-Psikotik -
SKENARIO 1 (AMD)
Kamu jahat...
M, seorang perempuan, berusia 22 tahun, dibawa ke UGD karena marah-marah, sebentar tertawa-tawa dan
bicara melantur. Ia terus menerus meracau. M adalah mahasiswa di sebuah PTN. M datang ke UGD
didampingi oleh ibunya, dari ibunya ini diketahui kalau M tiba-tiba berubah setelah ditinggal pacarnya yang
positif HIV.
IDENTITAS PASIEN
Nama : Nn. M
Umur : 20 tahun
Tempat/tgl. Lahir : Malang, 6 Juni 2003
Suku : Batak
Agama : Islam
Pendidikan : SMA, saat ini kuliah semester 2
Pekerjaan :-
Alamat ; Jl. BK No 10, B
AUTO ANAMNESIS (3 Juni jam 16.00 WIB dilakukan setelah kondisi pasien lebih tenang)
Setelah itu pasien bengong dengan tatapan kosong, sesekali terdengar gemeretak gigi, sesekali
berjalan sebentar dan duduk kembali, lalu berjalan kembali.
HETERO ANAMNESIS
(didapat dari ibu kandung pasien, Ny. W, 51 tahun)
1. Rincian Keluhan utama.
.Pasien mulai marah-marah sejak sepuluh hari yang lalu. Marah-marah dengan cara bicara kasar
pada semua orang terutama ibunya, dan membanting barang. Di teras rumah, pasien kerap
meludahi orang yang lewat di depan rumahnya.
3. Gejala prodromal
Tidak nampak perubahan gejala perilaku tertentu, pasien seperti biasa saja.
9. Faktor keturunan.
Tidak ditemukan.
STATUS INTERNISTIK
Tekanan darah : 120/80 mmHg , Nadi : 80 x/menit,
Respirasi : 20 x/menit, Suhu : 36,9 ˚C
Keadaan Umum : tampak baik
Kepala/leher : dalam batas normal
Thorax : dalam batas normal
Abdomen : dalam batas norma
Extremitas : dalam batas normal :
STATUS NEUROLOGIK
GCS : 456
Meningeal Sign : Negatif
Refleks Fisiologik : dalam batas normal
Refleks Patologik : Negatif
Motorik : dalam batas normal
KATA KUNCI
1. Nn. M, 28th
2. Px marah-marah, tertawa, bicara melantur sejak 10hari
3. Gejala dialami setelah diputuskan pacar
KATA SULIT
(-)
STATUS PSIKIATRIK
Kesan Umum : Seorang perempuan berusia 28th marah-marah sebentar tertawa-tawa dan
bicara melantur, terus menerus merancau.
Px datang diantar ibu dan ayah tirinya, dengan menggunakan pakaian
piyama baby doll warna biru, rambut dicepit kurang rapi. Penampilan kurang
rapi. Kadang tampak bengong, tatapan kosong, tersenyum-senyum sendiri,
berjalan mondar mandir.
Kontak : verbal + ( tidak relavan, lancar) , non verbal : tatapan kosong
Kesadaran : kuantitatif : 456 (composmentis) , kualitatif : berubah
Orientasi : waktu(+) , tempat (+), orang (+)
Daya ingat :masih baik, amnesia (-)
Insight : derajat 3 px menyalahkan orang lain / factor eksternal sbg penyebab
sakitnya
Persepsi : halusinasi visual (-) auditorik
Proses Berpikir : bentuk (non realistis), arus (assosiasi longgar), isi (waham bizar)
Afek/ emosi : in adekuat
Kemauan : menurun
Psikomotor : meningkat
Pemeriksaan instrument PANSS EC: 22
excitement (gaduh gelisah) : sedang (4)
hostility (permusuhan) : agak berat (5)
tension (ketegangan) : agak berat (5)
uncooperativeness (ketidakkooperatifan) : sedang (4)
poor controlled impulse (kontrol impuls yang buruk) : sedang (4)
Axis V : 20 – 11 (bahaya mencederai diri / orang lain, disabilitas sangat berat dalam komunikasi &
mengurus diri
DD:
1. Psikotik akut
2. Schizophrenia
3. Gangguan waham
4. Gangguan psikotik akibat penyakit umum
5. Gangguan psikotik akibat zat
PROGNOSIS
quo ad vitam dubia ad bonam
quo ad functionam dubia ad bonam
quo ad sanationam dubia ad bonam
PROBLEM LIST
1. Jelaskan tentang bagian-bagian otak dan fungsinya ! +Anatomi
Otak merupakan bagian utama dari sistem saraf, dengan komponen bagiannya adalah:
1) Cerebrum
Bagian otak yang terbesar yang terdiri dari sepasang hemisfer kanan dan kiri dan tersusun dari
korteks. Korteks ditandai dengan sulkus (celah) dan girus Cerebrum dibagi menjadi beberapa
lobus, yaitu:
a) Lobus Frontalis
lobus frontalis berperan sebagai pusat fungsi intelektual yang lebih tinggi, seperti kemampuan
berpikir abstrak dan nalar, bicara (area broca di hemisfer kiri), pusat penghidu, dan emosi.
Bagian ini mengandung pusat pengontrolan Gerakan volunter di gyrus presentralis (area
motorik primer) dan terdapat area asosiasi motorik (area premotor). Pada lobus ini terdapat
daerah broca yang mengatur ekspresi bicara, lobus ini juga mengatur gerakan sadar, perilaku
sosial, berbicara, motivasi dan inisiatif (Purves dkk, 2004).
b) Lobus Temporalis
Mencakup bagian korteks serebrum yang berjalan ke bawah dari fisura laterali dan sebelah
posterior dari fisura parieto-oksipitalis (White, 2008). Lobus ini berfungsi untuk mengatur daya
ingat verbal, visual, pendengaran dan berperan dlm pembentukan dan perkembangan emosi.
c) Lobus parietalis
Lobus parietalis merupakan daerah pusat kesadaran sensorik di gyrus postsentralis (area
sensorik primer) untuk rasa raba dan pendengaran (White, 2008).
d) Lobus oksipitalis
Lobus Oksipitalis berfungsi untuk pusat penglihatan dan area asosiasi penglihatan:
menginterpretasi dan memproses rangsang penglihatan dari nervus optikus dan
mengasosiasikan rangsang ini dengan informasi saraf lain & memori.
e) Lobus Limbik
Lobus limbik berfungsi untuk mengatur emosi manusia, memori emosi dan bersama
hipothalamus menimbulkan perubahan melalui pengendalian atas susunan endokrin dan
susunan otonom (White, 2008).
2) Cerebellum
Cerebellum adalah struktur kompleks yang mengandung lebih banyak neuron dibandingkan
otak secara keseluruhan. Memiliki peran koordinasi yang penting dalam fungsi motorik yang
didasarkan pada informasi somatosensori yang diterima, inputnya 40 kali lebih banyak
dibandingkan output. Cerebellum merupakan pusat koordinasi untuk keseimbangan dan tonus
otot. Mengendalikan kontraksi otot-otot volunter secara optimal (Purves, 2004).
3) Brainstem
Berfungsi mengatur seluruh proses kehidupan yang mendasar. Berhubungan dengan
diensefalon diatasnya dan medulla spinalis dibawahnya. Struktur-struktur fungsional batang
otak yang penting adalah jaras asenden dan desenden tractus longitudinalis antara medulla
spinalis dan bagian-bagian otak, anyaman sel saraf dan 12 pasang saraf cranial.
2. Buatlah mapping tentang proses penegakan diagnosis gangguan jiwa !
9. Diagnosis banding apa yang dapat difikirkan dari ilustrasi kasus tersebut ?
Psikotik akut
Schizophrenia
Gangguan waham
Gangguan psikotik akibat penyakit umum
Gangguan psikotik akibat zat
10. Melihat ilustrasi kasus tersebut, apa patofisiologi yang mungkin terlibat ?
11. Sesuai dengan patofisiologi yang mungkin terjadi, apa saja kemungkinan terapi yang dapat
diberikan ?
12. Setelah mengetahui poin-poin diatas, bagaimana pendekatan terhadap pasien dengan kasus
tersebut ?
13. Membuat resume kasus scenario 1.
14. Menjelaskan sumber bahan alam yang mempunyai efek pada gangguan jiwa.
REFERENSI
1. Kaplan HI, Sadock BJ, Grebb JA. Sinopsis Psikiatri Ilmu Pengetahuan Perilaku
Psikiatri Klinis. Tangerang (Indonesia) : BINARUPA AKSARA; 2010
2. Maramis W.F. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga University Press;2009.
3. Maslim R. Diagnosis Gangguan Jiwa PPDGJ-III. Jakarta (Indonesia) : PT. Nuh Jaya;2001
4. Stahl, S. M. Stahl’s Essential Psychopharmacology. UK ; Cambridge, 2013.
---00000---