i
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………..1
1.2 Tujuan………………………………………………………………...3
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Sarcoptes scabei var hominis. Tungau ini berukuran sangat kecil dan hanya
sering disebut kutu badan. Penyakit ini juga mudah menular dari manusia ke
manusia, dari hewan ke manusia dan sebaliknya, penyakit ini dikenal juga
dengan nama lain yang berbeda seperti the itch, atau gudik oleh karena itu
peran kulit sebagai pelindung sangat penting dijaga dari berbagai penyakit
yang disebabkan oleh jamur, virus, bakteri dan parasit (Djuanda, Adhi. 2007).
sebagai penyakit orang miskin, akan tetapi dapat menjangkit semua orang
pada semua umur, ras dan level sosial ekonomi. Tingkat pendidikan ternyata
dengan orang dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi (Raza N,. dkk,
2009).
dengan insiden yang berfluktuasi akibat pengaruh faktor imun yang belum
diketahui sepenuhnya. Penyakit ini banyak dijumpai pada anak dan dewasa,
1
2
tetapi dapat mengenai semua umur. Penyakit ini telah ditemukan hampir pada
perilaku yang kurang mendukung pola hidup sehat (Agoes, R.N, 2005).
dan panti asuhan. Skabies mudah menyebar baik secara langsung seperti
seprai, handuk, bantal, air, atau sisir penderita yang belum dibersihkan dan
bagian kulit seperti disela-sela jari, siku, selangkangan. Penyakit kulit skabies
3
menular dengan cepat pada suatu komunitas yang tinggal bersama sehingga
menurunkan angka kekambuhan yang timbul dari penyakit, hal ini dapat
dihindari jika pasien patuh terhadap pengobatan dan melukakan pola hidup
yang bersih dan sehat. Oleh karena itu dibutuhkan partisipasi dan dukungan
2006).
1.2 Tujuan
skabies.
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi
(kutu atau mite) scabiei , Secara global, skabies dapat mengenai lebih dari
130 juta orang setiap saat dengan tingkat kejadian skabies bervariasi dari 46%
tungau (kutu) yang bernama scabiei, filum Arthopoda, kelas Arachnida, ordo
2.2 Etiologi
Skabies ialah penyakit kulit yang diakibatkan oleh infestasi dan sensitasi
scabiei adalah tungau dari famili Sarcoptidae, ordo Acaria, kelas Arachnida.
Badannya yang berbentuk oval, pipih datar di bagian ventral, dan convex di
4
5
yang betina lebih besar berkisar ukuran 300-350 mikron. Alat mulut terdiri
dari selisere yang bergigi dan palpi menjadi satu dengan hypostom. Stadium
Setelah melakukan kopulasi yang jantan mati dan yang betina gravid
dengan membuat terowongan sambil meletakkan telur 4-5 butir sehari sampai
dengan selesai 40-50 butir. Dalam waktu 5 hari, telur akan menetas dan
keluar larva dengan 3 pasang kaki. Larva ini akan meneruskan membuat
mencari jalan keluar, setelah itu terjadi 2 stadium nimfa, lalu menjadi dewasa.
Lingkaran hidup berlangsung 8-17 hari dan tungau betina dapat hidup 2-3
semata, tetapi juga akibat garukan oleh penderita sendiri. Gatal yang terjadi
memerlukan waktu kurang lebih satu bulan setelah infestasi. Pada saat itu,
vesikel, urtika dan lain-lain. Dengan garukan dapat timbul erosi, ekskoriasi,
kelas arachnida, ordo acarina, super family sarcoptes. Penyakit skabies sering
penyakit ini dapat terjadi karena hubungan erat/ tatacara ekspresi kekerabatan
tangan, hubungan antara suami dan istri, ibu dan anak, serta anggota keluarga
2.3 Epidemilogi
kontak langsung dengan penderita skabies secara terus menerus, bisa juga
segala hal yang dimiliki pasien scabies (Ira Indriaty P.B.Sopi, 2015).
ialah sosial ekonomi yang rendah, hygiene yang buruk, hubungan seksual
2.4Cara penularan
tungau dewasa dari kulit penderita ke kulit orang lain namun dari semua
7
betina terutama yang gravid. Tungau tidak dapat melompat atau terbang
tubuh hospes (buku Illustrasi Siklus Hidup S. scabiei, Badan Penerbit FKUI,
Jakarta, 2016).
tangan, tidur bersama, dan hubungan seksual , pada anak-anak atau balita
2.5 Patofisiologi
8
mengalami gejala skabies. Lesi primer yang terbentuk akibat infeksi skabies
abu, tipis dan kecil seperti benang dengan struktur linear atau berkelok-kelok
kurang lebih 1-10 mm, yang merupakan hasil dari pergerakan tungau di
yang dapat melisiskan stratum korneum. Sekret dan produk eksresi tersebut
papul, vesikel, yang dapat dan bula. Selain itu, dapat pula terbentuk lesi
Gatal merupakan gejala klinis utama pada skabies. Rasa gatal pada masa
awal investasi tungau biasanya terjadi pada malam hari (pruritus nokturna),
cuaca panas, atau ketika berkeringat. Gatal terasa di sekitar lesi, namun pada
disebabkan oleh sensitisasi kulit terhadap ekskret dan sekret tungau yang
tungau hingga muncul gejala gatal sekitar 14 hari (Buku Illustrasi Siklus
1. Pruritus nokturnu, artinya gatal disaat malam hari yang disebabkan karena
aktifitas tungau ini lebih tinggi pada suhu atau cuaca yang lebih lembab
dan panas.
dalam sebuah keluarga yang terkena infeksi. Begitu juga dalam sebuah
1 cm, pada ujung luka ditemukan papul atau vesikel. Jika timbul infeksi
bagian volar, siku bagian luar, lipat ketiak bagian depan, areola mamae
bawah. Pada bayi atau balita dapat menyerang telapak tangan dan telapak
kaki.
2.7 Dampak
skabies, yaitu :
2. Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri dan gatal yang dirasakan.
skunder.
2.8 Penatalaksanaan
setiap hari perlu dilakukan. Semua pakaian seperti sprei dan handuk yang
digunakan harus dicuci secara teratur dan bila perlu direndam dengan air
salep yang mempunyai daya miticid baik dari zat kimia organik maupun non
organik seperti:
11
Dengan kadar 4-20% dalam bentuk salep atau krim. Tetapi salep ini
setelah digunakan.
Dengan kadar 1% dalam krim atau lotion, dan gel yang tidak berbau
dan tidak berwarna. Obat ini dapat membunuh tungau S.scabiei dan
dan jarang menimbulkan iritasi. Krim ini tidak dianjurkan pada anak di
bersih. Pemberiannya cukup sekali, kecuali jika masih ada gejala diulangi
4. Krotamiton
12
Dengan kadar 10% dalam krim atau lotion, mempunyai dua efek
sebagai antiskabies dan antigatal, dan harus dijauhkan dari mata, mulut,
serta aman digunakan pada wanita hamil, bayi, dan anak-anak. Cara
Untuk memperoleh hasil yang lebih efektif dapat dilanjutkan sampai lima
5. Permetrin
cukup sekali , bila belum sembuh diulangi setelah satu minggu. Tidak
6. Ivermektin
ini adalah suatu lakton makrosiklik dan sangat efektif sebagai antiparasit
termasuk kutu, tungau, dan kutu anjing. Diberikan secara oral dengan
dosis tunggal 200 µg/kgBB. Dianjurkan pada anak berusia lebih dari lima
tahun.
BAB III
PENGKAJIAN KASUS
I. DATA SUBYEKTIF
A. Identitas / Biodata
Nama Bayi : An. K
Tgl/Jam Lahir : 18 Februari 2019
Jenis Kelamin : Laki-laki
Berat Badan lahir : 17 kg
Panjang Badan lahir : 108 cm
13
14
c. Lingkar kepala : 49 cm
5. Mata
a. Bentuk mata dan kesimetrisan : Simetris
b. Sklera dan konjungtiva : Putih, tidak anemis
c. Pengeluaran : Tidak ada
d. Refleks Mengedip : Bayi mengedip saat menerima rangsangan
e. Reflek glabella : Bayi mengedipkan mata
f. Reflek pupil : Pupil mengecil saat diberikan cahaya
6. Telinga
a. Kesimetrisan : Simetris
b. Daun telinga : Ada
c. Pengeluaran : Tidak ada
d. Hubungan kantus luar mata : Sejajar dengan puncak daun
telinga.
7. Hidung & mulut
a. Kesimetrisan dan warna bibir : Simetris, merah muda
b. Bibir dan Langit–langit : Tidak ada kelainan
8. Leher
a. Gerakan leher : Tidak ada hambatan
b. Pembengkakan : Tidak ada
c. Refleks Tonic neck : Ada
9. Dada
a. Bentuk dan kesimetrisan : Simetris
b. Retraksi dinding dada : Tidak ada
c. Payudara : Ada
d. Bunyi dan Frekuensi nafas : 20 x/menit
e. Bunyi dan Frekuensi Jantung : 86 /menit
10. Bahu, Lengan dan Tangan
a. Kesimetrisan : Simetris
b. Gerakan : Gerakan aktif
c. Jumlah Jari : Lengkap
16
B. Data Penunjang
III. ANALISA
B. Masalah : Skabies
PEMBAHASAN
risiko lebih besar terkena skabies, karena angka kejadian penyakit tungau pada
anak lebih tinggi dibanding dewasa. Rentang usia 5-8 tahun merupakan usia
dengan risiko tertinggi penyakit, dan penyakit ini lebih sering ditemukan pada
anak laki-laki dibanding perempuan, yaitu 2:3 dimana pasien berjenis kelamin
lelaki.
Terdapat setidaknya dua dari empat tanda kardinal skabies yaitu: Pruritus
nokturna, yaitu gatal pada malam hari yang disebabkan karena aktivitas tungau ini
lebih tinggi pada suhu yang lebih lembab dan panas, kedua pada penyakit ini
timbulnya penyakit. Tempat yang disukai biasanys padat, lembab, jarang terkena
matahari dalam rentang waktu lama, sekitar 24-36 jam. Skabies dapat ditularkan
bersama pakaian, handuk, maupun tempat tidur. Penularan secara langsung yaitu
19
20
secara komperhensif, tidak hanya tanda dan gejala penyakit, serta obat apa yang
akan diberikan dengan tepat namun juga psikologisnya. Pembinaan keluarga yang
dilakukan pada kasus ini tidak hanya mengenai penyakit pasien, tetapi juga
pernah digunakan oleh penderita harus diisolasi dan dicuci dengan air panas,
selanjutnya dicuci kering atau dijemur di bawah sinar matahari, himbaun untuk
melarang anak untuk berbagi barang pribadi seperti baju, handuk, selimut yang
menjadi agen penularan skabies melalui kontak dari kulit ke kulit. Menjaga
kebersihan tubuh dan lingkungan termasuk sanitasi serta pola hidup yang sehat
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Diagnosis skabies pada kasus ini sudah sesuai dengan beberapa teori dan
sudah tepat dapat dilihat dengan penggunaan obat yang patuh penyakit ini
5.2 Saran
A. Bagi bidan
B. Bagi ibu
21
DAFTAR PUSTAKA
Raza N,. Qadir S. N . R ., Agna H.. 2009. Risk factor for scabies among male
soldier in Pakistan: case control study, Eastern Mediterranean Health Journal
15, 1- 6.
Agoes, R.N. 2005. Parasitologi Kedokteran Ditinjau dari Organ Tubuh Yang
Diserang. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Notobroto, Hari Basuki, Soedjajadi Keman, dan Isa Ma’rufi. 2005. Faktor Sanitasi
Lingkungan Yang Berperan Terhadap Prevalensi Penyakit Scabies (Studi
Pada Santri di Pondok Pesantren Kabupaten Lamongan). Jurnal Kesehatan
Lingkungan, Volume 2, Nomor 1.
Onayemi O., Isezuo S.A. & Njoku C.H. 2005. Prevalence of different skin
conditions in an outpatients’ setting in north-western Nigeria. International
Journal of Dermatology 44.
Badri,. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Bandung. 2008
http://digilib.litbang.depkes.go.id/go.php ?id=jkpkbppk gdl-grey-2008-
mohbadri 2623&node=146&start=141