Anda di halaman 1dari 3

Topik : Kesehatan Lingkungan Penyuluhhan Skabies di Puskesmas Muara Enim 13

September 2023

LATAR Skabies merupakan salah satu infeksi parasit yang cukup banyak
BELAKANG kejadiannya dan menjadi isu penting terutama di daerah padat
penduduk. Penyakit ini dapat menyerang segala usia dan berbagai
kalangan sosial. Beberapa penyebab tingginya angka kejadian
skabies adalah penularan yang cepat, siklus hidup Sarcoptes scabiei
yang pendek, dan ketidakpatuhan pasien pada terapi.
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan
sensitisasi terhadap Sarcoptes scabiei varian hominis dan telurnya.
Sinonim atau nama lain skabies adalah kudis, the itch, gudig,
budukan, dan gatal agogo. Skabies terjadi baik pada laki-laki maupun
perempuan, di semua daerah, semua kelompok usia, ras, dan kelas
sosial. Skabies ditularkan melalui kontak fisik langsung. (skin-to-
skin) ataupun tak langsung (pakaian, tempat tidur yang dipakai
bersama).
Skabies menjadi masalah utama pada daerah yang padat dengan
masalah sosial, sanitasi yang buruk, dan negara miskin. Angka
kejadian skabies tinggi di Negara dengan iklim panas dan tropis.
Skabies endemik terutama di lingkungan padat penduduk dan miskin.
Faktor yang menunjang perkembangan penyakit ini, antara lain:
higiene buruk, salah diagnosis, dan perkembangan dermografik serta
ekologi. Penyakit ini dapat termasuk PHS (Penyakit akibat
Hubungan Seksual).
Skabies seringkali diabaikan karena tidak mengancam jiwa
sehingga prioritas penanganannya rendah. Akan tetapi, penyakit ini
dapat menjadi kronis dan berat serta menimbulkan komplikasi yang
berbahaya. Lesi pada skabies menimbulkan rasa tidak nyaman karena
sangat gatal sehingga penderita seringkali menggaruk dan
mengakibatkan infeksi sekunder terutama oleh bakteri Grup A
Streptococcus dan Staphylococcus aureus. Banyak faktor yang
menunjang perkembangan penyakit ini, antara lain keadaan social
ekonomi yang rendah, kebersihan yang buruk, hubungan seksual
yang sifatnya promiskuitas, kesalahan diagnosis, dan perkembangan
demografik seperti keadaan penduduk dan ekologi. Keadaan tersebut
memudahkan transmisi dan infestasi Sarcoptes scabiei. Oleh karena
itu, prevalensi skabies yang tinggi umumnya ditemukan di
lingkungan dengan kepadatan penghuni dan kontak interpersonal
yang tinggi seperti asrama, panti asuhan, dan penjara.

Prevalensi skabies di Indonesia menurut Depkes RI berdasarkan


data dari puskesmas seluruh Indonesia tahun 2008 adalah 5,6% -
12,95%. Insiden dan prevalensi skabies masih sangat tinggi di
Indonesia. Scabies di Indonesia menduduki urutan ketiga dari 12
penyakit kulit tersering (Azizah 2011).

PERMASALAHAN Tinggi nya angka penyakit scabies di wilayah kerja puskesmas


muara enim dan kurangnya pengetahuan pasien mengenai cara
penularan dan cara mengatasi penularan scabies.
PERENCANAAN Oleh karena permasalahan di atas, maka diadakan penyuluhan
DAN PEMILIHAN tentang penyakit skabies pada pasien yang berobat di psukesmas
INTERVENSI muara enim dilakukan pencegahan penularan dan penatalaksaan
sedini mungkin sehingga masyarakat dapat mengenal gejala dan
tanda penyakit skabies lebih dini.
PELAKSANAAN Kegiatan ini dilakukan di Ruang tunggu pendaftaran Puskesmas
Muara Enim pada tanggal 13 September 2023 dengan peserta yang
hadir sekitar 30 orang
Pada kegiatan ini pasien yang datang berobat di puskesmas
muara enim diberikan materi tentang pengertian skabies, penyebab
penyakit skabies, gejala dan tanda manusia yang tertular penyakit
skabies, cara penularan penyakit scabies, dan pencegahan dan
pengobatan penyakit skabies, kemudian dilanjutkan dengan sesi
tanya-jawab.
Pada edukasi disampaikan cara pencegahan dengan merendam
semua pakaian dan seprei dengan menggunakan air bersuhu tinggi
atau hangat agar kutu penyebab scabies langsung mati dan jangan
lupa mandi 2x sehari dengan menggunakan sabun antis septik.
Pasiken disarankan untuk menjemur kasur tepat di bawah sinar
matahari, serta membersihkan seluruh bagian rumah mulai dari
lantai, karpet, lemari, dan lain-lain dengan menggunakan cairan
pembersih yang mengandung desinfektan
MONITORING Kegiatan penyuluhan berjalan dengan lancar dan cukup baik,
DAN EVALUASI peserta penyuluhan menyimak materi dengan baik selama kegiatan
berlangsung Setelah kegiatan penyuluhan berlangsung pun, warga
aktif bertanya. Penyuluhan ini diharapkan dapat memperluas
pengetahuan mengenai pentingnya untuk mengenali gejala-gejala
penyakit skabies sehingga dapat dilakukan pencegahan penyebaran
penyakit tersebut.

Anda mungkin juga menyukai