SCABIES ( KUDIS)
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Praktik Klinik Keterampilan Dasar
Klinik Kebidanan Program Studi DIII Kebidanan Poltekkes Kemenkes Sorong
Oleh:
NIM: 41540121021
Semester II
2022
BAB 1
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Skabies adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit Sarcoptes scabiei
varian hominis, yaitu parasit yang mampu menggali terowongan di kulit dan
menyebabkan rasa gatal. Penularan skabies dapat terjadi dengan kontak langsung, tetapi
dapat juga secara tidak langsung. Di beberapa daerah skabies disebut juga penyakit kudis,
the itch, sky-bees, gudik, budukan, gatal agago.
B.TUJUAN
1. Tujuan Umum
2.Tujuan khusu
C.MANFAAT
Mengikat kerja sama yang baik antara Institusi dan Rumah Sakit terkait
TINJAUAN TEORI
C.DEFINISI SCABIES
Penyakit skabies adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Sarcoptes scabiei
varian hominis. Skabies merupakan penyakit endemik pada banyak masyarakat. Penyakit
ini dapat mengenai semua ras dan golongan di seluruh dunia. Penyakit ini banyak
dijumpai pada anak dan orang dewasa muda, tetapi dapat mengenai semua umur. Insiden
untuk pria dan wanita sama.Penyakit skabies memiliki tanda utama atau tanda kardinal,
tanda tersebut antara lain adalah pruritus nokturna, menyerang sekelompok orang, terdapat
terowongan dan ditemukannya parasit.
D.PATOFISIOLOGI
Kelainan kulit yang terjadi pada skabies tidak hanya disebabkan oleh tungau skabies,
tapi dapat pula diakibatkan oleh penderita sendiri yang menggaruk kulit dengan hebat.
Infestasi skabies menyebabkan sensitisasi, baik akibat parasit itu sendiri, maupun akibat
produk hasil sekresi maupun ekskresi parasit. Sensitisasi terjadi dalam waktu sekitar 2-4
minggu, hingga akhirnya menimbulkan rasa gatal yang semakin hebat dalam suhu panas dan
lembap.
Efloresensi kulit yang ditemukan beragam, mulai dari papul, vesikel, hingga urtikaria.
Garukan yang dilakukan oleh penderita dapat menyebabkan erosi, ekskoriasi, krusta, bahkan
dapat menyebabkan timbulnya infeksi sekunder.
E.MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis yang biasanya ditimbulkan yakni berupa gatal pada malam hari
dan adanya ruam primer pada kulit yakni vesikel, papula dan ruam sekunder berupa
pustula yang disebabkan oleh garukan akibat rasa gatal yang ditimbulkan.
E.PENYBARANCABIES
Skabies telah menyebar ke seluruh dunia, terutama pada daerah beriklim tropis dan
subtropis.Di Indonesia insiden penyakit ini belum ada angka yang pasti, namun berdasarkan
laporan Departemen Kesehatan, skabies tempat urutan ke-3 dari 10 urutan penyakit kulit
terbesar pada pelita IV, Budiastuti dkk pada tahun 1990-1992 melaporkan bahwa scabies
merupakan pengunjung kedua terbesar dari kunjoungan rawat jalan poliklinik Rumah Sakit
Dr.Sutomo Surabaya. frekuensi penyakit ini sama pada pria maupun wanita.
F.PENULARAN SCABIES
Cara penyalurannya melalui kontak langsung (kontak kulit dengan kulit) misalnya
berjabat tangan, tidur bersama dan hubungan seksual. Penularan juga dapat secara tidak
langsung (melalui benda) misalnya pakaian, handuk, seprei, bantal, dan lain-lain.
Penularannya biasanya oleh Sarcoptes scabiei perempuan yang sudah dibuahi atau kadang-
kadang-kadang oleh bentuk larva. Dikenal pula Sarcoptes scabiei var, animalis yang kadang-
kadang dapat menulari manusia, terutama pada mereka yang banyak memelihara binatang
peliharaan misalnya anjing.
G.PENCEGAHAN SCABIES
Pencegahan skabies juga dapat dilakukan dengan cara membersihkan media yang
dapat menjadi transmisi tidak langsung seperti pakaian, seprai, handuk, dan lain-lain harus
dicuci menggunakan air panas diatas 50oC, kasur, bantal dan guling harus dijemur
paling sedikit 2 kali seminggu dan memperhatikan ventilasi rumah agar cahaya matahari
dapat masuk.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Skabies dalam perspektif paliative care ialah sebuah penyakit kulit yang disebabkan oleh
sebuah kemampuan kepasrahan karena seseorang sudah siap menerima segala resiko terkena
dampak dari bercampurnya banyak orang dalam satu komunitas. Sehingga dampak yang
ditimbulkan tidak lagi memandang karena tungau, jamur, bakteri dan kebersihan melainkan
sikap kepasrahan akan merasuknya ilmu dari pengajaran di pondok pesantren tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.readcube.com/articles/10.15562%2Fism.v5i1.
https://repository.uhn.ac.id/bitstream/handle/123456789/543/Abed%20Nego
%20Akthara.pdf?sequence=1&isAllowed=y