Anda di halaman 1dari 2

Bagian Ilmu Psikiatri

Rumah Sakit Ernaldi Bahar Palembang

Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Nama : Muhammad Musa


Nim : 04054822022121
Pembimbing : dr. Diyaz Syauki Ikhsan, Sp.KJ

TUGAS I. HIPOTESIS KEPRIBADIAN TOKOH FIKSI

Tokoh cerita yang akan saya analisis adalah Uchiha Sasuke yang merupakan salah
satu karakter dalam seri anime "Naruto" yang tergabung dalam tim 7 dengan mentornya
Hatake Kakashi bersama kedua temannya, yaitu Uzumaki Naruto dan Haruno Sakura. Sasuke
sangat populer di kalangan teman-temannya yang dikarenakan mempunyai wajah yang
tampan dan memiliki daya tarik yang kuat terhadap lawan jenisnya.
Menurut saya, kepribadian yang sangat menonjol pada Sasuke adalah kepribadian
“skizoid”. Hal tersebut dapat terlihat ketika Sasuke berinteraksi dengan teman-teman
sekelasnya, dimana Sasuke selalu menampilkan ekspresi wajah yang dingin dan bersifat acuh
kepada teman-temannya. Sasuke juga lebih suka menyendiri dibandingkan bersosialisasi
dengan lingkungannya. Hal ini disebabkan karena kakaknya “Uchiha Itachi” membunuh
seluruh keturunan Uchiha, termasuk kedua orang tuanya didepan mata Sasuke sendiri. Itachi
mempunyai alasan untuk membunuh keluarganya sendiri. Itachi mendapat perintah dari
petinggi desa untuk menghabisi semua keturunan Uchiha, karena keturunan Uchiha siap
untuk melakukan kudeta pada desa. Hal ini terdengar ke telinga petinggi desa, akhirnya
petinggi desa memikirkan cara terbaik untuk mempertahankan keutuhan desa, yaitu dengan
cara menghabisi seluruh keturunan Uchiha. Itachi bersedia untuk menjalankan perintah yang
diberikan kepadanya, dengan satu syarat untuk tidak membunuh adiknya Sasuke. Hal inilah
yang menyebabkan kepribadian Sasuke menjadi skizoid. Sasuke selalu menyelesaikan
masalahnya sendiri daripada menyelesaikannya bersama teman-temannya. Sasuke juga tidak
menganggap teman-temannya sebagai partner, dan hanya menganggapnya sebagai “beban”.

1
Bagian Ilmu Psikiatri

Rumah Sakit Ernaldi Bahar Palembang

Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

TUGAS II. PROTOKOL INTERVENSI PSIKOTERAPI DAN SIKAP TERAPIS

P: Kurang ajar pemerintah!! Rumah saya digusur, tidak ada perasaan sama sekali
T: Pemerintah sedang ada rencana untuk membangun sekolah di kawasan ini pak (Netral)
P: Jadi menurut dokter rumah saya tidak penting?!
T: Bukan begitu pak, tapi bukannya pendidikan lebih penting dibanding segalanya pak?
Demi masa depan generasi penerus bangsa (Anonim)
P: Iya juga ya dokter, dokter ada benarnya juga
T: Iya pak, bapak yang sabar ya pak menghadapi cobaan ini (Validasi empatik)
P: Terima kasih dokter, kalau memang seperti itu alasannya, saya akan mencoba untuk tabah
menghadapinya
T: Saya salut dengan bapak, walupun dalam keadaan seperti ini, bapak tetap tabah
menghadapinya (Pujian)
P: Iya dokter, semoga pemerintah lebih memperhatikan orang biasa seperti saya
T: Iya pak, pemerintah pasti akan mengganti rumah bapak dengan hunian yang lebih baik
dari sebelumnya pak (Penentraman)
P: Terima kasih banyak dokter
T: Sama-sama pak

Anda mungkin juga menyukai