyakit. Personal higiene merupakan
langkah awal meminimalkan resiko seseorang terhadap kemungkinan terjangkitnya
suatu penyakit, terutama penyakit yang berhubungan dengan kebersihan diri yang
buruk. Selain personal higien, kebersihan dan kesehatan lingkungan menjadi hal
yang penting untuk mencegah terjadinya infeksi jamur, khususnya tinea korporis.
Permasalahan:
1. Kurangnya pemahaman pentingnya kebersihan diri dan lingkungan untuk
mencegah terjadinya infeksi tinea korporis.
2. Masih terdapat beberapa pasien tinea korporis di Puskesmas Mempura.
Perencanaan :
Memberikan konseling, informasi, dan edukasi mengenai cara penularan dan
pencegahan tinea korporis, salah satunya dengan menjaga kebersihan dan
kesehatan diri sendiri dan lingkungan.
- Gambaran pelaksanaan:
B. Advokasi
- Tanggal pelaksanaan : 31 Maret 2022
- Nama Keluarga: Seluruh masyarakat kabupaten Siak yang akan melewati Jembatan
Tengku Agung Sultanah Latifah
- Judul laporan kegiatan: Sosialisasi mengenai pentingnya vaksinasi Covid 19 pada
masyarakat Kabupaten Siak
- Latar belakang:
Vaksin merupakan produk biologi yang berisi antigen berupa mikroorganisme atau
zat yang sudah diolah sedemikian rupa sehingga aman dan jika diberikan kepada
seseorang akan membuat kekebalan tubuh secara aktif terhadap suatu penyakit
tertentu. Pemerintah terus mengupayakan pelaksaan suntik vaksin Covid-19 untuk
seluruh masyarakat di Indonesia. Mulai dari awal tahun 2021 hingga saat ini vaksin
Covid-19 tengah didistribusikan ke seluruh masyarakat Indonesia. Pemberian vaksin
ini merupakan solusi yang dianggap paling tepat untuk mengurangi dan memutus
rantai penularan Covid-19. Vaksinasi bertujuan untuk memberikan kekebalan
spesifik terhadap suatu penyakit tertentu sehingga jika suatu saat terpapar penyakit
tersebut maka hanya akan mengalami gejala yang ringan. Sebaliknya, apabila tidak
melakukan vaksinasi maka tidak akan memiliki kekebalan tubuh yang spesifik
terhadap penyakit yang seharusnya dapat dicegah dengan pemberian vaksin
tersebut. Apabila cakupan vaksinasi tinggi dan merata, maka akan terbentuk suatu
kekebalan kelompok (herd immunity). Selain itu, vaksinasi Covid-19 juga dapat
menjaga produktivitas dan mengurangi dampak sosial serta ekonomi. Vaksinasi
Covid-19 dilakukan setelah kepastian keamanan dan keampuhannya ada. Kelompok
prioritas penerima vaksin Covid-19 saat ini adalah tenaga kesehatan yang memiliki
risiko tinggi terpapar Covid-19, lansia (>50 tahun), dan orang dengan pekerjaan yang
memiliki risiko tinggi tertular. Kemudian vaksinasi akan dilanjutkan ke kelompok
penerima lainnya, mulai dari masyarakat usia 18 tahun keatas. Berdasarkan
rekomendasi terbaru dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam (PAPDI),
saat ini penyintas Covid-19 harus segera mendapatkan vaksin Covid-19 dengan
rentang waktu 3 bulan setelah dinyatakan bebas Covid-19. Hal tersebut dilakukan
untuk mencegah terinfeksi Covid-19 untuk kedua kalinya tetapi dengan varian yang
berbeda.
- Gambaran pelaksanaan
- Memberikan penjelasan mengenai pentingnya vaksin covid 19, jenis dan dosis
vaksin covid 19, pencegahan agar terhindar dari covid 19
- Memberian konseling, informasi, dan edukasi mengenai cara penularan dan
pencegahan covid 19, salah satunya dengan menggunakan masker setiap saat,
hindari kerumunan, dan apabila sudah ada tanda tanda terkena covid 19 agar
segera ke dokter
C. Kemitraan
- Tanggal pelaksanaan
- Nama UKS
- Judul laporan kegiatan
- Latar belakang
- Gambaran pelaksanaan
D. Penyuluhan
˗ Tanggal pelaksanaan: 19 Februari 2022
- Tema penyuluhan: Penyuluhan tentang penyakit diabetes melitus
˗ Judul laporan kegiatan: Penyuluhan tentang penyakit diabetes melitus pada
masyarakat di Poli Umum Puskesmas Mempura
˗ Latar belakang:
Dua kategori utama DM yaitu DM tipe 1 dan DM tipe 2. Diabetes tipe 1 ditandai
dengan kurangnya produksi insulin sedangkan diabetes tipe 2 disebabkan
penggunaan insulin yang kurang efektif oleh tubuh. DM tipe merupakan tipe
diabetes yang sering didapatkan dan biasanya timbul pada usia di atas 40 tahun, 90-
95% dari penderita diabetes adalah DM tipe 2. Faktor risiko dari diabetes adalah
riwayat keluarga, obesitas, kurang aktivita fisik, ras/etnik.
Estimasi terakhir International Diabetes Federation (IDF) terdapat 382 juta orang
yang hiduo dengan diabetes di dunia pada tahun 2013, pada tahun 2035 jumlah
tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 592 juta orang. Diperkirakan
darin382 juta orang tersebut 175 juta diantaranya belum terdiagnosis sehingga
terancam progresif menjadi komplikasi tanpa disadari dan tapa pencegahan.
Berdasarkan data Kementrian Kesehatan RI pusat data dan informasi tahun 2014.
Dari 6,9% penderita DM yang didapatkan 30,4% yang telah terdiagnosis sebelumnya
dan 69,6% tidak terdiagnosis sebelumnya. Jumlah proporsi penduduk di pedesaan
(7,0%) tidak lag lebih rendah dibandingkan perkotaan (6,8%). Berdasarkan
karakteristik tempat tinggal, proporsi GDP (Gula Darah Puasa) terganggu di pedesaan
lebih tinggi daripada di perkotaan.
PEMILIHAN INTERVENSI
- Penyakit DM perlu diupayakan pencegahan dengan pola hidup sehat, baik dari
segi pola makanan, olahraga rutin
- Melakukan pemeriksaan awal gula darah yang dilakukan di Puskesmas Mempura
sehingga dapat mendeteksi beberapa yang terdiagnosis penyakit DM, kemudian
dapat di tangani selanjutnya oleh dokter
˗ Gambaran pelaksanaan
- Permasalahan:
Masih Banyak Masyarakat yang tidak terkontrol minum obat hipertensi dan
menganggap bahwa jika tensi turun stop meminum obat tensi.
- Perencanaan:
Memberikan Pengobatan dan edukasi kepada masyarakat umumnya pada usia lanjut
bahwa harus tetap mengontrol tekanan darah setiap Bulannya.
- Gambaran pelaksanaan
Dilaksanakan pada :
Hari : Senin
Tanggal : 07 Maret 2022
Pukul : 08.00 - 12.00 wib.
Tempat : di Poli Puskesmas Mempura
Kegiatan:
Memberikan Pengobatan dan edukasi kepada masyarakat umumnya pada usia lanjut
bahwa harus tetap mengontrol tensi setiap bulannya.
Monitoring:
- Mengingatkan masyarakat bahwa orang tua yang memiliki penyakit seperti
hipertensi untuk rajin mengontrol tekanan darahnya walaupun ada pandemi
covid 19 . Untuk itu anggota keluarga disarankan tidak kontak dengan mereka
sebelum mencuci tangan.
- Mengajak masyarakat untuk melakukan pola hidup bersih dan sehat, dengan rajin
mencuci tangan dengan sabun sebelum dan setelah melakukan suatu kegiatan
terutama saat dari luar rumah, rajin berolahraga dan makan makanan yang
bergizi dan menggunakan masker saat pergi keluar rumah.
2. KESLING
A. Kesehatan keluarga
a. ANC, KB Suntik, KB Implan, Pasang IUD, IMD dan ASI, KB Pil
- Tanggal pelaksanaan: 14 februari 2022
- Judul laporan: Penyuluhan ASI eksklusif pada kegiatan posyandu Flamboyan
Desa Koto Ringin, Kecamatan Mempura
- Identitas pasien: Seluruh bayi yang datang ke Posyandu Flamboyan Desa Koto
Ringin, Kecamatan Mempura
- Latar belakang:
ASI dibutuhkan selama enam bulan pertama kehidupannya, bayi belum memiliki
enzim pencernaan sempurna. Sehingga bayi belum bias mencerna makanan
atau minuman selain ASI. Lebih dari itu, semua jenis nutrisi yang dibutuhkan
bayi sudah bias terpenuhi dari ASI. Jadi, selama enam bulan sejak pertama
dilahirkan, bayi sejatinya hanya membutuhkan ASI eksklusif tanpa tambahan
makanan ataupu minuman apapun.
Pemberian ASI ekslusif akan sangat bermanfaat bagi kesehatan bayi. Dengan
mengonsumsi ASI, bayi terlindung dari risiko infeksi akut seperti diare, infeksi
telinga, hemophilus influenza, infeksi saluran kemih. Sementara itu, menyusui
juga sangat bermanfaat bagi kesehatan ibu. Dengan memberikan ASI eksklusif,
dapat mengurangi risiko perdarahan setelah melahirkan dan juga menunda
kembalinya kesuburan ibu (sebagai KB). Manfaat lainnya seperti penurunan
tekanan darah dan kolesterol serum total, serta penurunan prevalensi diabetes
mellitus tipe 2. Yang paling menakjubkan, menyusui bias mengurangi risiko
terkena kanker payudara dan kanker ovarium.
Permasalahan :
Masih banyaknya warga yang belum mengerti arti pentingnya ASI eksklusif
bagi bayi
Masih banyaknya warga yang belum mengerti manfaat ASI bagi ibu dan
keluarga
Masih banyaknya warga yang belum tau peran ASI dalam pencegahan
stunting
- Gambaran pelaksanaan
Kegiatan penyuluhan dilakukan pada :
Hari/ Tanggal :
Waktu : Pukul 09.15 – 09.30
Tempat : Posyandu Flamboyan Desa Koto Ringin Kecamatan Mempura
Warga diedukasi mengenai informasi pentingnya ASI eksklusif, manfaat
bagi bayi, ibu dan keluarga, serta perannya terhadap pencegahan stunting
Monitoring
Kegiatan dimulai jam 09.15 – 09.30
Peserta terdiri dari Ibu dari bayi yang datang ke posyandu
Kegiatan berjalan lancar
b. ANC, KB Suntik, KB Implan, Pasang IUD, IMD dan ASI, KB Pil
- Tanggal pelaksanaan
- Judul laporan: Edukasi Pilihan KB di Poli Umum Puskesmas Mempura
- Identitas pasien
- Latar belakang:
Program Pelayanan Keluarga Berencana (KB) di Indonesia mengalami suatu
keadaan stagnan yang ditandai dengan tidak meningkatnya beberapa indikator
pelayanan KB yaitu angka kesertaan ber-KB (CPR) dan unmet need. Kedua
indicator merupakan indicator tambahan pada tujuan kelima MDGs 2015 yaitu
peningkatan kesejahteraan ibu dimana indicator utamanya adalah persalinan
oleh tenaga kesehatan yang dihubungkan dengan Angka Kematian Ibu (AKI).
Semakin tinggi cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan, maka akan semakin
rendah angka kematian ibu. Oleh karena itu, peningkatan pelayanan KB tidak
semata-mata untuk pengendalian penduduk namun akan berkontribusi dalam
meningkatkan kesehatan ibu dan bayi. Kesehatan produksi dalam Program
Kependudukan Kelurga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) adalah
kegiatan peningkatan kualitas kesehata reproduksi yang didalamnya
menyangkut peningkatan kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak. Kondisi saat
ini tentang kesehatan reproduk sangat mengkhawatirkan seperti kelangsungan
hidup Ibu, Bayi dan Anak di Indonesia saat ini masih rendah, hal ini terlihat dari
masih tingginya Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi. Salah satu
program KB untuk menurunkan AKI yaitu dengan KB pasca persalinan. Adalah
penggunaan metode kontrasepsi pada masa nifas sampai dengan 6 minggu atau
42 hari setalah melahirkan.
- Perencanaan dan pemilihan
Dilakukan penyuluahan mengenai KB pasca persalinan, diharapkan masyarakat
mendapat informasi secara lengkap, jelas dan benar sebelum mendapatkan
pelayanan kontrasepsi.
- Gambaran pelaksanaan:
Pelaksanaan :
Monitoring
Setalah kegiatan, masyarakat diberikan buku KB, Agar dapat memilih KB yang
tepat.
B. Kesehatan keluarga
a. Monitoring Bayi/anak
- Tanggal pelaksanaan: 14 Februari 2022
- Judul laporan: Xerophtalmia serta dampaknya untuk perkembangan balita di
Posyandu Flamboyan Desan Koto Ringin Puskesmas Mempura
- Identitas Bayi/ Anak/ Kelompok Sasaran: Balita di Posyandu Flamboyan Desa
Koto Ringin Puskesmas Mempura
- Latar belakang:
Vitamin A adalah zat gizi yang paling esensial, hal itu dikarenakan konsumsi
makanan kita belum mencukupi dan masih rendah sehingga harus dipenuhi
dari luar. Kekurangan vitamin A (KVA) akan meningkatkan kesakitan dan
kematian, mudah terserang penyakit infeksi seperti diare, radang paru-paru,
pneumonia, dan akhirnya kematian. Akibat lain yang paling serius dari
kekurangan vitamin A (KVA) adalah rabun senja yaitu betuk lain dari
xeropthalmia termasuk kerusakan kornea mata dan kebutaan. Vitamin A
bermanfaat untuk menurunkan angka kesakitan angka kematian, karena
vitamin A dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi
seperti campak, diare, dan ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) (Almatsier,
2009). Kelompok umur yang terutama mudah mengalami kekurangan
vitamin A adalah kelompok bayi usia 6 – 11 bulan dan kelompok anak balita
usia 12 – 59 bulan, (1 – 5 tahun) (Pediatrik, 2006). Pada balita vitamin A
sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang dan gigi yang kuat, untuk
penglihatan yang normal, membantu memelihara kulit yang sehat dan
mencegah lapisan mulut, hidung, paru-paru dan saluran kencing dari kuman
penyakit. Vitamin A yang diberikan pada balita juga berfungsi untuk
mengatur sistem kekebalan (immunesystem), dimana sistem kekebalan
badan ini membantu mencegah atau melawan penyakit dengan membuat
sel darah putih yang menghapuskan bakteri dan virus. Akibat lain yang lebih
serius dari kekurangan vitamin A adalah buta senja dan xeropthalmia karena
terjadi kekeringan pada selaput lendir dan selaput bening kornea mata.
Upaya perbaikan status vitamin A harus dimulai pada balita terutama pada
anak yang menderita kekurangan vitamin A (Depkes RI, 2009). Strategi
penanggulangan kekurangan vitamin A masih bertumpuh dengan cara
pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi (6 – 11 bulan) kapsul biru
yang mengandung vitamin A 100.000 SI diberikan sebanyak satu kali pada
bulan Februari atau Agustus, balita (1 – 5 tahun) kapsul merah yang
mengandung vitamin A 200.000 SI diberikan setiap bulan Februari dan
Agustus (Depkes, 2009).
Menurut UNICEF (2013), bahwa kekurangan vitamin A dalam makanan
sehari-hari menyebabkan setiap tahunnya sekitar satu juta anak balita
diseluruh dunia menderita penyakit mata tingkat berat (Xeropthalmia)
seperempat diantaranya menjadi buta dan 60% dari yang buta ini akan
meninggal dalam beberapa bulan. Kekurangan vitamin A menyebabkan anak
dalam resiko besar mengalami kesakitan, tumbuh kembang yang buruk dan
kematian dini. Terdapat perbedaan angka kematian sebesar 30% antara
anak-anak yang mengalami kekurangan vitamin A dengan rekanrekannya
yang tidak kekurangan vitamin A (Mirnawati, 2010).
- Gambaran pelaksanaan
Hari, Tanggal : Senin, 14 Februari 2022
Waktu : 09.00 WIB – selesai
Tempat : Posyandu Flamboyan Desan Koto Ringin Puskesmas
Mempura
Monitoring : Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai upaya untuk
mengetahui dan mencegah xeropthalmia
b. Deteksi stunting
˗ Tanggal pelaksanaan: 14 Februari 2022
˗ Judul laporan: Stunting serta dampaknya untuk perkembangan balita di
Posyandu Flamboyan Desan Koto Ringin Puskesmas Mempura
˗ Identitas Bayi/ Anak/ Kelompok Sasaran: Balita di Posyandu Flamboyan Desan
Koto Ringin Puskesmas Mempura
˗ Latar belakang:
Permasalahan :
˗ Gambaran pelaksanaan
Permasalahan :
˗ Gambaran pelaksanaan
c. Suplementasi Gizi
˗ Tanggal pelaksanaan
˗ Judul laporan
˗ Identitas Bayi/ Anak/ Kelompok Sasaran
˗ Latar belakang
˗ Gambaran pelaksanaan
C. PELAYANAN P2P
a. Vaksinasi dasar
˗ Gambaran pelaksanaan
b. Vaksinasi covid
- Gambaran pelaksanaan
- Memberikan penjelasan mengenai pentingnya vaksin covid 19, jenis dan dosis
vaksin covid 19, pencegahan agar terhindar dari covid 19
- Memberian konseling, informasi, dan edukasi mengenai cara penularan dan
pencegahan covid 19, salah satunya dengan menggunakan masker setiap saat,
hindari kerumunan, dan apabila sudah ada tanda tanda terkena covid 19 agar
segera ke dokter
- Gambaran pelaksanaan
Kegiatan dilaksanakan pada :
Tanggal : Senin, 18 April 2022
Jam : 08.00 – 17.00 WIB
Tempat : Kantor Camat Mempura
- Memberikan penjelasan mengenai pentingnya vaksin covid 19, jenis dan dosis
vaksin covid 19, pencegahan agar terhindar dari covid 19
- Memberian konseling, informasi, dan edukasi mengenai cara penularan dan
pencegahan covid 19, salah satunya dengan menggunakan masker setiap saat,
hindari kerumunan, dan apabila sudah ada tanda tanda terkena covid 19 agar
segera ke dokter
- Masyarakat yang ingin mendapatkan bantuan Blt harus vaksin booster
d. Penapisan TB
- Tanggal pelaksanaan : 29 Maret 2022
- Judul laporan : Penapisan dalam menskrinning TB
- Identitas : Tn. S usia 55 tahun datang dengan keluhan yang
menunjukkan gejala Tuberkulosis seperti batuk berdahak yang sudah dialami 2
tahun
- Latar belakang :
- Gambaran pelaksanaan
e. Pengobatan TB
- Tanggal pelaksanaan: Rabu, 16 Maret 2022
- Judul laporan: Kegiatan pengobatan tuberkulosis di Poli Puskesmas Mempura
- Identitas: Tn. A usia 40 tahun dengan pengobatan OAT Kategori 1
- Latar belakang:
- Gambaran pelaksanaan
Monitoring :
Memberikan Pengobatan dan Edukasi kepada masyarakat yang terkena
tuberkulosis bahwa harus selalu mengontrol kepatuhan pengobatan dan
keluhan setiap bulannya datang ke Puskesmas
EVALUASI
A. MINIPROJECT
B. EVALUASI PROGRAM PUSKESMAS